21 November 2010

BUMN Watch: Waspadai IPO Jadi Modus Korupsi

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
BUMN Watch: Waspadai IPO Jadi Modus Korupsi


Lembaga swadaya masyarakat (LSM) BUMN Watch mengingatkan para penegak hukum untuk mewaspadai kegiatan penjualan saham perdana (IPO) di perusahaan milik negara, termasuk PT Krakatau Steel, karena diduga bisa menjadi modus baru korupsi.

"Boleh jadi kegiatan IPO BUMN menjadi objek korupsi gaya baru yang sulit dilacak siapa yang bermain. Namun, kita yakin memang ada pemainnya dan ini harus dilacak," kata Ketua BUMN Watch, Naldy Nazar Haroen kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

Atas dasar keyakinan itu, Naldy mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), DPR dan bahkan presiden ikut melacak siapa yang bermain dalam kegiatan IPO BUMN, apalagi terkait dengan BUMN strategis seperti PT Krakatau Steel.

Menurut dia, fakta yang ada sudah membuktikan bahwa harga saham Krakatau Steel (KS) memang dilepas sangat murah. Di hari pertama pencatatan (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2010, saham KS langsung melonjak dari Rp850 menjadi Rp1.270 per lembar atau naik 49,41 persen.

Itu artinya, tidak kurang dari Rp1 triliun "sumbangan" Krakatau Steel untuk para pemain saham dalam satu hari, katanya. Padahal, menurut prediksi para analis pasar modal, saham Krakatau Steel masih bisa meningkat hingga ke level Rp2.500 per lembar saham, dalam jangka panjang.

Naldy mengatakan, kenyataan tersebut membenarkan pendapat BUMN Watch bahwa proses penentuan harga saham PT KS sangat tidak masuk akal, karena selama "roadshow" saja, jumlah penawar dengan harga Rp1.150 hingga Rp1.200 mungkin jauh lebih banyak dibanding penawar dengan harga Rp850 per lembar saham.

Ketua BUMN Watch ini juga heran, Menteri BUMN Mustafa Abubakar malah terlihat bangga dengan tingkat kenaikan harga saham PT KS tersebut, bukannya menyesal dan berpikir cermat, karena sebenarnya penerimaan negara bisa jauh lebih besar lagi dari kegiatan IPO KS tersebut.

Menurut Naldy, kenaikan harga saham KS justru membuktikan bahwa optimisme kebijakan penetapan harga saham PT KS yang begitu rendah, tidak bisa mendorong perkembangan pasar sekunder.

"Kita lihat keberadaan KS tidak membuat Indeks Harga Saham Gabungan menjadi membaik. Yang terjadi, spekulan bebas memainkan perannya di pasar saham," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Naldy, tidak salah jika BUMN Watch mencurigai dalam proses privatisasi PT KS telah terjadi konspirasi yang berpotensi merugikan negara karena dana yang seyogianya bisa masuk ke kas negara, justru masuk ke kantong-kantong para spekulan atau oknum-oknum tertentu.

"Inilah yang harus diwaspadai, mengingat kasus ini menyangkut Badan Usaha Milik Negara, yang berpotensi merugikan keuangan negara tidak kurang dari Rp2,5 triliun," tutup Naldy

Perlindungan TKI Diplomasi SBY soal TKI Paling Lemah

INDONESIA PLASA BY: TONI.S


Dibandingkan dengan presiden lainnya pascareformasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinilai sebagai presiden dengan kebijakan diplomasi yang paling lemah terkait perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayat dalam diskusi mingguan Polemik bertajuk "Pahlawan Devisa yang Tersiksa" di Warung Daun Cikini, Sabtu (20/11/2010).

Anis menilai situasi diplomasi terkait perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) saat ini bersifat extraordinary. Makin banyak TKI yang divonis mati oleh penegak hukum negara tujuan pengiriman TKI di masa pemerintahan SBY.

"Tiga TKI divonis tetap oleh Mahkamah Agung Malaysia dengan hukuman mati, karena presiden kita jawara dalam bertahan, makanya saya tak tahu. Padahal, diplomasi TKI dari presiden itu penting sekali," ungkapnya.

Meski juga masih ada kelemahan di sana-sini, tetapi Anis memuji perhatian penuh mantan Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Keduanya dinilai sangat memerhatikan nasib para TKI yang menghadapi persoalan hukum.

Gus Dur, lanjutnya, bertindak cepat ketika Siti Zainab, TKI asal Madura, menghadapi ancaman hukuman mati. "Gus Dur langsung menghubungi Raja Fahd di Arab sehingga ditunda vonis hukuman matinya," katanya.

Sementara itu, Megawati memberikan perhatiannya dengan mengundang Nirmala Bonat, TKI asal Nusa Tenggara Timur, dan keluarganya ke Istana Negara ketika menghadapi persoalan hukum.

Sementara pada masa SBY, lanjutnya, makin banyak korban. Saat ini saja, dua TKI sudah dieksekusi mati di Mesir dan Arab Saudi. Seorang TKI lagi tengah menunggu eksekusi mati di Arab Saudi. Migrant Care mencatat, ada 5.636 kasus kekerasan dan pelecehan seksual kepada para TKI di luar negeri. "Ini yang terpantau saja ya. Yang lain, kita belum tahu," tandasnya.



Melihat banyaknya kasus kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) dan yang terakhir kasus penyiksaan terhadap Sumiati di Arab Saudi, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta kepada pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke luar negeri untuk sementara waktu.

“Saya setuju kalau untuk sementara ada jeda pengiriman TKI ke Negara-Negara yang banyak kasusnya,” ujar Anas usai meresmikan rumah inspirasi salah satu Kader Demokrat di Denpasar, Bali, sabtu (20/11/2010) siang tadi.

Anas menambahkan, dalam periode waktu jeda ini pemerintah harus melakukan perbaikan yang nyata seperti evaluasi kinerja PJTKI, proses perekrutan, dan menyiapkan MOU antara Indonesia dengan pihak Negara yang menerima.

“Termasuk dengan Arab Saudi perlu moratorium. Ini harus kita manfaatkan untuk membangun MOU yang jelas, tegas dan menguntungkan,” jelas Anas.

“Saya yakin kalau itu dilakukan TKI kita akan semakin terlindungi haknya, baik ekonomi dan sebagai manusia,” pungkasnya.


Tidak semua negara memberikan perlindungan yang baik kepada tenaga kerja asing. Deputi Penempatan TKI BNP2TKI Ade Adam Noch mengatakan, Arab Saudi adalah salah satu negara dengan koridor hukum yang lemah dalam hal perlindungan tenaga kerja perseorangan, seperti pembantu rumah tangga.

Lantas, mengapa Pemerintah Indonesia tetap melanggengkan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara ini? "Ini kan masih proses untuk melakukan diplomasi sekarang. Apakah nanti akan berujung kepada moratorium, itu bukan wilayah saya," kilah Ade di Warung Daun Cikini, Sabtu (20/11/2010).

Ade mengatakan, kekuatan perlindungan terhadap tenaga kerja asing tergantung pada negara tujuannya. Menurutnya, Arab Saudi melihat profesi pembantu rumah tangga sebagai wilayah privat yang tak bisa diintervensi oleh publik sehingga mungkin saja terjadi banyak pelanggaran.

Berbeda dengan pembantu rumah tangga, para TKI yang memang diproyeksikan bekerja di suatu perusahaan lebih terjamin karena diatur dalam perlindungan hukum yang jelas dan memiliki serikat pekerja. Sementara itu, pembantu rumah tangga, lanjutnya, jarang yang memiliki sentra atau serikat.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan pemerintah masih terus mengirimkan TKI ke Arab Saudi karena pemerintah belum menetapkan Arab sebagai zona merah penempatan TKI.

Menurut UU, negara zona merah hanyalah untuk negara konflik. "Jadi perlu ditambah dengan negara-negara yang koridor hukumnya atau karakternya tidak menghormati perempuan, HAM, tidak menempatkan pekerja sebagai pihak yang harus dilindungi. Ya kita harus membuat itu sebagai zona merah," katanya.

Sementara itu, pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana mengatakan meski perlindungan hukum terhadap TKI di Arab Saudi lemah, pengiriman TKI masih dimungkinkan jika pemerintah mau membuat konvensi bilateral secara khusus.

"Saya usulkan buat konvensi seperti ini secara bilateral, bukan multilateral, untuk melindungi TKI-TKI. Majikan-majikan di Arab lebih takut dengan tenaga kerja dari Filipina dan Banglades. Mereka kan anggap TKI kita itu manut-manut saja, dipukul mau. Butuh ketegasan pemerintah untuk menanggapi ini," ucapnya.

Kelangkaan Premium Terjadi di Gorontalo

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Senin, 22 November 2010 01:23 WIB |

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di beberapa wilayah Provinsi Gorontalo, Minggu.

Kelangkaan premium tersebut terjadi di Kabupaten Gorontalo, Pohuwato, Boalemo dan serta Kota Gorontalo. Salah warga Kabupaten Gorontalo, Sultan Ali mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan premium di dua SPBU yang ada di daerah tersebut sejak pukul 21:00 WITA.

"Saya sudah empat kali bolak-bolak di dua SPBU, namun premium tidak kunjung tiba," kata Sultan.

Hal serupa juga dialami oleh salah seorang warga Kota Gorontalo, Ismet Adiko. Ia mengaku sejak pukul 22:00 waktu setempat, telah antri di SPBU, namun tidak mendapatkan premium di enam SPBU yang ada di daerah itu.

Kelangkaan premium itu dibenarkan oleh salah seorang petugas di salah satu SPBU yang berada di Kota Gorontalo, Irwan. Ia mengatakan bahwa stok premium di tempat dia bekerja itu sudah kosong sejak pukul 16:30.

"Hingga saat ini kami masih menunggu suplai premium," kata Irwan.

Kepala Depot Pertamina Gorontalo, Syahbudin Latief mengatakan bahwa kelangkaan premium tidak benar-benar terjadi karena selama ini proses distribusi ke semua SPBU di semua wilayah masih tetap lancar.

Hingga berita diturunkan, berdasarkan informasi yang di himpun oleh ANTARA, di sejumlah SPBU yang ada di beberapa wilayah masih terlihat papan pemberitahuan bahwa premium habis.(*)

Gempa Perparah Titik Longsor Jalur Lintas Sumatra


INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Gempa yang kerap terjadi di Lampung Barat membuat beberapa titik longsor jalur lintas barat semakin parah.

"Gempa yang kerap terjadi semakin memperparah titik longsor di jalur lintas barat (Jalinbar), bahkan saat getaran itu terjadi tanah yang berada di tebing dan di jalan telah mengalami penurunan tanah," kata masyarakat Pekon (Desa) Ghiham, Kecamatan Sekincau Lampung Barat, Haryadi (39) sekitar 246 Km dari Bandarlampung, di Ghiham, Senin.

Dia menjelaskan, kondisi tanah di jalur lintas barat sangat labil dan rawan longsor. Menurut dia, setiap kali terjadi gempa tanah yang berada di dasar jurang mulai ambrol.

"Yang kami khawatirkan saat terjadi gempa yang dasyat, maka titik longsor tersebut akan ambrol dan memutuskan akses transportasi sumatera, selain itu keselamatan masyarakat dan pengguna jalan jelas menjadi taruhannya," kata dia.

