19 Februari 2011

AGUS LASMONO PEMUDA TERKAYA DARI BATU BARA

INDONESIA PLASA
 

Agus Lasmono Sudwikatmono
Agus Lasmono, Triliuner Muda dari Batu Bara
Melalui bisnisnya di industri batu bara, kekayaan Agus Lasmono Sudwikatmono Rp7,6 triliun.

Agus Lasmono Sudwikatmono (Forbes)


Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.

Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.

Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Agus Lasmono Sudwikatmono.

Kekayaan Agus mencapai US$845 juta atau sekitar Rp7,6 triliun. Melalui bisnisnya di industri batu bara, pria berusia 39 tahun itu kini menjadi wakil presiden komisaris pada perusahaan penambang batu bara, PT Indika Energy Tbk.

Indika Energy adalah perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.

Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.

Akhir November lalu, Indika telah menandatangani opsi perjanjian untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Mitrabahtera Segara Sejati, sebuah transportasi batu bara terpadu dan jasa logistik perusahaan dari keluarga Prasatya .

Setelah perjanjian itu, Indika Energy akan melakukan uji tuntas (due diligence) pada perusahaan pelayaran dan pengangkutan yang menyediakan jasa logistik batu bara domestik maupun internasional itu.

Sebelumnya, Indika melalui anak usahanya telah mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham PT Satya Mitra Gas. Anak usaha perseroan tersebut adalah PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia.

Perseroan mengambil alih saham, termasuk aset perusahaan berupa tanah, peralatan, mesin, dan bangunan sebesar Rp5,37 miliar. Satya Mitra Gas merupakan perseroan yang bergerak di bidang bulk elpiji.

Transaksi besar Indika Energy lainnya adalah ketika telah merampungkan pengambilalihan 81,95 persen saham PT Petrosea Tbk pada Juli 2009.

Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun.
Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun.

Berdasarkan data Forbes itu, Agus Lasmono berada di peringkat ke-24. Kekayaan Agus melampaui beberapa taipan senior seperti pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady (US$730 juta), Ciputra (US$725 juta), Hashim Djojohadikusumo (US$680 juta), Hary Tanoesoedibjo (US$595 juta), dan Prajogo Pangestu (US$455 juta).

PENGGEMAR WAYANG TERKAYA DI DUNIA

INDONESIA PLASA
 

Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Wiwoho Basuki, Penggemar Wayang Terkaya RI
Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun.

Wiwoho Basuki Tjokronegoro

Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.

Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.

Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Wiwoho Basuki Tjokronegoro.

Anak seorang polisi itu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari bisnis penambangan batu bara melalui PT Indika Energy Tbk. Di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 itu Wiwoho menjabat presiden komisaris.

Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun. Pria berumur 71 tahun itu menempati peringkat ke-35 dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Meski demikian, sebagian besar karier Wiwoho dihabiskan di industri minyak.

Investor sejumlah galeri seni rupa itu menikah dengan seorang pelukis dan dikarunia tiga anak. Ketua Masyarakat Keris Indonesia itu pun mendukung pengrajin membuat belati tradisional. Alumni University of Kansas dengan predikat magna cum laude juga merupakan pecinta pertunjukan kesenian tradisional Wayang Orang.

Sedangkan Indika merupakan perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.

Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.

Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun. Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun.

ORANG INDONESIA KAYA RAYA DARI BISNIS KECAP

INDONESIA PLASA
o

Forbes
Kaya Raya dari Bisnis Kecap Hingga Pasta Gigi
Di usia 61 tahun, Husain Djojonegoro memiliki kekayaan US$545 juta atau Rp4,9 triliun.


Forbes

Majalah Forbes belum lama ini kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.

Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.

Sementara itu, di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun.

Di industri barang-barang konsumsi, nama pebisnis yang mengendalikan Grup ABC selama 62 tahun bersama dua saudara laki-lakinya, Husain Djojonegoro, juga menjadi salah satu yang terkaya.

Pria berusia 61 tahun itu memiliki kekayaan US$545 juta atau sekitar Rp4,9 triliun. Perusahaan yang dikelolanya didirikan pertama kali oleh ayahnya, Chandra Djojonegoro dan pamannya.

Grup ABC awalnya berkembang pesat sebagai perusahaan pembuat batu baterai terbesar di Indonesia. Setelah itu, sejumlah produk makanan dan minuman serta kebutuhan rumah tangga yang cukup populer di masyarakat juga diproduksi grup perusahaan ini. Sebut saja kecap ABC, wafer Tango, Vitacharm Prebiotik Milk, NĂ¼ Green Tea, hingga pasta gigi Formula.

Dalam buku ilmu bisnis Tionghoa disebutkan Husain memimpin usaha Grup ABC atau yang dikenal juga dengan Grup Orang Tua itu sejak 1988. Sebelumnya, dia sudah ikut bergelut di grup perusahaan itu sejak berusia 20 tahun.

Generasi kedua Djojonegoro ini tidak hanya mampu mengembangkan bisnisnya di bidang lain, namun berhasil membawa perusahaan melewati masa krisis ekonomi. Grup Orang Tua ini pun memiliki sekitar 50 anak usaha yang memproduksi berbagai macam kebutuhan rumah tangga yang beberapa di antaranya menjadi pemimpin pasar.

Karena keberhasilannya itu, Husain juga sudah masuk daftar 40 orang terkaya versi Forbes pada 2007 dengan kekayaan US$305 juta. Mesin uangnya juga dikontribusi dari sejumlah perusahaan seperti PT Ultra Prima Pangan Makmur, PT Heinz ABC, dan PT Asia Sejahtera Pharmaceutical.

Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen wafer Tango, sedangkan Asia Sejahtera Pharmaceutical penghasil minuman dengan merek Kratingdaeng.