16 November 2010

Pengamat: Pertamina Harus Mandiri Jalankan Bisnis

INDONESIA PLASA

"Pertamina harus diberikan kesempatan dan didukung untuk dapat mengembangkan diri dalam upaya meningkatkan dividennya kepada negara," kata pengamat ekonomi, Aviliani di Jakarta, Selasa.

Pernyataan Aviliani itu menanggapi evaluasi kinerja Pertamina pada kuartal III 2010. Selama kuartal tersebut, Pertamina tercatat sebagai BUMN penyumbang dividen terbesar dengan nilai tidak kurang dari Rp11,42 triliun. Hal itu menunjukkan bahwa laba Pertamina naik hampir 73 persen dibanding periode sama tahun 2009.

Menurut Aviliani, Pertamina sebagai BUMN migas harus tumbuh dan berkembang dengan cepat, karena kemajuan yang diperolehnya akan menunjukkan geopolitik dari negara ini.

"Karena itu Pertamina harus memiliki pangsa pasar minyak di dalam negeri minimal 50 persen," tegasnya.

Ia berpendapat, Pertamina sebagai BUMN harus diberikan kepercayaan mengembangkan unit usahanya secara mandiri tanpa harus dihambat oleh keputusan-keputusan yang cenderung bersifat politis.

"Ketika Pertamina terus dipercaya untuk mengelola blok-blok migas nasional, kemampuannya menghasilkan keuntungan bagi negara pun akan meningkat," ucap ekonom tersebut.

Apabila pemerintah mau serius mengembangkan BUMN, langkah-langkah strategis yang dilakukan manajemen korporasi harus mendapatkan dukungan dan persetujuan penuh, tambah Aviliani.

Secara terpisah pengamat energi dari ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto menyatakan perlu langkah yang lebih maju untuk mendorong Pertamina bisa berkembang dengan baik seperti melakukan akuisisi dengan Medco.

Kalau dilihat dari sisi bisnis, lanjut dia maka Medco mungkin lebih diuntungkan, karena Medco juga mempunyai lahan yang masih berproduksi, meski Pertamina secara strategis juga diuntungkan. "Yang penting Pertamina diberikan kesempatan dan didukung untuk maju lebih cepat," katanya.

Ia mengatakan, Pertamina memiliki beragam cara untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan nilai keuntungannya mulai dari revitalisasi sektor hulu migas sampai akuisisi portofolio dan blok-blok produktif yang telah beroperasi. "Dengan konsep akuisisi yang berkualitas, ekspektasi Pertamina untuk meningkatkan kapasitas produksinya dapat dicapai, " ujarnya.

Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto beberapa waktu lalu mengatakan, langkah Pertamina mengakuisisi 27,9 persen saham Medco adalah langkah korporasi yang tepat. "Nantinya Pertamina dapat meningkatkan produksi migas dan lapangan milik Medco. Setidaknya 10.000 barel per hari," ucapnya.

Kapasitas seluruh lapangan migas yang dikelola Medco mencapai 30.000 barel per hari. Alokasi migas sebesar itu dapat dimanfaatka untuk mencapai target lifting pemerintah sebesar 960.000 barel per hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA