2 Januari 2011

MALAYSIA KUNCI INDONESIA UNTUK MAJU

INDONESIA PLASA

Mantan pelatih tim nasional Indonesia Benny Dollo berharap Bambang Pamungkas dkk bisa mengalahkan Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada laga perdana babak penyisihan Grup A Piala AFF, Rabu (1/12/2010).

Dengan kemenangan itu, peluang "Merah Putih" terbuka lebar untuk melangkah ke babak selanjutnya. Pertemuan nanti diprediksi akan menjadi tontonan menarik mengingat kedua tim sangat berambisi meraih gelar juara, yang belum pernah dikecap semenjak Piala AFF digelar sejak 1996 silam.

Prestasi terbaik Indonesia di ajang dua tahunan ini yaitu pernah tiga kali menjadi runner-up secara beruntun pada 2002 hingga 2004. Meski begitu, bila kekuatan kekuatan tim dibandingkan pada saat ini, Malaysia jelas lebih diunggulkan.

Tim besutan K Rajagopal ini pernah menjuarai SEA Games 2009. Selain itu, keberhasilan mereka lolos dari penyisihan grup Asian Games 2010 menunjukkan kualitasnya. Di perempat final mereka ditaklukan Iran 1-3.

Bandingkan dengan tim "Garuda" melakukan persiapan yang setengah hati karena kurang dari tiga bulan. Mental pasukan Alfred Riedl juga belum terasah karena beruji coba dengan Maladewa, Taiwan, dan Timor Leste yang secara peringkat jauh di bawah Indonesia. Hanya Uruguay satu-satunya menjadi lawan yang uji tanding yang berkualitas.

Persoalan yang dihadapi timnas saat ini, kata Bendol, merupakan persoalan klasik yang selalu terjadi terus menerus. Ia mengaku sangat menyayangkan. "Kita dihadapkan terhadap persoalan banyaknya pemain yang cedera. Yang terbaru, Nova Arianto terpaksa dipulangkan karena mengalami cedera. Itu karena jadwal kompetisi yang tumpang tindih. Riedl juga pastinya kesulitan menilai kualitas timnya dari laga uji coba karena melawan tim-tim yang lemah," ungkap Bendol, sapaan akrab Benny, kepada Kompas.com, Senin (29/11/2010).

Pelatih yang pernah membawa Indonesia ke semi final Piala AFF pada 2008 lalu melihat Riedl tidak memberikan sesuatu yang istimewa. "Tidak ada yang istimewa karena mereka hanya melawan tim-tim lemah. Namun, adanya pemain naturalisasi seperti Christian Gonzales membuat timnas memiliki tenaga baru. Jangan terlalu banyak berharap kepada dia mengingat usianya yang tidak muda lagi. Saya hanya mengaharapkan dia tampil ngotot," tukasnya.

Meski begitu, pelatih yang pernah dua kali mengarsiteki timnas berharap agar pasukan "Merah Putih" bisa melakukan start dengan memperoleh hasil yang baik. "Pertandingan ini sangat penting. Jika bisa memenangkannya, sekitar 60 sampai 70 persen, Indonesia bisa lolos dari babak penyisahan. Sebaliknya, jika gagal, peluang kita semakin tipis karena grup ini dihuni tim-tim hebat," kata mantan pelatih Persija itu.

Timnas sedikit mendapatkan angin karena Malaysia tengah limbung setelah banyak pemain yang cedera saat tampil di Asian Games. Status Indonesia yang menjadi tuan rumah sedikit banyak menambah motivasi pemain.

Sementara itu, Indonesia telah tiga kali bertemu Malaysia di pentas Piala AFF. Pada edisi perdana 1996, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-1. Kemudian, Indonesia baru bisa membalasnya di semifinal 2002. Saat itu, "Merah Putih" menang tipis 1-0.

Pertemuan kedua tim paling sengit terjadi pada Piala AFF 2004. Indonesia sukses menjegal langkah Malaysia ke partai puncak setelah mengalahkan Malaysia 4-1 pada leg kedua di Kuala Lumpur. Padahal, Malaysia sebelumnya sempat mencuri kemenangan 2-1 di Jakarta.

Berikut prakiraan formasi kedua tim
Indonesia: Markus; Nasuha, Hamka, Maman, Zulkifli; M. Ridwan, Firman, Bustomi, Oktovianus; Irfan, Gonzales
Malaysia: Farizal; Muslim, Marhali, Asraruddon, Nasriq; Khairul, Kunainan, Safiq, Amirul; Shahrul, Safee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA