14 Desember 2010
Masyarakat Merauke Dukung "Food Estate"
Selasa, 14 Desember 2010 20:31 WIB
Bogor
Program "Food Estate" atau kawasan pangan skala luas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua yang dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian mendapat dukungan dari masyarakat setempat.
Hal itu disampaikan Tokoh adat Suku Marind, Johanes Gluba Gebze saat menjadi pembicara dalam Seminar Food Estate yang diselenggarakan Fakultas Ekologi Manusia IPB bekerjasama dengan Kementerian Pertanian di IPB Internasional Convention Center, Bogor Selasa.
"Masyarakat sangat mendukung program ini, mereka menyabut baik, karena kita semua butuh pangan dan begitu juga masyarakat setempat," katanya.
Johanes yang pernah menjabat Bupati Merauke itu mengatakan program tersebut sudah berjalan saat ini dalam tahap pengembangan secara mikro dan makro penanaman jenis-jenis pangan yang akan diproduksi.
Dijelaskannya, daerah mereka memiliki potensi besar yang dapat dikembangkan dan masyarakat siap menjalankan hal tersebut.
"Sebenarnya kegiatan seperti ini sudah lebih dulu kita kembangkan di daerah kita, kita memberikan contoh bahwa masyarakat siap untuk dilaksanakannya program tersebut, dan meski skalanya belum besar tentu dengan program ini akan menjadi besar nantinya," katanya.
Menanggapi kemungkinan-kemungkinan negatif yang ditimbulkan dari program tersebut, menurut Johanes hal itu harus disikapi dengan cara yang wajar, mengingat setiap perbuatan ada efek negatif dan positif.
"Tapi kita tetap berpikir positif, program ini tidak bermaksud mengorbakan siapapun atau berkorban apapun. Tapi mencoba berfikir positig untuk bisa mengakomodir yang ada di dalam sehingga menjadi catatan untuk kita perbaiki negatifnya," katanya.
Johanes berkeyakinan program tersebut dapat berjalan dengan baik bila seluruh masyarakat yakin dan positif program food estate dapat menjawab keraguan.
"Memang perlu dilakuakn studi menentukan komuditi pangan apa yang bisa dikembangkan selain yang diprogramkan, hal ini agar memberikan manfaat lebih," kata mantan Bupati Merauke itu.
Johanes juga mengatakan bahwa masyarakat setempat juga terlibat dalam program tersebut, karena kegiatan tersebut merupakan pekerjaan ringan dibanding bekerja di pabrik.
"Masyarakat dilibatkan, dan masyarakat lebih santai bekerjanya dari pada mereka ke pabrik," katanya.
Program food estate merupakan program Kementerian Pertanian dalam rangka mengupayakan ketahanan pangan Indonesia untuk jangka panjang.
Kementerian Pertanian mencanangkan memberdayakan lahan-lahan potensial di Merauke yang belum tergarap untuk dijadikan lahan produksi tanaman pangan.
Agribisnis yang akan dikembangkan diantaranya padi, jagung, kedelai, tebu dan sapi. Investor yang telah masuk ke proyek ini antara lain adalah PT Medco (mengembangkan padi, jagung, dan kedelai), PT Bangun Cipta (jagung), PT Wilmar (tebu), serta PT Industri Gula Nusantara (gula).
Namun program ini diharapkan tetap memperhatikan petani kecil sehingga kekhawatiran munculnya feodalisme dapat dihindari.
Menjawab tantang tersebut, Fakultas Ekologi Manusia IPB menggelar seminar Food estate di Indonesia: mampukah mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan?.
Selain membahas menyangkut petani kecil, permasalah besarnya biaya atau kensekuensi sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan sosial-ekologis yang perlu diperhitungkan atas hadirnya kebijakan food estate, apakah sebanding konsekuensi-konsekuensi tersebut dengan manfaat pangan yang disediakan food estate, menjadi pertanyaan semua pihak.
"Harus terus dilakukan kajian, kebijakan yang diambil haruslah hati-hati dengan mempertimbangkan semua aspek, sehingga kedepan tidak ada yang dirugikan dalam program ini," kata aktifis dari WWF Indonesia Thomas Barano.
Thomas juga mengingatkan pemerintah untuk selalu menyediakan data-data untuk menjawab isu global yang kini menjadi sorotan.(
Pemerintah Diharapkan Kembangkan Apotek Dunia
Selasa, 14 Desember 2010 19:31 WIB
Bogor
Program Food Estate atau kawasan khusus usaha pertanian skala luas di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, diharapkan tidak hanya memproduksi tanaman pangan tetapi juga mengembangkan tanaman berkhasiat obat dan menjadikan Indonesia sebagai Apotek Dunia.
Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB Arif Satria mengatakan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia, berjuta tanaman tumbuh dan berkembang, yang bila dikelola dengan optimal dapat memberikan manfaat yang besar.
"Pemerintah jangan hanya fokus pada industri pangan saja, tapi kembangkan juga industri tanaman berkhasiat agar kita menjadi apotek dunia," kata Arif di sela-sela seminar Food Estate yang digelar di IPB International Convention Center, Selasa.
Arif mengatakan di kawasan Merauke banyak tumbuhan berkhasiat sebagai pengobatan seperti kayu putih dan sarang semut.
Selain di Merauke, kata Arif, masih banyak tanaman lainnya yang terdapat di setiap provinsi di Indonesia, seperti gambir, jahe, pala dan cengkeh.
Menurut Arif, program food estate bisa menjadi salah satu opsi strategi dalam mengatasi permasalahan pangan.
Namun, bila hanya difokuskan untuk pengembangan tanaman pangan akan sangat mubazir, bila tidak dibarengi dengan pengembangan tanaman berkhasiat, mengingat kebutuhan pangan setiap tahun terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
"Jika kita bisa mengembangkan dua-duanya, permasalahan pangan bisa teratasi dan Indonesia sebagai apotik dunia juga bisa terwujud," kata Arif.
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh FEMA IPB bekerja sama dengan Kementerian Pertanian RI membahas tentang food estate dengan tema "Food Estate di Indonesia: mampukah mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan?"
Seminar tersebut memaparkan tentang program Food Estate yakni program pemerintah sebagai moda produksi terobosan yang dicoba untuk diperkenalkan dan diimplementasikan untuk mengejar peningkatan kebutuhan pangan nasional dengan harapan demi terwujudnya keamanan pangan Indonesia.
Produk pangan yang akan dihasilkan dari food astete ini antara lain padi, jagung, kedelai, tebu dan hasil peternakan sapi.
Program food estate telah berjalan di wilayah Kabupaten Merauke, Provisi Papua, dengan luas lahan yang dikembangkan sebesar 1,6 juta hektare dari 45.071 km kubik total luas wilayah Merauke.
Tahap awal program tersebut baru disiapkan 500 hektare, dimana sudah ada investor yang berminat pada program food estate di wilayah tersebut diantaranya, PT Medco (mengembangkan padi, jagung dan gula), PT Bangun Cipta (jagung), PT Wilmar (tebu), serta PT Industri Gula Nusantara. Selain investor lokal, sudah ada 36 investor asing yang berminat pada program food estate tersebut.
Mencermati latar belakang kebijakan ekonomi dan politik food estate di Indonesia serta konsekuensinya terhadap tatanan kehidupan masyarakat lokal dan pembangunan wilayah Kabupaten Merauke, Papua, menjadi tujuan seminar tersebut diselenggarakan dengan pembahasan alternatif pembangunan food estate yang dapat menjadi landasan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berdaulat dan berkeadilan di Merauke.
Seminar berlangsung satu hari diikuti sekitar 200 peserta dari mahasiswa, dosen dan pemerhati lingkungan, membahas dan mengkaji sejauh apa manfaat dan kendala implementasi food estate bagi masyarakat setempat dan pangan Indonesia.
Kegiatan tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai aspek yang membahas program tersebut dari segala segi, diantaranya Dirjen Prasaranan dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian RI Sumarjo Gatot Irianto, Tokoh Adat Suku Marind, Johanes Glube Gebze, aktifis WWF Thomas Barano, Dekan FEM IPB, Yusmar Syaukat dan salah satu perwakilan dari dunia usaha Dirut PT Padi Energi Nusantra, Idih Ruskanda.
Dana Asing Mulai Kembali Masuk Selasa, 14 Desember 2010 20:25 WIB
Bank Indonesia mencatat pada pekan kedua Desember ini, investor asing mulai kembali menempatkan dananya pada instrumen keuangan rupiah sebesar Rp5,19 triliun.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Djohansyah di Jakarta, Selasa menyebutkan masuknya kembali dana asing mulai terjadi pekan kedua Desember setelah beberapa pekan sebelumnya investor asing cenderung melakukan aksi "wait and see", antara lain dengan mengurangi kepemilikannya pada aset domestik.
