INDONESIA PLASA
Apa kata Zodiak anda hari ini? Jika anda membaca kata-kata di atas pasti ada saatnya dimana anda akan tergoda untuk mencari tahu apa yang terjadi hari ini sekaligus memastikan tidak ada yang salah dengan ramalan tersebut.
Dalam film Kungfu Panda, terdapat suatu ungkapan, “Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. Today is a gift. That’s why it is called the present.” (dikutip dari buku “jadul” Alice Morse Earle dalam Sun Dials and Roses of Yesterday (1902). Sebenarnya kalimat itu ingin mengingatkan bahwa kita jangan melupakan sejarah, dan tetap sabar menjalani hari esok. Namun demikian, bila kejadian hari esok bisa diramalkan, apakah ini tidak membuat penasaran?
Coba anda perhatikan setiap akhir tahun berbagai majalah perempuan pasti menyediakan suplemen mengenai prediksi zodiak atau shio kita untuk tahun mendatang. Apa sih yang menarik dari zodiak ini dan kenapa perempuan menyukainya?
Dalam satu diskusi dengan beberapa perempuan, disebutkan bahwa zodiak merupakan salah satu topik yang disukai oleh mereka. Bagi mereka zodiak bisa menambah kepercayaan diri mereka karena seolah-olah mereka mengetahui apa yang akan terjadi dengan mereka sepanjang hari itu. Mungkin terdengar aneh ketika mereka mengatakan bahwa zodiak juga menjadi spirit booster untuk menjaga mood para perempuan tetap baik sepanjang hari tersebut.
Kekhawatiran “berlebih”, kehati-hatian mengambil sikap atau bertindak, mungkin juga dibumbui dengan adanya rasa kurang percaya diri menghadapi apa yang akan terjadi mendasari perempuan untuk mencari solusi berupa “pegangan”. Salah satu pegangan yang sangat banyak dipakai sebagai acuan oleh perempuan adalah zodiak atau ramalan bintang.
Zodiak paling tidak juga bisa memberi rasa aman bagi perempuan untuk melangkah, karena diposisikan sebagai antisipasi cermin masa depan. Tidak masalah apabila hasil ramalan zodiak hanya bersifat probabilitas, yang penting perempuan tahu terlebih dahulu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kondisi ini akan membuat mereka siap secara mental dan bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Melihat pada topik yang dibaca oleh perempuan dalam suatu majalah, maka pada hasil riset terhadap 1.301 perempuan, diketahui bahwa 34 persen pembaca majalah perempuan menyatakan membaca zodiak mereka dan prediksinya. Ramalan yang menyatakan mereka akan menemukan sesuatu yang akan membahagiakan atau untuk yang berpasangan misalnya akan memperoleh sesuatu menjadi hal yang peling disukai oleh perempuan ketika membaca zodiak. Bahkan jika zodiak tersebut mengatakan bahwa mereka harus menggunakan warna tertentu supaya memberikan efek positif beberapa perempuan akan dengan senang hati mengikutinya.
Adanya futuristic anxiety ternyata dialami lebih banyak pada perempuan dibanding laki-laki, di mana perempuan kurang suka pada ketidakpastian yang mengejutkan. Pada perempuan, kecemasan ini lebih kentara adanya masalah hormonal dan siklus reproduksi yang naik-turun kerap menjadi pemicunya. Serangan ini makin menjadi menjelang masa menstruasi (PMS-premenstrual syndrome), atau ketika kadar hormon estrogen dan progesteron wanita menurun
Pengaruh hormonal pada perempuan menyebabkan perempuan bisa memiliki perubahan mood yang cukup cepat. Membaca sesuatu yang mensugesti perempuan untuk lebih baik tentunya bisa membantu memperbaiki mood yang buruk atau meningkatkan kepercayaan diri jika perempuan tersebut sedang dalam kondisi mood yang cukup baik.
Bagi perempuan muda antara rentang usia 16 -35 tahun, membahas mengenai zodiak bisa menjadi sama serunya dengan membahas satu gossip, biasanya mereka membahas zodiac mereka berikut pasangan yang sedang mereka harapkan. Menemukan kecocokan antara zodiac tentunya menjadi pembahasan menarik diantara perempuan-perempuan mudah tersebut. Topic ini tentunya ringan dan seru karena antara satu dan sama lainnya bisa menemukan kecocokan satu sama lainnya.
Perempuan meskipun sangat emosional, mereka sangat mudah untuk disugesti supaya moodnya lebih baik. Jika mood perempuan baik, maka mereka akan dengan senang hati saling berbagi mengenai informasi apapun sehingga bisa saling melengkapi. Informasi dalam zodiak sebetulnya sangat fancy dan sederhana. Bahkan cenderung irit. Namun kesederhanaan itu membuat perempuan untuk lebih ingin tahu dan menjadikannya bahan untuk percakapan atau mencari tahu lebih jauh lagi.
Demikian juga dalam mengkomunikasikan produk, ketika kita berhasil menyampaikan suatu pesan sederhana namun bisa membuat perempuan merasa senang dan penasaran. Maka bukan tidak mungkin perempuan akan dengan senang hati menghubungkan diri mereka dengan produk tersebut. Bagi perempuan informasi sederhana namun menarik dan update akan memberikan mereka akses untuk tahu lebih banyak dan lebih dulu.
-------------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1301 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.
Tulisan 49 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010
2 Januari 2011
KETIKA PEREMPUAN DIAM BACALAH KEINGINAN NYA
INDONESIA PLASA
Pernahkah anda sadari berapa kali saat anda bertanya pada teman perempuan anda mengenai keadaan mereka, saat muka mereka sedang sedih atau tidak enak namun jawaban yang anda peroleh adalah ‘ngga apa-apa’ atau ‘baik-baik saja’? Padahal saat itu jelas-jelas anda melihatnya bermuka sedih atau masam.
Seringkali bagi pria, hal ini dilewatkan hanya dengan reaksi ‘oh, Ok kalau begitu’ dan berlalu begitu saja. Selanjutnya apakah kemudian teman perempuan anda mendiamkan anda untuk waktu yang lama dan bahkan yang lebih ekstrim lagi menjadi luar biasa marah karena menganggap anda tidak perhatian? Saya yakin jawabannya pasti seringkali hal-hal ini anda alami, terutama bagi pria.
Ketika perempuan sedang menghadapi masalah dengan kecenderungan diam, biasanya mereka akan sangat senang ketika ada yang memberikan perhatian untuk sekedar bertanya bagaimana keadaan mereka. Bertanya tetap merupakan ide yang baik namun ketika dijawab tidak ada masalah sebaiknya anda tidak berlalu begitu saja, perempuan ingin ditanyakan lebih lanjut mengapa mereka tidak sedang dalam kondisi baik atau mengapa wajah mereka cerah.
Bagi perempuan diam tidak berarti mereka memerlukan waktunya sendiri, perhatian dari sekitar akan menjadi obat yang mujarab. Bagi perempuan langsung bercerita mengenai masalahnya pada orang lain kadang-kadang menjadi gengsi tersendiri, apalagi untuk perempuan modern yang seringkali memiliki self esteem yang tinggi sehingga mereka tidak ingin dikatakan sebagai perempuan lemah. Selain itu dengan berkeluh kesah, ada kekhawatiran bahwa mereka akan memberatkan orang lain.
Bagi kebanyakan orang terutama pria, pasti akan berpikir bagaimana caranya kita tahu keinginan perempuan jika mereka tidak mengatakannya. Padahal perempuan itu jelas adalah perempuan terdekat dan dikenal baik oleh mereka, bagaimana jika perempuan itu adalah konsumen kita. Apakah kita harus punya kemampuan telepati hanya untuk memahami semua perempuan. Memahami satu perempuan saja akan sangat susah, apalagi jika konsumen kita semua perempuan. Bayangkan anda harus membaca keinginan banyak perempuan yang menjadi konsumen anda.
No one can understand women, beberapa pria langsung memberikan pernyataan ini jika mereka diminta untuk memahami perempuan. Kemauan untuk memahami perempuan tentu saja menjadi hal yang pertama kali harus dilakukan. Begitu banyak perempuan tentu banyak keinginan terpendam atau unspoken needs. Bagi perempuan jika ada pemilik merek yang mampu membaca keinginan terdalam mereka apapun akan mereka lakukan untuk membela merek tersebut.
Dalam satu focus group discussion terhadap sejumlah perempuan, diketahui bahwa perempuan ingin sekali pasangannya memahami mereka tanpa mereka perlu mengatakannya. Alasan yang dikemukakan ketika ditanya bagaimana pasangannya tahu keinginan tersebut jika tidak disebutkan ternyata jawabannya adalah mereka menyukai factor kejutan yang muncul karena apa yang diinginkan oleh mereka diketahui dan perempuan menjadi sangat istimewa karenanya. Namun perempuan juga mau ditanya jika kita belum bisa memahami mereka dalam ke’diam’an tersebut.
Pasti sangat tidak mudah untuk memahami perempuan hanya dengan membaca wajah mereka. Maka bertanyalah kepada mereka dan berikan empati tidak menginterogasi mereka dengan pertanyaan yang memaksa. Bagi perempuan ketika mereka memiliki keinginan terpendam terutama terkait masalah atau apapun maka diperlukan pertanyaan yang bernada empati, jangan sampai ketika mereka menjawab tidak ada masalah apapu padahal anda tahu dari ekspresinya mereka tidak puas, maka jangan cepat berpuas diri dengan mengatakan bahwa mereka puas. Bisa-bisa anda akan mendapatkan bonus rekomendasi negative yang sangat besar karena tidak memberikan empati.
Ketika berempati pun, tempatkan anda sebagai pendengar yang baik dan ajukan pertanyaan bernada empati kepada perempuan, akan jauh lebih istimewa lagi jika anda berhasil mengidentifikasi kemauan mereka dan mewujudkan keinginan mereka. Hal ini akan memberikan efek yang luar biasa, karena mereka akan merasa dipahami dan disayang. Ketika perempuan merasa di sayang maka efeknya adalah mereka akan dengan senang hati menyayangi produk dan merek anda bahkan rela menjadi evangelist-nya.
Pada intinya adalah tanyalah perempuan ketika mereka mengalami perubahan sikap berikan empati sehingga mereka merasa dekat dengan kita. Gunakan sebagai media untuk memupuk kepercayaan mereka, maka dapatkan manfaatnya dan bonusnya.
------------------- Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1301 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers. Tulisan 48 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, KE
Pernahkah anda sadari berapa kali saat anda bertanya pada teman perempuan anda mengenai keadaan mereka, saat muka mereka sedang sedih atau tidak enak namun jawaban yang anda peroleh adalah ‘ngga apa-apa’ atau ‘baik-baik saja’? Padahal saat itu jelas-jelas anda melihatnya bermuka sedih atau masam.
Seringkali bagi pria, hal ini dilewatkan hanya dengan reaksi ‘oh, Ok kalau begitu’ dan berlalu begitu saja. Selanjutnya apakah kemudian teman perempuan anda mendiamkan anda untuk waktu yang lama dan bahkan yang lebih ekstrim lagi menjadi luar biasa marah karena menganggap anda tidak perhatian? Saya yakin jawabannya pasti seringkali hal-hal ini anda alami, terutama bagi pria.
Ketika perempuan sedang menghadapi masalah dengan kecenderungan diam, biasanya mereka akan sangat senang ketika ada yang memberikan perhatian untuk sekedar bertanya bagaimana keadaan mereka. Bertanya tetap merupakan ide yang baik namun ketika dijawab tidak ada masalah sebaiknya anda tidak berlalu begitu saja, perempuan ingin ditanyakan lebih lanjut mengapa mereka tidak sedang dalam kondisi baik atau mengapa wajah mereka cerah.
Bagi perempuan diam tidak berarti mereka memerlukan waktunya sendiri, perhatian dari sekitar akan menjadi obat yang mujarab. Bagi perempuan langsung bercerita mengenai masalahnya pada orang lain kadang-kadang menjadi gengsi tersendiri, apalagi untuk perempuan modern yang seringkali memiliki self esteem yang tinggi sehingga mereka tidak ingin dikatakan sebagai perempuan lemah. Selain itu dengan berkeluh kesah, ada kekhawatiran bahwa mereka akan memberatkan orang lain.
Bagi kebanyakan orang terutama pria, pasti akan berpikir bagaimana caranya kita tahu keinginan perempuan jika mereka tidak mengatakannya. Padahal perempuan itu jelas adalah perempuan terdekat dan dikenal baik oleh mereka, bagaimana jika perempuan itu adalah konsumen kita. Apakah kita harus punya kemampuan telepati hanya untuk memahami semua perempuan. Memahami satu perempuan saja akan sangat susah, apalagi jika konsumen kita semua perempuan. Bayangkan anda harus membaca keinginan banyak perempuan yang menjadi konsumen anda.
No one can understand women, beberapa pria langsung memberikan pernyataan ini jika mereka diminta untuk memahami perempuan. Kemauan untuk memahami perempuan tentu saja menjadi hal yang pertama kali harus dilakukan. Begitu banyak perempuan tentu banyak keinginan terpendam atau unspoken needs. Bagi perempuan jika ada pemilik merek yang mampu membaca keinginan terdalam mereka apapun akan mereka lakukan untuk membela merek tersebut.
Dalam satu focus group discussion terhadap sejumlah perempuan, diketahui bahwa perempuan ingin sekali pasangannya memahami mereka tanpa mereka perlu mengatakannya. Alasan yang dikemukakan ketika ditanya bagaimana pasangannya tahu keinginan tersebut jika tidak disebutkan ternyata jawabannya adalah mereka menyukai factor kejutan yang muncul karena apa yang diinginkan oleh mereka diketahui dan perempuan menjadi sangat istimewa karenanya. Namun perempuan juga mau ditanya jika kita belum bisa memahami mereka dalam ke’diam’an tersebut.
Pasti sangat tidak mudah untuk memahami perempuan hanya dengan membaca wajah mereka. Maka bertanyalah kepada mereka dan berikan empati tidak menginterogasi mereka dengan pertanyaan yang memaksa. Bagi perempuan ketika mereka memiliki keinginan terpendam terutama terkait masalah atau apapun maka diperlukan pertanyaan yang bernada empati, jangan sampai ketika mereka menjawab tidak ada masalah apapu padahal anda tahu dari ekspresinya mereka tidak puas, maka jangan cepat berpuas diri dengan mengatakan bahwa mereka puas. Bisa-bisa anda akan mendapatkan bonus rekomendasi negative yang sangat besar karena tidak memberikan empati.
Ketika berempati pun, tempatkan anda sebagai pendengar yang baik dan ajukan pertanyaan bernada empati kepada perempuan, akan jauh lebih istimewa lagi jika anda berhasil mengidentifikasi kemauan mereka dan mewujudkan keinginan mereka. Hal ini akan memberikan efek yang luar biasa, karena mereka akan merasa dipahami dan disayang. Ketika perempuan merasa di sayang maka efeknya adalah mereka akan dengan senang hati menyayangi produk dan merek anda bahkan rela menjadi evangelist-nya.
Pada intinya adalah tanyalah perempuan ketika mereka mengalami perubahan sikap berikan empati sehingga mereka merasa dekat dengan kita. Gunakan sebagai media untuk memupuk kepercayaan mereka, maka dapatkan manfaatnya dan bonusnya.
------------------- Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 1301 responden perempuan di 8 kota besar di Indonesia, SES A-D, Usia 16-50 tahun, yang dilakukan bulan Mei - Juni 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers. Tulisan 48 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, KE
TUNTUT LAH ILMU DI DUNIA MAYA
INDONESIA PLASA
Harapan terbesar dari netizen Indonesia berdasarkan riset kami adalah untuk mencari informasi dan pengetahuan terutama untuk kota-kota besar, seperti Jabodetabek dan Surabaya. Dulu, ada pepatah yang mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.” Di zaman teknologi internet seperti sekarang ini, pepatah ini boleh juga diganti dengan “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Mayantara.” Mayantara sepadan dengan dunia maya alias internet. Maklum saja, internet merupakan gudangnya informasi dari seluruh belahan dunia. Kita dapat menemukan apa saja di internet tanpa harus meninggalkan PC, laptop, maupun ponsel pintar kita.
Sekarang, anak sekolah dengan gampang mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Mereka bisa mencari data-data dari internet. Informasi pendukung apa saja ada di sana. Dulu, orang bilang bahwa TV merupakan jendela dunia. Sekarang, internet adalah jendela yang sesungguhnya—jendela yang membuat orang bisa terkonek apa saja dan siapa saja di belahan bumi manapun. Persis seperti pintu ajaibnya Doraemon.
MIT (Massachusetts Institute of Technology)—salah satu universitas terkenal di Amerika—bahkan dengan sukarela memberikan material-material kelas mereka di internet secara gratis. MIT terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar mengakses internet. Dengan gampang, mereka bisa mengunduh materi-materi kelas pilihan mereka. Tujuan MIT adalah memberikan kesempatan kepada semua orang di dunia untuk belajar dan memberikan sumbangsih yang positif terhadap lingkungan di mana pun mereka berada.
Departemen yang menyediakan materi-materinya pun sangat beragam—mulai dari Aeronautics and Astronautics sampai Writing and Humanistic Studies. Bentuk-bentuk materinya juga beragam, seperti lecture notes, project and examples, image galleries, assignments and solutions, exams and solutions, online textbooks dan multimedia content.
Jadi, bagi siapa saja yang ingin belajar di luar negeri sepertinya tidak perlu susah-susah dan membayar mahal. Mereka dapat dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah murid dari MIT open courses. Walaupun pada kenyataannya mereka tidak pernah meninggalkan Indonesia.
Selain universitas terbuka seperti MIT, blog-blog pun dapat menyajikan informasi yang bisa berguna bagi orang-orang yang ingin belajar di Internet. Banyak blog yang dapat diakses oleh semua orang yang menyediakan informasi-informasi yang diinginkan. Contohnya, blog www.the-marketeers.com di mana para kontributornya adalah orang-orang yang berkecimpung di dunia marketing. Mereka dengan sukarela berbagi ilmu, tips dan trik, analisis, dan pengetahuan tentang dunia marketing.
Ingin menjadi seorang MBA? Well, mungkin tidak benar-benar MBA, tapi mempunyai pengetahuan sama atau bahkan lebih dari seseorang yang sudah lulus tingkat S2. Ada sebuah situs web www.personalmba.com yang menyediakan kursus dalam bentuk buku-buku yang dapat Anda beli di toko buku dan melalui buku-buku tersebut Anda bisa saja belajar sendiri sesuai dengan ritme Anda di rumah. Setelah membaca semua buku dari daftar yang diberikan, Anda sudah memiliki pengetahuan yang selevel dengan orang yang sudah lulus S2.
Selain Universitas dan blog, banyak situs-situs web yang memberikan informasi dan pengetahuan. Ketika teman saya sakit, saya dapat dengan mudah mengakses internet dan mengetahui dengan jelas penyakit apa yang dia derita, penyebabnya, cara pencegahannya, dan cara mengobatinya. Bahkan, tidak sedikit dokter-dokter yang juga mencari informasi tambahan di internet mengenai penyakit yang diderita oleh seseorang. Ini dilakukan terutama bila penyakit tersebut tergolong sebagai penyakit langka.
Seperti di tulisan yang sebelumnya saya tulis bahwa internet adalah pedang bermata dua. Selain menyajikan hal-hal positif, internet juga tidak sedikit menyediakan konten-konten yang berpotensi negatif. Yang paling penting adalah bagaimana kita menggunakannya. Informasi yang ada di internet akan terus berkembang dan mengikuti zaman. Sungguh beruntung netizen di zaman sekarang yang tidak perlu mengeluarkan ongkos ke “Negeri China” untuk belajar. Hanya perlu kurang dari Rp 100 ribu, netizen pun bisa belajar apa pun di “Negeri China” yang baru—sebuah mayapada tanpa batas yang menyediakan apa pun yang kita perlukan.
--------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap 1.500 responden di delapan kota besar di Indonesia, usia 15-64 tahun. Riset ini dilakukan oleh MarkPlus Insight bekerjasama dengan Komunitas Marketeers
Harapan terbesar dari netizen Indonesia berdasarkan riset kami adalah untuk mencari informasi dan pengetahuan terutama untuk kota-kota besar, seperti Jabodetabek dan Surabaya. Dulu, ada pepatah yang mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.” Di zaman teknologi internet seperti sekarang ini, pepatah ini boleh juga diganti dengan “Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Mayantara.” Mayantara sepadan dengan dunia maya alias internet. Maklum saja, internet merupakan gudangnya informasi dari seluruh belahan dunia. Kita dapat menemukan apa saja di internet tanpa harus meninggalkan PC, laptop, maupun ponsel pintar kita.
Sekarang, anak sekolah dengan gampang mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Mereka bisa mencari data-data dari internet. Informasi pendukung apa saja ada di sana. Dulu, orang bilang bahwa TV merupakan jendela dunia. Sekarang, internet adalah jendela yang sesungguhnya—jendela yang membuat orang bisa terkonek apa saja dan siapa saja di belahan bumi manapun. Persis seperti pintu ajaibnya Doraemon.
MIT (Massachusetts Institute of Technology)—salah satu universitas terkenal di Amerika—bahkan dengan sukarela memberikan material-material kelas mereka di internet secara gratis. MIT terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar mengakses internet. Dengan gampang, mereka bisa mengunduh materi-materi kelas pilihan mereka. Tujuan MIT adalah memberikan kesempatan kepada semua orang di dunia untuk belajar dan memberikan sumbangsih yang positif terhadap lingkungan di mana pun mereka berada.
Departemen yang menyediakan materi-materinya pun sangat beragam—mulai dari Aeronautics and Astronautics sampai Writing and Humanistic Studies. Bentuk-bentuk materinya juga beragam, seperti lecture notes, project and examples, image galleries, assignments and solutions, exams and solutions, online textbooks dan multimedia content.
Jadi, bagi siapa saja yang ingin belajar di luar negeri sepertinya tidak perlu susah-susah dan membayar mahal. Mereka dapat dengan bangga mengatakan bahwa mereka adalah murid dari MIT open courses. Walaupun pada kenyataannya mereka tidak pernah meninggalkan Indonesia.
Selain universitas terbuka seperti MIT, blog-blog pun dapat menyajikan informasi yang bisa berguna bagi orang-orang yang ingin belajar di Internet. Banyak blog yang dapat diakses oleh semua orang yang menyediakan informasi-informasi yang diinginkan. Contohnya, blog www.the-marketeers.com di mana para kontributornya adalah orang-orang yang berkecimpung di dunia marketing. Mereka dengan sukarela berbagi ilmu, tips dan trik, analisis, dan pengetahuan tentang dunia marketing.
Ingin menjadi seorang MBA? Well, mungkin tidak benar-benar MBA, tapi mempunyai pengetahuan sama atau bahkan lebih dari seseorang yang sudah lulus tingkat S2. Ada sebuah situs web www.personalmba.com yang menyediakan kursus dalam bentuk buku-buku yang dapat Anda beli di toko buku dan melalui buku-buku tersebut Anda bisa saja belajar sendiri sesuai dengan ritme Anda di rumah. Setelah membaca semua buku dari daftar yang diberikan, Anda sudah memiliki pengetahuan yang selevel dengan orang yang sudah lulus S2.
Selain Universitas dan blog, banyak situs-situs web yang memberikan informasi dan pengetahuan. Ketika teman saya sakit, saya dapat dengan mudah mengakses internet dan mengetahui dengan jelas penyakit apa yang dia derita, penyebabnya, cara pencegahannya, dan cara mengobatinya. Bahkan, tidak sedikit dokter-dokter yang juga mencari informasi tambahan di internet mengenai penyakit yang diderita oleh seseorang. Ini dilakukan terutama bila penyakit tersebut tergolong sebagai penyakit langka.
Seperti di tulisan yang sebelumnya saya tulis bahwa internet adalah pedang bermata dua. Selain menyajikan hal-hal positif, internet juga tidak sedikit menyediakan konten-konten yang berpotensi negatif. Yang paling penting adalah bagaimana kita menggunakannya. Informasi yang ada di internet akan terus berkembang dan mengikuti zaman. Sungguh beruntung netizen di zaman sekarang yang tidak perlu mengeluarkan ongkos ke “Negeri China” untuk belajar. Hanya perlu kurang dari Rp 100 ribu, netizen pun bisa belajar apa pun di “Negeri China” yang baru—sebuah mayapada tanpa batas yang menyediakan apa pun yang kita perlukan.
--------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap 1.500 responden di delapan kota besar di Indonesia, usia 15-64 tahun. Riset ini dilakukan oleh MarkPlus Insight bekerjasama dengan Komunitas Marketeers
MEDIA SOSIAL SEBAGAI PILAR KELIMA
INDONESIA PLASA
Berbicara mengenai demokrasi, para ilmuwan dan pakar politik selalu mengatakan ada empat pilar demokrasi, yaitu lembaga yudikatif, eksekutif, legislatif, dan media. Lembaga yudikatif lebih berfungsi sebagai lembaga kehakiman, eksekutif lebih ke pemerintahan, sementara legislatif sebagai lembaga yang membuat undang-undang sekaligus mengawasi kinerja pemerintah.
Selanjutnya, pilar keempat yang juga sangat penting adalah media. Kenapa media bisa dianggap sebagai pilar keempat demokrasi? Karena sering kali orang beranggapan bahwa media itu lebih netral dan bebas dari unsur kekuasaan negara, berbeda dengan tiga pilar sebelumnya yang semuanya berorientasi pada kekuasaan. Media tidak hanya sebagai sumber berita, tapi sekaligus merupakan pembawa dan penyambung suara rakyat. Media juga sering kali menjadi alat daya penekan bagi tiga pilar demokrasi sebelumnya.
Karena begitu pentingnya media bagi demokrasi, media harus benar-benar dijaga independensinya, baik dari sisi lembaganya maupun dari insan-insan pers di dalamnya. Kebebasan pers juga harus tetap dijaga dari adanya unsur intervensi dari lembaga kekuasaan dalam suatu negara.
Sekarang, dengan hadirnya internet dan media sosial, dinamika kehidupan demokrasi di suatu negara berubah total. Internet sebagai alat bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tapi, di sini, internet bisa memberi dampak buruk bagi manusia. Internet memang memudahkan kita dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Tapi, di sisi dunia lain, internet juga banyak digunakan oleh para teroris untuk meneror belahan dunia yang tidak sesuai dengan ideologi mereka.
Melalui internet, mereka menyebarkan ide dan gagasan radikal, menebar kebencian, dan merusak perdamaian. Mereka juga dikenal memiliki militansi yang kuat dalam menyampaikan gagasannya melalui internet di banding netizen biasa lainnya. Seorang pengamat terorisme pernah mengatakan sangat khawatir dengan pergerakan mereka di dunia maya yang relatif lebih sulit dideteksi.
Di sisi lain, dengan hadirnya media sosial di internet, masyarakat juga semakin apresiatif dan aktif dalam menggunakan internet. Mereka tidak hanya membaca berita, tapi juga aktif memberikan opini seputar kehidupan yang mereka jalani sehari. Mereka juga dengan gampang menyampaikan pandangan terkait dengan isu-isu aktual yang terjadi.
Dengan demikian, kehadiran internet dan media sosial ternyata bisa semakin meningkatkan partisipasi masyarakat terkait dengan isu-isu publik. Kondisi ini menyebabkan peran media sebagai pilar ke-empat demokrasi semakin terancam. Melalui Facebook dan Twitter, masyarakat bisa menggalang kekuatan sendiri untuk menolak kebijakan pemerintah yang dirasakan bertentangan dengan hati nurani masyarakat.
Anda tentu masih ingat kasus Cicak vs Buaya beberapa tahun lalu. Melalui gerakan di Facebook yang bertajuk “Gerakan 2 juta Facebooker Bebaskan Bibit-Chandra” bisa memaksa pengambil kebijakan tertinggi negeri ini mengikuti arus masyarakat netizen ini. Begitu juga kasus Prita vs RS OMNI melalui gerakan Koin Prita mampu menggerakkan partisipasi masyarakat menyumbangkan koin mereka untuk Prita. Dalam beberapa hal, gerakan ini juga dianggap oleh pengamat mampu “mempengaruhi” hasil persidangan yang membebaskan Prita dari segala tuduhan.
Dalam beberapa kasus, gerakan sosial dan penggalan dana untuk korban bencana alam ternyata cukup efektif menghimpun dana untuk korban bencana. Rasa solidaritas masyarakat semakin mudah ditumbuhkan dengan adanya Facebook dan Twitter. Banjir di Wasior, Gempa di Mentawai, Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta membuktikan fenomena ini.
Meskipun peran media agak tergeser oleh media sosial, peran media arus utama tetaplah penting bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. Malah media-media arus utama, seperti Kompas dan Detikcom memanfaatkan media sosial untuk lebih bisa saling berkomunikasi dan menyampaikan berita lebih cepat ke pembacanya. Media-media tersebut juga membuat wadah bagi netizen , seperti forum online dan blog. Kompas membuat blog Kompasiana. Detikcom membuat Detikforum. Wadah ini digunakan oleh para netizen untuk saling berdiskusi dan menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai isu aktual.
Michael Hauben, Bapak Netizen Dunia, suatu kali pernah mengatakan bahwa kehadiran jaringan internet akan semakin memperkuat alam demokrasi di dunia. Apa yang di katakan Michael Hauben itu terbukti sekarang. Internet telah membuka mata masyarakat dunia tentang kejadian-kejadian di berbagai belahan dunia tanpa batas teritori. Karena itu, tidak salah bila kita menyebut bahwa media sosial adalah pilar kelima demokrasi.
--------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap 1.500 responden di delapan kota besar di Indonesia, usia 15-64 tahun. Riset ini dilakukan oleh MarkPlus Insight bekerjasama dengan Komunitas Marketeers.
Berbicara mengenai demokrasi, para ilmuwan dan pakar politik selalu mengatakan ada empat pilar demokrasi, yaitu lembaga yudikatif, eksekutif, legislatif, dan media. Lembaga yudikatif lebih berfungsi sebagai lembaga kehakiman, eksekutif lebih ke pemerintahan, sementara legislatif sebagai lembaga yang membuat undang-undang sekaligus mengawasi kinerja pemerintah.
Selanjutnya, pilar keempat yang juga sangat penting adalah media. Kenapa media bisa dianggap sebagai pilar keempat demokrasi? Karena sering kali orang beranggapan bahwa media itu lebih netral dan bebas dari unsur kekuasaan negara, berbeda dengan tiga pilar sebelumnya yang semuanya berorientasi pada kekuasaan. Media tidak hanya sebagai sumber berita, tapi sekaligus merupakan pembawa dan penyambung suara rakyat. Media juga sering kali menjadi alat daya penekan bagi tiga pilar demokrasi sebelumnya.
Karena begitu pentingnya media bagi demokrasi, media harus benar-benar dijaga independensinya, baik dari sisi lembaganya maupun dari insan-insan pers di dalamnya. Kebebasan pers juga harus tetap dijaga dari adanya unsur intervensi dari lembaga kekuasaan dalam suatu negara.
Sekarang, dengan hadirnya internet dan media sosial, dinamika kehidupan demokrasi di suatu negara berubah total. Internet sebagai alat bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tapi, di sini, internet bisa memberi dampak buruk bagi manusia. Internet memang memudahkan kita dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Tapi, di sisi dunia lain, internet juga banyak digunakan oleh para teroris untuk meneror belahan dunia yang tidak sesuai dengan ideologi mereka.
Melalui internet, mereka menyebarkan ide dan gagasan radikal, menebar kebencian, dan merusak perdamaian. Mereka juga dikenal memiliki militansi yang kuat dalam menyampaikan gagasannya melalui internet di banding netizen biasa lainnya. Seorang pengamat terorisme pernah mengatakan sangat khawatir dengan pergerakan mereka di dunia maya yang relatif lebih sulit dideteksi.
Di sisi lain, dengan hadirnya media sosial di internet, masyarakat juga semakin apresiatif dan aktif dalam menggunakan internet. Mereka tidak hanya membaca berita, tapi juga aktif memberikan opini seputar kehidupan yang mereka jalani sehari. Mereka juga dengan gampang menyampaikan pandangan terkait dengan isu-isu aktual yang terjadi.
Dengan demikian, kehadiran internet dan media sosial ternyata bisa semakin meningkatkan partisipasi masyarakat terkait dengan isu-isu publik. Kondisi ini menyebabkan peran media sebagai pilar ke-empat demokrasi semakin terancam. Melalui Facebook dan Twitter, masyarakat bisa menggalang kekuatan sendiri untuk menolak kebijakan pemerintah yang dirasakan bertentangan dengan hati nurani masyarakat.
Anda tentu masih ingat kasus Cicak vs Buaya beberapa tahun lalu. Melalui gerakan di Facebook yang bertajuk “Gerakan 2 juta Facebooker Bebaskan Bibit-Chandra” bisa memaksa pengambil kebijakan tertinggi negeri ini mengikuti arus masyarakat netizen ini. Begitu juga kasus Prita vs RS OMNI melalui gerakan Koin Prita mampu menggerakkan partisipasi masyarakat menyumbangkan koin mereka untuk Prita. Dalam beberapa hal, gerakan ini juga dianggap oleh pengamat mampu “mempengaruhi” hasil persidangan yang membebaskan Prita dari segala tuduhan.
Dalam beberapa kasus, gerakan sosial dan penggalan dana untuk korban bencana alam ternyata cukup efektif menghimpun dana untuk korban bencana. Rasa solidaritas masyarakat semakin mudah ditumbuhkan dengan adanya Facebook dan Twitter. Banjir di Wasior, Gempa di Mentawai, Meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta membuktikan fenomena ini.
Meskipun peran media agak tergeser oleh media sosial, peran media arus utama tetaplah penting bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. Malah media-media arus utama, seperti Kompas dan Detikcom memanfaatkan media sosial untuk lebih bisa saling berkomunikasi dan menyampaikan berita lebih cepat ke pembacanya. Media-media tersebut juga membuat wadah bagi netizen , seperti forum online dan blog. Kompas membuat blog Kompasiana. Detikcom membuat Detikforum. Wadah ini digunakan oleh para netizen untuk saling berdiskusi dan menyampaikan pendapat mereka tentang berbagai isu aktual.
Michael Hauben, Bapak Netizen Dunia, suatu kali pernah mengatakan bahwa kehadiran jaringan internet akan semakin memperkuat alam demokrasi di dunia. Apa yang di katakan Michael Hauben itu terbukti sekarang. Internet telah membuka mata masyarakat dunia tentang kejadian-kejadian di berbagai belahan dunia tanpa batas teritori. Karena itu, tidak salah bila kita menyebut bahwa media sosial adalah pilar kelima demokrasi.
--------------
Artikel ini ditulis berdasarkan analisis hasil riset sindikasi terhadap 1.500 responden di delapan kota besar di Indonesia, usia 15-64 tahun. Riset ini dilakukan oleh MarkPlus Insight bekerjasama dengan Komunitas Marketeers.
MALAYSIA KUNCI INDONESIA UNTUK MAJU
INDONESIA PLASA
Mantan pelatih tim nasional Indonesia Benny Dollo berharap Bambang Pamungkas dkk bisa mengalahkan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada laga perdana babak penyisihan Grup A Piala AFF, Rabu (1/12/2010).
Dengan kemenangan itu, peluang "Merah Putih" terbuka lebar untuk melangkah ke babak selanjutnya. Pertemuan nanti diprediksi akan menjadi tontonan menarik mengingat kedua tim sangat berambisi meraih gelar juara, yang belum pernah dikecap semenjak Piala AFF digelar sejak 1996 silam.
Prestasi terbaik Indonesia di ajang dua tahunan ini yaitu pernah tiga kali menjadi runner-up secara beruntun pada 2002 hingga 2004. Meski begitu, bila kekuatan kekuatan tim dibandingkan pada saat ini, Malaysia jelas lebih diunggulkan.
Tim besutan K Rajagopal ini pernah menjuarai SEA Games 2009. Selain itu, keberhasilan mereka lolos dari penyisihan grup Asian Games 2010 menunjukkan kualitasnya. Di perempat final mereka ditaklukan Iran 1-3.
Bandingkan dengan tim "Garuda" melakukan persiapan yang setengah hati karena kurang dari tiga bulan. Mental pasukan Alfred Riedl juga belum terasah karena beruji coba dengan Maladewa, Taiwan, dan Timor Leste yang secara peringkat jauh di bawah Indonesia. Hanya Uruguay satu-satunya menjadi lawan yang uji tanding yang berkualitas.
Persoalan yang dihadapi timnas saat ini, kata Bendol, merupakan persoalan klasik yang selalu terjadi terus menerus. Ia mengaku sangat menyayangkan. "Kita dihadapkan terhadap persoalan banyaknya pemain yang cedera. Yang terbaru, Nova Arianto terpaksa dipulangkan karena mengalami cedera. Itu karena jadwal kompetisi yang tumpang tindih. Riedl juga pastinya kesulitan menilai kualitas timnya dari laga uji coba karena melawan tim-tim yang lemah," ungkap Bendol, sapaan akrab Benny, kepada Kompas.com, Senin (29/11/2010).
Pelatih yang pernah membawa Indonesia ke semi final Piala AFF pada 2008 lalu melihat Riedl tidak memberikan sesuatu yang istimewa. "Tidak ada yang istimewa karena mereka hanya melawan tim-tim lemah. Namun, adanya pemain naturalisasi seperti Christian Gonzales membuat timnas memiliki tenaga baru. Jangan terlalu banyak berharap kepada dia mengingat usianya yang tidak muda lagi. Saya hanya mengaharapkan dia tampil ngotot," tukasnya.
Meski begitu, pelatih yang pernah dua kali mengarsiteki timnas berharap agar pasukan "Merah Putih" bisa melakukan start dengan memperoleh hasil yang baik. "Pertandingan ini sangat penting. Jika bisa memenangkannya, sekitar 60 sampai 70 persen, Indonesia bisa lolos dari babak penyisahan. Sebaliknya, jika gagal, peluang kita semakin tipis karena grup ini dihuni tim-tim hebat," kata mantan pelatih Persija itu.
Timnas sedikit mendapatkan angin karena Malaysia tengah limbung setelah banyak pemain yang cedera saat tampil di Asian Games. Status Indonesia yang menjadi tuan rumah sedikit banyak menambah motivasi pemain.
Sementara itu, Indonesia telah tiga kali bertemu Malaysia di pentas Piala AFF. Pada edisi perdana 1996, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-1. Kemudian, Indonesia baru bisa membalasnya di semifinal 2002. Saat itu, "Merah Putih" menang tipis 1-0.
Pertemuan kedua tim paling sengit terjadi pada Piala AFF 2004. Indonesia sukses menjegal langkah Malaysia ke partai puncak setelah mengalahkan Malaysia 4-1 pada leg kedua di Kuala Lumpur. Padahal, Malaysia sebelumnya sempat mencuri kemenangan 2-1 di Jakarta.
Berikut prakiraan formasi kedua tim
Indonesia: Markus; Nasuha, Hamka, Maman, Zulkifli; M. Ridwan, Firman, Bustomi, Oktovianus; Irfan, Gonzales
Malaysia: Farizal; Muslim, Marhali, Asraruddon, Nasriq; Khairul, Kunainan, Safiq, Amirul; Shahrul, Safee
Mantan pelatih tim nasional Indonesia Benny Dollo berharap Bambang Pamungkas dkk bisa mengalahkan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada laga perdana babak penyisihan Grup A Piala AFF, Rabu (1/12/2010).
Dengan kemenangan itu, peluang "Merah Putih" terbuka lebar untuk melangkah ke babak selanjutnya. Pertemuan nanti diprediksi akan menjadi tontonan menarik mengingat kedua tim sangat berambisi meraih gelar juara, yang belum pernah dikecap semenjak Piala AFF digelar sejak 1996 silam.
Prestasi terbaik Indonesia di ajang dua tahunan ini yaitu pernah tiga kali menjadi runner-up secara beruntun pada 2002 hingga 2004. Meski begitu, bila kekuatan kekuatan tim dibandingkan pada saat ini, Malaysia jelas lebih diunggulkan.
Tim besutan K Rajagopal ini pernah menjuarai SEA Games 2009. Selain itu, keberhasilan mereka lolos dari penyisihan grup Asian Games 2010 menunjukkan kualitasnya. Di perempat final mereka ditaklukan Iran 1-3.
Bandingkan dengan tim "Garuda" melakukan persiapan yang setengah hati karena kurang dari tiga bulan. Mental pasukan Alfred Riedl juga belum terasah karena beruji coba dengan Maladewa, Taiwan, dan Timor Leste yang secara peringkat jauh di bawah Indonesia. Hanya Uruguay satu-satunya menjadi lawan yang uji tanding yang berkualitas.
Persoalan yang dihadapi timnas saat ini, kata Bendol, merupakan persoalan klasik yang selalu terjadi terus menerus. Ia mengaku sangat menyayangkan. "Kita dihadapkan terhadap persoalan banyaknya pemain yang cedera. Yang terbaru, Nova Arianto terpaksa dipulangkan karena mengalami cedera. Itu karena jadwal kompetisi yang tumpang tindih. Riedl juga pastinya kesulitan menilai kualitas timnya dari laga uji coba karena melawan tim-tim yang lemah," ungkap Bendol, sapaan akrab Benny, kepada Kompas.com, Senin (29/11/2010).
Pelatih yang pernah membawa Indonesia ke semi final Piala AFF pada 2008 lalu melihat Riedl tidak memberikan sesuatu yang istimewa. "Tidak ada yang istimewa karena mereka hanya melawan tim-tim lemah. Namun, adanya pemain naturalisasi seperti Christian Gonzales membuat timnas memiliki tenaga baru. Jangan terlalu banyak berharap kepada dia mengingat usianya yang tidak muda lagi. Saya hanya mengaharapkan dia tampil ngotot," tukasnya.
Meski begitu, pelatih yang pernah dua kali mengarsiteki timnas berharap agar pasukan "Merah Putih" bisa melakukan start dengan memperoleh hasil yang baik. "Pertandingan ini sangat penting. Jika bisa memenangkannya, sekitar 60 sampai 70 persen, Indonesia bisa lolos dari babak penyisahan. Sebaliknya, jika gagal, peluang kita semakin tipis karena grup ini dihuni tim-tim hebat," kata mantan pelatih Persija itu.
Timnas sedikit mendapatkan angin karena Malaysia tengah limbung setelah banyak pemain yang cedera saat tampil di Asian Games. Status Indonesia yang menjadi tuan rumah sedikit banyak menambah motivasi pemain.
Sementara itu, Indonesia telah tiga kali bertemu Malaysia di pentas Piala AFF. Pada edisi perdana 1996, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-1. Kemudian, Indonesia baru bisa membalasnya di semifinal 2002. Saat itu, "Merah Putih" menang tipis 1-0.
Pertemuan kedua tim paling sengit terjadi pada Piala AFF 2004. Indonesia sukses menjegal langkah Malaysia ke partai puncak setelah mengalahkan Malaysia 4-1 pada leg kedua di Kuala Lumpur. Padahal, Malaysia sebelumnya sempat mencuri kemenangan 2-1 di Jakarta.
Berikut prakiraan formasi kedua tim
Indonesia: Markus; Nasuha, Hamka, Maman, Zulkifli; M. Ridwan, Firman, Bustomi, Oktovianus; Irfan, Gonzales
Malaysia: Farizal; Muslim, Marhali, Asraruddon, Nasriq; Khairul, Kunainan, Safiq, Amirul; Shahrul, Safee
MALAYSIA TAK INGINKAN EKONOMI INDONESIA TUMBUH
INDONESIA PLASA
Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Kalimantan Barat Robert Nusanto kembali mengingatkan bahwa Malaysia tidak pernah menginginkan perekonomian Indonesia tumbuh. Jika ekonomi Indonesia tumbuh, Malaysia akan kehilangan para pekerja Indonesia yang diupah murah.
Robert menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi desk Kalimantan tentang Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) di Hotel Kini, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/10/2010).
"Maka, kita harus mewaspadai agenda itu setiap kali melangkah dalam rangka percepatan pembangunan di kawasan perbatasan. Faktanya, Malaysia memang mengambil keuntungan dari kemiskinan dan keterisolasian di perbatasan Indonesia," kata Robert.
Jika perekonomian Indonesia tumbuh baik, akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap. Padahal, ada sekitar 1,2 juta tenaga keraja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. "Malaysia sangat takut kehilangan pekerja asal Indonesia yang bisa diupah murah," kata Robert.
Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama Kalimantan Barat Robert Nusanto kembali mengingatkan bahwa Malaysia tidak pernah menginginkan perekonomian Indonesia tumbuh. Jika ekonomi Indonesia tumbuh, Malaysia akan kehilangan para pekerja Indonesia yang diupah murah.
Robert menyampaikan hal itu dalam rapat koordinasi desk Kalimantan tentang Percepatan Pembangunan Wilayah Perbatasan (P2WP) di Hotel Kini, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (28/10/2010).
"Maka, kita harus mewaspadai agenda itu setiap kali melangkah dalam rangka percepatan pembangunan di kawasan perbatasan. Faktanya, Malaysia memang mengambil keuntungan dari kemiskinan dan keterisolasian di perbatasan Indonesia," kata Robert.
Jika perekonomian Indonesia tumbuh baik, akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap. Padahal, ada sekitar 1,2 juta tenaga keraja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia. "Malaysia sangat takut kehilangan pekerja asal Indonesia yang bisa diupah murah," kata Robert.
DI DUNIA GLOBAL APAPUN BISA DI JUAL ASAL MAU JUALAN
INDONESIA PLASA
Orang Indonesia yang telanjur geregetan melihat tingkah polah Malaysia dalam berjiran barangkali sebaiknya tak usah berkunjung ke Kuala Lumpur. Apalagi, jika Anda termasuk salah seorang yang bernafsu mengutuk Malaysia karena dianggap ”mencuri” produk budaya Indonesia, seperti kesenian reog dan lagu ”Rasa Sayange”.
Sekarang lupakan dulu soal klaim hak kepemilikan atas produk seni dan budaya. Lupakan juga cerita soal Tentara Diraja Laut Malaysia yang sering kali melanggar wilayah perairan Indonesia. Bukan apa-apa kalau hal-hal yang menyakitkan kita sebagai bangsa Indonesia ini dilupakan.
Toh, kita tak mampu jualan produk budaya lokal yang kaya raya itu, seperti Malaysia menayangkannya berkali-kali lewat iklan di jam utama saluran internasional, seperti Discovery Channel atau National Geographic Channel. Kita pun hanya bisa gemas melihat kekuatan militer Indonesia masih segan untuk main tembak meski konon militer asing yang melanggar wilayah kedaulatan republik ini.
Untuk soal jualan apa yang ada di dalam negerinya, agar bisa didatangi orang asing, Malaysia memang jago. Meski demikian, jika kita sadar, jualan mereka sebenarnya tak menarik. Sejak kampanye ”Malaysia Truly Asia” tahun 1999, negeri jiran ini merengkuh devisa sangat besar dari sektor pariwisata.
Tahun 2009 Malaysia bisa meraih devisa dari sektor pariwisata sebesar 15,6 miliar dollar Amerika Serikat. Negara Asia Tenggara yang bisa menandingi Malaysia pada tahun itu hanya Thailand, yang perolehan devisa dari sektor pariwisatanya mencapai 16,1 miliar dollar AS. Singapura yang luasnya sama dengan Jakarta malah berada di peringkat ketiga dengan 8,9 miliar dollar AS.
Apa yang dibanggakan oleh Malaysia dan dijadikan jualan pariwisata mereka sebenarnya bisa diperoleh hanya di satu provinsi di Indonesia. Apabila tak percaya, cobalah blejetin brosur Malaysian Tourism Board dan lihat apa saja event yang mereka tawarkan.
Jika hanya sekadar ecotourism tentang hujan hutan tropis, yang ditawarkan di bagian utara Pulau Kalimantan oleh Malaysia, tentu tak sebanding dengan luas wilayah berbagai taman nasional milik Indonesia yang ada di Pulau Sumatera atau Kalimantan. Kalau hanya festival gourmet internasional di Kuala Lumpur, menjelajahi kekayaan kuliner di kota Bandung atau Medan saja bisa bikin gempor kaki.
Jangan pula terpancing dengan tayangan yang menampilkan pemandangan menakjubkan pantai dan lautan dalam iklan ”Malaysia Truly Asia”. Surga menyelam di Indonesia tersebar dari Sabang di Aceh hingga Raja Ampat di Papua.
Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, jadi pantai seindah apa pun yang ada di Malaysia pasti kalah dengan milik Indonesia. Dan, yang pasti, Malaysia tak punya tempat berselancar yang bagus seperti Indonesia yang punya Nias, Mentawai, Banyuwangi, dan Bali.
Lantas mengapa devisa pariwisata Indonesia hanya 6,3 miliar dollar AS. Kurang dari separuh yang didapat Malaysia pada tahun yang sama. Jawaban sederhananya, yaitu karena Pemerintah Indonesia tak bisa ”menjual” kekayaan negeri ini. Lupakan dulu Bali, yang tak usah dijual pun orang berduyun datang ke sana. Meski pariwisata Bali sempat luluh lantak karena bom, magnet pariwisata Bali tetap kuat.
Inilah bedanya Indonesia dengan Malaysia. Sebelum kampanye ”Truly Asia”, Malaysia sadar betul bahwa tak banyak yang bisa mereka jual agar turis asing datang ke negaranya. Tagline ”Malaysia Truly Asia” begitu mengena. Malaysia merasa bangga, tiga kelompok ras besar Asia, yakni Melayu, China, dan India, di negara itu. Padahal, Indonesia memiliki lebih banyak lagi kelompok ras yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Jualan ”Truly Asia” ini tentu saja slogan. Jangan bayangkan ketiga ras besar yang dimaksud dalam kampanye ini memiliki hak yang sama di Malaysia. Ada cerita menarik ketika rombongan jurnalis dari Indonesia yang meliput balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, dibawa mengunjungi Putra Jaya, ibu kota baru pengganti Kuala Lumpur itu. Kebetulan, selama tiga hari di Malaysia, rombongan jurnalis dari Indonesia ini ditemani seorang pemandu wisata keturunan India bernama Arumugan AL Chelliah, yang biasa dipanggil Aru.
Saat bus sampai di jalan utama menuju pusat pemerintahan Malaysia, Aru dengan antusias menjelaskan berbagai gedung dan kelengkapan yang sophisticated dari Putra Jaya. Mulai dari desain bangunan kantor kementerian kerajaan hingga tiang lampu jalan yang semuanya menggunakan tenaga matahari. Tentu tak lupa Aru menjelaskan, betapa dekatnya Putra Jaya dengan Silicon Valley versi Malaysia, yaitu Cyber Jaya.
”Di Cyber Jaya banyak perusahaan IT (teknologi informasi) yang melabur (berinvestasi), termasuk Bill Gates dengan Microsoft-nya yang melabur 1 juta US dollar,” kata Aru. Meski soal angka investasi Bill Gates ini kami pikir Aru setengah ngawur, tak pelak rombongan jurnalis asal Indonesia ini tetap dibuat tertegun dengan setiap detail penjelasannya.
Aru pun menjelaskan betapa di antara sekian banyak gedung kementerian yang baru dibangun di Putra Jaya tersebut dia terkagum-kagum dengan gedung kementerian kehakiman, yang menurut dia ”Mirip Taj Mahal di India”.
Begitu sampai di ujung jalan utama Putra Jaya, tak jauh dari tempat Dato Sri Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia, berkantor, Aru dengan bersemangat menjelaskan Masjid Putra yang berwarna merah jambu dan terlihat seperti mengambang di tengah danau buatan. ”Inilah masjid yang sangat indah apabila dinikmati menjelang sunset,” katanya.
Namun, Aru tercekat ketika salah seorang rombongan wartawan Indonesia bertanya, ”Aru, kamu, kan, keturunan India dan beragama Hindu. Apakah di Putra Jaya ada pura tempat kamu beribadah yang juga semegah masjid itu?” Sambil tersenyum, Aru menjawab singkat, ”Mungkin ada di luar Putra Jaya.”
Sebenarnya, penjelasan pemandu wisata seperti Aru soal Putra Jaya yang begitu antusias seakan menjelaskan betapa memang Malaysia punya keahlian menjual tempat wisata, tak peduli tempat tersebut diskriminatif bagi si penjualnya langsung. Inilah salah satu kepintaran Malaysia mengemas citra elok mereka sebagai tujuan wisata utama dunia.
Orang Indonesia yang telanjur geregetan melihat tingkah polah Malaysia dalam berjiran barangkali sebaiknya tak usah berkunjung ke Kuala Lumpur. Apalagi, jika Anda termasuk salah seorang yang bernafsu mengutuk Malaysia karena dianggap ”mencuri” produk budaya Indonesia, seperti kesenian reog dan lagu ”Rasa Sayange”.
Sekarang lupakan dulu soal klaim hak kepemilikan atas produk seni dan budaya. Lupakan juga cerita soal Tentara Diraja Laut Malaysia yang sering kali melanggar wilayah perairan Indonesia. Bukan apa-apa kalau hal-hal yang menyakitkan kita sebagai bangsa Indonesia ini dilupakan.
Toh, kita tak mampu jualan produk budaya lokal yang kaya raya itu, seperti Malaysia menayangkannya berkali-kali lewat iklan di jam utama saluran internasional, seperti Discovery Channel atau National Geographic Channel. Kita pun hanya bisa gemas melihat kekuatan militer Indonesia masih segan untuk main tembak meski konon militer asing yang melanggar wilayah kedaulatan republik ini.
Untuk soal jualan apa yang ada di dalam negerinya, agar bisa didatangi orang asing, Malaysia memang jago. Meski demikian, jika kita sadar, jualan mereka sebenarnya tak menarik. Sejak kampanye ”Malaysia Truly Asia” tahun 1999, negeri jiran ini merengkuh devisa sangat besar dari sektor pariwisata.
Tahun 2009 Malaysia bisa meraih devisa dari sektor pariwisata sebesar 15,6 miliar dollar Amerika Serikat. Negara Asia Tenggara yang bisa menandingi Malaysia pada tahun itu hanya Thailand, yang perolehan devisa dari sektor pariwisatanya mencapai 16,1 miliar dollar AS. Singapura yang luasnya sama dengan Jakarta malah berada di peringkat ketiga dengan 8,9 miliar dollar AS.
Apa yang dibanggakan oleh Malaysia dan dijadikan jualan pariwisata mereka sebenarnya bisa diperoleh hanya di satu provinsi di Indonesia. Apabila tak percaya, cobalah blejetin brosur Malaysian Tourism Board dan lihat apa saja event yang mereka tawarkan.
Jika hanya sekadar ecotourism tentang hujan hutan tropis, yang ditawarkan di bagian utara Pulau Kalimantan oleh Malaysia, tentu tak sebanding dengan luas wilayah berbagai taman nasional milik Indonesia yang ada di Pulau Sumatera atau Kalimantan. Kalau hanya festival gourmet internasional di Kuala Lumpur, menjelajahi kekayaan kuliner di kota Bandung atau Medan saja bisa bikin gempor kaki.
Jangan pula terpancing dengan tayangan yang menampilkan pemandangan menakjubkan pantai dan lautan dalam iklan ”Malaysia Truly Asia”. Surga menyelam di Indonesia tersebar dari Sabang di Aceh hingga Raja Ampat di Papua.
Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, jadi pantai seindah apa pun yang ada di Malaysia pasti kalah dengan milik Indonesia. Dan, yang pasti, Malaysia tak punya tempat berselancar yang bagus seperti Indonesia yang punya Nias, Mentawai, Banyuwangi, dan Bali.
Lantas mengapa devisa pariwisata Indonesia hanya 6,3 miliar dollar AS. Kurang dari separuh yang didapat Malaysia pada tahun yang sama. Jawaban sederhananya, yaitu karena Pemerintah Indonesia tak bisa ”menjual” kekayaan negeri ini. Lupakan dulu Bali, yang tak usah dijual pun orang berduyun datang ke sana. Meski pariwisata Bali sempat luluh lantak karena bom, magnet pariwisata Bali tetap kuat.
Inilah bedanya Indonesia dengan Malaysia. Sebelum kampanye ”Truly Asia”, Malaysia sadar betul bahwa tak banyak yang bisa mereka jual agar turis asing datang ke negaranya. Tagline ”Malaysia Truly Asia” begitu mengena. Malaysia merasa bangga, tiga kelompok ras besar Asia, yakni Melayu, China, dan India, di negara itu. Padahal, Indonesia memiliki lebih banyak lagi kelompok ras yang tersebar dari Sumatera hingga Papua.
Jualan ”Truly Asia” ini tentu saja slogan. Jangan bayangkan ketiga ras besar yang dimaksud dalam kampanye ini memiliki hak yang sama di Malaysia. Ada cerita menarik ketika rombongan jurnalis dari Indonesia yang meliput balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, dibawa mengunjungi Putra Jaya, ibu kota baru pengganti Kuala Lumpur itu. Kebetulan, selama tiga hari di Malaysia, rombongan jurnalis dari Indonesia ini ditemani seorang pemandu wisata keturunan India bernama Arumugan AL Chelliah, yang biasa dipanggil Aru.
Saat bus sampai di jalan utama menuju pusat pemerintahan Malaysia, Aru dengan antusias menjelaskan berbagai gedung dan kelengkapan yang sophisticated dari Putra Jaya. Mulai dari desain bangunan kantor kementerian kerajaan hingga tiang lampu jalan yang semuanya menggunakan tenaga matahari. Tentu tak lupa Aru menjelaskan, betapa dekatnya Putra Jaya dengan Silicon Valley versi Malaysia, yaitu Cyber Jaya.
”Di Cyber Jaya banyak perusahaan IT (teknologi informasi) yang melabur (berinvestasi), termasuk Bill Gates dengan Microsoft-nya yang melabur 1 juta US dollar,” kata Aru. Meski soal angka investasi Bill Gates ini kami pikir Aru setengah ngawur, tak pelak rombongan jurnalis asal Indonesia ini tetap dibuat tertegun dengan setiap detail penjelasannya.
Aru pun menjelaskan betapa di antara sekian banyak gedung kementerian yang baru dibangun di Putra Jaya tersebut dia terkagum-kagum dengan gedung kementerian kehakiman, yang menurut dia ”Mirip Taj Mahal di India”.
Begitu sampai di ujung jalan utama Putra Jaya, tak jauh dari tempat Dato Sri Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia, berkantor, Aru dengan bersemangat menjelaskan Masjid Putra yang berwarna merah jambu dan terlihat seperti mengambang di tengah danau buatan. ”Inilah masjid yang sangat indah apabila dinikmati menjelang sunset,” katanya.
Namun, Aru tercekat ketika salah seorang rombongan wartawan Indonesia bertanya, ”Aru, kamu, kan, keturunan India dan beragama Hindu. Apakah di Putra Jaya ada pura tempat kamu beribadah yang juga semegah masjid itu?” Sambil tersenyum, Aru menjawab singkat, ”Mungkin ada di luar Putra Jaya.”
Sebenarnya, penjelasan pemandu wisata seperti Aru soal Putra Jaya yang begitu antusias seakan menjelaskan betapa memang Malaysia punya keahlian menjual tempat wisata, tak peduli tempat tersebut diskriminatif bagi si penjualnya langsung. Inilah salah satu kepintaran Malaysia mengemas citra elok mereka sebagai tujuan wisata utama dunia.
INDONESIA DALAM RADAR INVESTASI DUNIA
INDONESIA PLASA
Pada tahun 2010, Indonesia mulai masuk kembali di dalam radar investasi global. Hal itu sejalan dengan perbaikan dalam ekonomi global dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Banyak pihak mulai melirik Indonesia dan berbicara mengenai kemungkinan masuknya Indonesia sebagai bagian dari Brazil, Rusia, India, China atau BRIC
Hal itu disampaikan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, saat menyampaikan Prospek Ekonomi Indonesia 2011.
Pemaparan tersebut baru dilakukan untuk pertama kalinya setelah KEN dibentuk sekitar enam bulan lalu melalui keputusan presiden.
Dalam acara yang dihadiri puluhan pengusaha itu, tinjauan ekonomi global, regional dan nasional disajikan melalui visualisasi dari berbagai sektor ekonomi.
Pengusaha yang hadir diantaranya TP Rachmat, Sandiaga Uno dan Dirut PT Telkom dan pengamat ekonomi Christianto Wibisono.
Menurut Chairul, banyak pihak mulai melirik Indonesia dan berbicara mengenai kemungkinan masuknya Indonesia sebagai bagian dari Brazil, Rusia, India, China-BRIC). Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dan unggul dalam pengelolaan kekayaan alam.
"Kami berharap para pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini. Jangan sampai justru tak menyadari potensi ini, sehingga kesempatan yang ada akhirnya jatuh ke pelaku ekonomi lain yang dapat membaca peluang yang begitu besar di Indonesia," ujar Chairul.
Menurut dia, perekonomian Indonesia tahun 2011 diperkirakan masih terus mengalami perbaikan dan pertumbuhan di kisaran 6,4 persen. Pertumbuhan tersebut diharapkan disumbang oleh percepatan pertumbuhan investasi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stabil dan kenaikan pertumbuhan ekspor.
Pemerintah, ujar Chairul, diharapkan akan melakukan perbaikan sistem, proses, prosedur budgeting dan belanja baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pada tahun 2010, Indonesia mulai masuk kembali di dalam radar investasi global. Hal itu sejalan dengan perbaikan dalam ekonomi global dan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Banyak pihak mulai melirik Indonesia dan berbicara mengenai kemungkinan masuknya Indonesia sebagai bagian dari Brazil, Rusia, India, China atau BRIC
Hal itu disampaikan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, saat menyampaikan Prospek Ekonomi Indonesia 2011.
Pemaparan tersebut baru dilakukan untuk pertama kalinya setelah KEN dibentuk sekitar enam bulan lalu melalui keputusan presiden.
Dalam acara yang dihadiri puluhan pengusaha itu, tinjauan ekonomi global, regional dan nasional disajikan melalui visualisasi dari berbagai sektor ekonomi.
Pengusaha yang hadir diantaranya TP Rachmat, Sandiaga Uno dan Dirut PT Telkom dan pengamat ekonomi Christianto Wibisono.
Menurut Chairul, banyak pihak mulai melirik Indonesia dan berbicara mengenai kemungkinan masuknya Indonesia sebagai bagian dari Brazil, Rusia, India, China-BRIC). Indonesia memiliki potensi menjadi negara maju dan unggul dalam pengelolaan kekayaan alam.
"Kami berharap para pengusaha Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini. Jangan sampai justru tak menyadari potensi ini, sehingga kesempatan yang ada akhirnya jatuh ke pelaku ekonomi lain yang dapat membaca peluang yang begitu besar di Indonesia," ujar Chairul.
Menurut dia, perekonomian Indonesia tahun 2011 diperkirakan masih terus mengalami perbaikan dan pertumbuhan di kisaran 6,4 persen. Pertumbuhan tersebut diharapkan disumbang oleh percepatan pertumbuhan investasi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang stabil dan kenaikan pertumbuhan ekspor.
Pemerintah, ujar Chairul, diharapkan akan melakukan perbaikan sistem, proses, prosedur budgeting dan belanja baik di tingkat pusat maupun daerah.
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA AKAN TIRU CHINA
INDONESIA PLASA
Perkembangan ekonomi China yang pesat menjadi salah satu contoh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Komite Ekonomi Nasional membuat rencana induk (master plan) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
”Untuk itu KEN (Komite Ekonomi Nasional) melihat langsung pembangunan ekonomi di China. Model pembangunan ekonomi yang juga ditiru adalah India, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan,” ujar Ketua KEN Chairul Tanjung di sela-sela kunjungan ke Beijing, China, Senin (13/12).
Selain Beijing, KEN juga melihat implementasi kebijakan ekonomi China di Shanghai dan Guangzhou, yang dilakukan HS Dillon dan Sandiaga Uno.
Dalam kunjungan ke Beijing, Chairul Tanjung didampingi anggota KEN, Suahasil Nazara, Raden Pardede, dan John Prasetyo.
Saat ini cadangan devisa China 2,6 triliun dollar AS, pendapatan per kapita penduduk 3.600 dollar AS. Pertumbuhan ekonomi China mencapai 11 persen.
Di Beijing, KEN bertemu Wakil Menteri Perdagangan China Urusan Asia Chen Jian serta Direktur Jenderal Investasi Luar Negeri dan Modal Asing Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Kong Linglong.
”Kami datang untuk mengetahui transformasi ekonomi di China. Presiden Indonesia kagum dengan perkembangan ekonomi China. Dia menginstruksikan KEN membuat master plan untuk mempercepat pembangunan ekonomi di indonesia,” kata Chairul Tanjung kepada Wakil Menteri Perdagangan China.
Menurut Chen Jian, nilai perdagangan Indonesia-China 37,8 miliar dollar AS. Saat ini adalah kesempatan emas bagi kedua negara melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Chairul menanyakan kepada Chen Jian apakah China bisa membantu jika Indonesia membangun kawasan ekonomi khusus. Menjawab hal itu, Chen Jiang mengatakan, ”Indonesia bisa mengajukan usul itu. Kawasan industri juga bisa ikut mendorong perekonomian Indonesia.”
China tak hanya memberi kemudahan, tetapi juga insentif pajak yang menarik bagi investor yang membangun pabrik di kawasan industri. Pajak, misalnya, hanya dikenakan bila perusahaan untung selama 2 tahun pertama. Tiga hingga lima tahun berikutnya, perusahaan itu cukup membayar pajak setengahnya.
Perkembangan ekonomi China yang pesat menjadi salah satu contoh untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Komite Ekonomi Nasional membuat rencana induk (master plan) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
”Untuk itu KEN (Komite Ekonomi Nasional) melihat langsung pembangunan ekonomi di China. Model pembangunan ekonomi yang juga ditiru adalah India, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan,” ujar Ketua KEN Chairul Tanjung di sela-sela kunjungan ke Beijing, China, Senin (13/12).
Selain Beijing, KEN juga melihat implementasi kebijakan ekonomi China di Shanghai dan Guangzhou, yang dilakukan HS Dillon dan Sandiaga Uno.
Dalam kunjungan ke Beijing, Chairul Tanjung didampingi anggota KEN, Suahasil Nazara, Raden Pardede, dan John Prasetyo.
Saat ini cadangan devisa China 2,6 triliun dollar AS, pendapatan per kapita penduduk 3.600 dollar AS. Pertumbuhan ekonomi China mencapai 11 persen.
Di Beijing, KEN bertemu Wakil Menteri Perdagangan China Urusan Asia Chen Jian serta Direktur Jenderal Investasi Luar Negeri dan Modal Asing Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional Kong Linglong.
”Kami datang untuk mengetahui transformasi ekonomi di China. Presiden Indonesia kagum dengan perkembangan ekonomi China. Dia menginstruksikan KEN membuat master plan untuk mempercepat pembangunan ekonomi di indonesia,” kata Chairul Tanjung kepada Wakil Menteri Perdagangan China.
Menurut Chen Jian, nilai perdagangan Indonesia-China 37,8 miliar dollar AS. Saat ini adalah kesempatan emas bagi kedua negara melakukan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
Chairul menanyakan kepada Chen Jian apakah China bisa membantu jika Indonesia membangun kawasan ekonomi khusus. Menjawab hal itu, Chen Jiang mengatakan, ”Indonesia bisa mengajukan usul itu. Kawasan industri juga bisa ikut mendorong perekonomian Indonesia.”
China tak hanya memberi kemudahan, tetapi juga insentif pajak yang menarik bagi investor yang membangun pabrik di kawasan industri. Pajak, misalnya, hanya dikenakan bila perusahaan untung selama 2 tahun pertama. Tiga hingga lima tahun berikutnya, perusahaan itu cukup membayar pajak setengahnya.
CHINA MENJADI PILAR DI AFRIKA
INDONESIA PLASA
Selasa, 14 Desember 2010 | 11:31 WIB
China merangsek dan terus menancapkan kekuatan ekonomi di Afrika. Bisnis dan investasi China makin menggurita di kawasan. Hal ini menciptakan persepsi di kalangan diplomatik bahwa Beijing adalah tuan di ”Benua Hitam”. Hal itu membuat Amerika Serikat jengkel.
Para ahli ekonomi dan keuangan, Minggu (12/12/2010) di Johannesburg, Afrika Selatan, yakin China sudah mulai mendominasi sejumlah sektor vital di Afrika. Kiprah bisnis dan investasi kian menonjol bahkan menjadi subyek ketegangan China-AS. Meski demikian, tetap mustahil bagi China mengontrol total kawasan itu.
Namun, Beijing telah mempertajam kuku bisnis dan investasi di Nigeria, Angola, Zambia, dan Afrika Selatan. Perdagangan bilateral China-Afrika Selatan tahun 2008 naik tajam menjadi 106,8 miliar dollar AS dari 10,6 miliar dollar AS pada 2000 atau tumbuh lebih dari 30 persen per tahun.
