29 Desember 2011

13 TON UDANG DARI MALAYSIA DI PULANGKAN

INDONESIA PLASA






KKP pulangkan 13 ton udang impor asal Malaysia

Jumat, 30 Desember 2011 08:22 WIB |

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memulangkan 13,04 ton udang impor yang berasal dari Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.

Dalam re-export udang asal Malaysia ini petugas Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) bersama-sama dengan petugas Karantina Ikan melepas Kapal Reunion Voyage 11A3.

"Mereka berangkat dari Pelabuhan Belawan dengan tujuan Pelabuhan Penang Malaysia dan kami awasi dengan kapal pengawas KKP," kata Dirjen PSDKP KKP Syahrin Abdurrahman, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Ia memaparkan, udang impor asal Malaysia tersebut telah dipulangkan pada Selasa (27/12) setelah ditemukan mengandung penyakit "white spot syndrome virus" (WSSV) yang merupakan hama penyakit ikan karantina (HPIK) yang termasuk golongan I.

Kandungan penyakit itu ditemukan Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Medan dan bekerja sama dengan Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan untuk mencegah udang keluar dari pelabuhan.

Udang impor yang mulai masuk Pelabuhan Belawan pada 12 Desember 2011 itu dipulangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20 Tahun 2007 tentang Tindakan Karantina.

Selain itu, ujar dia, upaya mencegah beredarnya hasil perikanan impor yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau yang tidak aman untuk dikonsumsi akan terus dilaksanakan secara sinergi.

Sebelumnya, Koordinator Program Kiara, Abdul Halim dalam sejumlah kesempatan telah menyatakan bahwa terdapat tiga hal substansial terkait dengan pengawasan produk perikanan impor ikan ilegal yang marak ditemukan di sejumlah pelabuhan di Indonesia.

Abdul Halim memaparkan, tiga hal itu antara lain pengawasan terhadap jenis ikan yang serupa dengan yang diproduksi di Indonesia dan pengawasan terhadap jenis ikan yang berkualitas buruk dalam artian mengandung kadar air berlebih atau berformalin.

Hal substansial lainnya adalah pengawasan terhadap ikan yang tidak memiliki izin dan atau dokumen impor ikan lengkap karena menurut dia, tidak ada jaminan bahwa ikan ilegal impor tidak akan lolos untuk beredar di pasar dalam negeri.

RAKYAT RIAU TAHUN 2013 BERHAK KELOLA CHEVRON / CALTEX

INDONESIA PLASA






Rakyat Riau berhak kelola ladang minyak Chevron pada 2013

Rabu, 21 Desember 2011 22:40 WIB |


Pemblokiran kamp Chevron Seorang buruh menggenggam kawat berduri saat pemblokiran gerbang kamp Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Pekanbaru, Selasa (20/12). Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia melakukan aksi pemblokiran gerbang kamp Chevron selama dua hari untuk mendesak perbaikan kontrak yang melindungi hak-hak buruh subkontraktor.


Rakyat Riau bisa mendapatkan hak untuk mengelola ladang minyak `block Siak` (berkapasits 2.000 barel per hari), jika PT Chevron Pasifik Indonesia telah berakhir masa kontraknya pada 2013 mendatang.

"Berilah hak kelola itu pertama-tama kepada rakyat Indonesia, khususnya di Provinsi Riau, agar mereka bisa menikmati kekayaan alam anugerah Tuhan kepadanya, tidak selalu harus dikelola pihak asing," kata Josh Dewal, Ketua DPC GMNI Kota Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan itu, terkait bakal berakhirnya masa kontrak kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam pengelolaan (eksplorasi minyak) di `block Siak` pada tahun 2013.

"Sehubungan dengan itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Pekanbaru mengajak semua komponen dan elemen bersatu merebut kembali ladang minyak tersebut," tegasnya.

Mendapatkan kembali `block Siak` tahun 2013, menurut GMNI melalui Josh, seharusnya menjadi momentum ke-3 bagi Provinsi Riau untuk memperjuangkan hak pengelolahan ladang minyak.

"Jangan jatuh lagi ke pihak asing," tandas Josh Dowel, didampingi Sekretaris-nya, Royan Suryasepta.

`Block Siak`, demikian DPC GMNI, merupakan salah satu ladang minyak produktif dengan kapasitas produksi 2.000 barel per hari.

Josh Dowel menambahkan, keberhasilan perjuangan para pemimpin beserta segenap elemen masyarakat Riau mendapatkan hak mengelola ladang minyak telah pernah termanifestasikan pada pengelolahan `block CPP` tahun 2008.

"Kita sudah punya pengalaman baik, yakni melalui pembentukan Badan Operasi Bersama (BOB) antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bumi Siak Pusako dan Pertamina Hulu untuk mengelola ladang minyak itu (`block CPP`)," paparnya.

Josh Dowel kemudian mengungkapkan lagi pengalaman berikutnya mengelola `block Langgak` (2010) melalui BUMD PT Sarana Pembangunan Riau.

"Pengalaman mendapatkan hak pengelolahan ladang minyak ke-2 BUMD tersebut dapat dijadikan modal utama dalam memperjuangkan `block Siak` dan blok lainnya," katanya lagi.

Josh dan Royan berpendapat, memperjuangkan untuk memperoleh `block Siak` (dengan produksi 2.000 barel per hari), mempunyai makna strategis sebagai langkah penting mendapatkan ladang minyak lebih besar produksinya, yaitu `block Rokan` (370.000 barel per hari).

"Ladang minyak di `block Rokan` ini juga tak akan lama lagi berakhir masa kontraknya, dan kembali kami mengetuk hati sanubari Pemerintah Indonesia, agar berilah kesempatan seluas-luasnya pertamakali mengelolanya kepada rakyat sendiri," ujar Josh Dowel.


Chevron didenda badan lingkungan Brazil atas tumpahan minyak


Foto udara menunjukkan minyak yang merembes dari sumur minyak milik Chevron di Frade, di perairan Cekungan Campos di Rio de Janeiro, Brazil, Jumat (18/11). Ketua Regulasi Minyak Brazil ANP mengatakan bahwa hanya Chevron, tidak termasuk mitranya, Petrobas dan kelompok persusahaan Jepang Frade Japao, yang akan dikenai denda atas tumpahan minyak tersebut. Chevron dikenai denda sekitar 28 juta dolar AS dan menjadi inti penyelidikan polisi federal.

Institut Lingkungan Brazil Jumat memerintahkan raksasa minyak AS Chevron agar membayar denda lain terkait tumpahan minyak awal November di lepas pantai Rio de Janeiro.

Badan itu, yang dikenal sebagai Ibama, memerintahkan Chevron agar membayar 5,4 juta dolar AS karena gangguan dalam rencana kedaruratan perusahaan itu. Ibama sembelumnya mendenda Chevron 28 juta dolar AS akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tumpahan minyak, lapor AFP.

Badan itu mengatakan pihaknya menemukan "ketiadaan peralatan di kapal darurat dan penundaan pada saat respon pertama terhadap tumpahan itu," kata pernyataan itu.

Jaksa sebelumnya mengumumkan tindakan hukum terhadap Chevron, unit Brazilnya dan Transocean, menuntut 11 miliar dolar AS atas tumpahan bulan lalu di sumur produksi di lapangan Frade, 370 kilometer lepas pantai negara bagian Rio de Janeiro. Sumur itu terletak 1.200 meter di bawah permukaan samudera.

Badan Perminyakan Nasional yang dikelola negara memperhitungkan sekitar 3.000 barel minyak mentah tumpah.

Pihak berwenang menangguhkan seluruh operasi pemboran Chevron pada 23 November dan menolak akses ke lapangan lepas pantai baru yang besar, yang badan perminyakan nasional Brazil katakan memiliki cadangan yang dapat melampaui 100 miliar barel minyak kualitas tinggi yang dapat diambil.


Kapal minyak Chevron diserang perompak di lepas pantai Nigeria


Delapan perompak menaiki sebuah kapal pasokan minyak yang dikontrak perusahaan Chevron Corp di lepas pantai Nigeria dan menyandera tiga orang, kata perusahaan minyak AS itu, Jumat.

Perompakan pada Kamis larut malam itu merupakan serangan kedua yang dilakukan oleh orang-orag bersenjata bulan ini terhadap kapal yang dikontrak Chevron di lepas pantai negara bagian Bayelsa, tempat asal Presiden Nigeria Goodluck Jonathan.

Satu sumber keamanan mengatakan, kapal MV C-Endeavour milik perusahaan jasa Chouest itu melayani ladang minyak Agbami Chevron, yang memproduksi 250.000 barel per hari, sekitar 113 kilometer di lepas pantai Nigeria. Dua sumber lain yang mengetahui insiden itu mengkonfirmasi keterangan tersebut.

Seorang juru bicara Chevron yang berkantor di California menolak memberikan keterangan di luar pernyataan resmi.

"Chevron Nigeria Limited membantu perusahaan pelayanan itu mengupayakan pembebasan aman bagi awak kapal yang diculik," kata perusahaan tersebut.

Perompakan itu merupakan yang terakhir dari serangkaian serangan di lepas pantai Afrika barat dalam beberapa bulan ini.

Dua-puluh orang awak Eropa timur yang ditangkap perompak di lepas pantai Nigeria bulan lalu dibebaskan bersama kapal mereka sekitar sepekan kemudian.

Pantai Nigeria, negara produsen minyak terbesar Afrika, telah menjadi tempat berbahaya untuk pelayaran kapal, dan risiko itu meluas dalam beberapa bulan ini hingga ke pantai negara tetangga kecil, Benin.

Pantai Benin dilanda sedikitnya 20 insiden perompakan tahun ini, sementara pada 2010 tidak terjadi pembajakan kapal sama sekali.

Nigeria dan Benin meluncurkan patroli laut bersama bulan lalu dalam upaya mengatasi gelombang perompakan.

Biro maritim memperingatkan, gelombang serangan kapal di lepas pantai Afrika barat menunjukkan bahwa kawasan itu telah menjadi ajang baru perompakan, menyusul kawasan Somalia.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.



Menhut belum tahu soal perpanjangan ijin Chevron

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku belum tahu mengenai perpanjangan ijin PT Chevron Geothermal Indonesia (CGI) untuk eksplorasi panas bumi di Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Untuk masalah Chevron ijinnya apakah sudah diperpanjang atau belum, akan saya lihat dulu. Saya tidak mau berkomentar banyak kalau belum melihat ijinnya," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kecamatan Pangalengan, Rabu.

Menurutnya, aktivitas Chevron di kawasan Kamojang bukanlah baru setahun, akan tetapi itu sudah ada sejak zaman Belanda. Oleh karenanya, tidak benar apabila Chevron selama ini tidak pernah mengantongi ijin dari instansi yang berwenang dalam hal ini Kementerian Kehutanan.

Saat ditanya mengenai desakan warga Kecamatan Ibun dan Kertasari yang meminta agar BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dibubarkan, karena seringkali justru melakukan pengrusakan dan menyakiti masyarakat, Zulkifli dengan entengnya menjawab bahwa hal itu merupakan bagian dari proses demokrasi.

"Semua orang boleh saja berpendapat apa, yang penting harus mengikuti aturan. Termasuk BKSDA sebagus apa pun yang telah dilakukannya pasti tidak akan luput dari kritik," ujarnya.

Seperti diketahui, sejumlah LSM diantaranya Komite Peduli Jawa Barat menganggap bahwa BKSDA justru pendukung pelaku pengrusakan hutan. Karena BKSDA dengan sengaja membiarkan Chevron melakukan pengrusakan hutan lindung atas nama eksplorasi alam.

Disisi lain, lima orang warga Kecamatan Ibun yang hanya memungut ranting justru malah diseret ke meja hijau dengan tuduhan pencurian.

"Saya kecewa dengan BKSDA yang malah menyengsarakan dan merugikan masyarakat Kabupaten Bandung. Harga diri bangsa ini mau dikemanakan? kalau hal ini kita biarkan," ujarnya.

Sedangkan mengenai Chevron, Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, mengaku kecewa dengan sikap PT Chevron Geothermal Indonesia (CGI) di Desa Cihawuk.

Menurut anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Aep Abdullah Chevron sama sekali tidak menghormati kedatangan sejumlah anggota dewan yang tergabung dalam Komisi Gabungan DPRD Kabupaten Bandung yang mengurusi kasus perluasan sumur tenaga panas bumi.

"Saya melihat kedatangan dewan ke Chevron sama sekali tidak dihargai. Itu terlihat dari tidak adanya pucuk pimpinan Chevron yang mau menemui mereka. Bahkan beberapa kali jawaban yang disampaikan Chevron sama sekali tidak jelas dan mengambang," ujarnya.

Dijelaskannya, kedatangan anggota dewan ke Chevron merupakan tindak lanjut atas pertemuan sebelumnya di Kementerian Kehutanan (Kemenhut) di Jakarta pada Jumat (21/10) lalu. Dirinya menilai pertemuannya kali ini sama sekali tidak ada manfaatnya, sehingga wajar apabila Komisi C sempat melakukan aksi walk out dari pertemuan tersebut.


Dua Tewas dalam Ledakan Kilang Chevron


Dua orang dilaporkan tewas dalam ledakan sebuah kilang minyak Chevron di Pembroke, Wales, pada Kamis.

"Kami telah menerima laporan dalam beberapa menit terakhir mengenai dua korban tewas di pabrik Chevron itu," seorang reporter BBC melaporkan.

Layanan pemadam kebakaran setempat mengatakan sebelumnya telah terjadi ledakan dan kebakaran di kilang tersebut tetapi tidak ada informasi tentang korban, demikian dilaporkan Reuters.

PENJUALAN TOYOTA DI INDONESIA LAMPAUI THAILAND

INDONESIA PLASA






Penjualan Toyota Indonesia diperkirakan lampaui Thailand

Minggu, 18 Desember 2011 01:25 WIB |


Penjualan Toyota Indonesia tahun ini diperkirakan akan melampaui Thailand, menyusul bencana banjir yang melanda negeri "Gajah Putih" itu.

"Kami memperkirakan sampai Desember penjualan Toyota akan menembus angka sekitar 310 ribu unit," kata Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan, di Jakarta, Sabtu.

Dengan angka sebesar itu, meski belum mendapat kepastian, Johnny memperkirakan penjualan Toyota di Indonesia bisa lebih tinggi dari Thailand yang selama ini menjadi negara dengan penjualan dan produksi tertinggi bagi Toyota di Asia Tenggara.

"Mungkin penjualan (Toyota di Indonesia) itu bisa menggeser (penjualan Toyota di) Thailand, mengingat negeri itu sedang terkena musibah banjir," ujarnya.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sampai November penjualan TAM selaku agen pemegang merek Toyota telah mencapai 285.034 unit, atau telah melampaui penjualan sepanjang 2010 sebesar 280.989 unit.

Johnny memperkirakan pada Desember penjualan Toyota akan lebih baik dibandingkan November yang secara "wholesales" mencapai 15.256 unit, seiring dengan pemulihan pasokan suku cadang dan mobil yang diimpor dari Thailand.

"Dampak (banjir) Thailand (terhadap penjualan mobil Toyota) ternyata lebih besar dari gempa dan tsunami di Jepang," ujarnya.

Ketika gempa dan tsunami Jepang pada 11 Maret 2011, penjualan TAM turun hanya sekitar 28,6 persen pada April dibandingkan bulan sebelumnya. Namun dampak banjir di Thailand, menurunkan penjualan Toyota hingga 51,2 persen pada November dibandingkan Oktober.

"Ternyata sistem yang kami terapkan dengan stok yang sedikit membuat penjualan jatuh lebih banyak dibandingkan merek lain, ketika terjadi bencana di Thailand," kata Johnny.

TAM, lanjut dia, dalam keadaan normal hanya menerapkan stok mobil 0,1-0,2 persen atau sekitar 5.000 unit per bulan.

Sementara agen pemegang merek (APM) lain, menurut dia, stok mereka lebih tinggi, sehingga penjualan mereka tidak anjlok ketika bencana Thailand terjadi.

Ditambahkan Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, selama ini mobil Toyota yang diimpor dari Thailand memberi kontribusi penjualan sekitar 15 persen, terutama untuk sedan dan pick-up.

"Namun selain mobil dari Thailand, beberapa suku cadang Innova yang diproduksi di Indonesia, juga mengandalkan impor dari Thailand, sehingga pasokan Innova juga terhambat," katanya.

Anjloknya penjualan pada November, kata dia, juga akibat penjualan Avanza baru belum maksimal, karena produksi baru dimulai pertengahan November. Produksi Avanza sendiri, kata dia, tidak terganggu bencana di Thailand.

"Karena itu, kami optimistis penjualan Toyota bisa lebih baik pada Desember sekitar 23 ribu - 26 ribu unit," ujar Joko.

Dengan proyeksi penjualan TAM menebus angka 310 ribu unit sampai akhir Desember 2011, lanjut Joko, maka Toyota akan menguasai sekitar 35,2 persen pasar mobil di Indonesia yang diproyeksi mencapai 880 ribu unit.

TARGET KEUNTUNGAN PERTAMINA Rp. 23,5 TRILIUN TAHUN 2012

INDONESIA PLASA






Target laba Pertamina Rp23,5 triliun pada 2012

Senin, 19 Desember 2011 23:05 WIB |

Petugas memeriksa pipa penyaluran minyak di salah satu tangki Pertamina EP Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, Kamis (28/7). Angka produksi Pertamina EP pada semester pertama 2011 mencapai 122,7 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan produksi gas mencapai 961,8 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan menembus profit Rp 8,2 triliun atau sekitar 59 persen dari target 2011.


... Kami akan memasuki 2012 lebih optimistis lagi... menargetkan perolehan laba bersih Rp23,5 triliun pada 2012 atau meningkat 32 persen dari perkiraan realisasi 2011 sebesar Rp20,7 triliun...



PT Pertamina (Persero) menargetkan perolehan laba bersih Rp23,5 triliun pada 2012 atau meningkat 32 persen dari perkiraan realisasi 2011 sebesar Rp20,7 triliun.

Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, usai rapat umum pemegang saham yang membahas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012 di Jakarta, Senin, mengatakan, prognosa laba 2011 sebesar Rp20,7 triliun itu adalah 116,9 persen dari target Rp17,7 triliun.

"Kami akan memasuki 2012 lebih optimistis lagi," katanya.

Ia mengatakan, meskipun Pertamina mengalami kerugian dari BBM subsidi Rp640 milliar dan elpiji nonsubsidi Rp4,9 triliun, namun prognosa laba 2011 naik 23,4 persen dibandingkan 2010 Rp16,78 triliun.

Pertamina menargetkan pendapatan usaha Rp527 triliun pada 2012 atau meningkat 15,6 persen dibandingkan RKAP 2011 Rp456,5 triliun.

Karen melanjutkan, produksi migas pada 2012 direncanakan 532,7 ribu barel setara minyak per hari yang terdiri dari minyak 244 ribu barel per hari dan gas 1.672 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Target produksi minyak dan gas pada 2012 meningkat 14,5 persen dari perkiraan realisasi 2011 sebesar 465,3 ribu barel setara minyak yang berasal dari minyak 196,8 ribu barel per hari atau 103 persen dibanding 2010 dan gas 1.555 MMSCFD atau 107 persen dibanding 2010.

Sementara, produksi panas bumi 2011 akan mencapai 2.188 giga watt hour (GWH) atau 103,5 persen dibandingkan 2010. Untuk 2012, produksi panas bumi ditargetkan 2.364 GWH atau meningkat 8 persen dibandingkan 2011.

Dari bisnis hilir, Pertamina menargetkan penjualan pelumas 596.000 kiloliter pada 2012 atau meningkat 5,4 persen dibanding prognosa 2011 yang mencapai 565.430 kiloliter.

Prognosa penjualan pelumas 2011 yang meningkat 13 persen dibandingkan 2010, sebagian disumbangkan peningkatan ekspor.

Untuk penjualan BBM ritel nonsubsidi 2012 ditargetkan 1,7 juta kiloliter atau meningkat 21 persen dibandingkan prognosa 2011 sebesar 1,4 juta kiloliter.

Pencapaian penjualan BBM industri dan marine 2011 sebesar 11,8 juta kiloliter atau 103 persen dibanding tahun lalu, BBM aviasi juga meningkat 3,38 juta kiloliter atau 109 persen dari 2010.

Karen juga mengatakan, Pertamina akan berinvestasi pada 2012 sebesar Rp52,8 triliun dengan komposisi 80 persen hulu dan 20 persen hilir.

"Pendanaan investasi berasal dari internal 20 persen dan eksternal 80 persen," katanya.

Beberapa proyek utama Pertamina pada 2012 adalah pembangunan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat yang ditargetkan beroperasi April 2012 dengan kapasitas tiga juta metrik ton per tahun atau setara 400 MMSCFD dan kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap yang menambah kapasitas menjadi 411.000 barel per hari.

Pertamina bersama ExxonMobil juga telah memulai pembangunan fasilitas produksi Blok Cepu yang beroperasi 2014 dengan kapasitas 165 ribu barel per hari.


Pertamina-Aramco bangun kilang di Tuban rp80 triliun

Kamis, 29 Desember 2011 16:52 WIB |


PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan perusahaan negara Arab Saudi, Saudi Aramco berencana membangun kilang berkapasitas 300.000 barel per hari di Tuban, Jatim dengan perkiraan investasi Rp80 triliun.

Direktur Pengolahan Pertamina Edi Setianto di Cilacap, Jateng, Kamis mengatakan, pada pertengahan Januari 2012, Pertamina dan Saudi Aramco akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembangunan Kilang Tuban.

"Proyek ditargetkan beroperasi 2018," katanya.

Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah meminta agar Pertamina segera membuat kerja sama dengan Saudi Aramco.

Kilang Tuban direncanakan menghasilkan antara lain produk BBM sebesar 8,29 juta kiloliter per tahun yang terdiri dari premium 3,93 juta, solar 2,68 juta, dan avtur 1,68 juta.

Edi mengatakan, setelah MoU, Pertamina dan Aramco akan melakukan studi kelayakan yang diperkirakan selama satu tahun.

Menurut Edi, kerja sama Pertamina-Aramco di antaranya Aramco akan memasok kebutuhan minyak mentah jenis berat (sour) sebesar 250.000 barel per hari dan 50 ribu lainnya dari produsen lain.

"Dengan demikian, kami dapat komposisi harga yang bagus," katanya.

Ia juga menambahkan, kilang Tuban direncanakan terintegrasi dengan produk petrokimia, sehingga meningkatkan keekonomiannya.

Pertamina menargetkan mulai 2018 tidak lagi mengimpor BBM karena sudah mampu berswasembada bahan bakar tersebut.


Tarik tabung gas kadaluarsa

Minggu, 25 Desember 2011 12:35 WIB |

Pemerintah Provinsi Bengkulu minta Pertamina segera menarik tabung gas elpiji isi 12 kg yang sudah kadaluarsa dari masyarakat di provinsi itu.

"Kita minta secepatnya Pertamina setempat untuk menarik tabung gas kadaluarsa dan mengganti dengan tabung baru. Sebab, jika dibiarkan dapat membahayakan jiwa masyarakat," kata Asisten II Pemprov Bengkulu, Zainal Abidin, Minggu.

Ia mengatakan, pihaknya segera memanggil Kepala Depo Pertamina Bengkulu untuk membicarakan masalah tabung gas kadaluarsa yang masih beredar di masyarakat tersebut.

Sebab, jumlah tabung gas elpiji kadaluarsa itu mencapai 6.800 tabung tersebar di 10 kabupaten/kota di Bengkulu. "Kita minta masalah ini segera diatasi Pertamina karena menyangkut keselamatan masyarakat konsumen gas elpiji di daerah itu," ujarnya.

Zainal mengatakan, pihaknya mengetahui banyak tabung gas elpiji ukuran 12 kg sudah kadaluarsa setelah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdag) Kota Bengkulu menggelar razia ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) menjelang Natal pada Kamis (23/12).

Dari razia itu, terungkap hampir 80 persen tabung gas elpiji isi 12 kg yang beredar di masyarakat Bengkulu sudah kadaluarsa dan tidak dilakukan perbaikan oleh pertamina setempat.

"Masa pakai tabung gas kadaluarsa sebanyak 6.800 unit itu sejak setahun lalu, dan sampai sekarang belum dilakukan pengecek ulang dari Pertamina. Kami minta hal ini segera diatasi Pertamina Bengkulu," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Zainal Abidin mengimbau kepada masyarakat konsumen elpiji jika mendapatkan tabung gas kondisi sudah buruk dan tidak layak pakai sebaiknya dikembalikan ke agen.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi pada masyarakat sebagai konsumen gas elpiji di daerah ini. "Jadi, kita minta jika masyarakat mengisi ulang gas 12 kg sebaiknya teliti seksama tabung gas yang diterima dan pastikan tabung itu aman," ujarnya.

Sedangkan tabung gas elpiji isi 3 kg tidak ada masalah karena kondisinya masih baru dan tidak perlu diragukan lagi. Meski demikian, masyarakat tetap waspada terhadap penggunaan gas elpiji agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan, katanya.


BUMN setujui restrukturisasi piutang Pertamina di TPPI

Jumat, 23 Desember 2011 20:17 WIB |

Kementerian BUMN telah memberi persetujuan restrukturisasi piutang PT Pertamina (Persero) di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

Persetujuan tersebut tercantum dalam Surat Kementerian BUMN Nomor S-399/MBU.2/2011 tertanggal 20 Desember 2011 yang diperoleh di Jakarta, Jumat.

Surat ditandatangani Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN Irnanda Laksanawan yang mengatasnamakan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan tujuan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Sebagai tembusan surat adalah Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN, Sekretaris Kementerian BUMN, dan Dewan Komisaris Pertamina.

Surat tersebut merupakan balasan atas Surat Dirut Pertamina No 773/C00000/2011-S0 tertanggal 16 Desember 2011 yang memohon persetujuan restrukturisasi.

Selain itu, surat juga memperhatikan Memorandum Dewan Komisaris Pertamina Nomor 787/K/DK/2011 tertanggal 15 Desember 2011, Anggaran Dasar Perseroan Pasal 11 Ayat 10 Butir C, dan Keputusan Menteri BUMN No KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011.

"Dengan ini kami sampaikan bahwa kami dapat memberikan persetujuan kepada Saudara untuk menandatangani Master Restructuring Agreement (MRA) dalam rangka penyelesaian piutang Pertamina di TPPI," sebut Irnanda dalam suratnya.

Namun demikian, sebutnya lagi, MRA tersebut hanya dapat dinyatakan efektif berlaku setelah mendapatkan rekomendasi dari Jaksa Pengacara Negara dan berdasarkan hasil rekonsialiasi piutang yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pengamat energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mempertanyakan, persetujuan MRA kepada Pertamina yang hanya dilakukan Deputi Kementerian BUMN.

"Idealnya adalah Menteri BUMN," katanya.

Meski, ia menilai, skema MRA sudah cukup memadai bagi keduanya.

"Untuk skema saya kira opsi terbaik yang dapat dilaksanakan saat ini," katanya.

Menurut Komaidi, persetujuan yang bernilai triliunan dan strategis seperti halnya MRA TPPI tersebut semestinya langsung dilakukan Menteri BUMN.

Meskipun, lanjutnya, keputusan tersebut sudah sesuai prosedur internal Kementerian BUMN, tetap semestinya melalui persetujuan pemimpin tertinggi.

"Karenanya, perlu penjelasan kepada publik agar tidak ada salah paham terkait langkah tersebut," ujarnya.

Komaidi juga menambahkan, sejak awal, permasalahan TPPI tidak hanya bisnis semata.

"Kasus ini cenderung jauh dari logika bisnis," ujarnya.

Pada Jumat ini, dilakukan penandatanganan dokumen Master of Restructuring Agreement (MRA) antara TPPI dengan PT Pertamina (Persero), Menteri Keuangan cq PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas).

MRA merupakan payung restrukturisasi utang induk usaha TPPI, PT Tuban Petrochemical Industries, yang akan memperoleh pendanaan dari Deutsche Bank.

Skema MRA-nya berupa pembayaran tunai dengan nilai 400 juta dolar dan Rp1 triliun.

Nilai utang TPPI itu terdiri dari sebagian tagihan PPA berupa Multi Year Bond (MYB) sekitar Rp1 triliun, sebagian tagihan Pertamina 300 juta dolar dan sebagian tagihan BP Migas 100 juta dolar.

Sisa tagihan Pertamina akan diselesaikan dengan instrumen standby letter of credit (SLBC) pada saat closing date, serta skema jual beli mogas untuk tagihan open account (OA).

Sedangkan, sisa tagihan BP Migas akan diselesaikan dengan instrumen SBLC dan sisa tagihan PPA tetap seperti semula yakni MYB yang diselesaikan dengan operasional "cash flow" dari PT Petro Oxo Nusantara dan PT Polytama Propindo.

Skema MRA dengan Pertamina adalah piutang "product delivery instrument" (PDI) atau "delayed payment notes" (DPN) akan dilunasi seluruhnya yakni pokok dan bunga senilai 400 juta dolar AS.

Caranya, pembayaran secara tunai senilai 300 juta dolar AS dan sisanya SBLC 100 juta dolar yang diterbitkan pada saat "closing date" MRA.

Untuk piutang OA senilai 183 juta dolar, pembayaran dilakukan dengan "letter of credit" (L/C) yang terdiri dari L/C pertama 60 juta dolar dengan jadwal pembayaran selama lima tahun pertama yang diterbitkan saat "closing" MRA sebesar 100 juta dolar dan L/C kedua sebesar sisa "outstanding" OA beserta bunganya untuk lima tahun kedua yang diterbitkan sebelum akhir tahun kelima.

Apabila L/C kedua tidak terbit, maka Pertamina masih mempunyai jaminan pembayaran OA melalui "offsetting" dengan pembayaran atas pembelian mogas dan "offsetting" dengan pembayaran atas pembelian produk lain, dan eksekusi jaminan saham milik Honggo Wendratmo atau PT Sila Kencana Lestari di PT Tuban Petrochemical Industries.



Presiden dijadwalkan kunjungi Pertamina Cilacap

Jumat, 23 Desember 2011 18:47 WIB |

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan mengunjungi Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, pada 28 Desember 2011.

"Dalam kunjungan tersebut, Presiden SBY akan menghadiri groundbreaking atau pemancangan tiang pertama proyek pembangunan kilang Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC)," kata Public Relation Section Head Pertamina RU IV Cilacap Ruseno di Cilacap, Kamis.

Ia mengatakan, proyek itu akan digarap oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk bekerja sama dengan Goldstar Co Ltd.

Selain mengunjungi Pertamina RU IV Cilacap, kata dia, Presiden SBY juga melakukan temu tani dan nelayan.

"Untuk sementara rencana kunjungan tersebut pada 28 Desember, kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari Sekretariat Negara dan Pasukan Pengamanan Presiden," kata dia.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Cilacap Taryo membenarkan rencana kegiatan temu tani dan nelayan dalam rangkaian kunjungan Presiden SBY ke Cilacap.

"Namun untuk rencana kegiatan temu tani dan nelayan tersebut, hingga saat ini masih dirapatkan," katanya.

Informasi yang dihimpun, Presiden SBY akan mengunjungi Cilacap pada 28-29 Desember 2011.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden akan menghadiri pemancangan tiang pertama pada proyek Engineering Procurement and Construction (EPC) kilang RFCC di Pertamina RU IV Cilacap.

Pembangunan kilang senilai 931,48 juta dolar AS atau delapan triliun rupiah tersebut akan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk bekerja sama dengan Goldstar Co Ltd yang ditunjuk Pertamina setelah konsorsium Adhi-Goldstar itu secara resmi memenangkan tender pada 12 September 2011.

RFCC merupakan proyek kilang (refinery) Pertamina Cilacap dengan kapasitas 62 ribu BPS menggunakan Technology Licensor UOP dan AXENS.

Proyek itu dijadwalkan selesai (operational acceptance) dan diserahterimakan dalam waktu 39 Bulan.

Dengan beroperasinya RFCC Plant itu, Pertamina akan bisa melakukan banyak penghematan dalam pengoperasian kilangnya, sehingga dapat menghemat pengeluaran negara yang salah satunya adalah penghematan subsidi bahan bakar minyak.

RAHASIA DI BALIK ORANG ORANG SUKSES DUNIA

INDONESIA PLASA





Rahasia Dibalik Orang Sukses


Apakah Kamu Ingin Melanjutkan ke halaman Website Untuk Mengetahui Lebih Lanjut?
Yes No

Bisnis bukan saja dituntut perlu stamina tangguh, juga tak cukup memiliki jumlah armada besar, tapi yang terpenting dalam bisnis adalah strategi dan action plan yang akurat, tentang bagaimana cara menaklukkan medan gravitasi tersebut dan tetap bertah


Sukses memiliki sejuta definisi, tak ada satu pun kita yang bisa menjelaskan secara sempurna. Namun sukses memiliki ciri fisik yang semua orang setuju untuk mengakuinya. Apa misalnya ? Orang sukses itu memiliki pribadi yang bahagia, memiliki banyak prestasi, bisnis yang sukses atau kepemilikan aset dalam jumlah sangat besar.

Apakah itu sukses ? Mungkin ya mungkin juga tidak. Seperti di awal, bahwa definisi sukses bisa jadi berbeda antara satu dengan yang lain. Tapi apapun itu, sukses bagi semua orang adalah terpenuhinya semua keinginan, dan keinginan setiap orang adalah berbeda.

Bicara sukses dari kacamata ActionCOACH adalah bisnis yang bisa berjalan TANPA ANDA yang tetap menghasilkan, berkembang serta bisa diwariskan secara turun temurun. Itu kesuksesan yang ActionCOACH gambarkan untuk semua pemilik bisnis.

Sukses adalah mencapai sesuatu impian. Sebagai pemilik bisnis, tentu impian antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya relatif sama. Jika anda sudah punya bisnis, tentu Anda ingin bisnis Anda itu sukses mencetak profit.

Setelah profit mulai mengalir, timbul keinginan lain, bagaimana jika bisnis bisa berjalan tanpa Anda. Dan setelah itu tercapai lagi, kesuksesan Anda lainnya adalah bagaimana bisa berkembang dari waktu ke waktu. Saya yakin, semua pemilik bisnis punya impian seperti itu.

Jika kesuksesan adalah memiliki bisnis sendiri yang selalu menghasilkan profit berlimpah, bisa berjalan secara otomatis dan terus berkembang melalui replikasi sistem yang bagus, maka tak salah jika ActionCOACH memiliki definisi sukses tentang bisnis yang sama dengan pemilik bisnis mana pun, bahkan di dunia ini.

Jika kita perhatikan, betapa banyak pemilik bisnis yang merasa terjebak bahkan terkunci dalam bisnis. Mereka pada awalnya merasa sukses membangun bisnis, lalu setelah bisnis berdiri, muncul masalah baru, bagaimana membangun bisnis yang memiliki sistem bagus, tim yang solid serta produk atau servis yang selalu dibutuhkan banyak orang. Di titik ini, kesuksesan bagi pemilik bisnis amat sulit diraih.

Mengapa banyak pemilik bisnis yang merasa sangat sulit lepas dari tarikan gravitasi di bisnisnya ? Ibarat pesawat ulang alik yang berusaha ingin lepas dari gravitasi bumi, tahap awal adalah persoalan hidup dan mati. Dan pada titik tertentu, pesawat bisa melewati ambang perbatasan antara medan gravitasi dengan luar angkasa. Dan di atas medan energi itu posisi pesawat sudah melayang.

Bisnis identik dengan ilustrasi kapal ulang alik. Berapa banyak bisnis yang terbakar sebelum mencapai perbatasan antara luar angkasa dengan dalam angkasa. Dan faktor utamanya adalah daya dorong roket yang kurang cukup besar.

Bisnis bukan saja dituntut perlu stamina tangguh, juga tak cukup memiliki jumlah armada besar, tapi yang terpenting dalam bisnis adalah strategi dan action plan yang akurat, tentang bagaimana cara menaklukkan medan gravitasi tersebut dan tetap bertahan hingga di atas garis luar angkasa.

ActionCOACH melihat, bisnis itu sederhana tapi tidak mudah. Sederhana karena Brad Sugars sudah memiliki pola jelas tentang bagaimana membangun bisnis. Ia juga sudah sangat fasih bagaimana men-setting sistem bisnis, men-set up team ( karyawan ) dan segala infrastruktur yang diperlukan untuk menciptakan bisnis yang auto pilot. Tapi Brad Sugars mengatakan, ini tidak mudah.

Diperlukan banyak sekali pemikiran, pengetahuan dan juga praktik yang terus menerus untuk bisa sampai menembus luar angkasa, menaklukkan daya gravitasi.

Formula Sukses Membangun Bisnis
Brad Sugars, kembali merangkum konsep bisnis sukses, bahwa bisnis adalah sederhana tapi tak mudah. Konsep kesuksesan ActionCOACH adalah BE X DO = HAVE.

Pada beberapa edisi lalu, kami sudah membahas konsep ini, namun untuk lebih menyempurnakan persepsi dari para pembaca, kembali kami kupas kembali. Sebetulnya seperti apa konsep BE X DO = HAVE ini ?

Bahasa sederhananya konsep ini lebih ke arah pemikiran, perbuatan dan hasil. Jika Anda ingin sukses, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah berpikirlah sebagaimana orang sukses. Dan dengan pola pikir seperti itu, Anda akan lebih mudah berperilaku seperti orang sukses yang pada akhirnya Anda akan mengambil suatu keputusan seperti orang sukses, dan itu akan membawakan hasil sukses.

BE X DO = HAVE, perhatikan pola energi yang terjadi. Jika kita ingin sukses, maka keinginan ada di level HAVE. Sebagian besar orang, mulai melakukan hal-hal yang bersifat DO, artinya, setelah impian itu datang, mereka langsung secara emosional meraih impian itu. Namun pada akhirnya, mereka kembali ke habitat lama, yaitu menjadi orang yang tidak sukses.

Kebiasaan lamanya akan kembali diulang dan akan menguasai seluruh kekuatan diri kita. Tak heran, berapa banyak pemilik bisnis yang setelah memiliki visi dan misi, akhirnya akan cepat melupakan mereka punya cita-cita.

Pola yang dianjurkan ActionCOACH adalah dimulai dari BE atau pola pikir dulu, bukan tindakan dulu, lalu dari pola pikir, kita mulai menjiwai apa yang kita impikan itu, dan dengan mindset yang kuat itu akhirnya akan melahirkan berbagai keputusan-keputusan tepat yang akan membawa Anda ke level keberhasilan yang lebih permanen.

Jika Anda ingin memiliki Buku Instant Cashflow Indonesia, dan sudah memiliki bisnis sendiri, silakan hubungi Portal antaranews.com untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin tahu tentang ActionCOACH, silakan hubungi : 021-290 366 30 untuk informasi lebih lanjut.

Buku ini akan menjelaskan kepada Anda bagaimana seharusnya berpikir entrepreneur dan menerapkan berbagai strategi yang sudah teruji di banyak negara. Jika pemikiran sukses Anda sudah Anda stel, pasti ada tindkkan yang real untuk berlangganan dan bertindak ke arah yang Anda inginkan. Selamat menerapkan formula sukses Brad Sugars ini. Salam fantastik !


Anda Bekerja Keras Karena Bisnis Anda Tidak Bekerja

Bisnis sama seperti mobil. Pertanyaannya bukan siapa yang mengendarai mobil tapi sebaik apa kualitas mobil tersebut. Begitu banyak pertanyaan yang datang ke ActionCOACH tentang bisnis RUNS WITHOUT YOU, dan mereka berkeyakinan kuat bahwa konsep itu salah besar.

Sebagaimana layaknya mobil, bisnis juga memerlukan seperangkat ilmu dan juga ketrampilan yang BENAR. Bisa kita bayangkan jika kita merakit mesin mobil dengan ilmu kita sendiri, tanpa bertanya pada ahlinya, apa yang terjadi dengan mobil itu ?

Mungkinkah mobil yang kita rakit sendiri itu bisa berjalan?

Menempuh jarak 1 meter saja sudah bagus, umumnya mobil yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, tak berhasil berjalan. Apalagi bermimpi dengan mobil itu kita bisa sampai tujuan. Bagai pungguk merindukan bulan.

Bisnis sama seperti mobil. Jika ActionCOACH memiliki keahlian merakit bisnis yang bisa berjalan tanpa keterlibatan pemilik bisnis di dalamnya, ini adalah persoalan WHAT bukan WHO. ActionCOACH bisa diibaratkan ahli merakit mesin mobil. Ketika mesin mobil bisnis Anda sudah layak JALAN, kini pertanyaannya bukan APA tapi SIAPA yang mengendarai mobil bisnis Anda ?

Skenario ini bisa kita balik. Anda sebagai pemilik bisnis sangat frustasi dengan kondisi bisnis Anda, dan Anda langsung makin kesal jika melihat ada beberapa pengusaha yang bisnisnya bisa berjalan tanpa keterlibatan mereka. Padahal, inti permasalahannya adalah sistem bisnis seperti apa yang ada dalam bisnis Anda dan bukan siapa yang mengendalikan bisnis itu.

Tujuan semua pengusaha di dunia ini adalah sama, yaitu memiliki bisnis yang bisa berkembang, menguntungkan dan bisa ditinggal dalam waktu lama. Dan konsep itulah yang ActionCOACH proklamirkan kepada semua pengusaha di seluruh dunia.

Kini Anda tahu permasalahan utama dalam bisnis, yaitu bagaimana cara merakit sistem bisnis yang BENAR, dan ketika sistem itu sudah tercipta, maka pilihan ada di tangan Anda, apakah Anda sendiri yang akan membawa bisnis ini atau sewa seorang general manager. Dan bisnis tetap bisa berjalan hingga sampai tujuan.

Anda Bekerja Keras Karena Bisnis Anda Tidak Bekerja

Seorang klien kami bertanya pada seorang coach, “Saya sudah berbisnis selama 10 tahun, tapi mengapa seperti jalan di tempat?”

Apa jawaban seorang coach ? “Anda tidak pernah berbisnis selama 10 tahun, Anda hanya berbisnis 1 tahun yang diulang sebanyak 10 kali“

Pada umumnya, bisnis yang kita jalankan tanpa konsep dan sistem yang benar. Tak heran, selama 10 tahun bisnisnya tak ada kemajuan. Mobilnya mogok atau jalan di tempat selama 10 tahun, dan mereka merasa sudah berpuluh kilometer, padahal masih di tempat yang sama.

Jika kita sebagai pemilik bisnis, sudah bertahun-tahun menekuni bisnis tapi tak ada kemajuan, coba lihat lagi, apakah mesin di bisnis Anda sudah benar Anda rakit ? Jangan-jangan Anda seperti menaiki mobil mogok, mesin tetap hidup tapi tak bisa berjalan.

Anda merasa keras bekerja di bisnis, karena bisnis Anda tidak bekerja. Ini adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Berapa banyak pengusaha terjebak dalam bisnis karena tak tahu cara bagaimana membangun bisnis.

ActionCOACH sangat tegas menekankan pentingnya MEMBANGUN BISNIS bukan MENJALANKAN BISNIS.

Jika menjalankan bisnis, Anda seperti orang berjalan-jalan, tak tahu arah dan tujuannya hanya kesenangan. Tak heran setiap hari hanya melakukan AKTIFITAS bukan PRODUKTIVITAS. Beda dengan membangun bisnis.

Membangun bisnis sama seperti membangun RUMAH. Ada rencana yang sangat jelas tentang bangunan rumah ini akan seperti apa (big picture). Membangun rumah juga memiliki action plan yang jelas setelah ada konsep dan tekad kuat. Dan pada akhirnya, membangun rumah memiliki DEADLINE kapan rumah selesai dibangun .

Bisa kita bayangkan, berapa puluh tahun bisnis dijalankan tapi masih belum bisa ditinggal? Mengapa ini terjadi? Jawabnya, karena pemilik bisnis masih punya mindset MENJALANKAN BISNIS bukan MEMBANGUN BISNIS. Tak heran, jika bisnis tak punya deadline kapan selesai dibangun, tak ada pondasi yang kokoh dan tak ada sistem bisnis yang BENAR.

Jadi, jangan salahkan siapa-siapa jika usia bisnis sudah 10 tahun tapi masih jalan di tempat, coba cek lagi sistem bisnis Anda, apakah sudah layak jalan ? Jika pembaca ingin lebih tahu lagi bagaimana ActionCOACH bisa membantu bisnis Anda, segera kirim email ke jakarta@actioncoach.com atau hubungi kami di (021) 290 366 28.


Wali Kota Mataram Luncurkan Program Wirausaha Baru


Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, H. Ahyar Abduh, Rabu, meluncurkan program Wirausaha Baru, sebagai salah satu upaya menekan angka kemiskinan dan pengangguran di wilayah perkotaan.

Peluncuran program wirausaha baru yang digelar di halaman kantor Wali Kota Mataram, dihadiri oleh Kepala Badan Perencaaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Rosyadi Sayuti, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) NTB, H. M. Rusdi, Ketua DPRD Kota Mataram, H. M. Zaini dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB, Hj. Rabiyatul Adawiyah M Zainul Majdi.

Menurut Ahyar, program wirausaha baru merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Mataram dengan Pemerintah Provinsi NTB yang mentargetkan penciptaan 100 ribu wirausaha baru hingga 2013.

Ia berharap wirausaha baru yang akan muncul berasal dari kelompok-kelompok masyarakat kecil yang memiliki motivasi untuk menjadi seorang pengusaha sukses.

Ahyar juga meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram yang mencapai 8,7 persen dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi yang dilakukan ribuan pelaku usaha mikro.

"Laju pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, tidak hanya paling tinggi di NTB, tetapi juga paling tinggi di Indonesia. Dan saya yakin yang paling berkontribusi adalah ribuan pengusaha kecil," ujarnya.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di Kota Mataram, untuk menyisihkan dana "Corporate Social Responsibility" (CSR) untuk membantu permodalan para pelaku usaha kecil.

Selain itu, Ahyar juga meminta jajarannya untuk melakukan melakukan identifikasi terhadap jenis-jenis usaha ekonomi produktif di setiap kelurahan yang berpotensi untuk dibina.

"Kami juga sudah membentuk sebuah wadah ekonomi yang bernama `Mataram Micro Bussines Centre` (M2BC) yang diharapkan menjadi lembaga yang bisa memfasilitasi dalam hal pembinaan kelompok usaha kecil dan pemasaran produk," ujarnya.

Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, Lalu Martawang, menyebutkan, jumlah wirausaha baru yang akan dibentuk di Kota Mataram hingga 2013 mendatang sebanyak 10.000 wirausaha baru.

Untuk tahun 2011, kata dia, jumlah wirausaha baru yang akan dicetak sebanyak 500 orang yang tersebar di 50 kelurahan yang ada di Kota Mataram.

"Kami sudah menyediakan dana untuk program wirausaha baru pada 2011 sebesar Rp500 juta. Masing-masing kelurahan akan memperoleh dana sebesar Rp10 juta," ujarnya.

BUDI DAYA YANG SANGAT MENGUNTUNGKAN SAAT INI

INDONESIA PLASA






UGM Rintis Kolam Budi Daya Ganggang Ulva


Kami sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ganggang ulva, tetapi masih menyisakan sedikit masalah. Salah satunya adalah masyarakat yang belum tahu cara memanen ganggang itu melakukannnya dengan cara mencungkil.


Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merintis kolam percontohan budi daya rumput laut jenis ganggang ulva di Pantai Kukup, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kegiatan itu ditujukan untuk melakukan konservasi biodiversitas ganggang ulva yang selama ini oleh masyarakat sekitar telah diolah menjadi kripik, yang diberi nama `keripik ulva`," kata Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Retno Peni Sancayaningsih, di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Fakultas Biologi UGM dulu memulainya dengan mengajak masyarakat membuat keripik ulva, tetapi konservasinya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Padahal, Fakultas Biologi UGM juga bertanggung jawab untuk menjaga konservasi tersebut.

"Kami sudah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan ganggang ulva, tetapi masih menyisakan sedikit masalah. Salah satunya adalah masyarakat yang belum tahu cara memanen ganggang itu melakukannnya dengan cara mencungkil," katanya.

Akibatnya, ganggang yang sudah dicabut tidak mudah tumbuh lagi di pinggir karang pantai. Padahal, ganggang itu tumbuh pada awal musim hujan dan baru bisa dipanen pada akhir musim hujan.

Ia mengatakaan, dengan adanya kolam budi daya ganggang ulva itu diharapkan bisa menjaga konservasi tanaman biodiversitas yang ada di pantai Gunung Kidul. Potensi alam itu jika dikelola secara bijaksana akan memberikan manfaat kepada komunitas pesisir.

Dalam pengembangan kolam budi daya ganggang ulva tersebut Fakultas Biologi bekerja sama dengan Program Magister Manajemen (MM) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM.

"Ke depan, untuk kegiatan konservasi biodiversitas daerah di pesisir akan menggandeng kerja sama dengan Universitas Charles Darwin, Australia, dan Universitas Kyong San, Korea Selatan dalam pengembangan biologi kelautan," katanya.

Wakil Direktur Bidang Akademik dan Penelitian MM UGM Wakhid Slamet Ciptono mengatakan, perintisan kolam percontohan budi daya ganggang ulva merupakan aplikasi konsep pembelajaran pengarusutamaan etika dalam setiap kegiatan pendidikan dan pengajaran kepada mahasiswa.

"Konsep pembelajaran yang mengedepankan nilai moralitas etika akademik, etika sosial, dan etika lingkungan itu diajarkan pada setiap pemberian mata kuliah. Jadi, kami tdak hanya fokus pada bidang ekonomi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan sosial budaya," katanya.


KKP Pacu Budidaya Ikan di NTB

Agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pembudidaya ikan pedesaan, kemarin (16/11) di Pantai Grupuk, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo memberikan bantuan langsung Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) kepada masyarakat nelayan dan pembudidaya ikan se Provinsi Nusa Tenggara Barat. Cicip menyatakan, sebanyak 58 paket bantuan sebesar Rp. 5,8 miliar telah dicairkan pemerintah untuk diberikan kepada 58 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di 8 Kabupaten Kota Se-Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Dompu, serta Kabupaten Bima dan Kota Bima. "Bantuan telah diberikan secara langsung melalui transfer ke rekening Pokdakan yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan, masing-masing kelompok mendapat 1 paket bantuan yang nilainya Rp 100 juta", ungkap Cicip.

Menurut Cicip, pencairan bantuan langsung kepada pembudidaya ikan menunjukan bahwa pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan tetap terus berupaya dan berkomitmen untuk terus menanggulangi kemiskinan. "Sebagaimana telah kita ketahui, saat ini masih ada sekitar 30 juta rakyat miskin di Indonesia, dan 30 persen di antaranya merupakan masyarakat kelautan dan perikanan seperti nelayan, pembudidaya, dan pengolah ikan sehingga dengan bantuan langsung maka masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dapat hidup sejahtera dan pertumbuhan wirausaha di bidang perikanan budidaya di pedesaan juga dapat terdorong," ujar Cicip.

Kepada Pokdakan penerima dana bantuan PUMP, Cicip berharap agar segera memanfaatkannya sebagai modal kerja usaha budidaya ikan, sehingga dapat lebih berkembang dan produktif sesuai dengan rencana usaha kelompok seperti pengadaan atau pembelian sarana usaha, peralatan, benih ikan, pakan, obat-obatan, serta sarana lainnya untuk kegiatan usaha budidaya ikan. Cicip menyatakan, bantuan ini sedapat mungkin dikelola secara bersama oleh kelompok sehingga dapat berkembang sebagai modal usaha bagi anggotanya dan ke depan jumlahnya akan semakin berkembang sehingga dapat menjadi usaha korporasi yang besar di pedesaan. "Pada akhirnya nanti usaha tersebut dapat menciptakan industrialisasi pengolahan dan pemasaran perikanan yang bermuara pada upaya peningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya," tutup Cicip.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.


Budidaya mujair makin menjanjikan

Budidaya ikan mujair makin menjanjikan bagi petani di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, karena harga dan permintaannya akhir-akhir ini semakin membaik.

Kasi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Utara Razali menyebutkan hampir semua petani di wilayah pesisir Aceh Utara mulai membudidayakan ikan mujair.

Ia mengungkapkan mengeliatnya usaha budidaya ikan Mujair tersebut, sudah berlangsung sejak 2009 dan mencapai puncaknya pada 2010 hingga sekarang.

Beberapa kecamatan seperti Jambo Aye, Seunuddon dan Tanah Pasir, saat ini menjadi kawasan yang banyak budidaya ikan mujair, ungkap Razali. Harganya juga makin melambung di pasaran.

"Padahal, sekitar dua tahun lalu harganya hanya sekitar Rp8.000/Kg, namun saat ini mencapai Rp18.000 hingga Rp20.000/kg, untuk ukuran ikan 7 ekor/kgnya. Malah ada yang sudah dipasarkan antarpropinsi," terangnya lagi.

Bergairahnya petani tambak membudidayakan ikan jenis ini selain harganya yang makin melambung, juga dipengaruhi oleh mudahnya pemeliharaan, karena sifat ikan mujair sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan dan juga hidup di air payau yang sifatnya keruh.

Sementara bibitnya juga sangat mudah didapat dengan harga yang sangat terjangkau dan tidak memerlukan perawatan khusus yang mengharuskan petani menjaganya selalu.

Mengenai pakan juga tidak terlalu khusus, apabila tidak diberikan jenis pelet, bisa diberikan pakan alami yang berupa nasi sisa, ampas kelapa dan lain sebagainya.

Ia menyebutkan, ikan mujair juga akan menjadi salah satu ikan budidaya unggulan di Aceh Utara, selain ikan bandeng, kerapu atau udang windu.


Budidaya Lele Dapat Menjadi Pekerjaan Tetap Pengungsi Merapi


*
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan budidaya ikan lele di lereng Gunung Merapi khususnya di "shelter" atau hunian sementara dapat menjadi pekerjaan tetap warga yang sebelumnya merupakan petani atau peternak sapi.

"Budidaya ikan lele ini cukup bagus dikembangkan di lereng Merapi, ini bukan hanya menjadi sandaran hidup sementara, namun dapat menjadi peluang pekerjaan tetap para korban bencana Merapi," kata Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Disperindagkop DIY Astungkoro pada peresmian Kelompok Usaha Bersama (Kube) Budidaya Lele di Dusun Mudal, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Kamis (9/6).

Menurut dia, kebutuhan ikan lele di DIY saat ini cukup tinggi dan selama ini masih dipenuhi dari luar daerah.

"Jika budidaya lele ini ditekuni dengan benar maka kebutuhan ikan lele di DIY dapat dipenuhi dari lereng Merapi ini, sehingga ini juga akan dapat menjadi pekertjaan tetap warga lereng Merapi," katanya.

Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bekerjasama dengan Bank Ekonomi memberikan pendampingan bagi masyarakat di Dusun Mudal, Argomulyo, Cangkringan, Sleman. Pendampingan tersebut diwujudkan dalam bentuk pembentukan Koperasi Usaha Bersama (Kube) pengelolaan budidaya ikan lele.

"Sedikitnya ada 40 kepala keluarga (KK) di lereng Merapi yang mendapat pendampingan," kata Humas PKPU DIY Solihin.

Dipilihnya budidaya ikan lele, karena memiliki prospek yang bagus serta sangat mudah dari segi pengelolaan.

"Konsumsi ikan lele di DIY sangat tinggi. Selama ini, produksi di DIY masih belum mencukupi, sehingga memiliki prospek yang sangat bagus," kata Solihin lagi.

Warga korban Merapi yang menjadi anggota Kube ini sudah dilatih budidaya ikan lele sehingga selama pengelolaan ke depan warga sudah memiliki pengetahuan.

"Pelatihan dan pendampingan juga akan kami lakukan hingga setahun ke depan, baik itu mengenai pengelolaan maupun teknik penjualannya," kata dia.

Kolam ikan lele tersebut masing-masing berukuran 4,5 meter x 1,5 meter yang dibuat dengan menggunakan sumberdaya lokal yakni bambu dan kayu.


BPPT gelar anugerah "Apresiasi Inovasi Indonesia"


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggelar Apresiasi Inovasi Indonesia 2011 sebagai upaya. untuk mendorong budaya inovasi di berbagai daerah di Indonesia.

"Apresiasi Inovasi Indonesia tahun 2011 ini merupakan salah satu apresiasi kepada pihak-pihak yang memiliki banyak jasa dan peran dalam rangka memperkuat Sistem Inovasi Nasional (SIN) pada tingkat daerah dengan menghasilkan produk-produk yang berinovasi," kata Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi, Tatang A. Taufik di Jakarta, Rabu.

Apresiasi ini dibagi dalam beberapa kategori yakni Innovating Regions Awards, Innovation Leadership Awards, Technopreneurship Awards, dan Greennovation Awards.

Innovating Regions Awards atau Apresiasi Daerah Berinovasi diberikan kepada kabupaten/kota yang berkomitmen dan berprestasi dalam mendorong kreativitas keinovasian.

Ada 15 finalis yang masuk dalam nominasi dari 25 daerah yang mendaftar pada Apresiasi Daerah Berinovasi dan Apresiasi Kepemimpinan Daerah.

Sedangkan kategori Technopreneurship Awards terdapat lima sub kategori yaitu UKM Inovatif Award, UKM Pemula Award, PI UMKM Inovatif Award, Inovasi Pemuda Award dan Technopreneur Awards.

Sedangkan nominasi Greennovation Awards antara lain kompor bahan bakar organik, evergreen, kolam terpal, inovasi plastik ramah lingkungan, hingga budidaya cacing.

Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar mengatakan, penyelenggaraan Apresiasi Inovasi Indonesia tahun 2011 ini dimaksudkan untuk memotivasi dan meningkatkan semangat para inovator kreatif di daerah dan tokoh pelopor.

BELAJAR BISNIS BERSAMA

INDONESIA PLASA



Makna Belajar Bisnis Bersama

Jumat, 19 Agustus 2011 10:37 WIB |




Umumnya bisnis gagal karena banyak faktor, faktor utamanya adalah kurangnya solusi untuk memecahkan berbagai masalah dalam bisnis mereka


Apakah Anda merasa sendiri menjalankan bisnis ? Tak memiliki kelompok bisnis yang bisa saling sharing dan memberi solusi ?

Bisnis bukan aktivitas harian yang memerlukan sikap semau gue, bisnis adalah konsep, strategi dan juga filosofi yang dipenuhi oleh komitmen. Untuk sukses, Anda memang harus bersama ( berjama’ah).

ActionCOACH memiliki satu cara untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis melalui sebuah program group business coaching.

Program ini sangat bagus, terutama untuk pemilik bisnis yang memiliki keterbatasan dana untuk edukasi bisnis. Selain dikemas dalam bentuk interaktif, action plan juga berkelompok.

Bagi Anda yang baru mulai belajar berbisnis, para pensiunan yang ingin membuka usaha, para pebisnis yang sulit mengembangkan bisnis serta mereka yang belum bisa meninggalkan bisnis, sebaiknya mencoba program ini.

Umumnya bisnis gagal karena banyak faktor, faktor utamanya adalah kurangnya solusi untuk memecahkan berbagai masalah dalam bisnis mereka.

Dengan menciptakan sebuah kondisi yang saling belajar dan berbagi, sangat diharapkan masing-masing peserta akan merasakan manfaat dari aktivitas ini.

Program group coaching sangat membantu para pengusaha pemula yang ingin lebih fokus untuk menata sistem bisnis mereka. Dan yang paling penting, adanya dukungan penuh dari seorang pelatih bisnis yang profesional.

Materi yang diselenggarakan relatif komplit. Mulai dari setting masa depan bisnis, cashflow, strategi penjualan dan marketing, cara membangun tim pemenang hingga bagaimana menciptakan sistem yang bisa berjalan tanpa Anda.

Semua materi disampaikan selama tiga bulan, dengan total pertemuan hingga 6 kali. Pemilik bisnis akan merasakan manfaat yang amat besar tentang bagaimana seharusnya membangun bisnis.

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi (021) 290 366 28. Setiap keputusan Anda hari ini sangat menentukan masa depan Anda esok, sebagaimana Anda di sini hasil keputusan kemarin. Salam fantastic !

AKUNTAN INDONESIA RAIH PENGHARGAAN ASEAN

INDONESIA PLASA


Akuntan indonesia raih penghargaan ASEAN

|


Akuntan senior Indonesia, Prof Dr Djoko Susanto mendapatkan penghargaan atas dedikasi, loyalitas dan profesionalisme dalam mengembangkan profesi akuntan di wilayah Asia Tenggara selama 34 tahun.

Manager Public Relation and Membership Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Afandi Fatriah Mansyur mengatakan penghargaan itu diserahkan pada pembukaan konferensi pertemuan akuntan se-ASEAN atau ASEAN Federation of Accountant (AFA)ke 17 di Kuala Lumpur Malaysia.

"Prof. Djoko Susanto merupakan salah seorang pendiri AFA yang telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan akuntan ASEAN selama lebih dari 34 tahun," ujarnya.

Djoko adalah Sekretaris Jenderal AFA pada 1984-1986 dan Presiden AFA pada 1994-1996 serta pernah menerima Lifetime Achievement Award dari IAI.

Saat ini dia adalah anggota Majelis Kehormatan IAI periode 2010-2014 setelah pada periode sebelumnya menjadi anggota Dewan Pengurus Nasional IAI periode 2006-2010.

Djoko adalah alumnus Universitas Arkansas dan Universitas Gadjah Mada, dan menjadi anggota Badan Pengurus Harian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN Yogyakarta.