Positifnya perkembangan bursa global, yang mempengaruhi kinerja bursa domestik yang antara lain membuat IHSG menguat hingga 1,39 persen dari level 3.696,26 menjadi 3.747,71 membuat investor asing semakin aktif pada transaksi bursa domestik.
Selain tercermin dari angka net beli asing yang mencapai Rp4,28 triliun, hal ini juga terlihat dari total transaksi asing yang mencapai 33,51 persen dari total transaksi bursa dalam negeri.
Di sisi lain, keputusan European Central Bank (ECB) mempertahankan suku bunga pada level 1 persen, lanjut Difi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi bertahannya preferensi investor asing pada emerging market, seperti yang tercermin dari peningkatan kepemilikan SUN asing dan terjadinya net beli saham asing.
Selama sepekan, SUN asing naik sebesar Rp1,70 triliun hingga meningkatkan pangsa SUN asing dari 30,26 persen menjadi 30,58 persen.
Selain tercermin dari transaksi bursa, pengaruh positif perekonomian global juga terlihat dari perkembangan pasar SUN yang cenderung membaik. Pada pekan laporan, harga rata-rata mingguan SUN naik 39,49 basis points setelah beberapa pekan sebelumnya terus terkoreksi.
Tingkat volatilitas harga pun menurun, yang ditandai dengan penurunan angka VaR harga SUN dari 0,614 persen menjadi 0,613 persen. Perkembangan ini mendorong asing kembali meningkatkan kepemilikan atas SUN hingga meningkatkan pangsanya dari 30,58 persen menjadi 30,96 persen.
Sementara itu, volume transaksi pasar sekunder SBI meningkat signifikan pada hari setelmen lelang SBI yang didorong oleh pembelian investor asing untuk menggantikan SBInya yang jatuh waktu pada tanggal tersebut. Porsi kepemilikan asing di SBI tercatat naik dari 26,0 persen menjadi 27,1 persen.
Meningkatnya permintaan investor asing terhadap SBI menyebabkan yield SBI ditransaksikan pada level yang rendah yaitu sekitar 28 sampai 138 basis poin di bawah yield pasar primer.
Pertamina: Seluruh SPBU Siap Jual Pertamax Maret
Selasa, 14 Desember 2010 18:58 WIB
PT Pertamina optimistis seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum di wilayah Jabodetabek sudah siap menjual bahan bakar jenis pertamax sebelum akhir Maret 2011.
Juru bicara Pertamina Mochamad Harun di Jakarta Selasa mengatakan, sekarang dari 720 SPBU yang ada di Jabodetabek, 530 unit diantaranya sudah menjual pertamax, sedangkan 149 SPBU lainnya akan dikonversi untuk siap menjual pertamax dan 21 SPBU akan ditambah tangki pendam pertamax.
"Dengan demikian, kami optimistis sebelum akhir kuartal pertama 2011, semua SPBU sudah bisa menjual pertamax," katanya.
Pemerintah dan DPR pada Selasa menyepakati pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi mulai Maret 2011 untuk jenis premium di wilayah Jabodetabek.
Kesepakatan dicapai dalam rapat Komisi VII DPR dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM Darwin Saleh, dan Menteri Keuangan Agus Martowardoyo.
Dengan kesepakatan tersebut, maka mulai Maret 2011 seluruh mobil pribadi tidak boleh memakai premium bersubsidi, tapi mesti pertamax.
Menurut Harun, dalam sisa waktu tiga bulan ke depan, Pertamina akan menyiapkan infrastruktur pendukung program pengendalian BBM bersubsidi di wilayah Jabodetabek sebaik-baiknya.
Selain SPBU, infrastruktur lain yang disiapkan adalah Kilang Balongan di Indramayu, Jabar yang memproduksi pertamax dan Depot Plumpang, Jakarta Utara yang menyalurkan pertamax ke SPBU.
Harun juga meminta masyarakat tidak panik dan tetap membeli BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan.
Pertamina, lanjutnya, akan tetap menyalurkan BBM bersubsidi sampai Maret 2011 seperti biasa dengan alokasi kuota sesuai APBN 2011 yang ditetapkan sebesar 38,59 juta kiloliter.
Tingkat konsumsi pertamax di wilayah Jabodetabek saat ini mencapai 1.800-2.000 kiloliter per hari, sedangkan stok nasional pertamax berkisar di level 40 hari dan pertamax plus lebih dari 65 hari.
Pembatasan merupakan amanat UU No 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011 yang meminta pemerintah mengatur pemakaian BBM subsidi secara bertahap agar lebih tepat volume dan sasaran.
Sesuai amanat APBN 2011, kuota BBM subsidi ditetapkan 38,6 juta kiloliter.
Persediaan Energi Terbarukan di Jatim Melimpah
Selasa, 14 Desember 2010 18:18 WIB
Surabaya
Persediaan energi terbarukan di Provinsi Jawa Timur melimpah sehingga sangat mendesak untuk dikelola dalam mengantisipasi keterbatasan sumber daya alam berbasis fosil.
"Jatim memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar. Oleh sebab itu, harus digarap serius," kata Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam Pemprov Jatim, Jogy Hendryadi, di Surabaya, Selasa.
Ia mengungkapkan, tantangan krisis energi nasional di masa mendatang membutuhkan upaya pengembangan program yang lebih konkret dalam menggali sumber-sumber energi alternatif.
Kebijakan nasional energi nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden 5 tahun 2006 menjelaskan bahwa energi terbarukan yang merupakan sumber energi yang dihasilkan dari alam dan tidak akan habis serta dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik.
Sumber-sumber energi alternatif di Jatim, di antaranya panas bumi, bahan bakar nabati, aliran air sungai, tenaga surya, tenaga angin, dan biogas.
Ia berharap sumber-sumber energi alternatif tersebut dapat memberi kontribusi lima persen dari kebutuhan energi nasional.
Jogi menyebutkan bahwa potensi energi terbarukan Jatim adalah energi air yang memiliki kapasitas 38.244,69 megawatt, energi angin (165.008,43 mw), biogas (390.456,12 mw), energi biomasa (31.918,31 MW), energi surya (24.955,05 mw), energi gelombang (145.058,1 mw), dan energi panas bumi (1.206 mw).
Salah satu pilihan dari beberapa energi alternatif tersebut khususnya di Jatim yang paling memungkinkan adalah pemanfaatan energi biogas.
"Pelaksanaan pengembangan program biogas di Jatim harus terpadu dan tepat sasaran, perlu kooordinasi dalam implementasi kebijakan pemanfaatan biogas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi," katanya.
Biogas merupakan pemanfaatan sumber gas yang berasal dari kotoran ternak. Biogas sudah mulai dikenal di Indonesia sejak era 1980-an, tetapi pemanfaatannya baru dilakukan pada awal tahun 1990 dalam skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga.
IPB Gelar Seminar Kaji Pelaksanakan "Food Estate"
Selasa, 14 Desember 2010 17:53 WIB
Tokoh Adat Suku Marind Marauke Johanes Glube Gebze (tengah) bersama aktivis WWF Indonesia Thomas Barano (kiri) dan dosen IPB Melani (kanan) menyampaikan materi dalam seminar ketahanan pangan di Bogor, Jabar, Selasa (14/12). Kegiatan seminar tersebut bertujuan untuk menata kehidupan masyarakat lokal dan pembangunan wilayah kabupaten Marauke serta alternatif ketahanan pangan di Marauke.
Bogor
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Kementerian Pertanian menggelar seminar sehari tentang program "food estate" di Indonesia.
Seminar mengangkat tema "Food Estate di Indonesia: mampukah mewujudkan pembangunan pertanian yang berkelanjutan, berkedaulatan dan berkeadilan" diikuti sekitar 200 peserta dari akademisi dan berlangsung di Bogor, Selasa.
Program food estate adalah program pemerintah yang bergerak di bidang pertanian pangan, dengan pertimbangan dapat menjadi salah satu opsi strategi dalam mengatasi masalah pangan.
Salah satu lokasi pelaksanaan food estate adalah Kabupaten Marauke, Provinsi Papua dengan lahan seluas 1,6 juta hektare digunakan untuk mengembangkan padi, kedelai, tebu, jagung dan sapi.
Berbagai pandangan dan pertanyaan seputar program tersebut menjadi pendorong Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB untuk menyelenggarakan seminar tersebut.
Dekan FEMA IPB Arif Satria mengatakan, tujuan pelaksanaan seminar mencermati latar belakang kehidupan masyarakat lokal dan pembangunan wilayah Kabupaten Merauke, Papua.
"Di sini kita akan membahas alternatif pembangunan food estate yang dapat menjadi landasan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berdaulat dan berkeadilan di Kabupaten Merauke," katanya di sela seminar yang digelar di IPB International Convention Center.
Arif mengatakan, program food estate sangat menarik untuk dikaji, sejauh apa pelaksanaanya, dan seperti apa dampaknya terhadap ekologi dan budaya masyarakat setempat.
"Budaya masyarakat di sana sangat kental, bagaimana ekologi manusianya juga menjadi perhatian kita," katanya.
Arif mengatakan, dengan seminar ini dapat mencari terobosan kreatif dan fundamental dalam merespon secara simultan konsekuensi implementasi food estate terhadap dimensi sosial-ekologi, sosial-budaya dan sosial-ekologi yang akan dihadapi Indonesia.
"Apa itu kendalanya, bagaimana solusinya akan dibahas dalam seminar ini sehingga, tujuan program ini bisa terlaksana dengan baik, masyarakat ter-cover dan industri pangan bisa terwujud," katanya.
Dalam seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya, Menteri Pertanian yang diwakili Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto, Tokoh Adat Suku Marind Johanes Glube Gebze, Dirut PT Padi Energi Nusantara, Aktifis WWF Indonesia Thomas Barano, Kadep Sains KPM-FEMA IPB Soeryo Adiwibowo dan Dekan FEM IPB Yusman Syuakat.
Fraksi Demokrat Dukung Akses Pemerintah di OJK
Selasa, 14 Desember 2010 17:42 WIB
Jakarta
Anggota Pansus DPR untuk RUU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari Fraksi Partai Demokrat, I Wayan Gunastra, mengatakan bahwa wakil dari Pemerintah harus memiliki suara atau akses dalam pengambilan keputusan di lembaga tersebut.
"Kalau Pemerintah tidak punya akses ke OJK mereka akan kesulitan memantau jika OJK meminta dana talangan atau bailout jika ada bank atau perusahaan yang bermasalah," kata Wayan di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, Fraksi Partai Demokrat dalam hal pembahasan Dewan Komisioner (DK) OJK sangat mendukung usulan Pemerintah yang menginginkan dua anggota ex officio dari Pemerintah dan BI yang memiliki hak suara dan tujuh anggota DK yang diusulkan Presiden ke DPR untuk dipilih.
"Usulan Demokrat sama dengan keinginan Pemerintah. Negara harus punya akses ke OJK," katanya.
Dikatakannya, fraksi lain menolak keinginan Pemerintah dalam pembahasan DK itu dengan alasan tidak sesuai dengan amanah UU Bank Indonesia yang mengharuskan OJK sebagai lembaga yang independen.
"Kata independen ini yang harus diselesaikan, apakah lepas sama sekali dari unsur negara atau gimana," katanya.
Belum adanya persetujuan mengenai DK OJK ini membuat RUU OJK terancam tidak selesai sebelum waktu yang ditentukan akhir Desember ini, sehingga harus dilakukan amandemen UU BI sebagai konsekuensi hukumnya.
Sebelumnya, Ketua Pansus DPR RI Nusron Wahid mengatakan, pihaknya meminta waktu agar penyelesaian RUU itu diperpanjang dari akhir masa sidang DPR 17 Desember 2010 karena belum adanya titik temu persetujuan antara Pansus dengan Pemerintah dalam hal penentuan Dewan Komisioner (DK) OJK.
Ia menjelaskan, dalam amanat pasal 34 UU BI disebutkan bahwa OJK adalah lembaga yang independen atau di luar pemerintah sehingga seharusnya OJK berjalan tanpa intervensi pemerintah.
"Belum terjadi persetujuan dengan pemerintah, mengenai kalimat OJK harus di luar pemerintah terutama untuk struktur di OJK. Kita keberatan kalau anggota `ex officio` dari pemerintah. Bisa saja ada `ex officio`, tapi `no votting rights`," katanya.
Dikatakannya, untuk opsi itu, pemerintah masih ngotot agar tujuh anggota DK diusulkan Presiden ke DPR, dengan dua "ex officio" dari pemerintah dan Kemkeu yang memiliki hak suara dan ketua DK ditunjuk Presiden.
Sementara DPR memiliki tiga opsi struktur DK yang lebih menginginkan agar anggota DK lebih banyak diseleksi dan dipilih oleh DPR.
"Silakan pemerintah pilih tiga opsi yang kita miliki. Nanti kita akan ikut opsi itu meski itu usulan fraksi lain," katanya.
Sementara untuk ketua DK, pemerintah ingin itu ditunjuk Presiden sementara DPR ingin agar ketua DK ditunjuk oleh anggota DK sendiri.
"Kami tidak bisa mengerti kalau independensi diartikan Ketua DK ditunjuk Presiden. Ini `kan lembaga besar yang akan mengawasi dana Rp7.000 triliun. Bagaimana `check and balances-nya` kalau itu dipegang pemerintah," katanya.
Dengan mundurnya pembahasan RUU ini, Nusron mengatakan jika melewati batas waktu 31 Desember 2010, maka pengawasan perbankan dan lembaga keuangan lainnya akan tetap berjalan menggunakan undang-undang yang sudah ada sesuai pasal 35 UU BI.
Nusron juga mengatakan, hingga saat ini belum ada kesepakatan lagi dengan pemerintah mengenai jadwal pertemuan berikutnya pembahasan RUU ini. "Kita tunggu keinsyafan dan kesadaran pemerintah," katanya.
WOW GILA'' Newmont Hasilkan 120 Ribu Ton Bijih Tambang Sehari
Selasa, 14 Desember 2010 17:16 WIB
Sumbawa Barat, NTB Perusahaan tambang tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara mampu menghasilkan 120.000 ton bijih tambang setiap hari dari lokasi penambangan di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Bijih tambang yang diproduksi mencapai 120 ribu ton per hari," kata Manajer Jasa Teknis dan Tambang PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Mirza Chairot kepada wartawan di lokasi tambang Batu Hijau, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Sebanyak 20 orang wartawan dari berbagai media massa nasional meninjau lokasi tambang Batu Hijau itu. Kegiatan ini merupakan bagian dari perjalanan jurnalis nasional yang difasilitasi Pemprov NTB terkait peringatan HUT ke-52 Pemprov NTB, 17 Desember 2010.
Mirza menjelaskan, aktivitas tambang PTNNT di Batu Hijau itu terus berlanjut hingga jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak karya (KK).
Penggalian lubang tambang hingga pengangkutan material tambang ditargetkan minimal pada kedalaman setiap 15 meter untuk setiap titik galian tambang, kemudian berpindah ke titik galian lainnya, demikian seterusnya.
Sejauh ini lubang galian tambang di Batu Hijau tersebut sudah mencapai diameter dua kilometer dari sekitar 2,8 kilometer yang ditargetkan. Kedalamannya telah mencapai 195 meter dari target 435 meter.
Aktivitas galian dan pengangkutan material tambang itu melibatkan 70 unit truk jenis "caterpillar" T93 dengan total kemampuan angkut 219 ton batuan.
"Rata-rata produksi material tambang perhari mencapai 400 ribu hingga 500 ribu ton batuan," ujar Mizra yang didampingi Manager Public Relations PTNNT Kasan Mulyono.
Menurut Mizra, batuan tambang itu kemudian diolah menjadi dua bagian penting yakni bijih tambang selaku material bernilai ekonomis yang mengandung tembaga, emas dan perak, dan batuan penutup yang tidak bernilai ekonomis.
Selanjutnya, bijih tambang yang produksinya rata-rata mencapai 120 ribu ton perhari itu diolah menjadi konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak. Sementara batuan tidak bernilai ekonomis diamankan di lokasi penimbunan sementara.
"Batuan yang ditimbun itu masih mungkin digali dan diolah lagi untuk menghasilkan bijih tambang di kemudian hari atau diakhir usaha penambangan," ujarnya.
PTNNT beroperasi berdasarkan kontrak karya yang ditandatangani 2 Desember 1986. Pada 1990 PTNNT menemukan cebakan tembaga porfiri yang kemudian diberi nama Batu Hijau.
Setelah melalui proses pengkajian selama enam tahun serta disetujui Pemerintah Indonesia, proyek Batu Hijau dimulai pada 1996, namun PTNNT baru beroperasi penuh mulai Maret 2000.
Presiden: Utamakan Pasar Dalam Negeri
Selasa, 14 Desember 2010 16:41 WIB
Surabaya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pemangku kepentingan ekonomi untuk mengutamakan pasar dalam negeri, seperti perdagangan antarpulau atau antarprovinsi.
"Kita akui bahwa pemerataan belum optimal, karena itu perekonomian nggak harus berorientasi ekspor, sebab 230 juta penduduk lebih itu market," katanya dalam kuliah umum di Grha ITS (institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya, Selasa.
Di hadapan mahasiswa, dosen, dan karyawan ITS serta sejumlah jajaran musyawarah pimpinan daerah (Muspida) Jatim itu, Kepala Negara mengatakan, perekonomian hendaknya mempertimbangkan sektor kewilayahan dan sumber pendanaan domestik.
Ke masa depan, menurut Kepala Negara, utang akan terus diturunkan dan rasio utang terhadap GDP (Gross Domestic Product) harus dijaga agar tidak terjadi defisit, bahkan industri alat pertahanan juga harus mandiri.
Presiden mengemukakan, pemerintah juga tidak akan menyerahkan pada mekanisme pasar sepenuhnya, namun pemerintah juga akan menjaga mekanisme pasar itu.
"Jadi, kita tidak akan sepenuhnya menyerahkan pada mekanisme pasar seperti ekonomi kapitalis, tapi pemerintah juga akan berperan untuk menjaga pasar itu, sehingga ada mix, antara ekonomi pasar dan peran pemerintah," kata Kepala Negara.
Presiden Yudhoyono, yang pernah menjadi mahasiswa ITS pada 1969 menjelang masuk Akademi Angkatan Bersenjata RI (AKABRI), menegaskan bahwa Indonesia akan memilih sistem ekonomi yang bersifat eco social market economic.
"Kita memiliki ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan berkisar 6-7 persen, ekonomi yang seimbang antarpulau, ekonomi yang dirasakan kelompok kaya dan miskin, serta ekonomi yang tidak merusak lingkungan," ujar Kepala Negara.
Dengan pilihan itu, katanya, Indonesia diyakini akan menjadi negara maju di abad XXI yang akan berakhir pada 90 tahun lagi, namun kemajuan itu tidak harus ditunggu selama itu.
"Target kita adalah 15 tahun akan ada kemajuan yang bukan hanya ekonomi, tapi juga kemajuan dalam daya saing dan inovasi, sistem hukum dan keadilan sosial, pertahanan dan diplomasi internasional," katanya.
Presiden menambahkan kemajuan negara dalam 15 tahun ke depan itu bukan hal yang skeptis, namun akan diperjuangkan bersama-sama dengan melibatkan seluruh elemen bangsa.
"Misalnya, konflik Aceh yang sudah berlangsung 30 tahun juga sulit dibayangkan akan berakhir damai, ketika dunia mengalami krisis global juga sulit untuk selamat, atau yang terakhir adalah bidang sepak bola, namun ternyata potensi untuk maju itu ada," katanya.
Dalam acara yang dihadiri sejumlah menteri itu, Presiden merujuk pada penilaian sejumlah lembaga asing, di antaranya Majalah Foreign Policy, Majalah The Economic, laporan World Economic Forum, laporan tahunan daya saing global untuk 139 negara, OECD, dan sebagainya.
Setelah menyampaikan kuliah umum itu, Presiden meresmikan Gedung Robotika dan Gedung Pusat Energi di ITS secara simbolis, serta membuka Forum Inovasi Indonesia di ITB secara telekonferens.
SBY : Indonesia Menuju Kekuatan Ekonomi Dunia
Selasa, 14 Desember 2010 13:37 WIB
Surabaya
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkeyakinan bahwa Indonesia dalam jangka waktu 15 tahun mendatang mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dengan memiliki modal yang ada saat ini.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam kuliah umum di hadapan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dalam rangka dies natalis ke-50 di Surabaya, Selasa.
"Kita ingin Indonesia menjadi negara maju di abad 21. Kalau saya bicara abad 21, meski masih 90 tahun lagi selesai, kita tidak harus menunggu selama itu," katanya.
Presiden mengatakan, sebagai negara maju, tidak hanya di bidang ekonomi, namun juga di semua sektor kehidupan, termasuk pertahanan, teknologi, ilmu pengetahuan dan inovasi.
"Dalam bentangan waktu yang bisa dijangkau 15 tahun ke depan, maka saya harus katakan tujuan kita adalah dalam 15 tahun mendatang kita ingin menjadi emerging economic, seperti BRIC," kata Presiden. BRIC yang dimaksud adalah empat negara dengan pertumbuhan ekonomi cepat, yakni Brazil, Rusia, India, dan Cina
Kepala Negara mengatakan, dengan tujuan dan cita-cita tersebut, maka tidak sedikit pihak yang masih merasa skeptis bahwa hal tersebut akan tercapai.
Secara tegas, Presiden mengatakan, bila modal yang telah dimiliki saat ini, seperti fundamental ekonomi yang baik, kemampuan penguasaan teknologi dan inovasi, serta hal lainnya terus dikembangkan, maka tujuan dan cita-cita tersebut bisa dicapai.
Ia menjelaskan, beberapa contoh soal dalam negeri yang semula dianggap tidak akan bisa diselesaikan, seperti konflik di Aceh dan juga prestasi sepakbola nasional, namun pada kenyataannya hal tersebut bisa menjadi lebih baik.
"Kita punya sumber daya yang besar, karakter pejuang dan hampir menjadi emerging economic. Kalau kita jaga momentum dan track sekarang, maka bisa ikuti jejak negara lain," kata Presiden.
Ia menambahkan, "Sesekali perlu kita melihat cermin. Bila cermin objektif, maka gambarnya juga objektif. Saya senang melihat analisis dari lembaga internasional karena objektif, karena analisis terbuka."
Presiden mengatakan, masukan dan kritik diperlukan agar sesuatu mencapai hasilnya secara maksimal.
Peringatan dies natalis ke-50 ITS dihadiri oleh Presiden yang memberikan kuliah umum dengan judul Teknologi, Ekonomi dan Masa Depan Indonesia.
Hadir dalam acara itu, antara lain Ibu Negara Hj. Ani Bambang Yudhoyono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menpora Andi Mallarangeng, dan Gubernur Jatim Soekarwo, serta Wagub Jatim Saifullah Yusuf, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo.
Presiden juga meresmikan gedung pusat robotic ITS dan gedung pusat energi universitas tersebut. Selain itu Kepala Negara juga membuka pertemuan inovasi nasional 2010 di Bandung yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui telekonferensi.
TUKAR GULING BAKRIE DAN VALLAR
Cukup menarik perhatian berkenaan dengan transaksi senilai 3 miliar dollar AS yang melibatkan dua produsen batu bara utama di Indonesia, yaitu Bumi Resources dan Berau Coal. Sebuah aksi korporasi yang memastikan akan semakin banyak batu bara yang akan diekspor.
Industri batu bara Indonesia meningkat pesat dalam lima tahun terakhir. Produksi batu bara yang pada tahun 2004 hanya 131 juta ton meningkat 74 persen menjadi 228 juta ton pada tahun 2008.
Kenaikan produksi itu terutama dipicu peningkatan permintaan dalam jumlah besar dari China. China menerapkan kebijakan melarang ekspor batu bara untuk menahan laju eksploitasi tambang batu bara di dalam negeri.
Sebagai gantinya, mereka mengimpor batu bara dalam jumlah besar dari Indonesia dan Australia. Batu bara Indonesia menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan batu bara dari Australia karena jarak yang lebih dekat membuat ongkos kirim batu bara ke China lebih murah.
Produksi batu bara Indonesia tahun ini diproyeksikan mencapai 254 juta ton. Menurut catatan Badan Pusat Statistik, pada tahun 2009 ekspor batu bara sebanyak 234,1 juta ton, dengan nilai devisa 13,8 miliar dollar AS.
Sementara itu, berdasarkan perkiraan Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia, jika mengikutsertakan pertambangan ilegal yang tidak tercatat pemerintah, realisasi produksi mencapai 300 juta ton.
Dengan harga batu bara tahun lalu rata-rata 70 dollar AS, di atas kertas, seharusnya nilai devisa dari batu bara mencapai 17,5 miliar dollar AS. Dari potensi itu, jumlah penerimaan negara melalui pajak dan pendapatan bukan pajak (royalti) mencapai 60 persennya atau sekitar 10,5 miliar dollar AS.
