ISTANBUL, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, Indonesia akan benar-benar memanfaatkan Turki sebagai sasaran ekspor dan menarik investasinya ke Indonesia. Turki juga layak dijadikan sasaran khusus untuk pengembangan perdagangan internasional Indonesia karena memiliki posisi sangat strategis sebagai jalan masuk ke benua Eropa.
"Pada Turki kita akan serius. Dia bisa kami jadikan sebagai jalan masuk ke arah utara, atau ke Eropa," ujar Hatta sesaat setelah mendarat di Istanbul, Turki, Rabu (6/10/2010) dalam rangka menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri dalam Standing Committee for Economic and Commercial Cooperation (COMCEC) ke-26 OKI pada 7 Oktober 2010.
Sebelumnya, pemerintah RI dan Turki bersepakat meningkatkan hubungan bilateral. Sebagai realisasinya, kedua negara menandatangani delapan Nota Kesepahaman (MoU) yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Turki Abdullah Gul pada Juni 2010 lalu di Ankara, Turki.
Kedelapan MoU itu adalah pertama, MoU di bidang kerja sama teknik yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dengan Menteri Perindustrian Turki. Kedua, perjanjian di bidang industri pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan menteri pertahanan Turki. Ketiga, MoU di bidang kerjasama Industri Kecil Menengah (IKM) yang ditandatangani Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perindustrian Turki. Keempat, perjanjian di bidang Transportasi Laut yang ditandatangani Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan menteri perhubungan Turki.
Kelima, MoU bidang pengembangan tenaga kerja yang ditandatangani Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Turki. Keenam, perjanjian pertukaran program budaya dan pariwisata yang ditandatangani Menteri Kebudayaan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Kebudayaan Turki.
Ketujuh, MoU di bidang investasi yang ditandatangani Kepala BKPM Gita Wirjawan dan kepala badan investasi Turki. Kedelapan, MoU di bidang televisi antara TVRI dengan RTR Turki, yang ditandatangani Direktur Pemberitaan TVRI Yon Anwar dan Direktur RTR Turki.
Sebelum kedelapan MoU dan perjanjian itu, Indonesia-Turki juga sudah menandatangani perjanjian penting lainnya, yakni Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik, Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, Persetujuan Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal Bersama, MoU mengenai Upaya Peningkatan Volume Perdagangan Indonesia-Turki menjadi 2 milyar dollar AS serta MoU Pertukaran Informasi antara Bank Indonesia dengan Banking Regulation and Supervision Agency of Turkey.
7 Oktober 2010
Investasi Turki Dijadikan Pintu Gerbang ke Eropa
INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA