7 Oktober 2010

KARYAWAN MERPATI MULAI BISA BERNAPAS LEGA

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Airplanes of Merpati Nusantara Airlines

Keuangan PT Merpati Nusantara Airlines terus menunjukkan perbaikannya. Gaji karyawannya pun kini dibayar penuh.

Sejak beberapa bulan ini, gaji karyawan yang biasanya dibayar dua kali, telah dibayar penuh karena pemasukan pendapatan telah membaik.

"Ini menjadi salah satu indikator membaiknya finansial Merpati," kata juru bicara Merpati, Sukandi di Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Dalam empat bulan ke belakang, terangnya, keuntungan maskapai pelat merah tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup baik.

Menurutnya, peningkatan laba dirasakan pada Juni 2010 lalu di mana keuntungan tercatat mencapai Rp 5 miliar. Kemudian terus meningkat dan pada Agustus laba menjadi Rp 20 miliar.

"Ini adalah catatan terbaik di mana saat bulan Agustus adalah saat-saat low season, saat itu penumpang turun, tetapi laba kami malah naik," kata Sukandi.

Pada September lalu, dipastikan terjadi peningkatan signifikan mengingat bulan itu hampir semua airline berjadwal mengalami panenan penumpang mudik Lebaran.

"Kita belum tahu, tetapi ada peningkatan. Dan posisi Merpati sudah stabil," ujarnya.

Dijelaskannya, manajemen Merpati terus melakukan efisiensi terhadap biaya operasional korporasi sehingga bisa menghemat dana sebesar 10 persen hingga 12 persen.

"Utang current seperti ke Pertamina dan vendor lainnya yang bisa diperkecil, sehingga kami bisa membayarnya. Demikian juga dengan lessor pesawat yang sewanya dibayar ulang," ujarnya.

Sebagai contohnya, kredit penggunaan BBM dari Pertamina, sebesar Rp 200 miliar telah dibayar penuh bersama utang lain sebelumnya. Biaya BBM dengan lessor memakan dana sebesar 40 persen biaya operasional korporat.

Dengan tren yang terus meningkat, maka laba Merpati tahun ini dipastikan akan meningkat. Disebutkannya, pada 2009 lalu Merpati mencapai keuntungan bersih sebesar Rp 5 miliar.

"Tahun ini kami bisa menargetkan keuntungan sebesar Rp 10 miliar per bulan," tandasnya.

Saat ini Merpati mengoperasikan 22 unit pesawat yaitu sembilan unit Boeing 737 seri 300, 400 dan 500, dua Boeing 737-200, dua Fokker 100, dua MA-60, dua Cassa dan empat Twin Otter.

Intervensi politik terhadap Kadin Jalan untuk Menjadi Menteri

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Suryo Bambang Sulisto (kanan) resmi menjadi Ketua Umum Kadin periode 2010-2015 setelah melakukan Sertijab dengan Plt Ketua Kadin lalu, Adi Putra Tahir (kiri) di Menara Kadin, Selasa (28/9/2010).
Kemungkinan intervensi politik terhadap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diperkirakan masih berlangsung. Bahkan, kemungkinan intervensi dengan kepengurusan baru itu diprediksi termasuk besar.

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi di Bandung, Selasa (5/10/2010), mengatakan, masih banyak kalangan mempersepsikan ketua umum Kadin sebagai jalan menjadi menteri. Jika masuk ke wilayah itu, Kadin otomatis sudah terlibat dalam politik.

Dalam Musyawarah Nasional VI Kadin di Jakarta, akhir September lalu , Suryo Bambang Sulisto terpilih sebagai ketua umum. Kedekatan emosional pengurus di Kadin yang banyak berasal dari partai tertentu mendukung besarnya peluang Kadin intim dengan politik amat besar.

"Kalau dilihat peran historis, Kadin tampaknya lebih banyak sebagai stempel persetujuan bagi kebijakan-kebijakan pemerintah," katanya.

Acuviarta mencontohkan, saat terjadi persoalan-persoalan pelik menyangkut dunia usaha terkait liberalisasi perdagangan mencakup persoalan ketenagakerjaan, perubahan harga-harga yang diatur pemerintah, Kadin justru kurang gencar bersuara. Kadin lebih banyak berkutat dalam persoalan berbagai paket insentif yang diberikan pemerintah.

INDONESIA BISA MASUK LIMA BESAR DUNIA BIDANG EKONOMI

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
PROYEKSI EKONOMI

KOMPAS/RIZA FATHONI
Crane memindahkan peti kemas di dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Selasa (5/1). Pertumbuhan volume ekspor Indonesia berdasarkan APBN tahun 2010 adalah 5,1 persen, di mana volume ekspor nonmigas diperkirakan akan tumbuh sebesar 6 hingga 7,5 persen.
Pada tahun 2030 Indonesia diproyeksikan masuk dalam lima besar perekonomian dunia dengan produk domestik bruto 5,1 triliun dollar Amerika Serikat.

”Dengan jumlah penduduk 285 juta jiwa pada tahun 2030, ekonomi Indonesia diharapkan akan masuk lima besar di dunia setelah China, Amerika, Uni Eropa, dan India,” kata Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung dalam orasi ilmiah dalam rangka dies natalis ke-47 Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/10/2010).

Orasi disampaikan dalam sidang terbuka IPB yang dipimpin Rektor IPB Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc. Pada acara itu juga diluncurkan beberapa produk unggulan inovasi IPB.

Saat ini, kata Chairul, nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia 700 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.300 triliun. Tahun depan diperkirakan PDB akan naik menjadi Rp 7.000 triliun atau 770 miliar dollar AS.

Bangsa Indonesia memiliki tiga kekuatan besar. Pertama, sumber daya alam yang melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai faktor produksi.

Kedua, Indonesia memiliki letak geografis yang menguntungkan karena terletak di jantung kawasan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia mencakup Asia Timur, Asia Selatan, dan Australia-Selandia Baru.

Ketiga, Indonesia memiliki budaya dan keindahan alam. Keanekaragaman budaya nasional ini merupakan aset wisata dan sumber devisa.

”Selama ini sumber daya alam Indonesia menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi di samping ditunjang konsumsi masyarakat. Ekspor nasional sebagian berasal dari hasil alam,” kata Chairul.

Pada masa depan, pemanfaatan sumber daya alam harus lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat. ”Apa gunanya kita menjadi negara modern, tetapi income rakyat rendah. Buat apa negara kita maju kalau hanya dinikmati sekelompok orang,” ujar Chairul.

Desain pembangunan


Rektor IPB mengatakan, IPB telah mendapatkan mandat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi pelopor dalam ketahanan pangan.

Persoalan pangan, energi, dan lingkungan bukanlah persoalan yang independen, tetapi ada tali- temali dengan persoalan lain dalam konteks pembangunan nasional, khususnya ekologi, agraria, kemiskinan, dan sosial.

”Solusi terhadap persoalan pangan, energi, dan lingkungan juga berkaitan erat dengan desain pembangunan nasional secara makro. Dengan masih adanya krisis pangan dan energi, sudah saatnya diperlukan perspektif baru pembangunan yang lebih berkeadilan, berkedaulatan, dan berkelanjutan,” ujar Herry menjelaskan.

Adapun produk unggulan inovasi IPB yang diluncurkan kemarin antara lain varietas unggul padi rawa yang mampu menghasilkan 4,2 ton per hektar.

Selain itu, ada juga varietas cabai IPB, yaitu CH3, seloka, dan pesona, yang mempunyai rasa pedas hingga 700 kali lebih pedas daripada cabai biasa, dan varietas unggul kentang DEA yang mampu menghasilkan 27-32 ton per hektar.

Investasi Turki Dijadikan Pintu Gerbang ke Eropa

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

ISTANBUL, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, Indonesia akan benar-benar memanfaatkan Turki sebagai sasaran ekspor dan menarik investasinya ke Indonesia. Turki juga layak dijadikan sasaran khusus untuk pengembangan perdagangan internasional Indonesia karena memiliki posisi sangat strategis sebagai jalan masuk ke benua Eropa.

"Pada Turki kita akan serius. Dia bisa kami jadikan sebagai jalan masuk ke arah utara, atau ke Eropa," ujar Hatta sesaat setelah mendarat di Istanbul, Turki, Rabu (6/10/2010) dalam rangka menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri dalam Standing Committee for Economic and Commercial Cooperation (COMCEC) ke-26 OKI pada 7 Oktober 2010.

Sebelumnya, pemerintah RI dan Turki bersepakat meningkatkan hubungan bilateral. Sebagai realisasinya, kedua negara menandatangani delapan Nota Kesepahaman (MoU) yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Turki Abdullah Gul pada Juni 2010 lalu di Ankara, Turki.

Kedelapan MoU itu adalah pertama, MoU di bidang kerja sama teknik yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan Menteri Perindustrian Turki. Kedua, perjanjian di bidang industri pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan menteri pertahanan Turki. Ketiga, MoU di bidang kerjasama Industri Kecil Menengah (IKM) yang ditandatangani Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perindustrian Turki. Keempat, perjanjian di bidang Transportasi Laut yang ditandatangani Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan menteri perhubungan Turki.

Kelima, MoU bidang pengembangan tenaga kerja yang ditandatangani Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Turki. Keenam, perjanjian pertukaran program budaya dan pariwisata yang ditandatangani Menteri Kebudayaan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Kebudayaan Turki.

Ketujuh, MoU di bidang investasi yang ditandatangani Kepala BKPM Gita Wirjawan dan kepala badan investasi Turki. Kedelapan, MoU di bidang televisi antara TVRI dengan RTR Turki, yang ditandatangani Direktur Pemberitaan TVRI Yon Anwar dan Direktur RTR Turki.

Sebelum kedelapan MoU dan perjanjian itu, Indonesia-Turki juga sudah menandatangani perjanjian penting lainnya, yakni Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik, Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, Persetujuan Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal Bersama, MoU mengenai Upaya Peningkatan Volume Perdagangan Indonesia-Turki menjadi 2 milyar dollar AS serta MoU Pertukaran Informasi antara Bank Indonesia dengan Banking Regulation and Supervision Agency of Turkey.

RUPIAH MASIH KUAT NAIK 5 POIN

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Rabu, 6 Oktober 2010 | 15:44 WIB

JAKARTA, Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore, naik tipis lima poin menjadi Rp 8.920 - Rp 9.230 per dolar dari sebelumnya Rp 8.925 - Rp 8.935, karena pelaku pasar masih membeli rupiah.

Equiety Chief PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan, di Jakarta, Rabu, mengatakan, rupiah masih menguat, namun dalam kisaran sempit, karena Bank Indonesi (BI) tetap berada dipasar mengawasi pergerakan mata uang lokal tersebut.

"BI tetap memantau pergerakan rupiah agar kenaikannya tidak terlalu tinggi dan cepat," katanya, Rabu (6/10/2010).

Kenaikan rupiah yang relatif kecil itu, menurut dia, juga karena perdagangan saham yang semula positif kembali negatif, karena pelaku mulai melepas saham yang dimiliki akibat kenaikan dalam beberapa hari lalu.

"Menguatnya saham-saham unggulan dan lapis dua sempat mendorong indeks harga saham gabungan mnembus level 3.600 poin," katanya.

Menurut dia, kenaikan rupiah yang relatif kecil memang diatur oleh BI agar eksportir dalam menghitung harga jual produk di pasar ekspor.

"Apabila kenaikan rupiah tidak teratur, maka eksportir mengalami kesulitan untuk menghitung harga jual produk ekspor tersebut," ucapnya.

Rupiah, lanjut dia, kalau melihat kondisi memang masih dapat bergerak naik, karena pelaku lokal masih membeli rupiah, meski indeks harga saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada Rabu cenderung melemah.

"Kami memperkirakan kenaikan rupiah yang kecil itu, karena tertahan oleh melemahnya indeks BEI pada saat ini," ucapnya.

Menurut dia, posisi rupiah saat ini sangat baik dan berpeluang untuk menguat lagi, karena sentimen positif dari eksternal kemungkinan masih berlanjut.

"Apalagi dolar AS terhadap euro dan yen melemah tajam," katanya.

MOTIF BATIK Edisi Terbatas Menunggu Apresiasi

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Wajah Wakil Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Sri Murniati Widodo terlihat sumringah. Di podium, Rabu (6/10/2010), ia pun menyambut gembira langkah produsen elektronik LG yang menyiapkan 15 unit produk elektronik rumah tangga dengan desain pembatikan khas Indonesia.

Murniati memang tidak sendirian. Ada 15 seniman batik nasional di bawah naungan YBI yang ikut ambil bagian dalam proses tersebut yakni Komarudin Kudiya dengan sentuhan motif Garut, Benny Adrianto (motif Kalimantan), Onny Karyani (motif Tanjung Pinang), Hendri Suprapto (motif Yogyakarta), Umi S Adisusilo (motif Semarang), Siti Maimona (motif Madura), Darwati A Gani (motif Aceh), Nora Gunawan (motif Solo), Katura (motif Cirebon), Liem Poo Hien (motif Pekalongan), Uswatun (motif Tuban), Supriyadi Harmaen (motif Tasikmalaya), Rusmini Darmono (motif Banyumas), Siti Ruminah (motif Indramayu), dan Mahmudah (motif Jambi). Masing-masing dari mereka menggarap satu unit produk.

Dalam kesempatan itu, sebagaimana dikatakan oleh Presiden Direktur PT LG Elektronics Indonesia (LGEIN) Kim Weon Dae, 15 unit produk dimaksud adalah lima kulkas ekstra besar dengan pintu bersisian (side by side), lima kulkas dua pintu di atas 250 liter, serta lima mesin cuci bukaan depan (front loading). Menurut rencana, proses itu harus sudah kelar sekaligus diperkenalkan kepada khalayak pada November. Nantinya, akan ada 15 unit produk dengan desain saling berbeda. "November bertepatan dengan hari ulang tahun ke-20 perusahaan," katanya.

Sementara itu, Direktur Penjualan LGEIN Budi Setiawan mengatakan dalam kesempatan tersebut 15 unit produk itu memang edisi terbatas. Kelak, kalau sudah bermotif batik, seluruh produk akan dilelang. Uang hasil lelang akan disumbangkan kepada lembaga-lembaga sosial. "Harga produknya sendiri bervariasi antara Rp 6 juta sampai Rp 25 juta per unit," kata Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan 15 unit produk bermotif batik nantinya juga akan diperlihatkan kepada masyarakat luas dengan harapan memperoleh banyak apresiasi. Jika memang harapan itu benar-benar terwujud, terang Budi, bakal ada realisasi produk dimaksud diproduksi massal.

Sementara itu, Sri Murniati Widodo juga berharap agar 15 produk tersebut bisa dipamerkan di berbagai gerai LG di mancanegara. "Harus dicantumkan pula keterangan kalau corak batik tersebut adalah dari Indonesia," katanya.

SRIWIJAYA DATANGKAN 20 BUAH BOEING 737-800 NG

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Ilustrasi

JAKARTA, Tak mau kalah dengan Garuda Indonesia yang telah mengadakan pesawat gres asal Amerika Serikat, Boeing 737-800 Next Generation, maskapai penerbangan swasta, Sriwijaya Air, pun segera mendatangkan 20 pesawat serupa.

Pesawat-pesawat tersebut akan digunakan oleh Sriwijaya untuk pengembangan operasi penerbangan hingga ke Australia dan negara-negara di Asia.

Senior Corporate Communication Manager Sriwijaya Ruth Hanna Simatupang mengatakan, perjanjian pengadaan pesawat tersebut akan dilakukan pada 12 Oktober 2010 di markas Boeing, Seattle, Amerika Serikat.

Komisaris utama Sriwijaya, Hendry Lie, beserta dua komisaris lainnya, Fandy Lingga dan Capt Sunaryo Yosopratomo, serta Vice Financial Director Jefferson Jauwena akan menandatangani perjanjian jual-beli 20 pesawat baru tersebut.

Manajemen Sriwijaya memilih menggunakan pesawat B737-800 NG berdasarkan berbagai faktor efisiensi dan keuntungan untuk pengembangan operasi penerbangan Sriwijaya ke depan.

Pesawat B737-800 NG yang akan digunakan oleh Sriwijaya ini memiliki kapasitas daya angkut dari 162 orang untuk pembagian dua kelas tempat duduk hingga 189 orang untuk satu kelas tempat duduk.

"Pesawat B737-800 NG yang akan dioperasikan oleh Sriwijaya ini akan diandalkan untuk memperkuat dan mengembangkan penerbangan di berbagai rute, baik di wilayah Indonesia maupun rute-rute regional," kata Hanna dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (6/10/2010).

Menurutnya, penambahan 20 pesawat baru pada Sriwijaya ini juga merupakan jawaban atas tawaran menarik yang dilontarkan oleh Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan. Tawaran tersebut berupa keikutsertaan dalam penyediaan 4.000 kursi ke Australia yang akan dilepas ke pasar industri penerbangan nasional pada tahun 2011.

IMF' PEMULIHAN MODERAT DI RUSIA

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto. Ekonomi Rusia akan menikmati pemulihan "moderat" tumbuh 4,0 persen pada 2010 dan 4,3 persen tahun depan setelah mencatat gelombang panas, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Rabu (6/10/2010).

Sebuah musim panas dengan rekor suhu tinggi dan kebakaran hutan dapat "mengurangi pertumbuhan jangka pendek" di Rusia, namun pemulihan akan dipimpin oleh konsumsi sendiri berkelanjutan," kata World Economic Outlook, Dana Moneter Internasional.

Harga komoditas yang tinggi adalah kekuatan pendorong pemulihan di kawasan, namun ’rebound’ yang sedang berlangsung masih tergantung pada dukungan kebijakan," dan reformasi di sektor publik.

Negara-negara di wilayah bekas Soviet CIS rata-rata akan tumbuh sebesar 4,3 persen tahun ini dan 4,6 persen tahun depan, namun performa mereka akan tergantung pada Rusia karena perdagangan dan pengiriman uang dari ekonomi daerah terbesar di kawasan ini.

Hanya Kyrgyzstan perekonomian regional yang kontraksi tahun ini, sebesar 3,5 persen setelah pemberontakan berdarah dan pengusiran mantan presiden Kurmanbek Bakiyev, tetapi prospek untuk tahun depan adalah pertumbuhan sebesar 7,1 persen.

Turkmenistan akan memiliki pertumbuhan tertinggi di kawasan ini dengan 9,4 persen pada 2010 dan 11,5 persen pada 2011, didorong oleh peningkatan volume ekspor gas dan "investasi skala besar."

Ekonomi terbesar di Asia Tengah, Kazakhstan akan tumbuh sebesar 5,4 persen dan 5,1 persen tahun ini dan tahun depan, katanya.

Ukraina akan tumbuh sebesar 3,7 persen dan 4,5 persen, dan Belarus sebesar 7,2 persen dan 6,2 persen.

Kawasan ini rentan terhadap perubahan harga komoditas global, dan ekonomi Rusia tetap tergantung pada tren pasar keuangan global seperti volatilitas arus modal.

Laporan itu memuji rezim nilai tukar Rusia yang lebih fleksibel, membantu mencegah modal spekulatif. Ekonomi lain, terutama Kazakhstan, akan diuntungkan dari membuat nilai tukar lebih fleksibel, karena dapat menjadi instrumen dalam menyesuaikan terhadap guncangan.

Ini juga akan menjadi "kritis" bagi Kazakhstan untuk menyusun strategi transparan menangani kredit macet untuk membuat sektor keuangan lebih sehat.

GARUDA DENPASAR-OSAKA 7 KALI SE MINGGU

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Penerbangan

Reuters
Garuda Indonesia
Untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar dan dalam kaitan peningkatan pelayanan kepada para pengguna jasa, mulai Kamis (7/10/2010), Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan rute Osaka-Denpasar (PP) dari yang sebelumnya 5 kali seminggu menjadi 7 kali seminggu.

Garuda Indonesia melayani penerbangan rute Denpasar-Osaka setiap hari dengan jadwal keberangkatan dari Denpasar (GA 882) pukul 00.55 Wita dan tiba di Osaka pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat berangkat kembali dari Osaka (GA 883) pukul 11.00 waktu setempat dan tiba di Denpasar pada pukul 17.15 Wita. Penerbangan ini menggunakan pesawat jenis A330-300 dengan kapasitas kursi 257 penumpang dengan konfigurasi 42 kelas bisnis dan 215 kelas ekonomi.

"Penambahan frekuensi penerbangan Denpasar-Osaka dari lima kali menjadi tujuh kali seminggu merupakan upaya Garuda Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat seiring terus berkembangnya trafik di antara kedua kota dan untuk memberikan kemudahan bagi para pengguna jasa," kata VP Corporate Communications Garuda, Rabu kemarin.

Penerbangan Osaka Denpasar dilengkapi layanan Garuda Indonesia Experience, sebuah layanan yang memadukan keunikan khas Indonesia dalam seluruh layanan penerbangan, mulai dari layanan pre, in, dan post-flight.

Dalam penerbangan ini, penumpang juga akan dilayani oleh awak kabin yang berasal dari Jepang yang siap untuk membantu para penumpang dalam hal kemudahan komunikasi pada saat memerlukan bantuan ataupun pelayanan selama dalam penerbangan.

Selain itu, penerbangan ini juga menawarkan layanan Immigration on-Board. Melalui layanan ini, para penumpang dengan nyaman dapat melakukan pengurusan dokumen keimigrasian berupa pemberian visa on arrival di atas pesawat sehingga para penumpang tidak perlu mengantre pada meja imigrasi pada saat kedatangan.

Saat ini, selain melayani rute penerbangan Osaka-Denpasar, Garuda Indonesia juga melayani kota-kota lainnya di Jepang, yaitu Nagoya-Denpasar sebanyak 3 kali seminggu, Tokyo-Denpasar sebanyak 7 kali seminggu, dan Tokyo-Jakarta sebanyak 7 kali seminggu.

LION AIR BANGUN HANGGAR DI MANADO

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Lion Air Bangun Hanggar di Manado
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono
Kamis, 7 Oktober 2010 | 17:41 WIB

Lion Air di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Perawatan pesawat yang dimiliki sendiri dapat menghemat biaya perawatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan pajak, meningkatkan kemampuan tenaga kerja di bidang perawatan dan yang terpenting dapat meningkatkan kehandalan reliability pes
JAKARTA, Maskapai Lion Air membangun Hanggar Pusat Perawatan Pesawat di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara. Hanggar ini dimaksudkan sebagai pusat perawatan pesawat di Indonesia bagian timur.

Peletakan batu pertama pembangunan Hanggar Pusat Perawatan Pesawat Lion Air di Menado dilaksanakan pada 7 Oktober 2010 oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang dan Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana.

"Pembangunan hanggar merupakan kebutuhan mendesak seiring perkembangan industri penerbangan nasional. Perawatan pesawat yang dimiliki sendiri dapat menghemat biaya perawatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan pajak, meningkatkan kemampuan tenaga kerja di bidang perawatan dan yang terpenting dapat meningkatkan kehandalan (reliability) pesawat, keamanan dan keselamatan penerbangan," kata Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana , Kamis ini.

Lion Air sebagai maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia, memang menyadari pentingnya fasilitas Hanggar Pusat Perawatan Pesawat karena terus mengembangkan operasi penerbangan.

Kini tiap hari, maskapai ini melayani 390 penerbangan ke seluruh Indonesia, mengangkut 62.000 penumpang, dan ditargetkan pada tahun 2010 akan mengangkut 20 juta penumpang.

Dipersenjatai dengan 64 unit pesawat dan terus akan bertambah, Lion pun makin memantapkan posisinya. Di masa mendatang, Lion akan makin menguat dengan telah dipesannya 178 unit pesawat Boeing 737-900 ER.

Pembangunan hangar di Manado sudah sangat tepat karena tidak ada fasilitas serupa di kawasan Indonesia Timur , Menado merupakan salah satu destinas i Internasional, letaknya cukup strategis untuk penerbangan jarak jauh (jet) dan jarak pendek (propeller) serta wilayah sekitar bandara masih cukup luas.

Untuk tahap awal, fasilitas hangar perawatan pesawat milik Lion Air akan dibangun di atas tanah seluas 12 hektar dengan kapasitas hangar maksimum menampung 2 pesawat Boeing 737-900ER.

Struktur bangunan buatan Rubb Aviation USA, bangunan berlantai dua. Lantai dasar terdiri dari Engine Shop, Cabin Repair Shop, Avionic Shop, Non Distructvie Test Shop, Hydraulic Component Shop, Wheel Brake shop dan Ground Support Equipment. Sedangkan lantai dua untuk perkantoran dan guest house karyawan.

PELUANG PASAR SEMESTER KE DUA CUKUP BAIK

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Peluang pasar di semester kedua 2010 diprediksikan terus meningkat dan berpotensi memberikan kontribusi laba. Bertolak dari situlah sebagaimana dikatakan oleh Sales & Marketing Division Head PT Lippo Cikarang Tbk Syukurman Larosa, pihaknya meluncurkan kluster residensial terbaru Greenwood di semester dua 2010. "Ini yang keempat di kawasan Elysium Residence," katanya, kemarin, di kawasan Lippo Cikarang.

Pendahulu Greenwood adalah Elysium Garden, Le Jardin, dan Ivory Garden. Total keseluruhan lahan di Greenwood adalah lima hektare. Sementara, total luas Elysium Residence adalah 126 hektare. Greenwood yang berdesain klasik modern kelak terdiri dari 108 unit residensial. Banderolnya per unit mulai dari Rp 700 jutaan. Elysium Residence dengan total unit 3.500 hunian diharapkan pada 2014 berhasil merampungkan seluruh total 12 klusternya, sesuai rencana.

Syukurman juga menjelaskan bahwa penjualan unit residensial semester pertama 2010 mulai dari Januari hingga Juli meningkat 30 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Dari situ, ia mempunyai harapan andai kluster teranyar tersebut juga dapat memberi kontribusi laba sama bagusnya bagi penjualan residensial pada periode sekarang.

Bisnis PT Lippo Cikarang Tbk yang berbasis ekonomi industri bermodalkan lahan seluas 3.000 hektare. Dari jumlah itu, 1.650 hektar dialokasikan sebagai kawasan industri. Saat ini ada 632 perusahaan manufaktur yang aktif beroperasi di dalamnya. Seturut catatan, ada sekitar 250.000 orang yang melakukan aktivitas bisnis setiap hari kerja di Lippo Cikarang.

PERJANJIAN DAGANG OKI BELUM DI RATIFIKASI

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Perjanjian perdagangan bebas antarnegara Organisasi Konferensi Islam atau OKI yang sudah dibuat sejak tahun 1990, ternyata belum juga diratifikasi oleh Indonesia, hingga saat ini.

Kesibukan pemerintah membuat ratifikasi ini terus menerus tertunda, padahal hal tersebut akan lebih memperlancar arus barang dari Indonesia, sehingga dapat dikembangkan.

"Kami akan percepat proses ratifik asi ini, karena sudah sejak 1990. Akan tetapi karena kesibukan, belum dilakukan juga . Saya akan percepat sekarang," kata Menteri Koordionator Perekonomian Hatta Rajasa di Istanbul, Turki, Kamis (7/10/2010) di sela-sela pertemuan tingkat menteri Standing Committee Kerjasama Ekonomi dan Komersial ( Economic and Commercial Cooperation /COMCEC) ke-26, OKI.

Negara-negara OKI telah menyusun sebuah kerangka kerjasama perdagangan bebas, jauh sebelum perjanjian perdagangan bebas ASEAN atau ASEAN plus China dibuat. Kerjasama perdagangan bebas OKI ini dibuat dalam sebuah kerangka kerja yang dinamakan Trade Preferential System Among the Member States of the OIC (TPS-OIC).

TPS-OIC ini dibuat pada tahun 1990 dalam pertemuan COMCEC ke-6. Sebagai tindak lanjut dari TPS-OIC ini, OKI juga menyusun The Protocol on Preferential Tariff Scheme for TPS-OIC (PRETAS). Produk inilah yang nantinya berisikan perpaduan tarif bea masuk atau bea keluar yang berlaku di 57 negara anggota OKI.

Namun, hingga saat ini. Indonesia merupakan salah satu negara yang belum menandatangi PRETAS, apalagi meratifikasinya. "Kita (Indonesia) baru menandatangani framework (kerangka kerjanya) nya, sedangkan PRETAS-nya belum," kata Hatta.

Menurut Hatta, pihaknya akan menjelaskan pentingnya arti PRETAS dalam mendorong perdagangan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, untuk mempercepat proses ratifikasi PRETAS, maka ratifikasinya tidak akan dilakukan melalui parlemen, melainkan cukup dengan keputusan presiden.

"Tidak semua ratifikasi harus atas persetujuan DPR RI, bisa juga oleh Presiden. DPR baru diperlukan jika dampak ratifikasi itu menyebabkan pengaruh pada APBN," ujarnya.

INDONESIA DAN TURKI KEJAR ANGKA 10 MILIAR RUPIAH

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Menko Perekonomian Hatta Rajasa hadir dalam pertemuan ekonomi Konfrenesi OKI di Istanbul, Turki

ISTANBUL, Indonesia dan Turki harus sama-sama bekerja keras agar nilai perdagangan keduanya mencapai 10 miliar dollar AS pada tahun 2015. Target itu hanya dapat direalisasikan jika ada cukup banyak proyek yang dibangun Turki di Indonesia dan proyek yang dikembangkan Indonesia di Turki.

"Sebagai tahap awal, ditargetkan sebelum 2013 harus mencapai 5 miliar dollar AS, dan dua tahun kemudian (2015) harus menjadi 10 miliar dollar AS. Namun, saya lihat lagi, target 5 miliar dollar AS itu paling lambat harus terealisasi sebelum 2014," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istanbul, Turki, Kamis (7/10/2010) di sela-sela pertemuan tingkat menteri Komite Tetap Kerjasama Ekonomi dan Komersial OKI (COMCEC) yang ke-26.

Menurut Hatta, beberapa proyek yang sudah dibicarakan di antara kedua negara adalah pembangunan pabrik terigu oleh pengusaha Turki di Indonesia dan mengembangkan pabrik pengolahan oleochemical berbasis minyak kelapa sawit mentah (CPO) di Turki. Selain itu, kedua negara akan membagun Techno Park atau kawasan industri yang berbasiskan keunggulan teknologi Indonesia dan Turki. Techno Park ini akan dibangun di Indonesia dan Turki.

"Ini harus dikejar karena nilai perdagangan kedua negara saat ini masih ada di kisaran 2 miliar dollar AS per tahun. Keunggulan Indonesia dibanding Turki adalah produk-produk kreatif. Itu biasa dipadukan dalam Techno Park tersebut," papar Hatta.

