29 Juli 2010

PRIA SEDIKIT MISTERIUS DI SUKAI WANITA

MEMANG, chemistry adalah kunci ikatan abadi. Tapi, ini bukanlah kata final dalam memilih pasangan hidup. Faktor-faktor lain juga harus dipertimbangkan.

"Kita kerap salah kaprah bahwa hubungan fisik yang kuat merupakan tanda bahwa dua sejoli memiliki arti untuk satu sama lain," kata Paul Dobransky MD, pendiri www.womenshappiness.com.

Nyatanya, karakteristik pria bisa digunakan untuk memprediksi keberhasilan hubungan. Berikut beberapa di antaranya, seperti diulas Cosmopolitan.

Punya tujuan jelas

Setiap pria yang menjalin hubungan serius dengan Anda harus mampu mengartikulasikan tujuan hidup jangka panjangnya. "Jika seorang pria tidak tahu apa yang dia inginkan ketika 'tumbuh' (dewasa), maka tidak mungkin baginya untuk berkomitmen dengan Anda," kata Dobransky.

Rencana jelas akan membawa Anda berdua menapaki tujuan yang sejalan. "Kesalahan pasangan baru menikah, yakni usia 20-an dan 30-an, mereka baru sadar berjalan ke arah berbeda dan terjadilah perceraian usia dini. Ini bisa dicegah selama Anda berdua memiliki kejelasan rencana," kata Dobransky.

Cerdas & humoris

Sebuah studi oleh Universitas Oregon menemukan bahwa wanita yang memiliki kekasih optimis merasa lebih puas dalam hubungannya. Tingkat optimisme pria akan menentukan kelanggengan hubungan. Memiliki seseorang yang membantu Anda keluar dari situasi menyebalkan tentu membahagiakan, tapi pria cerdas juga memiliki perspektif lain yang tidak akan membiarkan konflik kecil sampai membesar.

Selain optimistis, penting pula untuk memiliki kekasih humoris. "Ini adalah obat stres yang penting bagi setiap pasangan," kata Les Parrott PhD, salah seorang penulis Trading Places. Anda akan memiliki waktu lebih baik jika dapat melihat banyak sisi menyenangkan dari berbagai hal.

Mau berubah demi Anda

Memang benar, Anda tidak akan dapat mengubah seorang pria, tapi pria harus punya keinginan berubah demi Anda. "Ketika seorang pria benar-benar jatuh cinta, ia lebih merefleksi diri dan membuang aspek-aspek dirinya yang mengganggu Anda," kata Diana Kirschner PhD, penulis buku Love in 90 Days.

"Penelitian telah menemukan bahwa pasangan yang sudah menikah berhasil mengubah satu sama lain dari waktu ke waktu," tambahnya. Lebih penting lagi, seorang pria harus memiliki kemampuan melakukan transformasi dan tumbuh bersama Anda.

Masih sedikit misterius

Awal dari sebuah hubungan selalu menyenangkan karena Anda berdua baru saja saling mengenal. Tapi bahkan setelah tak lagi di awal hubungan, pria menyenangkan akan selalu membuat Anda menebak-nebak. "Jika Anda tidak pernah bisa mengenalnya dengan sangat baik, itu sebenarnya hal yang sehat," kata Kirschner.

Kalau terlalu banyak informasi yang ia bagikan, lama kelamaan Anda akan kehilangan greget darinya seperti di awal hubungan. Anda mungkin akan mulai melihat dirinya lebih sebagai seorang teman daripada pasangan romantis.

Tentu, Anda ingin dia terbuka soal keluarganya, tapi ia juga harus membuat batasan. Dia juga tidak akan menumpahkan semua cerita tentang teman-temannya. "Ini indikator bahwa ia mengerti bagaimana menjaga hal-hal pribadi," kata Kirschner.

Bertanggung jawab pada uang

Bagaimana seorang pria mampu mengelola keuangannya untuk masa depan mengungkapkan banyak tentang karakternya. "Seorang pria yang tidak melacak pengeluaran uang menunjukkan karakter kurang sabar dan pengendalian diri. Bahkan, pria yang memiliki sifat ceroboh terhadap finansialnya, kemungkinan akan selingkuh," kata Dobransky.

BOSAN ALASAN UTAMA MENOLAK CINTA SI DIA LAGI

AKU tidak mencintaimu lagi", kalimat paling Anda benci itu keluar dari bibir kekasih. Padahal rasanya tak ada hal buruk yang menganggu hari-hari penuh cinta Anda berdua.

Mendengar berita bak petir di siang bolong itu tidak seharusnya membuat Anda berteriak-teriak dan adu argumen. Tak perlu juga saling menyalahkan. Telusuri penyebab keputusannya secara sepihak dan tiba-tiba. Memang membingungkan dan menyesakkan, di saat hati masih hancur, akal sehat harus tetap digunakan. Tapi, bukan tak mungkin jika Anda temukan penyebabnya, Anda bisa memintanya untuk menganulir kata putusnya. Berikut, beberapa alasan wanita tak lagi mencintai Anda, seperti dibocorkan Askmen.

Tak lagi cinta karena bosan

Salah satu alasan utama mengapa wanita tak lagi cinta adalah rasa bosan. Bila Anda berada dalam hubungan jangka panjang, segala rutinitas terasa nyaman, tapi tidak menyenangkan.

Untuk mengatasi kebosanan dalam hubungan, sesekali tambahkan sesuatu yang bersifat spontan dan kejutan. Misalnya, saat Anda berdua berencana kencan makan malam, bawa ia untuk menikmati makan malam di atap gedung bertingkat sambil menikmati cahaya malam.

Tak lagi cinta karena Anda mengabaikannya

Anda mengira telah berupaya membuat kekasih hati merasa dihargai dan dicintai, tapi sayang, dia merasakannya secara berbeda. Sebagai lawan jenis—yang lebih banyak menggunakan logika—, cara pikirnya mungkin tak Anda pahami. Anda bisa mencoba mencari tahu apa yang diinginkan wanita lewat rekan kerja atau teman wanita. Lakukan apa yang menurut Anda membuatnya bahagia, tapi tak perlu menjadi budak cintanya.

Tak lagi cinta karena pria lain

Terkadang sulit untuk menentukan dengan tepat apa yang membuat seorang wanita mencintai kekasihnya. Banyak pengalaman mengatakan, wanita bahagia dalam hubungannya, tidak akan mencari cinta pria lain.

Tapi, cinta terjadi di tempat dan waktu yang paling tak terduga; mungkin berselingkuh dengan rekan kerja atau teman lamanya. Tidak pernah menjadi perkara mudah untuk ngobrol dengan logika saat kekasih jatuh cinta dengan pria lain dan menemukan solusi yang tidak menyakiti perasaan masing-masing.

Jika dia benar-benar mencintai kekasih barunya, ada baiknya Anda membiarkannya pergi. Namun, jika Anda merasa masih ada cukup cinta antara Anda berdua, cobalah mengusahakan berbagai cara untuk menjaga cinta. Ciptakan hubungan lebih terbuka agar Anda saling memahami keinginan dan perasaan masing-masing.

Tak lagi cinta karena Anda semakin jauh

Kita berubah seiring berjalannya waktu. Adalah masuk akal bila kekasih tak lagi cinta karena merasa kebutuhan, prioritas, dan tujuan hidupnya berbeda dengan apa yang Anda yakini.

Atau mungkin Anda sendiri yang berubah. Apakah Anda kehilangan motivasi dan merasa puas dengan hasil yang telah didapat? Apakah Anda menjadi pribadi yang temperamental? Ciri-ciri kepribadian negatif seperti ini—yang tumbuh dari waktu ke waktu—dapat mengubah perasaan kekasih hati.

Jika ternyata dia telah berubah dan Anda tidak merasa cocok lagi dengannya, Anda mungkin ingin mempertimbangkan putus cinta darinya. Anda tentu tidak ingin hidup bersama orang yang tidak ingin hidup bersama Anda.