China cukup agresif di Afrika. Para pebisnis Negeri Tirai Bambu melakukan investasi di bidang infrastruktur jalan, pengadaan air bersih, listrik, hingga sektor kebutuhan dasar.
Bank Dunia mengatakan, Benua Afrika membutuhkan dana investasi 93 miliar dollar AS per tahun selama 10 tahun ke depan untuk infrastruktur. China mengambil peluang itu lewat kerja sama dengan beberapa pemerintah di Afrika.
Kepala Africa Programme for Chatham House Alex Wines menuturkan, China juga memasuki sektor perminyakan. Perusahaan minyak China memiliki keleluasaan yang signifikan untuk beroperasi di Afrika dengan menjual langsung ke pasar.
China juga memasuki jasa konstruksi. ”Ada begitu banyak perusahaan China, termasuk yang tidak terlacak,” kata Wines.
Martyn Davies, Chief Executive Frontier Advisory, perusahaan yang bergerak khusus di pasar negara berkembang, di Johannesburg, mengatakan, perusahaan China menjajaki berbagai jenis bisnis.
Rencana strategis Davies memuji kehebatan China dalam memobilisasi kekuatan bisnis dan investasi di Afrika. ”Entah bagaimana pemunculan rencana skala besar strategis seperti ini. Semua pihak dikerahkan,” kata Davies.
China bahkan bisa menghamburkan uang dengan mudah ke perusahaan atau badan usaha milik negara untuk proyek pertambangan dan infrastruktur di Afrika. Hal seperti itu tidak terpikirkan oleh negara-negara Barat dan para kompetitor lokal.
Pada tahun 2007 Commercial Bank of China membeli 20 persen Standard Bank (Afrika Selatan), dengan dana sebesar 5,6 miliar dollar AS secara tunai. Saat itu investasi China ini langsung tercatat sebagai investasi asing terbesar di Afrika.
”Pendanaan bagi perusahaan-perusahaan China tidak hanya berasal dari perusahaan-perusahaan asal China, perusahaan keuangan lokal juga terlibat langsung di dalamnya,” kata Chris Alen, ahli Afrika dari London School of Economics. Ia menjelaskan, perusahaan China juga terlibat pada tender-tender proyek Bank Dunia dan proyek publik lain.
Beijing juga dilaporkan ikut mengatur kontrak-kontrak bisnis komoditas, seperti minyak dan mineral, dengan janji pembangunan infrastruktur. Hal seperti itu merupakan langkah maju dan sama sekali belum pernah dilakukan AS dan Barat.
Wakil Presiden China Xi Jinping, yang diperkirakan bakal menjadi pemimpin berikut negara komunis itu, bulan lalu menghabiskan waktu selama satu minggu di Afrika. Ia berkeliling, mulai dari Afrika Selatan, Angola, hingga Botswana, untuk mengukuhkan serangkaian kerja sama bisnis dan investasi, mulai dari tekstil, listrik, hingga sektor ritel.
AS pun mangkel kepada China. Kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, Minggu, secara khusus menunjukkan bahwa AS jengkel dengan kebijakan China di Afrika.
Mengutip kawat seorang pejabat senior AS di Nigeria, China disebut sebagai ”pesaing ekonomi yang sangat agresif dan merusak, tanpa moral”.
Banyak analis percaya, Beijing hanya bermain untuk mencari peluang pasar, bukan untuk mengendalikan Afrika. Bisnis China dibawa ke Afrika dengan tunjangan sektor keuangan, tanpa harus menjalin hubungan langsung di lapangan, tetapi bermain di tingkat atas.
Perbankan China dan Afrika sudah pula membentuk usaha patungan dan menyusun peraturan untuk memperlancar hubungan ekonomi.
Selasa, 14 Desember 2010 | 11:31 WIB
China merangsek dan terus menancapkan kekuatan ekonomi di Afrika. Bisnis dan investasi China makin menggurita di kawasan. Hal ini menciptakan persepsi di kalangan diplomatik bahwa Beijing adalah tuan di ”Benua Hitam”. Hal itu membuat Amerika Serikat jengkel.
Para ahli ekonomi dan keuangan, Minggu (12/12/2010) di Johannesburg, Afrika Selatan, yakin China sudah mulai mendominasi sejumlah sektor vital di Afrika. Kiprah bisnis dan investasi kian menonjol bahkan menjadi subyek ketegangan China-AS. Meski demikian, tetap mustahil bagi China mengontrol total kawasan itu.
Namun, Beijing telah mempertajam kuku bisnis dan investasi di Nigeria, Angola, Zambia, dan Afrika Selatan. Perdagangan bilateral China-Afrika Selatan tahun 2008 naik tajam menjadi 106,8 miliar dollar AS dari 10,6 miliar dollar AS pada 2000 atau tumbuh lebih dari 30 persen per tahun.
China cukup agresif di Afrika. Para pebisnis Negeri Tirai Bambu melakukan investasi di bidang infrastruktur jalan, pengadaan air bersih, listrik, hingga sektor kebutuhan dasar.
Bank Dunia mengatakan, Benua Afrika membutuhkan dana investasi 93 miliar dollar AS per tahun selama 10 tahun ke depan untuk infrastruktur. China mengambil peluang itu lewat kerja sama dengan beberapa pemerintah di Afrika.
Kepala Africa Programme for Chatham House Alex Wines menuturkan, China juga memasuki sektor perminyakan. Perusahaan minyak China memiliki keleluasaan yang signifikan untuk beroperasi di Afrika dengan menjual langsung ke pasar.
China juga memasuki jasa konstruksi. ”Ada begitu banyak perusahaan China, termasuk yang tidak terlacak,” kata Wines.
Martyn Davies, Chief Executive Frontier Advisory, perusahaan yang bergerak khusus di pasar negara berkembang, di Johannesburg, mengatakan, perusahaan China menjajaki berbagai jenis bisnis.
Rencana strategis Davies memuji kehebatan China dalam memobilisasi kekuatan bisnis dan investasi di Afrika. ”Entah bagaimana pemunculan rencana skala besar strategis seperti ini. Semua pihak dikerahkan,” kata Davies.
China bahkan bisa menghamburkan uang dengan mudah ke perusahaan atau badan usaha milik negara untuk proyek pertambangan dan infrastruktur di Afrika. Hal seperti itu tidak terpikirkan oleh negara-negara Barat dan para kompetitor lokal.
Pada tahun 2007 Commercial Bank of China membeli 20 persen Standard Bank (Afrika Selatan), dengan dana sebesar 5,6 miliar dollar AS secara tunai. Saat itu investasi China ini langsung tercatat sebagai investasi asing terbesar di Afrika.
”Pendanaan bagi perusahaan-perusahaan China tidak hanya berasal dari perusahaan-perusahaan asal China, perusahaan keuangan lokal juga terlibat langsung di dalamnya,” kata Chris Alen, ahli Afrika dari London School of Economics. Ia menjelaskan, perusahaan China juga terlibat pada tender-tender proyek Bank Dunia dan proyek publik lain.
Beijing juga dilaporkan ikut mengatur kontrak-kontrak bisnis komoditas, seperti minyak dan mineral, dengan janji pembangunan infrastruktur. Hal seperti itu merupakan langkah maju dan sama sekali belum pernah dilakukan AS dan Barat.
Wakil Presiden China Xi Jinping, yang diperkirakan bakal menjadi pemimpin berikut negara komunis itu, bulan lalu menghabiskan waktu selama satu minggu di Afrika. Ia berkeliling, mulai dari Afrika Selatan, Angola, hingga Botswana, untuk mengukuhkan serangkaian kerja sama bisnis dan investasi, mulai dari tekstil, listrik, hingga sektor ritel.
AS pun mangkel kepada China. Kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, Minggu, secara khusus menunjukkan bahwa AS jengkel dengan kebijakan China di Afrika.
Mengutip kawat seorang pejabat senior AS di Nigeria, China disebut sebagai ”pesaing ekonomi yang sangat agresif dan merusak, tanpa moral”.
Banyak analis percaya, Beijing hanya bermain untuk mencari peluang pasar, bukan untuk mengendalikan Afrika. Bisnis China dibawa ke Afrika dengan tunjangan sektor keuangan, tanpa harus menjalin hubungan langsung di lapangan, tetapi bermain di tingkat atas.
Perbankan China dan Afrika sudah pula membentuk usaha patungan dan menyusun peraturan untuk memperlancar hubungan ekonomi.
TIDAK MASAALAH KITA BELAJAR DARI NEGERI CHINA
INDONESIA PLASA
Komite Ekonomi Nasional atau KEN akan segera melaporkan hasil studi banding dari perekonomian China kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini. "Setelah belajar dari China, kita akan coba merumuskan. Hari ini saya akan diterima oleh Presiden untuk berkonsultasi kembali tentang beberapa hal yang akan kita rumuskan supaya rumusan yang kita buat dengan pemikiran Presiden itu sejalan," kata Ketua KEN Chairul Tanjung di sela presentasi "Prospek Ekonomi Indonesia 2011", Senin (20/12/2010).
Chairul mengatakan, salah satu pelajarannya adalah soal perubahan mindset ekonomi bangsa. Menurutnya, transformasi mindset harus diterapkan kepada bangsa Indonesia. "Yang pertama, kita harus mengatakan bahwa bangsa kita harus jadi bangsa yang bekerja keras. Maaf saya katakan, bangsa kita ini agak malas karena gemah ripah loh jinawi. Enggak usah kerja keras aja makan kok. Kita harus ubah mindset-nya menjadi bangsa yang bekerja keras," katanya.
Transformasi mindset ini, lanjut Chairul, menjadi bagian dari transformasi ekonomi yang dipelajari dari China. Salah satu praktiknya ke depan, terutama dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. KEN memprediksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4 persen.
"Jangan cepat berpuas diri. Angka 6,4 persen itu tinggi, tapi tak cukup tinggi untuk menyejahterakan bangsa. Oleh karenanya, kita harus lebih bekerja keras, lebih ulet, lebih tekun, inovatif, lebih kreatif agar pertumbuhan bisa lebih dari 7-8 persen," tandasnya.
Komite Ekonomi Nasional atau KEN akan segera melaporkan hasil studi banding dari perekonomian China kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini. "Setelah belajar dari China, kita akan coba merumuskan. Hari ini saya akan diterima oleh Presiden untuk berkonsultasi kembali tentang beberapa hal yang akan kita rumuskan supaya rumusan yang kita buat dengan pemikiran Presiden itu sejalan," kata Ketua KEN Chairul Tanjung di sela presentasi "Prospek Ekonomi Indonesia 2011", Senin (20/12/2010).
Chairul mengatakan, salah satu pelajarannya adalah soal perubahan mindset ekonomi bangsa. Menurutnya, transformasi mindset harus diterapkan kepada bangsa Indonesia. "Yang pertama, kita harus mengatakan bahwa bangsa kita harus jadi bangsa yang bekerja keras. Maaf saya katakan, bangsa kita ini agak malas karena gemah ripah loh jinawi. Enggak usah kerja keras aja makan kok. Kita harus ubah mindset-nya menjadi bangsa yang bekerja keras," katanya.
Transformasi mindset ini, lanjut Chairul, menjadi bagian dari transformasi ekonomi yang dipelajari dari China. Salah satu praktiknya ke depan, terutama dalam mengejar pertumbuhan ekonomi. KEN memprediksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4 persen.
"Jangan cepat berpuas diri. Angka 6,4 persen itu tinggi, tapi tak cukup tinggi untuk menyejahterakan bangsa. Oleh karenanya, kita harus lebih bekerja keras, lebih ulet, lebih tekun, inovatif, lebih kreatif agar pertumbuhan bisa lebih dari 7-8 persen," tandasnya.
RI PERLU CONTOH CHINA
INDONESIA PLASA
”Belajarlah hingga ke negeri China.” Ungkapan ini sudah lama diketahui masyarakat. Namun, sebagian kalangan di Indonesia juga masih melihat China sebagai negara sosialis komunis yang kaku dan kurang bersahabat. Padahal, sekarang China sudah berubah dan pembangunan ekonominya maju pesat.
Perubahan cara berpikir masyarakat China setelah transformasi ekonomi yang dilakukan Deng Xiao Ping tahun 1978 merupakan tahapan penting dari keberhasilan ekonomi China sekarang.
Perubahan pola pikir masyarakat China yang penting di antaranya adalah ”menjadi kaya merupakan hak kaum sosialis dan kemiskinan bukan bagian dari sosialisme”.
Oleh karena itu, tahun 1980, saat China mengembangkan wilayah Shenzhen sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, poster- poster untuk memotivasi masyarakat sekaligus mengubah cara berpikir mereka disebar di mana-mana yang berbunyi: Time is Money, Efficiency is Life.
Sama seperti di Indonesia, China pun sebelumnya memiliki penyakit kronis, yakni praktik korupsi. Namun, hal itu secara perlahan bisa diatasi dengan memberikan shock therapy melalui penerapan hukuman mati bagi koruptor berat.
”Cara lain yang ditempuh China, menempatkan para pejabat pemerintah yang sudah gaek dan berpotensi melakukan korupsi ke posisi yang ’mulia’, tetapi tidak strategis. Posisinya, kemudian digantikan oleh orang-orang muda yang energik dan inovatif,” kata Prof Xue Weng dari Tshinghua University di Beijing.
Sejak reformasi ekonomi tahun 1997, China mengalami kemajuan pesat. Dari negara yang relatif miskin, China mampu menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata dua digit per tahun dan terpesat di dunia. Selain menjadi eksportir terbesar, China juga menjadi raksasa ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan total produk domestik bruto (PDB) nominal 5,7 triliun dollar AS sampai Oktober 2010.
China juga memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, yakni 2,65 triliun dollar AS atau sekitar 30 persen dari total cadangan devisa dunia. Padahal, tahun 2007, cadangan devisanya masih 1,53 triliun dollar AS.
Industrialisasi di China telah berhasil mengentaskan orang miskin secara signifikan, sementara pendapatan per kapita rata-rata penduduk China saat ini 3.800 dollar AS dengan jumlah penduduk 1,3 miliar jiwa.
Sedangkan pendapatan per kapita rata-rata penduduk Indonesia saat ini 3.000 dollar AS dengan jumlah penduduk 238 juta jiwa, sementara cadangan devisa 91,8 miliar dollar AS.
”Sebenarnya kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih cepat lagi, pendapatan per kapita penduduk kita bisa lebih besar,” kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung ketika berkunjung ke Beijing, China, 12-15 Desember 2010.
Proses modernisasi di China terus berlangsung hingga saat ini, bahkan ketika sebagian besar negara di dunia dilanda krisis keuangan global pada tahun 2008-2009, pertumbuhan ekonomi China tercatat paling tinggi, yakni 8,7 persen.
Saat ini pertumbuhan ekonomi China sudah mencapai 11 persen. Selama 17 tahun terakhir, China merupakan negara penerima investasi asing langsung (FDI) terbesar di dunia.
Tahun 2009, jumlah FDI di China 96 miliar dollar AS. FDI dimaksimalkan pemanfaatannya untuk menopang strategi pengembangan masing-masing wilayah provinsi/daerah khusus dengan penekanan pada produksi dan ekspor, dimulai dari pesisir pantai timur, dan secara bertahap menjangkau wilayah tengah dan barat yang secara ekonomi masih tertinggal.
Kunci keberhasilan pembangunan ekonomi China paling tidak karena tiga aspek. Pertama, visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solid melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun yang berkesinambungan.
Kedua, strategi pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, kemajuan ekonomi China antara lain karena ditopang birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotori Partai Komunis China (PKC).
Selain itu, produktivitas sumber daya manusia di China sangat tinggi yang berakar pada nilai-nilai utama bangsa China yang menekankan pada ketekunan, kerajinan, hemat, inovatif, disiplin yang tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China (huakio). Hal itu semua menjadi faktor pendukung yang sangat positif majunya pembangunan China.
”Tiga kunci pembangunan itu bisa dimiliki dan diterapkan setiap negara tanpa membedakan sistem politik dan pemerintahannya,” kata Wang Huisheng, Chairman of State Development and Investment Corporation, lembaga yang mengelola perusahaan BUMN di China.
Sistem politik dan Pemerintah China lebih mengedepankan state capitalism ketimbang market capitalism yang dilandasi secara kuat oleh semangat pragmatisme dalam mewujudkan tujuan pembangunannya.
Sedangkan negara atau pemerintah serta PKC sangat dominan dalam pengembangan, pengalokasian, serta pengelolaan sumber-sumber alam dan keuangan dalam kegiatan perekonomian nasional ataupun internasional. BUMN China merupakan tulang punggung berbagai aktivitas ekonomi tersebut.
Di Indonesia, sistem ekonomi yang dianut adalah sistem ekonomi Pancasila, tetapi praktik riil aktivitas ekonomi lebih liberal dibandingkan China karena di Indonesia pasar bebas dibiarkan bergerak secara liar.
Di China, produk komoditas utama tetap diproteksi negara meskipun ada tuntutan agar patuh pada ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal yang sama juga dilakukan beberapa negara besar lainnya, seperti di antaranya Jepang.
China terapkan Repelita
Sejak tahun 1953-1957, China telah merumuskan strategi pembangunan lima tahunan. Pola pembangunan seperti itu pernah diterapkan Indonesia ketika pemerintah dikendalikan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Di China, strategi pembangunan selalu dibahas, dievaluasi, dan diperkokoh setiap tahun dalam Kongres Nasional Partai Komunis dengan memerhatikan dinamika dan tantangan perkembangan domestik dan dunia.
Tahun 2010, merupakan akhir dari pelaksanaan Repelita ke-11 China. Repelita itu dijalankan dengan tetap bertumpu dan diarahkan pada pencapaian visi dan tujuan pembangunan tahun 2050 di mana China sudah harus menjadi negara maju.
Perencanaan pembangunan nasional China tak bisa dilepaskan dari peran Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC).
NDRC adalah lembaga superministry yang diberi kewenangan menjabarkan visi, misi, dan kebijakan PKC ke dalam perencanaan pembangunan nasional sekaligus memberikan petunjuk/arah bagi berbagai program dan strategi pembangunan ekonomi China, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Perencanaan dan program kementerian-kementerian lain serta pemerintah daerah harus mengacu pada perencanaan NDRC tersebut.
Hal tersebut juga ditopang kebijakan penempatan para pejabat PKC (komisaris) di beberapa jenjang manajemen, baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, ataupun universitas pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menjamin dan mengawasi visi dan program pembangunan nasional agar tidak menyimpang dari garis grand strategy nasional.
Pola tersebut agak mirip dengan yang dilakukan Soeharto saat berkuasa selama 32 tahun. Ketika itu, jaringan dan hubungan tiga jalur antara ABRI, birokrasi, dan Golkar (ABG) sangat kuat sehingga pelaksanaan pembangunan yang tecermin dalam Repelita bisa dikontrol.
Waktu itu banyak di antara petinggi ABRI yang ditempatkan sebagai inspektur jenderal atau komisaris di sejumlah departemen dan BUMN.
Upaya KEN yang jauh-jauh datang ke China dalam rangka penyusunan masterplan ekonomi Indonesia akan menjadi sia-sia jika tidak mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan di Indonesia.
Sekarang saatnya semua kalangan di pemerintah, para politisi di DPR, para pengusaha, serta para tokoh masyarakat bersatu padu mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Kalau kita masih saling curiga, apalagi saling menjatuhkan, momentum pertumbuhan ekonomi akan lepas begitu saja.
”Belajarlah hingga ke negeri China.” Ungkapan ini sudah lama diketahui masyarakat. Namun, sebagian kalangan di Indonesia juga masih melihat China sebagai negara sosialis komunis yang kaku dan kurang bersahabat. Padahal, sekarang China sudah berubah dan pembangunan ekonominya maju pesat.
Perubahan cara berpikir masyarakat China setelah transformasi ekonomi yang dilakukan Deng Xiao Ping tahun 1978 merupakan tahapan penting dari keberhasilan ekonomi China sekarang.
Perubahan pola pikir masyarakat China yang penting di antaranya adalah ”menjadi kaya merupakan hak kaum sosialis dan kemiskinan bukan bagian dari sosialisme”.
Oleh karena itu, tahun 1980, saat China mengembangkan wilayah Shenzhen sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, poster- poster untuk memotivasi masyarakat sekaligus mengubah cara berpikir mereka disebar di mana-mana yang berbunyi: Time is Money, Efficiency is Life.
Sama seperti di Indonesia, China pun sebelumnya memiliki penyakit kronis, yakni praktik korupsi. Namun, hal itu secara perlahan bisa diatasi dengan memberikan shock therapy melalui penerapan hukuman mati bagi koruptor berat.
”Cara lain yang ditempuh China, menempatkan para pejabat pemerintah yang sudah gaek dan berpotensi melakukan korupsi ke posisi yang ’mulia’, tetapi tidak strategis. Posisinya, kemudian digantikan oleh orang-orang muda yang energik dan inovatif,” kata Prof Xue Weng dari Tshinghua University di Beijing.
Sejak reformasi ekonomi tahun 1997, China mengalami kemajuan pesat. Dari negara yang relatif miskin, China mampu menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata dua digit per tahun dan terpesat di dunia. Selain menjadi eksportir terbesar, China juga menjadi raksasa ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dengan total produk domestik bruto (PDB) nominal 5,7 triliun dollar AS sampai Oktober 2010.
China juga memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, yakni 2,65 triliun dollar AS atau sekitar 30 persen dari total cadangan devisa dunia. Padahal, tahun 2007, cadangan devisanya masih 1,53 triliun dollar AS.
Industrialisasi di China telah berhasil mengentaskan orang miskin secara signifikan, sementara pendapatan per kapita rata-rata penduduk China saat ini 3.800 dollar AS dengan jumlah penduduk 1,3 miliar jiwa.
Sedangkan pendapatan per kapita rata-rata penduduk Indonesia saat ini 3.000 dollar AS dengan jumlah penduduk 238 juta jiwa, sementara cadangan devisa 91,8 miliar dollar AS.
”Sebenarnya kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih cepat lagi, pendapatan per kapita penduduk kita bisa lebih besar,” kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung ketika berkunjung ke Beijing, China, 12-15 Desember 2010.
Proses modernisasi di China terus berlangsung hingga saat ini, bahkan ketika sebagian besar negara di dunia dilanda krisis keuangan global pada tahun 2008-2009, pertumbuhan ekonomi China tercatat paling tinggi, yakni 8,7 persen.
Saat ini pertumbuhan ekonomi China sudah mencapai 11 persen. Selama 17 tahun terakhir, China merupakan negara penerima investasi asing langsung (FDI) terbesar di dunia.
Tahun 2009, jumlah FDI di China 96 miliar dollar AS. FDI dimaksimalkan pemanfaatannya untuk menopang strategi pengembangan masing-masing wilayah provinsi/daerah khusus dengan penekanan pada produksi dan ekspor, dimulai dari pesisir pantai timur, dan secara bertahap menjangkau wilayah tengah dan barat yang secara ekonomi masih tertinggal.
Kunci keberhasilan pembangunan ekonomi China paling tidak karena tiga aspek. Pertama, visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solid melalui program Rencana Pembangunan Lima Tahun yang berkesinambungan.
Kedua, strategi pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, kemajuan ekonomi China antara lain karena ditopang birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotori Partai Komunis China (PKC).
Selain itu, produktivitas sumber daya manusia di China sangat tinggi yang berakar pada nilai-nilai utama bangsa China yang menekankan pada ketekunan, kerajinan, hemat, inovatif, disiplin yang tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China (huakio). Hal itu semua menjadi faktor pendukung yang sangat positif majunya pembangunan China.
”Tiga kunci pembangunan itu bisa dimiliki dan diterapkan setiap negara tanpa membedakan sistem politik dan pemerintahannya,” kata Wang Huisheng, Chairman of State Development and Investment Corporation, lembaga yang mengelola perusahaan BUMN di China.
Sistem politik dan Pemerintah China lebih mengedepankan state capitalism ketimbang market capitalism yang dilandasi secara kuat oleh semangat pragmatisme dalam mewujudkan tujuan pembangunannya.
Sedangkan negara atau pemerintah serta PKC sangat dominan dalam pengembangan, pengalokasian, serta pengelolaan sumber-sumber alam dan keuangan dalam kegiatan perekonomian nasional ataupun internasional. BUMN China merupakan tulang punggung berbagai aktivitas ekonomi tersebut.
Di Indonesia, sistem ekonomi yang dianut adalah sistem ekonomi Pancasila, tetapi praktik riil aktivitas ekonomi lebih liberal dibandingkan China karena di Indonesia pasar bebas dibiarkan bergerak secara liar.
Di China, produk komoditas utama tetap diproteksi negara meskipun ada tuntutan agar patuh pada ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Hal yang sama juga dilakukan beberapa negara besar lainnya, seperti di antaranya Jepang.
China terapkan Repelita
Sejak tahun 1953-1957, China telah merumuskan strategi pembangunan lima tahunan. Pola pembangunan seperti itu pernah diterapkan Indonesia ketika pemerintah dikendalikan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto.
Di China, strategi pembangunan selalu dibahas, dievaluasi, dan diperkokoh setiap tahun dalam Kongres Nasional Partai Komunis dengan memerhatikan dinamika dan tantangan perkembangan domestik dan dunia.
Tahun 2010, merupakan akhir dari pelaksanaan Repelita ke-11 China. Repelita itu dijalankan dengan tetap bertumpu dan diarahkan pada pencapaian visi dan tujuan pembangunan tahun 2050 di mana China sudah harus menjadi negara maju.
Perencanaan pembangunan nasional China tak bisa dilepaskan dari peran Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC).
NDRC adalah lembaga superministry yang diberi kewenangan menjabarkan visi, misi, dan kebijakan PKC ke dalam perencanaan pembangunan nasional sekaligus memberikan petunjuk/arah bagi berbagai program dan strategi pembangunan ekonomi China, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Perencanaan dan program kementerian-kementerian lain serta pemerintah daerah harus mengacu pada perencanaan NDRC tersebut.
Hal tersebut juga ditopang kebijakan penempatan para pejabat PKC (komisaris) di beberapa jenjang manajemen, baik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah, BUMN, ataupun universitas pemerintah. Hal itu dilakukan untuk menjamin dan mengawasi visi dan program pembangunan nasional agar tidak menyimpang dari garis grand strategy nasional.
Pola tersebut agak mirip dengan yang dilakukan Soeharto saat berkuasa selama 32 tahun. Ketika itu, jaringan dan hubungan tiga jalur antara ABRI, birokrasi, dan Golkar (ABG) sangat kuat sehingga pelaksanaan pembangunan yang tecermin dalam Repelita bisa dikontrol.
Waktu itu banyak di antara petinggi ABRI yang ditempatkan sebagai inspektur jenderal atau komisaris di sejumlah departemen dan BUMN.
Upaya KEN yang jauh-jauh datang ke China dalam rangka penyusunan masterplan ekonomi Indonesia akan menjadi sia-sia jika tidak mendapat dukungan dari semua pemangku kepentingan di Indonesia.
Sekarang saatnya semua kalangan di pemerintah, para politisi di DPR, para pengusaha, serta para tokoh masyarakat bersatu padu mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Kalau kita masih saling curiga, apalagi saling menjatuhkan, momentum pertumbuhan ekonomi akan lepas begitu saja.
2011 KRISIS GLOBAL NAMUN INDONESIA UNTUNG
INDONESIA PLASA
Krisis global yang melanda Eropa dan Amerika diprediksi masih akan menguntungkan Indonesia di tahun 2011 ini. Pengamat ekonomi, Aviliani mengatakan, krisis global menyebabkan dana tidak akan masuk diinvestasikan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Maka, dana akan beralih ke tiga negara Asia yaitu China, India dan Indonesia.