EKONOMI INDONESIA PALING STABIL DI KAWASAN INVESTASI MENINGKAT

INDONESIA PLASA





Menkeu atur penggunaan SAL stabilkan pasar


obligasi

Selasa, 27 Desember 2011 13:45 WIB |


Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, menerbitkan peraturan penggunaan dana sisa anggaran lebih (SAL) untuk mengatasi kemungkinan terjadinya pembalikan dana asing yang membahayakan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta stabilitas pasar keuangan domestik.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa peraturan tersebut ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 188/PMK.08/2011 tentang Tata Cara Penggunaan SAL Dalam Rangka Stabilisasi Pasar Surat BErharga Negara (SBN) Domestik.

Prinsip dasar penggunaan SAL yang diatur dalam peraturan ini adalah bahwa penggunaan SAL untuk pembelian SBN di pasar sekunder dalam rangka stabilisasi pasar SBN domestik dilaksanakan dengan ketentuan kondisi pasar SBN domestik ditetapkan dalam level krisis berdasarkan protokol manajemen krisis pasar SBN oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang atas nama Menkeu, dan mendapat persetujuan dari Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang, dalam rangka stabilisasi pasar SBN domestik, menyampaikan usulan penggunaan SAL kepada Menkeu berdasarkan koordinasi dengan unit terkait, dengan mempertimbangkan kondisi krisis yang diperkirakan akan berkelanjutan dan dana yang bersumber dari daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) untuk pembelian SBN diperkirakan tidak mencukupi kebutuhan stabilisasi pasar domestik.

Selanjutnya usulan yang telah disetujui Menkeu disampaikan kepada Badan Anggaran DPR, paling sedikit mencakup: kondisi pasar SBN domestik, dan jumlah maksimal SAL yang dapat digunakan untuk pembelian SBN domestik di pasar sekunder dalam rangka stabilisasi SBN domestik setelah memperhitungkan kebutuhan anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan awal tahun berikutnya.

Setelah disetujui Badan Anggaran DPR, Dirjen Pengelolaan Utang melaksanakan pembelian SBN di pasar sekunder sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku, sedangkan Dirjen Perbendaharaan melakukan pemindahbukuan dana SAL dari Rekening Kas SAL ke Rekening Kas Umum Negara.

Selanjutnya, Dirjen Pengelolaan Utang harus menyampaikan laporan pelaksanaan penggunaan SAL tersebut kepada Menkeu sebagai bagian dari laporan hasil pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN. Peraturan Menkeu ini berlaku sepanjang pengaturan mengenai penggunaan SAL untuk stabilisasi pasar SBN domestik masih diatur dalam APBN dan/atau APBN Perubahan.

Sebelumnya Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Agus Suprijanto mengungkapkan perkiraan SAL pada akhir tahun anggaran 2011 diperkirakan bertambah Rp30 triliun. Pada awal Desember 2011, jumlah SAL senilai Rp97 triliun.

"Tentu akan ada tambahan SAL, karena kalau penerimaan negara saja dapat mencapai target 100 persen dan belanja negara hanya sekitar 95 persen, maka sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) diperkirakan Rp20 triliun hingga Rp30 triliun," kata Agus.

Menurut dia, perkiraan tersebut didasarkan pada proyeksi defisit anggaran tahun ini yang diperkirakan hanya sekitar 1,6-1,7 persen dari produk domestik bruto (PDB), sehingga belanja negara bisa mencapai 95 persen tapi belanja pemerintah pusat mungkin hanya 90 persen.

Agus mengungkapkan, jumlah SAL sekitar Rp97 triliun itu kemungkinan besar akan bertambah lagi pada akhir tahun ini jika memperhitungkan realisasi belanja yang tidak setara dengan penerimaan yang masuk ke kas negara.

Ditambahkannya, penggunaan SAL tersebut bisa digunakan untuk antisipasi risiko fiskal, sudden reverseal, keadaan darurat jika dampak krisis melanda Indonesia.

"Kalau krisis biasanya jumlah warga masyarakat masuk kelompok miskin bertambah. Itu perlu kita antisipasi, salah satu cara mungkin dengan SAL ini," jelasnya.

Berdasar PMK Nomor 206/PMK.05/2010 tentang Pengelolaan SAL, sisa lebih pembiayaan anggaran/sisa kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN selama satu periode pelaporan.

SAL adalah akumulasi SILPA/SIKPA tahun anggaran yang lalu dan tahun anggaran yang bersangkutan setealh ditutup, ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan.


Kemenkeu sosialisasi program prorakyat

Rabu, 28 Desember 2011 15:06 WIB |


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyosialisasikan program prorakyat dalam daftar isian pelaksanaan anggaran tahun 2012 untuk meningkatkan koordinasi antara pemerintah sebagai pelaksana APBN, serta masyarakat luas untuk menyukseskan program pemerintah tersebut.

"Kita menyadari bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah terkait kinerja penyerapan dan penyaluran anggaran," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, dalam sambutan sosialisasi program di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, pemerintah melakukan sosialisasi terkait tujuan utama pembangunan tahun depan yaitu membangun penyangga terhadap gejolak global, mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penurunan kemiskinan, pengangguran dan penanganan daerah tertinggal.

"Kita ingin memperluas informasi dan memberikan pembelajaran kepada masyarakat mengenai kebijakan pemerintah dalam program prorakyat 2012 serta menyamakan cara pandang mengenai program tersebut di masa mendatang," ujarnya.

Menkeu menyebutkan, arah kebijakan APBN 2012 diarahkan untuk menunjang empat pilar pembangunan yaitu pro-growth, pro-job, pro-poor dan pro-environment (berpihak ke pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, atasi kemiskinan dan lingkungan hidup) dengan sasaran strategis tingkat kemiskinan 10,5 persen hingga11,5 persen, tingkat pengangguran 6,4-6,6 persen dan target penyerapan tenaga kerja 450 ribu orang per satu persen pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah dalam sosialisasi ini memfokuskan untuk menurunkan angka kemiskinan dengan membuat kebijakan ekonomi yang mendukung penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat miskin dan memberikan fasilitas bantuan melalui kegiatan yang berkepihakan.

"Oleh karena itu, sosialisasi dibutuhkan karena perencanaan dan pengalokasian anggaran untuk program prorakyat dan program lainnya yang tersebar di sejumlah kementerian atau lembaga belum optimal jika dalam tataran pelaksanaannya masih dilakukan secara business as usual," ujarnya.

Program prorakyat yang dipaparkan dalam sosialisasi ini antara lain kebijakan realokasi bantuan operasional sekolah (BOS), kebijakan beasiswa siswa- mahasiswa miskin, jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), dan kebijakan penyediaan air bersih bagi masyarakat melalui program penyediaan air minum berbasis masyarakat (Pamsimas).

Dijelaskan pula program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu program keluarga harapan, kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan kebijakan program beras untuk keluarga miskin (raskin).

"Saya harap sosialisasi ini dapat semakin memperkokoh komitmen dan kesepahaman kita semua dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, penanggulangan kemiskinan serta memperkokoh stabilitas domestik Indonesia," katanya.

Dalam peningkatan kesejahteraan sosial dalam APBN 2012, alokasi anggaran bantuan sosial dialokasikan sebesar Rp47,8 triliun yang disalurkan melalui kementerian dan lembaga sebesar Rp43,8 triliun dan dana cadangan penanggulangan bencana alam Rp4 triliun.

Pemerintah juga memberikan alokasi anggaran untuk program nasional pemberdayaan masyarakat dalam belanja bantuan sosial senilai Rp 10 triliun.


BI-Kemdikbud lakukan edukasi keuangan dan perbankan

Kamis, 29 Desember 2011 22:34 WIB |


Bank Indonesia (BI) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melakukan edukasi keuangan dan perbankan kepada para guru dari enam daerah di Indonesia yang sebelumnya telah dipilih menjadi pilot project.

"Saya kira apa yang sudah kita capai sampai sekarang adalah suatu langkah yang besar artinya, kita sudah melakukan pembelajaran terhadap para guru, sehingga saat mereka kembali ke daerah diharapkan dapat memberikan pembelajaran pula kepada anak didik serta masyarakat setempat," kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di gedung BI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, program edukasi keuangan dan perbankan ini merupakan jangka panjang dan diharapkan secara perlahan-lahan bisa menumbuhkan kebiasaan masyarakat sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang masyarakatnya memiliki budaya gemar menabung dan familiar dengan lembaga keuangan.

Dalam upaya memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat, khususnya siswa sekolah, BI dan Kemdikbud juga memberikan alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler dalam rangka mendukung pelaksanaan integrasi edukasi keuangan kedalam mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk siswa tingkat SD dan SMP.

"Kami berharap dengan tersedianya alat bantu ajar dan media ekstrakurikuler maka pengenalan mengenai edukasi keuangan dan perbankan dapat diterima anak didik dengan rasa senang dan menumbuhkan kreativitas ke depan," ujar Darmin.

Dijelaskannya, alat bantu ini berguna untuk menjelaskan mengenai uang, bilyet, formulir bank, buku saku, dan lembar kerja siswa. Dalam mendesain alat bantu itu, BI menggandeng Rumah Cerdas Kak Seto dan Kelompok Kerja Edukasi Masyarakat Bidang Perbankan.

Tidak hanya memberi alat bantu, BI pun melakukan integrasi kurikulum yang sudah diterapkan untuk enam daerah pilot project yakni Makassar, Banjarmasin, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya. Untuk mewujudkan itu, BIA bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung dan Kemendikbudnas.

"Kami berharap perbankan bisa menyalurkan dana CSR untuk program khusus pelaksanaan edukasi keuangan kepada siswa sekolah. Dengan begitu, para siswa tersebut bisa lebih mengetahui manfaatnya, memahami risikonya dan memerhatikan biaya dari suatu produk perbankan," katanya.



MA lantik dua deputi gubernur BI

Kamis, 29 Desember 2011 12:27 WIB |


Mahkamah Agung (MA) melantik dan mengambil sumpah Muliaman Hadad dan Ronald Waas sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru, Kamis.

Ronald Waas resmi menggantikan (alm) S Budi Rochadi dan Muliaman Hadad sendiri kembali menduduki kursi Deputi Gubernur untuk kedua kalinya.

Pelantikan dan pengambilan sumpah ini sesuai dengan ketentuan pasal 42 UU Nomor 23 Tahun 2009 tentang BI sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan UU Nomor 6 Tahun 2009 bahwa sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji di hadapan Ketua MA dan Keputusan Presiden Nomor 75/P tahun 2011 mengenai pemberhentian dan pengangkatan jabatan Deputi Gubernur BI.

Nama pejabat yang diberhentikan dan diangkat sesuai dengan Petikan Keputusan Presiden Nomor 75/P Tahun 2011 adalah memberhentikan dengan hormat dari jabatan Deputi Gubernur Bank Indonesia atas nama Budi Rochadi dan Muliaman D Hadad, dan mengangkat dalam jabatan Deputi Gubernur Bank Indonesia atas nama Ronald Waas dan Muliaman D Hadad.

Muliaman Hadad dan Ronald Waas terpilih menjadi Deputi Gubernur BI oleh Komisi XI DPR melalui voting pada 7 Desember 2011.

Muliaman memperoleh suara sebanyak 38 suara, jauh mengalahkan saingannya Riswinandi, Wakil Direktur Bank Mandiri, yang hanya memperoleh 17 suara. Sedangkan Ronald Waas, yang sekarang menduduki posisi sebagai Direktur Akuntansi dan Sistem Pembayaran BI, memperoleh 37 suara, mengalahkan koleganya di BI, Perry Warjiyo yang hanya memperoleh 18 suara.

Acara pelantikan dua deputi gubernur ini dihadiri Gubernur BI Darmin Nasution beserta jajaran Deputi BI, dan jajaran MA. Selain itu beberapa mantan pejabat BI, termasuk mantan Deputi Senior BI Miranda S Goeltom.

Ketika wartawan ingin mengkonfirmasi terkait tertangkapnya Nunun Nurbaeti, Miranda hanya tersenyum dan mengucapkan: "Selamat Tahun Baru semua".


20.418 orang pejabat kemenkeu serahkan LHKPN

Senin, 26 Desember 2011 07:21 WIB |


Kementerian Keuangan mencatat pejabat lingkungan internal kementerian yang telah menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sepanjang 2011 telah mencapai 20.418 orang atau sekitar 85,8 persen.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, kemarin, hal tersebut menunjukkan Kemenkeu makin intensif untuk mengupayakan pemberantasan dan pencegahan korupsi seperti yang telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi.

"Pada 2011, Kemenkeu mendapatkan penghargaan dari Sekretaris Kabinet terkait capaian-capaian positif pelaksanaan Inpres yang dimaksud," ujarnya.

Yudi menyebutkan indikator-indikator pemberantasan korupsi di lingkungan Kemenkeu lainnya yang telah diformulasikan dan dilaksanakan antara lain peningkatan jumlah pejabat eselon I hingga II yang menetapkan kontrak kinerja tahunan yaitu 1.862 pejabat atau mencapai 98,83 persen.

Selain itu, tingkat capaian unit kerja yang menyampaikan laporan akuntabilitas kerja instansi pemerintah sebanyak 394 unit kerja dari 405 unit kerja yang wajib menyampaikan yaitu 97,28 persen.

"Dari total tersebut, sebanyak 16,6 persen telah dilakukan evaluasi oleh Inspektorat Jenderal pada semester I 2011, sedangkan sisanya dilakukan evaluasi pada semester II," ujar Yudi.

Sementara, penyusunan standar prosedur operasi (SOP) pelayanan masyarakat yang direkomendasikan oleh Sekretariat Jenderal sebanyak 756 SOP dengan jumlah akumulasi layanan unggulan sebesar 102 SOP.

Kemudian, realisasi sertifikasi pejabat pengadaan oleh Lembaga Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sebanyak 2.820 atau 101,25 persen.

Adapun terkait penghematan belanja barang dan belanja modal dengan pelaksanaan sistem pengadaan elektronik (e-procurement) yang dilakukan LPSE Kemenkeu berhasil menghemat Rp114,6 miliar atau 18,93 persen dari pagu sebesar Rp605,7 miliar.

Yudi mengatakan Kemenkeu juga secara intens melakukan kegiatan sosialisasi Inpres nomor 5 tahun 2004 kepada lingkungan internal Direktorat Jenderal sejak 2007.

"Kemenkeu juga melakukan implementasi peraturan Menkeu tentang pengawasan dan pembinaan aparatur, antara lain penetapan kode etik pegawai, pengelolaan pelaporan pelanggaran, penerapan kedisiplinan pegawai dan penilaian kinerja individu," ujarnya.

Secara keseluruhan, upaya pemberantasan korupsi di lingkungan Kemenkeu adalah bagian dari proses reformasi birokrasi dengan perbaikan birokrasi secara menyeluruh baik dari sisi prosedural maupun substansial.



Eropa jadi katalis rupiah melemah

Kamis, 29 Desember 2011 18:58 WIB |


Perbaikan krisis Eropa yang belum ada arah positif masih menjadi katalis nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis sore.

Nilai tukar mata uang rupiah yang diperdagangkan antarbank di Jakarta Kamis sore ke posisi Rp9.120 atau turun 55 poin dibanding sebelumnya Rp9.065 per dolar AS.

"Sentimen negatif masih kuat dari eropa, penanganan krisis eropa belum ada arah yang positif," kata analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, volume perdagangan di pasar spot juga terbilang minim sehigga memudahkan spekulan memainkan harga nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

"Tipisnya volume perdagangan menjelang penutupan tahun membuat pergerakan mudah berubah (volatile)," kata.

Sebelumnya, kata dia, rupiah sempat mendapat sentimen positif terhadap optimisme lelang obligasi Italia sebagai langkah awal perbaikan krisis di Eropa.

"Namun, penyerapan obligasi dari dana bank sentral eropa (ECB) dinilai pelaku pasar belum cukup signifikan dalam memperbaiki krisis utang di eropa, penyelesaian krisis kehilangan momentum," ujar dia.

Ia memperkirakan, mata uang rupiah hingga kuartal pertama 2012 masih akan bergerak dalam kisaran yang terbatas cenderung berada dalam area yang negatif.

"Dana-dana yang masuk ke dalam negeri (capital inflow) cukup banyak datang dari eropa, selama krisis disana belum dapat dipastikan maka rupiah rentan koreksi terhadap dolar AS," ucapnya.

Namun, lanjut dia, pondasi ekonomi dalam negeri yang kuat akan menahan pelemahan rupiah lebih dalam. Inflasi tahun depan juga akan rendah seiring dengan permintaan komoditas pangan yang stabil.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Kamis (29/12) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat ke posisi Rp9.160 dibanding sebelumnya di posisi Rp9.165.

TARGET SKSPOR 2012 230 MILIAR DOLAR OLEH PEMERINTAH

INDONESIA PLASA





Pemerintah targetkan ekspor 2012 senilai 230 miliar dolar AS

Kamis, 29 Desember 2011 18:45 WIB |


Pemerintah menargetkan nilai total ekspor pada 2012 senilai 230 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau lebih tinggi dari perkiraan nilai total ekspor tahun ini senilai 208 miliar dolar AS.

"Target kita sementara. Ini hitungan kita 230 miliar dolar AS bisa dapat. Kalau, misalnya, situasinya tidak seperti sekarang. Itu hitungan sementara bisa 250 miliar dolar AS, tapi dengan krisis kita coba ambil angka yang konservatif," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krishnamurti, di Jakarta, Kamis.

Menurut Bayu, target tersebut dapat tercapai karena pemerintah berencana untuk fokus mencari negara tujuan ekspor baru sehingga diversifikasi tujuan ekspor Indonesia makin beragam.

"Kita akan mengkonsentrasikan pada beberapa entrance, misalnya Afrika, seperti Afrika Selatan, dan Amerika Latin. Itu akan jadi bagian dari fokus kita, mungkin juga Asia Tengah. Jadi dengan langkah itu kita masih menganggap bahwa posisi kita masih cukup kuat dan cukup aman," ujarnya.

Bayu mengemukakan, pemerintah akan terus membenahi layanan dasar dan kinerja birokrasi terkait kelancaran arus barang di pelabuhan untuk meningkatkan nilai ekspor, serta mendorong nilai kompetitif daya saing produk Indonesia.

"Ekspor kira harus bekerja keras dengan dukungan infrastruktur fisik, tidak hanya pembenahan dokumentasi terkait data kepabeanan. Apalagi, kita telah meningkatkan sistem National Single Window di beberapa fitur dan termasuk yang paling maju di regional ASEAN," ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor kumulatif sepanjang Januari-Oktober 2011 sebanyak 169,03 miliar dolar AS, naik 34,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Nilai ekspor nonmigas selama Januari-Oktober 2011 juga naik 30,36 persen menjadi 134,73 miliar dolar AS.

"Jenis barang yang paling banyak diekspor bahan bakar mineral serta lemak dan minyak," kata Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Djamal.

Ia menjelaskan pula bahwa, selama kurun waktu itu ekspor nonmigas Indonesia paling banyak ditujukan ke China (17,14 miliar dolar AS), kemudian Jepang (15,17 miliar dolar AS) serta AS (13,22 miliar dolar AS). "Pangsa ketiga negara ini mencapai 33,79 miliar dolar," katanya.

ANTIRIAN PANJANG TIKET AKHIR TAHUN

INDONESIA PLASA





ket kereta terjual habis hingga akhir tahun

Rabu, 28 Desember 2011 07:58 WIB |


Tiket kereta api kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif di wilayah Daerah Operasi (Daop) IX Jember habis terjual hingga 31 Desember 2011 karena bertepatan dengan musim liburan sekolah, libur Natal, dan Tahun Baru 2012.

"Kami sudah tidak bisa melayani pemesanan tiket secara langsung di sejumlah stasiun karena tiket sudah terjual habis hingga akhir tahun ini," kata Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop IX Jember, Gatut Sutiyatmoko, Rabu.

Beberapa tiket KA yang terjual habis, yakni KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto, KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogyakarta, KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang, dan KA Mutiara Timur kelas bisnis dan eksekutif jurusan Banyuwangi-Surabaya.

Menurut Gatut, tiket sejumlah kereta terjual habis sebelum hari keberangkatan karena penumpang bisa memesan tiket KA jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.

"Penumpang KA kelas ekonomi bisa memesan atau membeli tiket tujuh hari sebelum hari keberangkatan, sedangkan penumpang kelas bisnis dan eksekutif bisa membeli tiket 40 hari sebelum hari keberangkatan," katanya menjelaskan.

Kendati demikian, lanjut dia, petugas bisa melayani pembelian tiket secara langsung, asalkan ada penambahan gerbong di masing-masing KA sesuai dengan kapasitas daya angkut rangkaian kereta.

"Kalau ada penambahan gerbong di rangkaian KA, petugas akan membuka penjualan tiket secara langsung. Namun, kami tidak bisa menjanjikan kepada penumpang akan ada penambahan gerbong setiap hari," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa PT KAI menerapkan kebijakan penumpang kereta kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi jarak jauh menggunakan nomor tempat duduk, sehingga tidak ada penumpang yang berdiri demi kenyamanan pengguna jasa KA.

"Kebijakan itu diterapkan sejak 1 Oktober 2011, sehingga tidak ada lagi penumpang yang berdesak-desakan di dalam kereta. Kalau tempat duduk di dalam kereta sudah penuh, maka petugas tidak akan melayani penjualan tiket lagi," katanya menambahkan.

Salah seorang warga Jember, Husaini, mengaku kecewa karena tidak mendapatkan tiket untuk hari keberangkatan Kamis (29/12).

"Hari ini saya datang ke stasiun Jember untuk membeli tiket KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto untuk besok, namun tiket sudah habis hingga 31 Desember 2011. Saya kecewa tidak bisa dapat tiket," tuturnya.

MENTRI BUMN DAHLAN ISKAN SE ORANG YANG CERDAS PERBAIKI KINERJA BUMN

INDONESIA PLASA





Menteri BUMN kunjungan mendadak ke Cilegon

Kamis, 29 Desember 2011 12:46 WIB |


Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Cilegon, Provinsi Banten secara mendadak,

Dahlan yang datang ke Pemkot Cilegon pukul 10:00 WIB dengan mengendarai kendaraan pribadi, langsung disambut oleh Wali Kota beserta jajarannya.

Setelah melakukan ramah tamah, selama 30 menit, Dahlan yang mengendarai mobil sendiri didampingi oleh Wali Kota Cilegon, Tb Iman Ariyadi, dan Sekda Kota Cilegon, Abdul Hakim Lubis menuju ke Pelabuhan Cigading, melalui jalur Jalan Lingkar Selatan (JLS).

Setelah satu jam perjalanan dari Pemkot Cilegon ke Pelabuhan Cigading, rombongan menteri dan pejabat Kota Cilegon menaiki kapal tug boat ke Pelabuhan Pemkot Cilegon di kawasan Warna Sari.

Sekda Kota Cilegon, Abdul Hakim Lubis mengatakan, kunjungan mendadak Menteri BUMN ke Pemkot Cilegon dalam rangka kunjungan kerja.

"Kunjungannya secara mendadak, dan, kedatangan pak Menteri BUMN ingin melihat secara langsung kondisi Cilegon," katanya.

Selama dalam perjalanan ke Pelabuhan Warna Sari, Dahlan Iskan yang juga didampingi oleh pejabat Pelindo II, nampak antusias mengamati kondisi Pelabuhan Cigading.



Dahlan: Stasiun KA Merak segera dipindahkan

Kamis, 29 Desember 2011 22:23 WIB |

Stasiun Kereta Api (KA) yang berada di atas lahan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry di Pelabuhan Merak akan segera dipindahkan.

Stasiun KA Merak yang selama ini berdiri diatas lahan PT ASDP di Pelabuhan Merak, akan segera dipindahkan dalam waktu dekat ini, kata Menteri BUMN Dahlan Iskan pada kunjungan mendadak ke Pemkot Cilegon, Banten, Kamis.

Dia menjelaskan, pemindahan Stasiun KA Merak, yang mengalami kendala, lantaran lokasi yang belum ditemukan, saat ini sudah selesai dan dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menyepakatinya.

"Semua persoalan yang menjadi kendala atas pemindahan Stasiun Kereta Api sudah selesai," katanya.

Dahlan mengatakan, saat ini proses pemindahan ke lahan baru, tinggal diselesaikan antara pihak ASDP dengan PT KAI.

"Semuanya tinggal ASDP dan KAI yang mengurusnya," ujarnya.

Sementara itu, Wali kota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengatakan, proses pemindahan Stasiun Kereta Api Merak yang rencananya melibatkan pihak Pemkot Cilegon masih dalam tahap proses pembahasan.

"Masih dalam proses pembahasan, karena semuanya harus dibicarakan secara matang, baik dengan pihak KAI maupun ASDP. Apalagi ini menyangkut dengan pemerintah pusat," katanya.

Diketahui, proses pemindahan Stasiun Kereta Api Merak, sudah mulai dibahas selama satu tahun, namun dari pihak PT KAI belum menanggapinya, lantaran lokasi baru stasiun yang akan digunakan, jauh dari Pelabuhan Merak.

Sementara pihak ASDP sendiri bersikukuh, lahan yang digunakan oleh PT KAI membuat kendaraan yang akan menyeberang ke Bakauheni, Lampung dari Pelabuhan Merak, tidak bisa tertampung, dan harus mengantre di jalan layang Cikuasa Atas Merak.



Manufacturing hope (6): Bisakah Merpati hidup lagi?


Kadang libur itu penting. Di hari tanpa kesibukan itulah persoalan yang rumit bisa dibicarakan secara mendasar, detail, dan habis-habisan. Misalnya, di hari libur Sabtu lalu. Selama enam jam penuh bisa membicarakan rumitnya persoalan Merpati Nusantara Airline.

Tidak hanya direksi dan komisaris yang hadir, tetapi juga seluruh manajer senior. Ruang rapat sampai tidak cukup sehingga pindah ke ruang tamu yang secara kilat dijadikan arena perdebatan.

Meski saya yang memimpin rapat itu, tidak ada hierarki di situ. Segala macam jabatan dan predikat saya minta ditanggalkan. Tidak ada menteri, tidak ada dirut, tidak ada komisaris, dan tidak ada bawahan. Semua sejajar sebagai orang bebas.

Duduknya pun tidak diatur dan tidak teratur. Operator laptop dan proyektornya sampai duduk di lantai. Kebetulan saya juga hanya pakai kaus dan celana olahraga. Belum mandi pula. Baru selesai berolahraga bersama 30.000 karyawan dan keluarga Bank Rakyat Indonesia se-Jakarta memperingati ultah mereka ke-116 yang gegap gempita.

Pindah dari acara BRI ke acara Merpati pagi itu rasanya seperti pindah dari surga ke Marunda. Dari perusahaan yang labanya Rp14 triliun ke perusahaan yang ruginya tidak habis-habisnya.

Dari jalannya operasi saja Merpati sudah rugi besar. Apalagi kalau ditambah beban-beban utangnya. Tiap bulan pendapatannya hanya Rp133 miliar. Pengeluarannya Rp178 miliar. Pesawatnya tua-tua. Sekali dapat yang baru, MA 60 pula.

Suasana kerja di Merpati pun sudah seperti perusahaan yang no hope!

Maka jelaslah bahwa persoalan Merpati tidak bisa diselesaikan dengan cara biasa.

Restrukturisasi perusahaan dengan cara yang modern sudah dicoba sejak dua tahun lalu. Belum ada hasilnya--bahkan tanda-tandanya sekali pun. Upaya restrukturisasi ini telah menghabiskan energi luar biasa. Lebih-lebih menghabiskan waktu dan kesempatan.

Panjangnya proses pengadaan pesawat Tiongkok MA 60 membuat peluang lama hilang begitu saja. Rute-rute yang kosong yang semula akan didahului diisi oleh MA 60 terlanjur dimasuki Wing dan Susi Air yang lebih kompetitif.

MA 60 yang menurut para pilot merupakan pesawat yang bagus, lebih berat lagi bebannya setelah terjadi kecelakaan di Kaimana. Peristiwa yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kualitas pesawat itu ikut membuat Merpati ibarat petinju yang sudah sempoyongan tiba-tiba terkena pukulan berat.

Sebelum kecelakaan Kaimana penumpang sebenarnya lebih senang naik MA 60. Pesawat ini sengaja didesain untuk negara tropis. AC-nya sudah bisa berfungsi sejak penumpang masuk pesawat. Tidak seperti pesawat baling-baling lain yang panas udara kabinnya luar biasa, dan baru berkurang setelah beberapa menit di udara.

Merpati memang sering kehilangan momentum. Bahkan, seperti sudah kehilangan momentum sejak dari lahirnya. Ketika pertama kali dipisahkan dari Garuda, pesawat-pesawatnya diambil, tetapi utangnya ditinggalkan. Beban-beban lainnya juga menumpuk.

Semua itu enak sekali dijadikan kambing hitam oleh manajemennya. Setiap manajemen yang gagal punya alasan pembenarannya. Kadang manajemen lebih sibuk mengumpulkan kambing hitam daripada bekerja keras dan melakukan efisiensi.

Benarkah tidak ada hope lagi di Merpati?

Itulah yang melalui forum di hari libur Sabtu lalu ingin saya ketahui, terutama sebelum saya membuat keputusan yang tragis: ditutup!

Segala macam usaha sudah dilakukan. Dua bulan lalu sebenarnya saya sudah menyederhanakan manajemen Merpati. Jabatan wakil dirut saya hapus. Jumlah direktur saya kurangi agar manajemen lebih lincah. Juga terbebas dari beban psikologis karena wakil dirutnya lebih senior dari sang dirut.

Rupanya belum cukup. Saya harus masuk lebih ke dalam. Tiba-tiba saya kepingin dialog langsung. Dialog yang intensif dan tanpa batas. Dialog dengan jajaran yang lebih bawah. Pada masa lalu saya sering mendapat pengalaman ini: banyak ide bagus justru datang dari orang bawah yang langsung bekerja di lapangan. Bukan dari konseptor yang bekerja di belakang meja.

Memang ada rencana pemerintah dan DPR untuk membantu keuangan Merpati Rp561 miliar. Tapi akankah uang itu nanti bermanfaat? Atau hanya akan terbang terhambur begitu saja ke udara? Seperti ratusan miliar uang-uang negara sebelumnya?

Tentu saya tidak ingin seperti itu. Harus ada jaminan ini: dengan suntikan tersebut Merpati bisa hidup dan berkembang. Tidak seperti suntikan-suntikan uang ratusan miliar pada masa lalu. Ini juga harus menjadi uang terakhir dari negara untuk Merpati. Sudah terlalu besar negara terus menyuntik Merpati, dengan hasil yang masih begitu-begitu saja.

Maka saya kemukakan terus terang di forum itu: daripada uang Rp561 miliar tersebut akan terhambur ke udara begitu saja dan karyawan pada akhirnya akan kehilangan pekerjaan juga, lebih baik Merpati ditutup sekarang juga. Uang itu bisa dibelikan kebun kelapa sawit. Tiap karyawan mendapat pesangon 2 hektare kebun sawit.

Orang Riau punya dalil: satu keluarga yang punya kebun sawit 2 ha, sudah bisa hidup bisa sampai menyekolahkan anak ke ITB! Memiliki kebun sawit 2 ha lebih memberikan masa depan daripada terus menjadi karyawan Merpati.

Tentu ide ini membuat pertemuan heboh. Sekaligus membuat peserta pertemuan tertantang untuk menolaknya. Mereka tidak rela kalau Merpati harus mati. Kebun sawit bukan bandingan untuk masa depan. Ok. Saya setuju. So what? Kalau dari operasionalnya saja sudah rugi, masih adakah alasan untuk mempertahankannya?

Maka saya ajukan ide untuk melakukan pembahasan topik per topik. Untuk mengecek apakah benar masih ada harapan?

Topik pertama adalah: bagaimana membuat pendapatan Merpati lebih besar dari pengeluarannya. Kalau tidak ada jalan yang konkret di topik ini, putusannya jelas: Merpati harus ditutup. Asusminya: bagaimana bisa memikul beban yang lain kalau dari operasionalnya saja sudah rugi besar. Berapa pun modal akan digerojokkan tidak akan ada artinya. Lebih baik untuk beli kebun sawit!

Meski logika sawit begitu jelas dan rasional, rupanya masih banyak yang takut mengubah jalan hidup. Ketika hal itu saya kemukakan, seseorang nyeletuk dari arah belakang. "Salah Pak Dahlan! Bukan kami takut menjadi petani sawit, tapi Merpati ini masih punya peluang besar," katanya. "Asal," katanya menambahkan,"semua orang di Merpati punya etos kerja yang hebat."

Etos kerja ini begitu seringnya dia sebut sebagai penyebab utama kesulitan Merpati sekarang ini. Dia sangat percaya etos itulah kuncinya sehingga sepanjang enam jam rapat itu dia selalu dipanggil dengan nama Pak Etos.

Pak Etos mungkin benar. Tapi itu masih kurang konkret. Yang diperlukan adalah usul konkret dan realistis. Yang bisa membuat pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Yang bisa dilaksanakan dalam keadaan Merpati as is.

Pagi itu begitu sulit mencari ide yang membumi. Maka saya pun teringat pada gurauan pedagang-pedagang sukses seperti ini: "Tuhan itu baik. Tapi uanglah yang bisa membuat orang mengatakan Tuhan itu baik". Rupanya perlu rangsangan material untuk melahirkan ide-ide kreatif. Rupanya perlu dana untuk mendatangkan Tuhan. Maka saya tawarkan di forum itu: peserta rapat yang mengusulkan ide terbaik akan saya beri hadiah satu mobil baru, Avanza, dari kantong saya pribadi.

Rapat pun menjadi heboh. Gelak tawa memenuhi ruangan. Ide belum muncul, tapi warna mobil sudah harus dibicarakan. Setuju: warna krem! Neraka sawit ternyata tidak menarik. Surga Avanzalah yang menggiurkan. Pantaslah kalau Jakarta macet!

Tuhan rupanya benar-benar datang. Inspirasi bermunculan. Hampir semua peserta rapat mengangkat tangan. Mereka berebut mendaftarkan ide. Angkat tangan lagi untuk ide kedua. Ide ketiga. Bahkan, ada yangs sampai mendaftarkan lima ide.

Setelah terkumpul 53 ide, barulah diperdebatkan. Mana yang konkret dan mana yang terlalu umum. Mana yang menghasilkan rupiah, mana yang menghasilkan semangat. Mana yang membuat pendapatan lebih besar, mana yang membuat pengeluaran lebih kecil.

Ide-ide itu kemudian di-ranking. Dari yang terbaik sampai yang terkurang. Dari yang terbanyak menghasilkan rupiah sampai yang menghasilkan etos. Perdebatan amat seru karena masing-masing mempertahankan idenya. Terjadi diskusi yang luar biasa intensif mengalahkan rapat kerja bagian pemasaran.

Dari ranking yang berhasil dibuat, memang sudah bisa diketahui siapa yang bakal dapat mobil. Tapi ada yang protes. "Sebaiknya hadiah baru diberikan setelah ide itu jadi kenyataan," teriaknya.

Rupanya dia ingin membuktikan bahwa meski idenya kalah ranking, dalam pelaksanaannya kelak akan mengalahkan juara ranking itu. Setuju. Kita lihat dulu kenyataannya di lapangan. Peluang bagi ide yang ranking-nya di bawah pun masih terbuka.

Tentu ide-ide itu minta dirahasiakan, terutama karena masih akan dirumuskan dalam bentuk program kerja nyata di lapangan. Tapi semua ide memang sangat menarik. Dari sinilah bisa diketahui bahwa Merpati seharusnya tidak akan rugi secara operasional. Kalau ini terlaksana, pemilik dana tidak akan ragu membantu. Alhamdulillah. Tuhan memberkati.

Topik berikutnya adalah MA 60. Bagaimana kinerjanya selama ini, apakah bisa menghasilkan uang dan terutama bagaimana mengembalikan citra yang rusak akibat kecelakaan Kaimana. Banyak juga ide gila yang muncul, termasuk ide bahwa khusus untuk MA 60 sebaiknya dicarikan pilot bule. Seperti pesawatnya Susi Air. Orang kita lebih percaya kepada bule daripada bangsa sendiri. Ketidakpercayaan orang terhadap MA 60 bisa ditutup dengan pilot orang bule. Huh!

Saya benci dengan ide ini.

Tapi demi Merpati saya menerimanya!

Maka setelah enam jam berdebat, tepat pukul 16.00 WIB, rapat pun diakhiri dengan lega. Saya bisa segera pulang untuk mandi pagi!

*Menteri BUMN



Manufacturing hope (5): Mengabdikah di BUMN? Lebih sulitkah?



Benarkah menjadi eksekutif di BUMN itu lebih sulit dibandingkan dengan di swasta? Benarkah menjadi direksi di perusahaan negara itu lebih makan hati? Lebih tersiksa? Lebih terkungkung birokrasi? Lebih terbelit peraturan? Lebih tidak ada hope?

Jawabnya: entahlah.

Belum ada penelitian ilmiahnya. Yang ada barulah rumor. Persepsi. Anggapan.

Bagaimana kalau dibalik: tidak mungkinkah anggapan itu hanya cerminan dari pepatah "rumput di halaman tetangga lebih hijau?" Atau bahkan lebih negatif lagi: sebagai kambing hitam? Yakni sebuah kambing hitam untuk pembenaran dari kegagalan? Atau sebuah kambing hitam untuk sebuah ketidakmampuan?

Agar lebih fair, sebaiknya didengar juga suara-suara dari kalangan eksekutif swasta.

Mereka tentu bisa banyak bercerita. Misalnya, cerita betapa stresnya mengejar target dari sang pemilik perusahaan. Di sisi ini jelas menjadi eksekutif di swasta jauh lebih sulit. Seorang eksekutif swasta yang tidak bisa mencapai target, hukumannya langsung di depan mata: diberhentikan. Bahkan, kalau lagi sial, yakni menghadapi pemilik perusahaan yang mulutnya kotor, seorang eksekutif swasta tidak ubahnya seperti penghuni kebun binatang.

Di BUMN konsekuensi tidak mencapai target tidak ada. Menteri yang mewakili pemilik BUMN setidaknya tidak akan pernah mencaci maki eksekutifnya di depan umum.

Bagaimana dengan citra campur tangan yang tinggi di BUMN? Ini pun kelihatannya juga hanya kambing hitam. Di swasta campur tangan dari pemilik jauh lebih dalam.

Katakanlah direksi BUMN mengeluh seringnya dipanggil DPR sebagai salah satu bentuk campur tangan. Tapi, saya lihat, pemanggilan oleh DPR itu tidak sampai memiliki konsekuensi seberat pemanggilan oleh pemilik perusahaan swasta. Apalagi Komisi VI DPR yang membawahkan BUMN sangat proporsional. Tidak banyak yang aneh-aneh.

Bahkan, salah satu anggota DPR di situ, Mumtaz Amin Rais, sudah seperti anggota parlemen dari Inggris. Kalau bertanya sangat singkat, padat, dan langsung pada pokok persoalan. Tidak sampai satu menit. Anggota yang lain juga tidak ada yang sampai menghujat tanpa alasan yang kuat. Jelaslah campur tangan pemilik perusahaan swasta jauh lebih mendalam.

Di swasta juga sering ditemukan kenyataan ini: banyak pemilik perusahaan swasta yang maunya aneh-aneh. Kediktatoran mereka juga luar biasa! Sangat biasa pemilik perusahaan swasta memaksakan kehendaknya. Dengan demikian, cerita soal campur tangan pemilik, soal pemaksaan kehendak, dan soal kediktatoran pemilik di swasta jauh lebih besar daripada di BUMN.

Bagaimana dengan iklim korporasinya? Sebenarnya juga sama saja. Hanya beda nuansanya. Bukankah di swasta Anda juga sering terjepit oleh besarnya dominasi keluarga pemilik--apalagi kalau si pemilik akhirnya sudah punya anak dan anak itu tumbuh dewasa dan menghasilkan menantu-menantu?

Dengan demikian, tidak cukup kuat juga alasan bahwa menjadi eksekutif di BUMN itu lebih sulit karena iklim korporasinya kurang mendukung.

Bagaimana soal campur tangan politik? Memang ada anggapan campur tangan politik sangat menonjol di BUMN. Ini pun saya meragukannya. Saya melihat campur tangan itu lebih banyak lantaran justru diundang oleh eksekutif itu sendiri.

Di swasta pun kini akan tertular penyakit itu. Dengan banyaknya pemilik perusahaan swasta yang terjun ke politik, maka bisa jadi kerepotan eksekutif di swasta juga akan bertambah-tambah. Tidakkah Anda pusing menjadi eksekutif swasta yang pemiliknya berambisi terjun ke politik?

Maka saya curiga orang-orang yang sering menghembuskan wacana bahwa menjadi eksekutif di BUMN itu sulit adalah orang-orang yang pada dasarnya memang tidak bisa bekerja. Di dunia ini alasan, dalih, kambing hitam, dan sebangsanya terlalu mudah dicari.

Orang yang sering diberi nasihat atasannya, tetapi gagal dalam melaksanakan pekerjaannya, dia akan cenderung beralasan "terlalu banyak dicampuri sih!". Sebaliknya, orang yang diberi kepercayaan penuh, tetapi juga gagal, dia akan bilang "tidak pernah ditengok sih!".

Maka pada akhirnya sebenarnya kembali ke who is he! Kalau dibilang menjadi direksi di BUMN itu sulit dan bekerja di swasta ternyata juga sulit, lalu di mana dong bekerja yang enak? Yang tidak sulit? Yang tidak repot? Yang tidak stres? Yang gajinya besar? Yang fasilitasnya baik? Yang bisa bermewah-mewah? Yang bisa semaunya?

Saya tidak bisa menjawab itu. Yang paling tepat menjawabnya adalah orang yang tingkatan hidupnya lebih tinggi dari saya. Bukan Rhenald Kasali atau Tanri Abeng atau Hermawan Kartajaya. Bukan Peter Drucker, bukan pula Jack Welch.

Yang paling tepat menjawab pertanyaan itu adalah seseorang yang lagi menikmati tidurnya yang pulas pada hari Senin pukul 10.00 WIB di bawah jembatan kereta api Manggarai dengan hanya beralaskan karton. Dialah seenak-enaknya orang. Sebebas-bebasnya manusia. Tidak mikir utang, tidak mikir target, tidak mikir tanggung jawab. Orang seperti dialah yang barangkali justru heran melihat orang-orang yang sibuk!

Maksud saya: maka berhentilah mengeluh!

Maksud saya: tetapkanlah tekad! Mau jadi direksi BUMN atau mau di swasta. Atau mau, he ... he ... , memilih hidup yang paling nikmat itu!

Maksud saya: kalau pilihan sudah dijatuhkan tinggallah kita fokus di pilihan itu. Sepenuh hati. Tidak ada pikiran lain, kecuali bekerja, bekerja, bekerja!

Daripada mengeluh terus, berhentilah bekerja. Masih banyak orang lain yang mau bekerja. Masih banyak orang lain yang tanpa mengeluh bisa menunjukkan kemajuan!

Lihatlah para direksi bank-bank BUMN itu. Mereka begitu majunya. Sama sekali tidak kalah dengan direksi bank swasta. Padahal direksi bank BUMN itu terjepit antara peraturan birokrasi BUMN dan peraturan yang ketat dari bank sentral. Mana ada direksi yang dikontrol begitu ketat dari dua jurusan sekaligus melebihi direksi bank BUMN? Buktinya bank-bank BUMN kita luar biasa.

Lihatlah pemilihan marketeer of the year yang sudah lima tahun dilaksanakan oleh Marks Plus-nya Hermawan Kartajaya. Empat tahun berturut-turut marketer of the year-nya adalah direksi BUMN! Swasta baru memang satu kali! Para marketer of the year dari BUMN itu adalah tipe orang-orang yang tidak pandai mengeluh! Mereka adalah tipe orang yang bekerja, bekerja, bekerja!

Lihatlah tiga CEO BUMN yang minggu lalu terpilih sebagai CEO BUMN of the year: RJ Lino (Dirut Pelindo-2), Tommy Soetomo (Dirut Angkasapura-1), dan Ignasius Jonan (Dirut Kereta Api Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang sambil mengeluh terus bekerja keras. Mereka terus menghasilkan prestasi dari sela-sela jepitan birokrasi dan peraturan. Bahkan, salah satu dari tiga orang itu terus bekerja keras sambil menahan sakitnya yang berat.

Lihat pulalah para direksi BUMN yang malam itu memenangi berbagai kategori inovasi di BUMN. Mereka adalah orang-orang handal yang mau mengabdi di BUMN.

Maaf, mungkin inilah untuk terakhir kalinya saya menggunakan kata "mengabdi di BUMN". Setelah ini saya ingin menghapus istilah "mengabdi" itu. Istilah "mengabdi di BUMN" tidak lebih dari sebuah kemunafikan. Selalu ada udang di balik batu di balik istilah "mengabdi di BUMN" itu.

Setiap ada pihak yang mengucapkan kata "mengabdi di BUMN" pasti ada mau yang ingin dia sampaikan. Banyak sekali mantan pejabat BUMN yang ingin terus memiliki rumah jabatan dengan alasan sudah puluhan tahun mengabdi di BUMN.

Terlalu banyak orang BUMN yang memanfaatkan istilah mengabdi untuk tujuan-tujuan tersembunyi. Barangkali memang sudah waktunya BUMN bukan lagi tempat mengabdi, dalam pengertian seperti itu. Kecuali mereka benar-benar mau bekerja keras di BUMN tanpa digaji! Sudah waktunya BUMN hanya sebagai tempat membuat prestasi.

*Menteri BUMN


catatan akhir tahun - Menanti sentuhan Dahlan Iskan benahi BUMN


Malam itu, Rabu (18/10) sekitar pukul 20:00 WIB Presiden Susilo Bambang Yudhoyono resmi mengumumkan nama-nama menteri hasil "reshuffle" Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Dahlan Iskan ditunjuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan menteri sebelumnya Mustafa Abubakar.

Saat Kepala Negara mengumumkan nama-nama para pembantunya itu, Dahlan memilih melakukan nonton bareng melalui layar tv plasma di ruang kantornya di Kantor Pusat PLN didampingi sang istri Ny Nafsiah Sabri, sejumlah karyawan PLN dan belasan wartawan media cetak dan elekronik.

Ketika Presiden menyebutkan nama Dahlan menjadi orang nomor satu di Kementerian BUMN, Dahlan tidak memberikan respon apa-apa. Dahlan yang duduk santai berselonjor di bawah sofa coklat terlihat biasa saja dan tanpa ekspresi apapun.

Detik itu pula para jurnalis langsung memberondong Dahlan dengan sejumlah pertanyaan seputar bagaimana langkah yang akan ditempuhnya untuk membenahi dan merevitalisasi BUMN ke depan.

Pernyataan pertama yang keluar dari mulutnya yang perlu dilakukan segera adalah rapat di BUMN harus dikurangi hingga 50 persen. "Terlalu sering mengikuti rapat, pejabat BUMN itu justru semakin tidak fokus pada pekerjaannya," kata Dahlan.

Demikian juga dengan lalu lintas surat menyurat di BUMN, menurutnya harus dikurangi secara drastis sebagai bagian dari efisiensi perusahaan.

Keesokan harinya, Kamis 19 Oktober 2011 di Kantor Kepresidenan, Dahlan pun resmi dilantik menjadi Menteri BUMN yang tugasnya membenahi dan menjadi Pembina sebanyak 141 BUMN.

Sosok Dahlan di setiap kesempatan sepertinya telah menjadi perhatian publik. Dahlan dengan penampilannya yang khas mampu mencuri perhatian publik.

Usai dilantik di Istana Kepresidenan, Dahlan langsung mendatangi Kantor Kementerian BUMN di Jalan Merdeka Selatan Jakarta untuk acara serah terima jabatan dengan Mustafa Abubakar.

Tidak seperti para direksi BUMN dan pejabat Kementerian BUMN yang umumnya menggunakan stelan jas lengkap, Dahlan justru hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang dan sepatu kets.

Suasana acara pisah sambut tersebut cukup mencair karena Dahlan berkali-kali menyampaikan pernyataan dan pengakuannya bagaimana awalnya "dipaksa" menjadi Menteri BUMN... yang mengundang tawa para hadirin.

Dahlan berpidato tanpa teks. Tidak berlama-lama, namun didalamnya tertuang pemikiran besar bagaimana kiatnya membenahi BUMN ke depan.

Terpilihnya Dahlan menjadi menteri BUMN sepertinya sudah banyak diduga banyak kalangan dengan respon positif.

Pengamat BUMN Muhammad Said Didu menilai penempatan Dahlan Iskan memimpin Kementerian BUMN merupakan keputusan yang tepat.

Memiliki kapasitas, gaya kepemimpinannya yang elegan, cepat mengambil keputusan, integritas tinggi dan berbekal pengetahuan korporasi yang sangat cukup.

"Di bawah kepemimpinan Dahlan penanganan BUMN bisa lebih baik lagi. Beliau memiliki segalanya baik dari sisi integritas maupun pengalaman dia di bidang bisnis," kata Said yang juga mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini.

Selain itu Dahlan juga mewajibkan dirinya dan pejabat di Kementerian BUMN untuk mengikuti rapat pimpinan pada hari Selasa setiap minggu. Saat yang sama direksi dan komisaris BUMN juga harus rapat direksi di masing-masing perusahaan, sehingga tidak ada pejabat yang "berkeliaran".

Dahlan bergerak cepat dan tidak ingin sedikit pun memperlambat ritme kerjanya dalam membenahi BUMN.

Dalam sepekan memimpin Kementerian BUMN, Dahlan yang merupakan mantan CEO Jawa Pos Group ini langsung secara maraton tidak kenal hari Sabtu, Minggu ataupun hari libur meninjau sejumlah BUMN.

Sederet perusahaan yang langsung mendapat sentuhan Dahlan meliputi PT Angkasa Pura I, PT Jasa Marga Tbk, PT Kereta Api Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Industri Kapal Indonesia, PT Kerta Leces, PT Perkebunan Nusantara, PT Pal Indonesia, termasuk PLN.

Tiada hari tanpa kerja, mengunjungi BUMN untuk mencari tahu permasalahan setiap BUMN termasuk memberikan solusi jangka pendek, menengah dan panjang menjadi "trade mark" Dahlan.

Lantas apa saja yang menjadi buah pikiran Dahlan untuk menyelesaikan berbagai keruwetan yang dialami sebagian besar BUMN itu?

Langkah awal untuk membenahi perusahaan milik negara, yaitu pertama menyelesaikan penanganan aset bermasalah pada 142 BUMN.

"Ini sejalan dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa aset BUMN yang berjumlah sekitar Rp2.500 triliun itu harus diverifikasi ulang. Dalam aset tersebut banyak yang tidak produktif dan membebani perusahaan," ujarnya.

Kedua, membentuk "The Dream Team" pada susunan direksi dan komisaris BUMN. Direktur Utama pada setiap BUMN dibolehkan untuk mencari sendiri siapa yang cocok menjadi direksi.

Ibarat sepak bola, Dahlan ingin membentuk tim manajemen yang lebih profesional, tidak asal-asalan sehingga menjadi sekumpulan direksi yang utuh dalam meningkatkan kinerja usaha ke depan.

Dream Team ini selain meningkatkan kerja sama yang lebih solid juga untuk menghindari intervensi dari dalam perusahaan maupun intervensi dari luar.

BUMN menurutnya masih terbebani besarnya intervensi baik dari luar perusahaan maupun intervensi yang diundang sendiri oleh orang dalam perusahaan.

"Jika terbukti ada direksi yang jelas-jelas mengundang intervensi kepada perusahaan, maka saya akan pecat," tegas Dahlan.

Adapun langkah ke tiga yaitu pengurangan jumlah (right sizing) BUMN dari saat ini sebanyak 141 BUMN menjadi sekitar 78 BUMN pada 2014, dan hanya menyisakan 25 BUMN pada 2025 agar lebih fokus dan sesuai dengan sektor yang benar-benar mendukung perekonomian nasional.

Mantan Direktur Utama PT PLN ini juga memberi catatan khusus bagi BUMN yang dalam kondisi merugi.

Melalui program restrukturisasi, Kementerian BUMN melakukan restrukturisasi terhadap 15 perusahaan melalui pola akuisisi maupun pelepasan kepemilikan saham secara terbatas.

Terdapat 15 BUMN mengalami kerugian pada 2010 meliputi PT Pal Indonesia, Industri Sandang, Jakarta Llyoid, PT Garam, PT Iglas, PT Boma Bisma Indra, PT Primissima, PT Industri Kapal Indonesia, PT Pradnya Paramita, PT Balai Pustaka, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Kraft Aceh.

"Ada dua hal dua yang menyebabkan BUMN rugi bahkan bangkrut, pertama adalah industri tersebut sudah habis ditelan zaman, kedua kesalahan karena 'human error' atau salah kelola. Kalau karena salah manajemen, ya 'manajemennya diperbaiki,'" katanya.

Tidak cukup sampai di situ. Secara mengejutkan Dahlan juga membeberkan sejumlah mimpinya membawa BUMN tidak saja memiliki kinerja yang makin kinclong, namun juga mampu menjadi perusahaan berskala dunia ("world class company").

Tiga sektor akan "diraksasakan", yaitu BUMN pangan, BUMN properti, dan BUMN transportasi. BUMN ini harus lebih kuat dan bahkan mampu mengalahkan swasta.

Alasan membentuk BUMN Pangan demi menjaga ketahanan pangan dari ancaman terjadinya krisis pangan. Program ini pada tahap awal akan mencetak lahan seluas 100.000 ha pada 2012, dan mencapai 1 juta hektar pada 2014.

Sementara dari sisi infrastruktur saat ini yang harus dilakukan adalah pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Minyak Sawit Kuala Tanjung, di Sumatera Utara, karena sangat strategis menjadi lalu lintas kapal dan arus komoditi.

Pada transportasi darat akan mempercepat menyelesaikan pembangunan "double track" jalan kereta api Jakarta-Surabaya, serta menyelesaikan jalan tol terutama trans Jawa.

"Pengembangan infrastruktur dan transportasi karena selama ini sistem logistik dan distribusi di Indonesia sangat belum memadai yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi," ujarnya.

Pada sektor properti nantinya akan mengelola secara korporasi asset tidak produktif BUMN yang nilainya diperkirakan bisa mencapai sekitar Rp500 triliun, yang akan ditangani Perum Perumnas dan PT Kereta Api Indonesia yang berkoordinasi dengan PT Perusahaan Pengelola Aset.

Ide pembentukan BUMN Properti disambut positif pengamat properti Ali Tranghanda. Manajemen aset "idle" (aset yang belum dimanfaatkan) milik BUMN harus diperbaiki sehingga pengelolaan serta pemanfaatan aset BUMN bisa lebih baik dan optimal.

Secara keseluruhan diutarakan Dahlan, jika mimpi-mimpi tersebut tidak direalisasikan sekarang juga maka Indonesia akan diserbu asing dan tidak bisa memanfaatkan pertumbuhan ekonomi.


Direksi Jangan Cengeng

Sebagai seorang yang berpengalaman menangani perusahaan, Dahlan sepertinya mengerti betul bagaimana menjadi seorang pemimpin perusahaan korporasi.

Ia berpandangan bahwa BUMN berbeda dengan instansi yang penuh birokrasi sehingga direksinya tidak berperilaku cengeng, tapi sebaliknya harus tangguh pekerja keras agar dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. Tidak ada waktu bagi para direksi untuk mengeluh, sebentar-sebentar minta petunjuk, sedikit-sedikit minta arahan, minta selalu dibuatkan keputusan.

Untuk itu, Kementerian BUMN saat ini pun sudah mengeluarkan kebijakan pelimpahan sebanyak 18 kewenangan kementerian kepada korporasi.

"Pelimpahan wewenang tersebut riil dan konkrit, sehingga tidak ada lagi intervensi dari luar perusahaan dalam pengambilan keputusan yang sifatnya korporasi," katanya.

Pelimpahan wewenang juga diserahkan kepada dewan komisaris agar bersikap tegas dalam pengambilan keputusan.

"Komisaris harus mampu menyatakan tidak atau ya. Komisaris jangan memberikan pernyataan atau keputusan yang `banci. Ibarat ibu-ibu...kalau hamil ya hamil. Tidak ada setengah hamil atau agak hamil," katanya.

Selain pandai menyampaikan buah pemikiran dan pandangan, ternyata Dahlan juga pandai memberi contoh bagaimana menempat kan diri sebagai seorang pemimpin tidak saja kepada direksi BUMN tetapi juga bagi pejabat di negeri ini. Pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951, pada Jumat, 23 Agustus 2011 menumpang KRL Commuter Line Jabodetabek menuju Stasiun Bogor selanjutnya menumpang ojek untuk mengikuti Rapat Kerja Pemerintah di Istana Bogor.

Tidak seperti pada umumnya pejabat, Dahlan juga tidak segan-segan makan di kantin berbaur dengan karyawan maupun dengan para jurnalis.


Cegah Perampokan BUMN

BUMN di hampir semua kalangan masih identik dengan sapi perahan, alat politik, dan sarang korupsi.

Stigma negatif terhadap BUMN masih melekat. Perusahaan besar seperti Pertamina, PLN dan perusahaan sektor lainnya menjadi sasaran empuk untuk mengambil keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.

Untuk itu Dahlan menyatakan siap perang. Berbekal laporan dari Jasa Marga bahwa saat ini ada oknum tertentu yang ingin menguasai aset BUMN berupa jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) S ruas Pondok Pinang-Taman Mini sepanjang 14 km.

Oknum tersebut dinilai akan berupaya "merampok" aset BUMN untuk yang ketiga kalinya.

Tanpa rasa takut, Dahlan membocorkan kepada media massa identitas oknum yang dimaksud yaitu seorang pengusaha yang malang melintang dalam proyek pembangunan jalan tol.

Oknum tersebut melakukan aksi kejahatan merampok aset BUMN sebanyak dua kali dengan modus melakukan pinjaman perbankan dan menerbitkan surat utang (commercial paper) yang menimbulkan kerugian Negara triliuan rupiah.

Untuk mencegah praktik praktik kejahatan tersebut, Dahlan menggandeng Kejaksaan Agung.

Keberanian Dahlan mendapat dukungan dari Ketua DPR-RI Marzuki Alie. "Dahlan akan menghadapi rampok-rampok BUMN, ya? Ini sudah terjadi sejak lama," kata Marzuki.

Untuk itu ujar politisi dari Demokrat ini, masyarakat harus mendukung langkah yang ditempuh Menteri BUMN tersebut apalagi upaya perampok aset BUMN sudah semakin terbuka.

Di tengah kondisi ekonomi dunia dan domestik yang dinamis, capaian kinerja BUMN pada semester I 2011 dinilai cukup menggemberakan. Laba bersih meningkat hingga 39 persen dibanding realisasi pada periode yang sama tahun 2010.

Sinyal kinerja menggembirakan itu tergambar dari sejumlah indikator keuangan pokok. Total aset BUMN tumbuh 15,69 persen, dari Rp 2,296,22 triliun pada Semester I 2010 menjadi Rp 2.656,38 triliun pada semester I 2011.

Peran BUMN juga semakin besar dalam rangka program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dari total komitmen investasi sebesar Rp835,6 trilun hingga tahun 2014.

Sementara pada semester I 2011 total investasi BUMN yang telah terlealisasi mencapai sekitar Rp53,87 triliun, 1 miliar dolar AS, dan 35 miliar yen Jepang.

Secara keseluruhan dalam fungsinya BUMN merupakan salah satu pelaku kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan penyelenggaraan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan jasa, memberikan sumbangan kepada penerimaan negara, dan meningkatkan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional.

Namun pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sepak terjang seorang Dahlan yang dipercaya membenahi BUMN mendapat dukungan penuh dari semua pihak. Sehingga langkah kuda yang sudah dilakoni Dahlan efektif mendorong BUMN menjadi mesin pertumbuhan ekonomi serta dapat meningkatkan lapangan kerja.



Menteri BUMN bertemu Jaksa Agung bahas JORR
Kamis, 22 Desember 2011 21:10 WIB |



Menteri BUMN, Dahlan Iskan, Kamis, bertemu Jaksa Agung, Basrief Arief, untuk membahas masalah Jalur Lingkar Luar Jakarta Seksi-S (JORR-S) ruas Pondok Pinang-Taman Mini yang diduga dicaplok oleh pihak tertentu.

Setelah pertemuan di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Dahlan Iskan yang juga mengaku pihaknya membicarakan soal JORR-S.

Ia menegaskan persoalan JORR-S tersebut bukan penyimpangan lagi tapi ada upaya pencaplokan, karena pihak-pihak tertentu itu sudah sejak tahun lalu merasa masih memiliki hak atas jalan tersebut.

Tanggapan dari jaksa agung sendiri, kata dia, menyambut baik untuk penyelesaian JORR-S tersebut. "Tadi, beliau berpesan nanti atau yang akan menangani adalah Jamdatun (Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara)," katanya.

Dahlan menceritakan awal JORR-S tersebut yang bermula adanya pengajuan pinjaman kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp2,5 triliun pada 1994-1998 untuk membangun jalan tol tersebut.

Namun pinjaman tersebut tidak bisa dibayar yang kemudian akhirnya diserahkan ke BPPN, dan BPPN akhirnya menjadi milik pemerintah.

"Berarti dari situ sudah diserahkan ke PU yang kemudian menyerahkan ke Jasa Marga," kata Dahlan Iskan yang merupakan pemilik salah media nasional terbitan Jatim itu.

Jasa Marga melunasi seluruh utangnya dan akhirnya Jasa Marga yang memegang kepemilikan jalan itu.

Sementara itu, Jamdatun, St Burhanuddin, menyatakan kesiapannya memberikan bantuan masalah perdata jika sudah menerima Surat Kuasa Khusus (SKK) itu.

"Datun siap karena ini masalah perdata, tapi kami baru bisa menangani setelah menerima surat kuasa khusus," katanya.