Khusus untuk proyek pembangunan pabrik terigu di Indonesia, Hatta menegaskan, hal itu harus selesai sebelum Presiden Turki Abdullah Gul berkunjung ke Indonesia. Gul direncanakan berkunjung ke Indonesia pada Maret-April 2011 atau paling lambat pada Juni 2011.

"Saya sudah bertemu dengan Presiden Gul. Beliau memastikan kunjungannya itu," ungkap Hatta.

INDONESIA INCAR NEGARA LEMAH DALAM SIDANG OKI

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

KOMPAS/ORIN BASUKI
Menko Perekonomian Hatta Rajasa hadir dalam pertemuan ekonomi Konfrenesi OKI di Istanbul, Turki
Indonesia akan memanfaatkan negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam atau OKI yang tergolong dalam kelompok negara ekonomi lemah. Negara tersebut dapat dijadikan pasar baru bagi industri manufaktur Indonesia yang saat ini tergolong unggul dibandingkan negara anggota OKI lainnya.

"Indonesia digolongkan sebagai salah satu dari 10 negara anggota OKI yang memiliki kemampuan ekonomi melebihi rata-rata negara OKI lainnya sehingga ada dalam satu kelompok dengan Turki, Iran, atau Malaysia. Ini yang akan kita manfaatkan secara maksimal," ungkap Menteri Koordionator Perekonomian Hatta Rajasa di sela-sela pertemuan tingkat menteri Komite Tetap Kerjasama Ekonomi dan Komersial OKI (COMCEC) ke-26.

Menurut Hatta, kekuatan Indonesia ada pada produk manufaktur dan makanan. Kedua komoditas itu benar-benar diperlukan oleh negara-negara anggota OKI yang berpenghasilan rendah. "Oleh karena itu, Indonesia perlu mengembangkan produk makanan dan manufaktur yang murah karena daya beli negara-negara itu memang rendah," kata Hatta seperti dilaporkan dari Istanbul, Turki, Kamis (7/10/2010).

Negara yang dapat dijadikan sasaran ekspor Indonesia sebagian besar ada di kawasan Afrika dan Asia Tengah. Asia Tengah dilanda peperangan dan kerap mendapatkan bencana alam sehingga tidak mampu mengembangkan perekonomiannya, begitu juga dengan negara-negara OKI di Afrika.

"Jasa konstruksi kita termasuk yang unggul di OKI. Oleh karena itu, kami tawarkan kepada negara-negara korban perang untuk mulai pembangunan infrastruktur. Kami tidak khawatir dengan pembayarannya sebab saat ini ada mekanisme pembiayaan IDB (Bank Pembangunan Islam) yang sengaja disediakan bagi negara-negara yang memiliki kelemahan ekonomi untuk membangun infrastruktur mereka," ujar Hatta.

Intervensi politik terhadap Kadin Jalan untuk Menjadi Menteri

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Suryo Bambang Sulisto (kanan) resmi menjadi Ketua Umum Kadin periode 2010-2015 setelah melakukan Sertijab dengan Plt Ketua Kadin lalu, Adi Putra Tahir (kiri) di Menara Kadin, Selasa (28/9/2010).
Kemungkinan intervensi politik terhadap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diperkirakan masih berlangsung. Bahkan, kemungkinan intervensi dengan kepengurusan baru itu diprediksi termasuk besar.

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi di Bandung, Selasa (5/10/2010), mengatakan, masih banyak kalangan mempersepsikan ketua umum Kadin sebagai jalan menjadi menteri. Jika masuk ke wilayah itu, Kadin otomatis sudah terlibat dalam politik.

Dalam Musyawarah Nasional VI Kadin di Jakarta, akhir September lalu , Suryo Bambang Sulisto terpilih sebagai ketua umum. Kedekatan emosional pengurus di Kadin yang banyak berasal dari partai tertentu mendukung besarnya peluang Kadin intim dengan politik amat besar.

"Kalau dilihat peran historis, Kadin tampaknya lebih banyak sebagai stempel persetujuan bagi kebijakan-kebijakan pemerintah," katanya.

Acuviarta mencontohkan, saat terjadi persoalan-persoalan pelik menyangkut dunia usaha terkait liberalisasi perdagangan mencakup persoalan ketenagakerjaan, perubahan harga-harga yang diatur pemerintah, Kadin justru kurang gencar bersuara. Kadin lebih banyak berkutat dalam persoalan berbagai paket insentif yang diberikan pemerintah.