Kemudian lanjut dia, pemerintah segera memberikan tindakan akan kondisi titik longsor jalur lintas barat.

"Bila titik longsor jalur lintas barat tidak mendapat tanggapan, maka di pastikan jalur lintas barat akan terancam putus, pasalnya beberapa titik longsor tersebut semakin mengkhawatirkan," katanya.

Jalur lintas barat (Jalinbar) menjadi akses jalan utama menuju beberapa daerah di sumatera.

Kondisi kerusakan dan titik longsor semakin membahayakan pengguna jalan dan masyarakat. Pencegahan perlu di lakukan segera oleh pemerintah pusat, agar titik longsor tersebut tidak semakin parah dan memutuskan akses transportasi Sumatra.

Semaki parahnya kondisi titik longsor disebabkan karena getaran gempa yang kerap terjadi di Lampung Barat, sehingga titik longsor tersebut, keadaan tanah telah mengalami penurunan, bahkan tanah yang berada di bawah jurang ambrol.

Selain getaran gempa, kendaraan bermuatan besar pun ikut andil dalam memperparah kerusakan dan titik longsor ini.

Kerusakan dan titik longsor jalur lintas barat, akan menjadi bom waktu bagi masyarakat dan pengguna jalan, pasalnya bila di biarkan tanpa ada tindakan perbaikan, maka bisa dipastikan akses transportasi sumatra benar benar terputus.

Sementara itu, Kasat lantas Polres Lampung Barat, Iptu Surono, mengatakan kondisi tanah jalan nasional ini labil.

"Tanah yang bercampur pasir, membuat jalan nasional ini labil dan rentan akan bahaya longsor," kata dia.

Dia menjelaskan, butuh tindakan yang bijak dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan dan titik longsor, sehingga tidak mengancam keselamatan pengendara dan masyarakat.

"Kerusakan dan titik longsor sudah semakin parah, sehingga dibutuhkan tindakan cepat, sehingga kondisi ini tidak akan memakan korban, selain itu berharap agar pengguna jalan dan masyarakat dapat waspada melintasi jalan nasional ini, sebab kondisi kerusakan tersebut akan berpotensi kecelakaan lalu lintas," katanya.(*)

Derita TKI Lalu, Kenapa Masih Kirim TKI ke Sana?

INDONESIA PLASA BY: TONI.S


Tidak semua negara memberikan perlindungan yang baik kepada tenaga kerja asing. Deputi Penempatan TKI BNP2TKI Ade Adam Noch mengatakan, Arab Saudi adalah salah satu negara dengan koridor hukum yang lemah dalam hal perlindungan tenaga kerja perseorangan, seperti pembantu rumah tangga.

Lantas, mengapa Pemerintah Indonesia tetap melanggengkan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara ini? "Ini kan masih proses untuk melakukan diplomasi sekarang. Apakah nanti akan berujung kepada moratorium, itu bukan wilayah saya," kilah Ade di Warung Daun Cikini, Sabtu (20/11/2010).

Ade mengatakan, kekuatan perlindungan terhadap tenaga kerja asing tergantung pada negara tujuannya. Menurutnya, Arab Saudi melihat profesi pembantu rumah tangga sebagai wilayah privat yang tak bisa diintervensi oleh publik sehingga mungkin saja terjadi banyak pelanggaran.

Berbeda dengan pembantu rumah tangga, para TKI yang memang diproyeksikan bekerja di suatu perusahaan lebih terjamin karena diatur dalam perlindungan hukum yang jelas dan memiliki serikat pekerja. Sementara itu, pembantu rumah tangga, lanjutnya, jarang yang memiliki sentra atau serikat.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan pemerintah masih terus mengirimkan TKI ke Arab Saudi karena pemerintah belum menetapkan Arab sebagai zona merah penempatan TKI.

Menurut UU, negara zona merah hanyalah untuk negara konflik. "Jadi perlu ditambah dengan negara-negara yang koridor hukumnya atau karakternya tidak menghormati perempuan, HAM, tidak menempatkan pekerja sebagai pihak yang harus dilindungi. Ya kita harus membuat itu sebagai zona merah," katanya.

Sementara itu, pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwana mengatakan meski perlindungan hukum terhadap TKI di Arab Saudi lemah, pengiriman TKI masih dimungkinkan jika pemerintah mau membuat konvensi bilateral secara khusus.

"Saya usulkan buat konvensi seperti ini secara bilateral, bukan multilateral, untuk melindungi TKI-TKI. Majikan-majikan di Arab lebih takut dengan tenaga kerja dari Filipina dan Banglades. Mereka kan anggap TKI kita itu manut-manut saja, dipukul mau. Butuh ketegasan pemerintah untuk menanggapi ini," ucapnya.

TKI Nasib TKI Seperti Layang-Layang...

INDONESIA PLASA BY: TONI.S


Nasib tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, terutama mereka yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, memang mengenaskan. Nasib mereka mengambang tidak pasti.

Pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengibaratkan nasib mereka seperti layang-layang. "TKI kita yang jadi pembantu rumah tangga itu tergantung penuh pada majikan, seperti layang-layang. Kalau baik ya enggak apa-apa. Kalau tidak ya dipukulin apalagi kalau kompetensinya rendah," ungkapnya di diskusi mingguan Polemik di Warung Daun Cikini, Sabtu (20/11/2010).

Nasib tenaga kerja perseorangan ini berbeda dengan nasib para TKI yang menjadi buruh di pabrik-pabrik luar negeri. Para buruh biasanya sudah memiliki pola perlindungan yang baik.

Untuk itu, lanjutnya, perlu kepastian perlindungan bagi para TKI yang menjadi pembantu rumah tangga. Hikmahanto memuji tindakan Menlu Marty Natalegawa yang sudah memanggil langsung Dubes Arab Saudi untuk Indonesia untuk menjelaskan langsung. Namun itu tidak cukup.

"Presiden juga harus sampaikan kepada Presiden Saudi Arabia untuk menegaskan kami tidak mau dijadikan budak di negara Anda," katanya.

Hikmahanto menegaskan dua hal yang harus dicapai dalam diplomasi, bahwa presiden telah melakukan perlindungan terhadap warga negaranya di luar negeri serta publik percaya bahwa presiden akan melindungi warga negaranya di mana saja.

Hal ini harus ditindaklanjuti pula dengan evaluasi pengiriman TKI ke Arab oleh Menakertrans. "Kita bisa saja seperti yang dikatakan Menlu, kita akan moratorium. Ki perlu bargaining," tandasnya.

BIBIR ATAS INI HILANG AKIBAT DI PUKUL BERKALI-KALI DENGAN BENDA TUMPUL

INDONESIA PLASA BY: TONI.S


Paman Sumiati, Zulkarnain, membantah adanya pemberitaan bahwa bibirnya keponakannya digunting oleh majikannya. Dari pengakuan Sumiati, hilangnya bagian atas bibirnya adalah akibat dipukul berkali-kali dengan kayu oleh majikannya.

Akibat hantaman benda tumpul berkali-kali itu, bagian atas bibir Sumiati terkelupas dalam dan gigi depan juga rontok. Tidak digunting, tapi itu dipukul berkali-kali. Bagian bibir yang hilang itu, seperti huruf U, kaya terowongan, dalam "Tidak digunting, tapi itu dipukul berkali-kali. Bagian bibir yang hilang itu, seperti huruf U, kaya terowongan, dalam," terangnya.

Kepada Zulkarnain, Sumiati mengaku tidak jelas sebab-musabab setiap kali ia disiksa oleh majikannya.

"Dia bilang, main pukul saja kalau majikan lagi marah. Enggak jelas alasannya," ujarnya.

"Saya sebut tindakan majikannya itu kebiadaban dan pendzaliman. Karena Tuhan memberi manusia hidup, tapi kenapa dia (majikan) memperlakukan manusia seperti itu. Sadis dan biadab," ucap Zulkarnain sembari terisak menangis.

Dengan suara masih terbata-bata, karena terisak menangis, Zulkarnain menceritakan saat pertama kali dirinya bertemu Sumiati di rumah sakit. Zulkarnain menceritakan, Sumiati langsung menangis saat dirinya bersama rombongan Kemlu datang menghampirinya.

"Dia senang sekali waktu saya dan bapak-bapak dari Kemlu dan KJRI datang. Dia sampai keluar air mata, menangis bahagia," kisahnya.

Peluk dan cium, Zulkarnain berikan saat pertemuan mengharukan itu. Pasalnya, Zulkarnain sejak dari Jakarta ingin sekali melihat kondisi riil keponakannya itu.

Meski melihat kondisi luka-luka di sekujur tubuh, Zulkarnain tak langsung menanyakan soal sebab lukanya itu. Zulkarnain berusaha tak menambah kesedihan Sumiati, dengan menceritakan keadaan keluarganya di kampung halaman.

"Saya peluk dan cium dia. Saya ceritakan yang baik-baik saja dulu. Cerita tentang kampung halaman. Saya bilang, jangan pikirkan keadaan orangtuamu dulu, mereka sehat semua. Yang penting kamu sehat dulu. Kamu harus sabar, tabah, dan kuat jalani ini semua," ucap Zulkarnain kepada Sumiati.

"Dia tanya kabar adiknya yang perempuan. Karena Sumiati lah yang sering menggendong adiknya waktu kecil. Kangen, katanya," tambahnya.

SYUKURLAH PERINGKAT INDONESIA DI ATAS DUA NEGARA ASEAN MALAYSIA DAN SINGAPURA

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Indonesia meraih hasil yang sangat memuaskan pada hari kedelapan Asian Games XVI 2010 di Guangzhou, China, Sabtu (20/11/10). Pasukan "Merah Putih" mampu menambah perolehan dua medali emas dan dua perak, sehingga total mengumpulkan 4 emas, 6 perak dan 10 perunggu.

Ini menjadi prestasi tertinggi selama sepekan bertarung di Guangzhou, yang memberikan dampak positif terhadap posisi Indonesia di klasemen sementara daftar perolehan medali multi-event empat tahunan tersebut. Kini, Indonesia menduduki posisi 10, menggeser Singapura dan Malaysia yang nangkring di urutan 11 dan 13.

Namun untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih kalah dari Thailand. "Negeri Gajah Putih" tersebut saat ini berada di urutan enam dengan perolehan 7 emas, 7 perak dan 19 perunggu.

Dua emas Indonesia pada hari kedelapan Asian Games ini diperoleh melalui perahu naga putra nomor 250 meter dan ganda putra bulu tangkis nomor perseorangan. Sedangkan dua perak melalui layar, atas nama Oka Sulaksana, dan tim perahu naga putri nomor 250 meter.

Dengan demikian, tim perahu naga putra menjadi penyumbang emas terbanyak, karena sebelumnya mereka juga sudah menyabet dua emas melalui nomor 1.000 meter dan 500 meter lintasan lurus. Satu emas lainnya disumbang oleh Markis Kido/Hendra Setiawan, yang berhasil melewati pertarungan menegangkan nan melelahkan, ketika melawan ganda putra nomor satu Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.

Untuk perolehan medali secara umum, China terus mendulang emas. Tuan rumah menutup hari kedelapan ini dengan perolehan 138 emas, 65 perak dan 67 perunggu. Mereka jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Korea Selatan, yang "baru" meraih 52 emas, 43 perak dan 57 perunggu, disusul Jepang, dengan 29 emas, 52 perak dan 55 perunggu.