"Dengan krisis global, dana tidak akan masuk ke Eropa dan Amerika Serikat. Kalau duit keluar dari dia (Eropa dan AS), maka larinya akan ke China, India dan Indonesia. Tapi, investasi di China dan India lebih berkembang dibandingkan di Indonesia," jelas Aviliani saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/1/2011).
Lalu, apa yang harus dilakukan Indonesia untuk menarik dana segar ke Tanah Air? Menurut Avi, langkah Initial Public Offering yang dilakukan sejumlah BUMN merupakan langkah tepat untuk menggerakkan fresh money. Namun, ia mengingatkan, IPO jangan hanya berorientasi mengembalikan uang pemerintah.
"Selama ini, konsep privatisasi menjual saham pemerintah dan duit kembali ke pemerintah. Padahal dana IPO digunakan untuk investasi," ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan obligasi. Namun, obligasi, dikatakan Aviliani, jangan hanya untuk menutup defisit. "Ke depan, obligasi harus betul-betul untuk infrastruktur. Jadi, dikaitkan obligasi keluar sama dengan proyek infrastruktur," kata Avi.
Krisis global yang melanda Eropa dan Amerika diprediksi masih akan menguntungkan Indonesia di tahun 2011 ini. Pengamat ekonomi, Aviliani mengatakan, krisis global menyebabkan dana tidak akan masuk diinvestasikan di negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Maka, dana akan beralih ke tiga negara Asia yaitu China, India dan Indonesia.
"Dengan krisis global, dana tidak akan masuk ke Eropa dan Amerika Serikat. Kalau duit keluar dari dia (Eropa dan AS), maka larinya akan ke China, India dan Indonesia. Tapi, investasi di China dan India lebih berkembang dibandingkan di Indonesia," jelas Aviliani saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/1/2011).
Lalu, apa yang harus dilakukan Indonesia untuk menarik dana segar ke Tanah Air? Menurut Avi, langkah Initial Public Offering yang dilakukan sejumlah BUMN merupakan langkah tepat untuk menggerakkan fresh money. Namun, ia mengingatkan, IPO jangan hanya berorientasi mengembalikan uang pemerintah.
"Selama ini, konsep privatisasi menjual saham pemerintah dan duit kembali ke pemerintah. Padahal dana IPO digunakan untuk investasi," ujarnya.
Selain itu, upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan obligasi. Namun, obligasi, dikatakan Aviliani, jangan hanya untuk menutup defisit. "Ke depan, obligasi harus betul-betul untuk infrastruktur. Jadi, dikaitkan obligasi keluar sama dengan proyek infrastruktur," kata Avi.
INVESTASI EMAS MAKIN MEMPESONA
INDONESIA PLASA
Pengujung tahun 2010 diwarnai beberapa rekor tertinggi harga komoditas, seperti emas, perak, minyak sawit mentah, batu bara, dan tembaga. Analis Indosukses Futures, Herry Setiawan, mengatakan, tahun ini komoditas yang paling cemerlang adalah logam mulia, emas dan perak. Sementara komoditas lain yang mengikuti adalah komoditas pangan, lalu sektor energi.
Dia bilang, permintaan dari China dan India adalah salah satu faktor yang memicu terjadinya kenaikan harga logam mulia. GFMS LTD mencatat, India sebagai negara dengan permintaan emas konsumen tertinggi pada kuartal III-2010. Permintaan emas konsumen di negara tersebut mencapai 229,5 ton, naik 33,89 persen dibandingkan dengan permintaan pada kuartal II-2010 yang sebesar 171,4 ton.
Pada periode yang sama China ada di peringkat kedua permintaan terbesar, dengan permintaan emas konsumen sebesar 146, 4 ton dan disusul di peringkat ketiga permintaan emas dari Timur Tengah sebesar 77,6 ton.
GFMS juga mencatat kenaikan permintaan emas untuk investasi. Pada kuartal III-2010 permintaan China menempati urutan pertama dengan jumlah 45,1 ton, jumlah ini naik 24,24 persen dibandingkan dengan permintaan kuartal II-2010 yang sebesar 36,3 ton. Pada periode yang sama India berada di urutan kedua dengan jumlah permintaan sebesar 45,0 ton dan Amerika menempati urutan ketiga dengan permintaan sebesar 24,8 ton.
Herry memperkirakan, pada kuartal I dan kuartal II-2011 emas memiliki tren konsumsi yang sama seperti tahun 2010. Hal itu karena dollar AS masih dalam tren lemah dan Eropa masih belum memiliki solusi. Hingga kuartal II-2011 emas masih memiliki kesempatan naik. ”Trennya harga emas naik lalu turun lagi di tengah tahun karena harga sudah cenderung tinggi,” katanya.
Dia memperkirakan, emas naik hingga menyentuh ke posisi 1.500 dollar AS per troy ounce. Adapun harga batu bara juga masih bisa naik ke posisi 135 dollar AS-140 dollar AS per metrik ton. Namun, menurutnya, kenaikan harga CPO sudah tidak banyak, 1.200 dollar AS-1.250 dollar AS per metrik ton. Menurutnya, kenaikan harga komoditas pada tahun 2011 akan ditahan oleh kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan oleh negara-negara untuk mengatasi inflasi akibat kosumsinya meningkat.
Pengujung tahun 2010 diwarnai beberapa rekor tertinggi harga komoditas, seperti emas, perak, minyak sawit mentah, batu bara, dan tembaga. Analis Indosukses Futures, Herry Setiawan, mengatakan, tahun ini komoditas yang paling cemerlang adalah logam mulia, emas dan perak. Sementara komoditas lain yang mengikuti adalah komoditas pangan, lalu sektor energi.
Dia bilang, permintaan dari China dan India adalah salah satu faktor yang memicu terjadinya kenaikan harga logam mulia. GFMS LTD mencatat, India sebagai negara dengan permintaan emas konsumen tertinggi pada kuartal III-2010. Permintaan emas konsumen di negara tersebut mencapai 229,5 ton, naik 33,89 persen dibandingkan dengan permintaan pada kuartal II-2010 yang sebesar 171,4 ton.
Pada periode yang sama China ada di peringkat kedua permintaan terbesar, dengan permintaan emas konsumen sebesar 146, 4 ton dan disusul di peringkat ketiga permintaan emas dari Timur Tengah sebesar 77,6 ton.
GFMS juga mencatat kenaikan permintaan emas untuk investasi. Pada kuartal III-2010 permintaan China menempati urutan pertama dengan jumlah 45,1 ton, jumlah ini naik 24,24 persen dibandingkan dengan permintaan kuartal II-2010 yang sebesar 36,3 ton. Pada periode yang sama India berada di urutan kedua dengan jumlah permintaan sebesar 45,0 ton dan Amerika menempati urutan ketiga dengan permintaan sebesar 24,8 ton.
Herry memperkirakan, pada kuartal I dan kuartal II-2011 emas memiliki tren konsumsi yang sama seperti tahun 2010. Hal itu karena dollar AS masih dalam tren lemah dan Eropa masih belum memiliki solusi. Hingga kuartal II-2011 emas masih memiliki kesempatan naik. ”Trennya harga emas naik lalu turun lagi di tengah tahun karena harga sudah cenderung tinggi,” katanya.
Dia memperkirakan, emas naik hingga menyentuh ke posisi 1.500 dollar AS per troy ounce. Adapun harga batu bara juga masih bisa naik ke posisi 135 dollar AS-140 dollar AS per metrik ton. Namun, menurutnya, kenaikan harga CPO sudah tidak banyak, 1.200 dollar AS-1.250 dollar AS per metrik ton. Menurutnya, kenaikan harga komoditas pada tahun 2011 akan ditahan oleh kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan dilakukan oleh negara-negara untuk mengatasi inflasi akibat kosumsinya meningkat.
MANUSIA PALING POPULER DI ACEBOOK SELAMA 2010
INDONESIA PLASA
Minggu, 2 Januari 2011 08:36 WIB
Lady Gaga
Jejaring sosial Facebook mengumumkan orang yang paling populer di tahun 2010. Facebook juga mengatakan bahwa dalam setahun terakhir 500 juta orang mengunggah lebih dari 2,7 juta foto.
Ada satu juta link yang di "share" dan 7,6 juta halaman yang diklik "suka" dalam periode 20 menit.
Lebih dari 61 juta orang pada tahun 2010 memiliki hubungan baru, menikah atau bertunangan : 28,4 Juta orang mengubah status mereka di Facebook menjadi "in relationship". 36,7 juta orang mengubah status mereka menjadi "married" dan 6 juta orang mengumumkan diri mereka "engaged" (bertunangan).
Penyanyi Lady Gaga merupakan yang paling banyak mendapat "suka" di Facebook. Penutupan tahun 2010 indikasi penyetujuan dari para penggemarnya mencapai 24.7 juta "likes".
Penyanyi rap AS Eminem memperoleh 23.7 juta "likes" mengalahkan Barack Obama yang memperoleh 17.2 juta likes.
Minggu, 2 Januari 2011 08:36 WIB
Lady Gaga
Jejaring sosial Facebook mengumumkan orang yang paling populer di tahun 2010. Facebook juga mengatakan bahwa dalam setahun terakhir 500 juta orang mengunggah lebih dari 2,7 juta foto.
Ada satu juta link yang di "share" dan 7,6 juta halaman yang diklik "suka" dalam periode 20 menit.
Lebih dari 61 juta orang pada tahun 2010 memiliki hubungan baru, menikah atau bertunangan : 28,4 Juta orang mengubah status mereka di Facebook menjadi "in relationship". 36,7 juta orang mengubah status mereka menjadi "married" dan 6 juta orang mengumumkan diri mereka "engaged" (bertunangan).
Penyanyi Lady Gaga merupakan yang paling banyak mendapat "suka" di Facebook. Penutupan tahun 2010 indikasi penyetujuan dari para penggemarnya mencapai 24.7 juta "likes".
Penyanyi rap AS Eminem memperoleh 23.7 juta "likes" mengalahkan Barack Obama yang memperoleh 17.2 juta likes.
Dua KA Batal Berangkat Akibat Banjir
INDONESIA PLASA
Minggu, 2 Januari 2011 10:56 WIB
"KA Rajawali dan Fider tidak diberangkatkan, karena ada kerusakan jalur rel di wilayah setempat yang tergerus air banjir," kata Wakil Kepala Stasiun Bojonegoro, Indrianto, Minggu.
Akibat banjir yang terjadi Sabtu (1/1) malam, menurut dia, jalur rel KA antara Stasiun Tegowanu dan Gubug di Grobokan, tergerus air sedalam satu meter dengan panjang 10 meter.
Ia menjelaskan, perbaikan di jalur rel KA yang tergerus air tersebut dilakukan dengan memberi bantalan bekas dan Minggu pukul 09.20 WIB ini, di jalur rel KA yang rusak tersebut, sudah bisa dilalui KA secara darurat.
Pemberangkatan KA yang pertama yakni KA Rajawali yang seharusnya dalam kondisi normal masuk Stasiun Bojonegoro pukul 02.55 WIB."Di belakangnya masih banyak KA yang antre berangkat karena terhambat banjir, mulai KA Sembrani, Argo Anggrek dan KA lainnya," ungkapnya.
Dengan padatnya arus KA itu, PT KAI Daops Semarang mengambil keputusan KA Fider dan KA Rajawali dibatalkan melayani penumpang. "Sampai kapan kami tidak tahu, tentunya melihat arus KA bisa normal kembali," ucapnya.
Selama ini, KA Fider jurusan Bojonegoro - Semarang yang selanjutnya meneruskan menuju Jakarta, rata-rata mengangkut sekitar 500 penumpang/hari. KA Rajawali menuju Surabaya dari Semarang tersebut yang turun di stasiun Bojonegoro, berkisar 300 penumpang/hari.
"Kalau KA dari arah Surabaya menuju Jakarta, Minggu ini tetap berjalan normal," katanya, menjelaskan.
Minggu, 2 Januari 2011 10:56 WIB
"KA Rajawali dan Fider tidak diberangkatkan, karena ada kerusakan jalur rel di wilayah setempat yang tergerus air banjir," kata Wakil Kepala Stasiun Bojonegoro, Indrianto, Minggu.
Akibat banjir yang terjadi Sabtu (1/1) malam, menurut dia, jalur rel KA antara Stasiun Tegowanu dan Gubug di Grobokan, tergerus air sedalam satu meter dengan panjang 10 meter.
Ia menjelaskan, perbaikan di jalur rel KA yang tergerus air tersebut dilakukan dengan memberi bantalan bekas dan Minggu pukul 09.20 WIB ini, di jalur rel KA yang rusak tersebut, sudah bisa dilalui KA secara darurat.
Pemberangkatan KA yang pertama yakni KA Rajawali yang seharusnya dalam kondisi normal masuk Stasiun Bojonegoro pukul 02.55 WIB."Di belakangnya masih banyak KA yang antre berangkat karena terhambat banjir, mulai KA Sembrani, Argo Anggrek dan KA lainnya," ungkapnya.
Dengan padatnya arus KA itu, PT KAI Daops Semarang mengambil keputusan KA Fider dan KA Rajawali dibatalkan melayani penumpang. "Sampai kapan kami tidak tahu, tentunya melihat arus KA bisa normal kembali," ucapnya.
Selama ini, KA Fider jurusan Bojonegoro - Semarang yang selanjutnya meneruskan menuju Jakarta, rata-rata mengangkut sekitar 500 penumpang/hari. KA Rajawali menuju Surabaya dari Semarang tersebut yang turun di stasiun Bojonegoro, berkisar 300 penumpang/hari.
"Kalau KA dari arah Surabaya menuju Jakarta, Minggu ini tetap berjalan normal," katanya, menjelaskan.
Langganan:
Postingan (Atom)