Namun, kenyataannya penerimaan negara dari sektor pertambangan tahun lalu hanya Rp 51 triliun, jauh dari potensi penerimaan yang seharusnya diperoleh. Direktorat Jenderal Pajak dan Badan Pemeriksa Keuangan mengendus adanya indikasi praktik penghindaraan pajak penjualan oleh perusahaan batu bara melalui transfer pricing.
Modus ini dilakukan dengan membentuk anak perusahaan di luar negeri, kemudian dilakukan ekspor pada tingkat harga tertentu sehingga pendapatannya lebih rendah dan pajak yang harus dibayarkan lebih murah.
Dalam kaitan dengan transaksi Bakrie & Brothers dengan Vallar, Bakrie menukar 25 persen kepemilikan saham di Bumi Resources dengan 50 juta saham Vallar. Vallar sebelumnya menguasai Bumi. Melalui transaksi ini, Bakrie menjadi pengendali saham di Vallar Plc yang akan segera berganti nama menjadi Bumi Plc. Indra Bakrie akan duduk sebagai komisaris di Bumi Plc, sedangkan Presdir Bumi Resources Ari Hudaya akan menjadi Chief Executive Officer. Melalui tukar guling saham ini pula, Bumi akan terdaftar di bursa London, Inggris, melalui Bumi Plc.
Pengamat pasar modal Yanuar Rizky mengatakan, terdaftarnya Bumi di bursa London bisa menjadi jalan bagi perusahaan untuk terhindar dari aturan pajak di Indonesia. ”Mereka bisa saja mengelak dari ketentuan pajak di dalam negeri karena sudah menjadi multinatinational company,” ujarnya.
Menurut Yanuar, dengan posisi sebagai holding company, Bumi semakin leluasa melakukan transfer pricing. ”Kalau dulu hanya dilakukan dengan kendaraan perusahaan lain, sekarang antara anak dan induk perusahaan,” kata Yanuar.
Dileep Srivastava, Senior Vice President Investor Relation Bumi Resources, yang dihubungi mengatakan, indikasi transfer pricing ataupun penghindaran pajak sama sekali tidak benar. ”Bumi tidak pernah melakukan transfer pricing sama sekali,” ujarnya.
Vallar Plc baru saja membeli 75 persen saham Berau Coal. Artinya, secara tidak langsung, Berau menjadi cucu perusahaan Bakrie & Brothers melalui Bumi Plc. Dengan menguasai Berau, Bumi akan menguasai 30 persen produksi batu bara nasional.
Menarik untuk dicermati bahwa setelah pengambilalihan Berau oleh Vallar, belum ada kejelasan siapa yang memegang hak pemasaran batu bara Berau. Berau Coal yang merupakan produsen batu bara kelima terbesar, tahun ini menargetkan produksi 17,9 juta ton, dengan porsi ekspor sebanyak 70 persen ke China, Jepang, dan Malaysia.
Sementara itu, Bumi Resources saat ini menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia melalui dua anak perusahaannya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia. Produksi batu bara KPC dan Arutmin tahun ini diperkirakan mencapai 64 juta ton, sekitar 60 persennya diekspor dengan negara tujuan utama adalah China, India, dan beberapa negara Eropa.
Nathaniel Rotschild, pemilik Vallar Plc, menyatakan, pihaknya menargetkan produksi Bumi dan Berau bakal mencapai 140 juta ton pada tahun 2013. Dengan demikian, Bumi akan meneguhkan posisinya sebagai pengekspor batu bara terbesar ke China untuk pembangkit listrik.
Bumi Resources besar melalui tangan pemerintah. Bumi membeli KPC dari Rio Tinto melalui proses divestasi. Sesuai aturan kontrak karya, perusahaan pertambangan asing diwajibkan mendivestasikan 51 persen sahamnya kepada negara ketika masa operasinya memasuki tahun ke-20.
Kesempatan pertama divestasi saham perusahaan tambang diberikan kepada pemerintah. Dalam kasus divestasi saham Rio Tinto, pemerintah tidak mempergunakan haknya. Hak membeli saham dialihkan ke perusahaan nasional, dalam hal ini Bumi Resources.
Karena terhitung menjual ke entitas nasional, Bumi mendapat KPC dengan harga yang relatif murah, sekitar 500 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun. Dengan perkembangan industri batu bara yang sedemikian cepat, hanya dalam waktu 10 tahun kapitalisasi pasar (market capitalization) Bumi Resources sudah mencapai 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun.
Direktur Masyarakat Batu Bara Indonesia Singgih Widagdo mengatakan, kasus Bumi hendaknya menjadi pelajaran tentang pentingnya penguasaan sumber daya alam oleh negara.
Andai saja penguasaan batu bara ada di bawah badan usaha milik negara, negara bisa memperoleh manfaat paling optimal dari perkembangan industri batu bara yang sedemikian pesat.
”Kita tidak perlu khawatir kekurangan batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik dan industri di dalam negeri,” kata Singgih.
BINTANG POSITIF DENGAN SEMANGAT BARU
Selasa, 14 Desember 2010 | 14:08 WIB
Oleh Hermawan Kartajaya (Founder & CEO, MarkPlus, Inc)
Bersama Putu Ikawaisa Mahatrisni (Senior Research Executive, MarkPlus Insight)
Apa kata Zodiak anda hari ini? Jika anda membaca kata-kata di atas pasti ada saatnya dimana anda akan tergoda untuk mencari tahu apa yang terjadi hari ini sekaligus memastikan tidak ada yang salah dengan ramalan tersebut.
Dalam film Kungfu Panda, terdapat suatu ungkapan, “Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. Today is a gift. That’s why it is called the present.” (dikutip dari buku “jadul” Alice Morse Earle dalam Sun Dials and Roses of Yesterday (1902). Sebenarnya kalimat itu ingin mengingatkan bahwa kita jangan melupakan sejarah, dan tetap sabar menjalani hari esok. Namun demikian, bila kejadian hari esok bisa diramalkan, apakah ini tidak membuat penasaran?
Coba anda perhatikan setiap akhir tahun berbagai majalah perempuan pasti menyediakan suplemen mengenai prediksi zodiak atau shio kita untuk tahun mendatang. Apa sih yang menarik dari zodiak ini dan kenapa perempuan menyukainya?
Dalam satu diskusi dengan beberapa perempuan, disebutkan bahwa zodiak merupakan salah satu topik yang disukai oleh mereka. Bagi mereka zodiak bisa menambah kepercayaan diri mereka karena seolah-olah mereka mengetahui apa yang akan terjadi dengan mereka sepanjang hari itu. Mungkin terdengar aneh ketika mereka mengatakan bahwa zodiak juga menjadi spirit booster untuk menjaga mood para perempuan tetap baik sepanjang hari tersebut.
Kekhawatiran “berlebih”, kehati-hatian mengambil sikap atau bertindak, mungkin juga dibumbui dengan adanya rasa kurang percaya diri menghadapi apa yang akan terjadi mendasari perempuan untuk mencari solusi berupa “pegangan”. Salah satu pegangan yang sangat banyak dipakai sebagai acuan oleh perempuan adalah zodiak atau ramalan bintang.
Zodiak paling tidak juga bisa memberi rasa aman bagi perempuan untuk melangkah, karena diposisikan sebagai antisipasi cermin masa depan. Tidak masalah apabila hasil ramalan zodiak hanya bersifat probabilitas, yang penting perempuan tahu terlebih dahulu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kondisi ini akan membuat mereka siap secara mental dan bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Melihat pada topik yang dibaca oleh perempuan dalam suatu majalah, maka pada hasil riset terhadap 1.301 perempuan, diketahui bahwa 34 persen pembaca majalah perempuan menyatakan membaca zodiak mereka dan prediksinya. Ramalan yang menyatakan mereka akan menemukan sesuatu yang akan membahagiakan atau untuk yang berpasangan misalnya akan memperoleh sesuatu menjadi hal yang peling disukai oleh perempuan ketika membaca zodiak. Bahkan jika zodiak tersebut mengatakan bahwa mereka harus menggunakan warna tertentu supaya memberikan efek positif beberapa perempuan akan dengan senang hati mengikutinya.
Adanya futuristic anxiety ternyata dialami lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki, di mana perempuan kurang suka pada ketidakpastian yang mengejutkan. Pada perempuan, kecemasan ini lebih kentara adanya masalah hormonal dan siklus reproduksi yang naik-turun kerap menjadi pemicunya. Serangan ini makin menjadi menjelang masa menstruasi (PMS-premenstrual syndrome), atau ketika kadar hormon estrogen dan progesteron wanita menurun
Pengaruh hormonal pada perempuan menyebabkan perempuan bisa memiliki perubahan mood yang cukup cepat. Membaca sesuatu yang mensugesti perempuan untuk lebih baik tentunya bisa membantu memperbaiki mood yang buruk atau meningkatkan kepercayaan diri jika perempuan tersebut sedang dalam kondisi mood yang cukup baik.
Bagi perempuan muda antara rentang usia 16 -35 tahun, membahas mengenai zodiak bisa menjadi sama serunya dengan membahas satu gossip, biasanya mereka membahas zodiac mereka berikut pasangan yang sedang mereka harapkan. Menemukan kecocokan antara zodiac tentunya menjadi pembahasan menarik diantara perempuan-perempuan mudah tersebut. Topic ini tentunya ringan dan seru karena antara satu dan sama lainnya bisa menemukan kecocokan satu sama lainnya.
Perempuan meskipun sangat emosional, mereka sangat mudah untuk disugesti supaya moodnya lebih baik. Jika mood perempuan baik, maka mereka akan dengan senang hati saling berbagi mengenai informasi apapun sehingga bisa saling melengkapi. Informasi dalam zodiak sebetulnya sangat fancy dan sederhana. Bahkan cenderung irit. Namun kesederhanaan itu membuat perempuan untuk lebih ingin tahu dan menjadikannya bahan untuk percakapan atau mencari tahu lebih jauh lagi.
Demikian juga dalam mengkomunikasikan produk, ketika kita berhasil menyampaikan suatu pesan sederhana namun bisa membuat perempuan merasa senang dan penasaran. Maka bukan tidak mungkin perempuan akan dengan senang hati menghubungkan diri mereka dengan produk tersebut. Bagi perempuan informasi sederhana namun menarik dan update akan memberikan mereka akses untuk tahu lebih banyak dan lebih dulu.
-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1301 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.
Tulisan 49 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010,
Nat Rothschild: Vallar Bisnis Pribadi Bakrie group
Selasa, 14 Desember 2010 | 08:57 WIB
Darah Keluarga Rothschild boleh saja mengalir di tubuh Nathaniel Rothschild. Namun, tak semua bisnis Nat, demikian ia biasa dipanggil, berhubungan dengan bisnis keluarga besar Rothschild. Salah satunya adalah Vallar Plc yang belakangan heboh menjadi perbincangan karena menggandeng keluarga Bakrie.
Dalam kujungan ke Jakarta, Senin (13/12/2010), Nat menegaskan bahwa Vallar merupakan bisnis pribadinya. Dengan kata lain, Vallar Plc yang akan segera berganti nama menjadi Bumi Plc tidak memiliki kaitan dengan bisnis keluarga besar Rothschild. "Saya sendiri dan kolega saya yang mendirikan perusahaan ini," tegas Nat.
Ia juga menggambarkan transaksi Vallar dengan Grup Bakrie dan PT Recapital Advisors sebagai deal yang spesial. "Ini merupakan investasi saya yang paling signifikan," kata Nat lagi. Karena itulah, ia berniat untuk terlibat aktif di Vallar dalam beberapa tahun mendatang.
Seperti pernah ditulis, tukar guling Vallar, Grup Bakrie, dan Recapital, akan melibatkan dua transaksi besar.
Pertama, Vallar akan membeli 75 persen saham BRAU milik PT Bukit Mutiara, unit usaha Recapital, senilai 1,584 miliar dollar AS. Artinya, saham BRAU dihargai Rp 540 per saham. Vallar akan membayar transaksi ini dengan dua cara:
Pertama, 35 persen saham BRAU akan dibayar dengan duit tunai sebesar 739 juta dollar AS. Dari jumlah ini, Vallar akan membayarkan 639 juta dollar AS kepada Mutiara setelah penandatanganan transaksi ini.
Kedua, untuk membayar 40% saham BRAU, Vallar akan menyerahkan 52,3 juta saham baru kepada Mutiara. Harga setiap saham baru Vallar ini adalah £ 10,00 per saham
Kedua, Vallar akan menyerahkan 90,1 juta saham baru (terdiri dari 62,7 juta saham biasa dan 27,4 juta saham biasa tanpa hak voting) yang bernilai 10,00 poundsterling per saham kepada Bakrie Group untuk membayar 25 persen saham BUMI.
Setelah proses transaksi selesai sekitar 8 April 2011, Grup Bakrie akan menguasai 43 persen saham Vallar, Recapital (lewat Bukit Mutiara) memiliki 24,9 persen, pemegang saham biasa Vallar saat ini menguasai 28,3 persen, serta pendiri dan manajemen Vallar memiliki 3,8 persen saham.
Siap menambah saham Memang, Nat tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga besarnya akan memberikan bantuan. Tapi, kemungkinan besar, bentuknya hanya asistensi sesuai keahlian mereka masing-masing, bukan dana. Apalagi, kini, Vallar masih memiliki kas yang cukup kuat.
Pada akhir September 2010 lalu, pos kas adan setara kas Vallar berisi 640,40 juta poundsterling. Kalaupun nanti Vallar butuh dana lagi, Nat mengaku siap menyetorkan modal tambahan.
Sebagai catatan, keluarga Rothschild telah memiliki pengalaman 200 tahun di dunia keuangan. Seperti digambarkan di situs www.rothschild.com, kini, bisnis keluarga ini mencakup empat lini utama, yakni: investment banking, corporate banking, private banking & trust, dan bisnis lain-lain.
Nat Rothschild sendiri telah malang melintang di pasar keuangan selama 15 tahun. Kini, ia menjabat sebagai Co-chairman dan Co-founder Attara Capital LP (pengganti Atticus European Fund).
PT FREEPORT BAYAR PAJAK 11,8 TRILIUN
Selasa, 14 Desember 2010 | 07:11 WIB
Danau pengolahan PT Freeport Indonesia di Timika tampak dari udara menjelang pesawat mendarat di Bandara Mozes Kilangin, Jumat (1/10). Kementerian Kehutanan mewajibkan investor yang memakai kawasan hutan untuk kegiatan bukan kehutanan mematuhi peraturan yang ada untuk menjaga kelestarian.
PT Freeport Indonesia selama Juli-September 2010 menyatakan telah memenuhi membayar pajak kepada Pemerintah Indonesia sebesar 418 juta dollar AS, atau sekitar Rp 3,8 triliun dengan kurs saat ini.
"Pajak yang dibayarkan itu terdiri atas Pajak Penghasilan Badan sebesar 343 juta dollar AS serta Pajak Penghasilan Karyawan, Pajak Daerah, dan pajak-pajak lainnya sebesar 41 juta dollar AS, dan royalti sebesar 34 juta dollar AS," kata juru bicara PTFI Ramdani Sirait di Timika, Senin (13/12/2010) malam.
Dengan demikian, lanjut Ramdani, total pembayaran yang telah dilakukan Freeport selama 2010 sampai September mencapai 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 11,8 triliun.
Itu terdiri dari Pajak Penghasilan Badan sebesar 925 juta dollar AS, Pajak Penghasilan Karyawan, Pajak Daerah, dan pajak-pajak lainnya sebesar 178 juta dollar AS, royalti 139 juta dollar AS, serta dividen bagian pemerintah 75 juta dollar AS, demikian penjelasan Ramdani.
Dia mengatakan, nilai pembayaran triwulanan berfluktuasi sesuai dengan harga komoditas, tingkat penjualan, dan produksi.
Total kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan mengacu pada kontrak karya tahun 1991 yang telah dibayarkan Freeport Indonesia kepada Pemerintah Indonesia sejak tahun 1992-September 2010 sebesar 10,8 miliar dollar AS.
Jumlah tersebut terdiri dari Pajak Penghasilan Badan sebesar 6,6 miliar dollar AS, Pajak Penghasilan Karyawan, Pajak Daerah, dan pajak- pajak lainnya sebesar 2,0 miliar dollar AS, royalti 1,1 miliar dollar AS, serta dividen sebesar 1 miliar dollar AS.
Pembangunan infrastruktur Ramdani Sirait menjelaskan, PTFI juga memberikan kontribusi tidak langsung bagi Indonesia, termasuk investasi infrastruktur di Papua seperti kota, instalasi pembangkit listrik, bandar udara dan pelabuhan, jalan, jembatan, sarana pembuangan limbah, serta sistem komunikasi modern.
Infrastruktur sosial yang disediakan perusahaan termasuk sekolah, asrama, rumah sakit dan klinik, tempat ibadah, sarana rekreasi, serta pengembangan usaha kecil dan menengah.
PTFI telah melakukan investasi senilai lebih kurang 6,7 miliar dollar AS di berbagai proyek di daerah tersebut.
Jumlah keseluruhan nilai pembelian barang dan jasa dalam negeri secara lokal mencapai 271 juta dollar AS pada 2008 yang meningkat 43,8 persen dibandingkan 2007. Barang dalam negeri tersebut merupakan 21,3 persen dari semua barang pembelian PTFI.
"Sekitar 80 persen dari seluruh pembelian jasa oleh PTFI terdiri dari produk dalam negeri, dengan nilai total mencapai 469 juta dollar AS," lanjut Ramdani Sirait.
Dari semua pembelian jasa dalam negeri, 7 persen berasal dari perusahaan yang berada di Papua serta dari seluruh jasa yang dibeli di Papua, 28 persen dibeli dari usaha yang dimiliki warga Papua, dengan total nilai lebih dari 9 juta dollar AS.
Berdasarkan studi yang dilakukan Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2009, kontribusi PTFI terhadap Produk Domestik Bruto Daerah (PDRB) Kabupaten Mimika mencapai 96 persen, sedangkan PDRB Provinsi Papua mencapai 40 persen.
Kontribusi PTFI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 1,3 persen, kata Ramdani menjelaskan.
Karyawan putra Papua Sampai September 2010, PTFI memiliki tenaga kerja langsung sebesar lebih dari 11.000 karyawan dengan komposisi 31,54 persen tenaga kerja asal Papua, sementara jumlah tenaga kerja tidak langsung melalui kontraktor PTFI sejumlah lebih dari 10.000 karyawan.
Menurut Ramdani, sejak 1996, PTFI berkomitmen meningkatkan jumlah karyawan asal Papua dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun dan digandakan lagi pada tahun 2006. PTFI juga berkomitmen sekurangnya dua kali lipat karyawan staf asal Papua.
"Dua komitmen ini telah melebihi target di tahun 2006 dan PTFI terus melanjutkan komitmennya untuk memberikan kesempatan kerja bagi lebih banyak karyawan asal Papua," katanya.
Untuk meningkatkan tenaga terampil asal Papua, lanjut Ramdani, pada 2003 PTFI mendirikan sejenis balai latihan kerja dengan nama Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN).
Dia mengatakan, sampai saat ini IPN sudah meluluskan lebih dari 1.400 siswa magang untuk bekerja di PTFI dan perusahaan kontraktor, dengan 90 persen peserta magang adalah peserta asal Papua.
TIGA KUNCI KEBERHASILAN EKONOMI CHINA
Laporan dari Beijing, China
Keberhasilan ekonomi China didukung oleh produktivitas sumber daya manusia yang berakar pada nilai-nilai dasar bangsa China. Yakni, rajin dan tekun, hemat, inovatif dan disiplin tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China.
-- Wang Huisheng
BEIJING, Saat ini perkembangan ekonomi China maju dengan pesat. Ternyata ada tiga kunci keberhasilan pembangunan ekonomi negara tersebut.
Pertama, visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solid melalui program rencana pembangunan lima tahun yang berkesinambungan. Kedua, menerapkan strategi pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, adanya birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotori oleh Partai Komunis China (PKC) sebagai partai yang berkuasa.
Selain itu, juga didukung oleh produktivitas sumber daya manusia yang berakar pada nilai-nilai dasar bangsa China. Yakni, rajin dan tekun, hemat, inovatif dan disiplin tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China.
"Tiga kunci pembangunan tersebut dapat dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara tanpa membedakan sistem politik dan pemerintahnya," ujar Wang Huisheng, Chairman State Development and Investment Corporation (SDIC) di Beijing, China, Selasa (14/12).
Wang menjelaskan hal itu menjawab pertanyaan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dan rombongan yang datang ke China untuk melihat model ekonomi negara itu.
Di Indonesia, sejumlah daerah akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). SIDC semacam badan usaha yang mengelola perusahaan-perusahaan BUMN di China.
Pertemuan juga dihadiri Dubes Indonesia untuk China Imron Cotan dan tujuh pimpinan unit-unit usaha di lingkungan SDIC. Suasana pertemuan berlangsung hangat bahkan pada acara jamuan makan siang pun, Chairul Tanjung dan Wang Huisheng, terlihat sangat akrab.
Menurut Chairul, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan membangun KEK. "Saya sudah mendapat petunjuk dari Presiden agar China bisa menjadi mitra yang utama dan pertama dalam pembangunan di KEK," ujar Chairul Tanjung.
Dalam kaitan itu, lanjut Chairul, pihaknya berharap SDIC bisa menjadi pionir dalam pembangunan dan kerja sama dengan Indonesia. Indonesia akan lebih mempercepat perekonomian nasional. "Diharapkan langkah Indonesia bisa disinergikan dengan SDIC," tutur Chairul.
Indonesia telah dan akan terus mengembangkan KEK di luar Pulau Jawa termasuk Provinsi Papua dan Papua Barat. Investor yang menanamkan modal di Indonesia tidak hanya memberikan kemudhan tetapi juga insentif pajak seperti diantaranya pembebasan bea masuk.
Tidak hanya itu, ujar Chairul, Presiden Yudhoyono juga menghendaki Kota Jakarta sebagai kota internasional sekaligus sebagai pusat bisnis. Oleh karena itu, ujar Chairul, ke depan pengembangan sektor usaha tertentu juga akan dikembangkan dengan pemberian berbagai kemudahan dari pemerintah.
Laporan Wartawan Kompas: Tjahja Gunawan Diredja, dari Beijing, China
PSSI "Ogah" Berbagi Keuntungan Tiket
Selasa, 14 Desember 2010 | 12:41 WIB
Pedagang musiman menjajakan dagangan kaos tim nasional Indonesia di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/12/2010). Para pedagang ini bergantung pada kemenangan tuan rumah Indonesia agar dagangan mereka laku. Harga kaos dijual bervariasi, antara Rp 20.000 hingga Rp 40.000.
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengaku, pihaknya sulit memenuhi permintaan Federasi Sepakbola Filipina untuk berbagi keuntungan dari penjualan tiket semifinal pertama Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010).
Sebagai gantinya, Nurdin menyatakan, PSSI akan memberikan uang saku bagi Filipina. "Saya menolak profit sharing. Agak susah mewujudkannya karena terkait tanggung jawab panitia lokal LOC," kata Nurdin setelah menengok kesiapan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan di lapangan tim nasional, Jakarta, Selasa (14/12/2010).
"Ketika tanggung jawab ada di kita, profit sharing itu bukan hal yang wajib. Namun, kalau mereka meminta, ya semacam uang saku, kita akan bicarakan berapa jumlahnya," lanjutnya.
Oleh karena itu, Nurdin menyatakan, PSSI akan kembali bernegosiasi dengan Filipina pada sore nanti. "Sore ini pukul 15.00 WIB, akan bertemu tim negosiasi dari Filipina, AFF, dan Indonesia. Besok, saya juga akan bertemu dengan Presiden PFF (Jose Mari Martinez) untuk memutuskan permintaan mereka," bebernya.
Nurdin menambahkan, panitia lokal akan menanggung seluruh akomodasi tim nasional Filipina hingga leg kedua digelar. "Ongkos pulang dan pergi 'The Azkals' juga akan menjadi tanggungan dari panitia," tukas dia.
Sebagaimana diberitakan, Filipina dinyatakan tak mampu menjadi tuan rumah leg pertama semifinal Piala AFF 2010. Federasi Sepakbola ASEAN (AFF) menilai Filipina tidak memiliki stadion yang layak untuk menjamu Indonesia. PFF pun memutuskan untuk menggelar laga kandangnya di Indonesia.
Namun, mereka meminta Indonesia berbagi keuntungan dari penjualan tiket sebesar 5 dollar AS untuk setiap lembarnya.
ADB Siapkan 200 Juta Dollar AS buat RI
Pinjaman Kemiskinan
Selasa, 14 Desember 2010 | 14:46 WIB
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyediakan 200 juta dollar AS bagi Indonesia untuk melanjutkan reformasi guna memacu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan upaya pemerintah mengurangi kemiskinan.
Siaran pers ADB pada Selasa (14/12/2010) menyebutkan bahwa Dewan Direktur ADB menyetujui pinjaman Program Bantuan Pengembangan Kebijakan Keenam, yang terakhir dari rangkaian inisiatif membantu Pemerintah Indonesia mendorong reformasi dalam jangka menengah dan agenda pembangunan.
Pinjaman program yang dimulai pada 2004 itu disiapkan bersama-sama dengan Bank Dunia dan Pemerintah Jepang. "Reformasi yang terakhir ini akan membantu mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka menengah," kata Ekonom Senior ADB, Edimon Ginting, di Jakarta.
Menurut dia, ADB telah mencapai banyak kemajuan dalam pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pertumbuhan ekonomi masih di bawah angka sebelum krisis keuangan Asia pada tahun 1997 dan 1998. Sementara itu, sekitar 40 persen dari penduduk masih berada sedikit di atas garis kemiskinan, yang membuat mereka rentan terhadap guncangan ekonomi.
Upaya-upaya untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki akses penyediaan layanan umum telah menjadi prioritas utama pemerintah.
Pinjaman program untuk reformasi yang keenam difokuskan pada perbaikan iklim investasi, memperkuat manajemen keuangan publik, tata kelola pemerintahan, meningkatkan upaya pengurangan kemiskinan, dan akses rakyat miskin untuk mendapatkan layanan publik.
Program tersebut mencakup inisiatif seperti dibuatnya pelayanan terpadu satu pintu untuk investasi nasional, menyederhanakan prosedur perizinan untuk investasi, dan menyusun kerangka kerja logistik nasional.
Di bidang manajemen keuangan publik, program itu mendukung upaya-upaya, seperti penyusunan anggaran berbasis kinerja, perkiraan kebutuhan dana yang lebih baik, dan sistem informasi pengelolaan keuangan publik secara terpadu.
Guna memperbaiki bantuan sosial dan terus mengurangi kemiskinan, maka upaya-upaya seperti pemberian bantuan langsung tunai bersyarat, asuransi kesehatan bagi rakyat miskin, dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat sudah dijalankan.
"Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan reformasi kebijakan di bidang yang sangat penting ini di antaranya dengan memperkuat koordinasi dan akuntabilitas, perbaikan ketepatan dalam pengukuran kemiskinan, dan menyusun satu sistem penentuan target nasional untuk menjamin bahwa manfaat program bisa dirasakan oleh kelompok miskin dan rentan," kata Edimon.
Pinjaman dana komersial ADB (Ordinary Capital Resources/OCR) ini memiliki masa pengembalian 15 tahun, termasuk masa tenggang tiga tahun dan bunga ditentukan sesuai dengan ketentuan fasilitas pinjaman acuan suku bunga bank London (The London Interbank Offered Rate/LIBOR). Lembaga pelaksana program adalah Kementerian Koordinator Perekonomian.
Mundur dari Chelsea, Ancelotti Latih Roma
Selasa, 14 Desember 2010 | 03:43 WIB
Media-media Italia melaporkan, Manajer Chelsea, Carlo Ancelotti, telah membuat janji dengan Direktur Roma Bruno Conti untuk melatih Francesco Totti dan kawan-kawan pada musim depan. Artinya, Carletto akan mundur dari Chelsea mulai Juni tahun depan.
Impero Romanista mengklaim Ancelotti merupakan pelatih yang paling diinginkan para pendukung Roma. Pelatih sekarang, Claudio Ranieri, masa depannya tak jelas karena belum memperpanjang kontrak.
Berbagai hasil buruk dan ketidakpastian masa depan klub membuat pembicaraan kontrak di antara kedua belah pihak kini tertunda. Carletto dinilai sebagai figur yang paling pas jika Ranieri tak memperpanjang masa kerjanya.
Ancelotti saat ini juga tengah mengalami masa-masa sulit di Premier League. Posisi mantan Pelatih AC Milan dan Juventus itu tengah goyah setelah hasil buruk "The Blues" dalam beberapa pekan terakhir. Carletto bahkan mengaku sering mendapat telepon dari bosnya, Roman Abramovich.
Seperti kita ketahui, Abramovich merupakan sosok pria yang tak pandang bulu dalam memecat pelatih. Pelatih sekaliber Jose Mourinho dan Luis Felipe Scolari saja pernah ia pecat. Jadi, tak ada kepastian bahwa masa depan Carletto akan aman di Stamford Bridge.
Dalam beberapa kesempatan, Ancelotti pernah mengungkapkan ambisinya kembali ke Roma. Ini karena saat masih aktif bermain, Don Carletto merupakan pujaan Romanisti. Ia pernah memperkuat "I Giallorossi" selama delapan tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Ancelotti juga turut menyumbangkan satu scudetto dan empat Piala Italia.
"Jika bisa memilih untuk menghabiskan karier pelatih di satu klub, saya ingin menghabiskannya bersama AS Roma. Roma adalah kota paling mengagumkan di dunia. Anda akan kesulitan mencari kota yang sebanding dengan Roma," ujar Carletto beberapa waktu lalu.Tandukan Maut Park Bunuh Arsenal
Selasa, 14 Desember 2010 | 04:46 WIB
Aksi gelandang Manchester United, Park Ji-Sung, saat membobol gawang Arsenal, Senin (13/12/2010).
Park Ji-sung muncul sebagai pahlawan Manchester United. Melalui sebuah tandukan maut, ia mengantar timnya menang 1-0 atas Arsenal pada lanjutan pertandingan Premier League, Senin atau Selasa (14/12/2010) dini hari WIB.
Tepat pada menit ke-40, Park meloncat menyambut crossing Nani. Meski diadang bek-bek tinggi seperti Laurent Koscielny dan Sebastien Squillaci, Park tetap meraih bola dan mengarahkannya ke tiang jauh.
Berkat kemenangan ini, MU kini menduduki singgasana klasemen. Wayne Rooney dan kawan-kawan mengoleksi 34 poin, unggul dua angka atas Arsenal. Selain itu, MU juga masih memiliki satu laga tersisa, hasil penundaan pertandingan mereka melawan Blackpool pada pekan lalu.
Sementara itu, ada kejutan saat starting line up MU melawan Arsenal diumumkan. Arsene Wenger tanpa diduga memainkan kiper belia berusia 20 tahun, Wojciech Szczesny, menggantikan Lukasz Fabianski. Walau sempat terlihat kurang percaya diri, Szczesny ternyata tampil cukup baik.
Enam menit laga berjalan, ia sanggup menahan tembakan keras Rooney dari luar kotak penalti. Arsenal langsung bereaksi, mengandalkan kekuatan Marouane Chamakh, "The Gunners" mengancam lewat tandukan pemain Maroko tersebut. Apa daya, bola mengarah ke pelukan Edwin van der Sar.
Saling serang antarkedua tim tak bisa terhindarkan. MU yang bermain sebagai tuan rumah coba menekan. Namun, Arsenal juga menolak bertahan. Akibatnya, bola lebih banyak berputar-putar di tengah.
Meski demikian, MU tetap bersemangat. Bola-bola cepat coba digerakkan kubu Old Trafford. Arsenal yang sadar akan hal ini akhirnya memilih bertahan. "The Gunners" hanya sesekali melakukan serangan balik. Namun, itu pun selalu dipatahkan oleh Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand.
Pada babak kedua, Arsenal tampil lebih menggebrak. Hampir semua pemain "Gudang Peluru" maju ke depan dan ini membuat MU tertekan. Usaha Arsenal nyaris membuahkan hasil ketika pada menit ke-53, Samir Nasri melepas tembakan datar berbahaya.
Bola masih dapat ditepis Van der Sar, tapi langsung disambar kaki Chamakh. Sial bagi "The Gunners", Nemanja Vidic dengan sigap dapat memblokirnya. Arsenal makin bergairah. Akan tetapi, hal ini justru membuat pertahanan mereka terbuka.
Nani yang melakukan serangan balik menguasai bola sendirian di kotak penalti pada menit ke-59. Apa boleh buat, ketidaktenangan Nani membuat eksekusinya melambung jauh di atas mistar.
Nani kembali membuat masalah di pertahanan Arsenal. Menerobos dari sisi kanan, Nani menggocek bola melewati Gaël Clichy. Sial bagi Clichy, yang melakukan tekel, bola ternyata menyentuh tangannya.
Wasit pun menunjuk titik putih pada menit ke-71. Apa daya, Rooney yang maju sebagai algojo membuang kesempatan itu dengan tembakan melambung jauh dari mistar. Hingga akhir laga, kedua klub tetap saling serang. Namun, tak ada gol tambahan.
Susunan pemainManchester United: Edwin van der Sar; Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Patrice Evra, Rafael, Michael Carrick, Darren Fletcher, Anderson (Ryan Giggs 85), Park Ji-sung, Nani, Wayne Rooney.
Arsenal: Wojciech Szczesny; Laurent Koscielny, Sebastien Squillaci, Gaël Clichy, Bacary Sagna, Jack Wilshere (Robin van Persie 64), Alex Song, Andrei Arshavin, Samir Nasri (Theo Walcott 77), Marouane Chamakh, Tomas Rosicky