16 November 2010

Bantuan Jepang Infrastruktur Dulu, Baru Relokasi

INDONESIA PLASA
Senin, 15 November 2010 | 22:05 WIB
Wakil Presiden Boediono.
Investor Jepang sebenarnya mau banget merelokasi industri manufakturnya ke Indonesia, khusunya di Jawa Barat dan Banten. Akan tetapi, syaratnya dipenuhi dulu. Apa sih syaratnya?

"Persoalannya, infrastruktur kita seperti jalan dan pelabuhan belum lengkap. Oleh sebab itu, mereka meminta pemerintah memnyiapkan persyaratan adanya infrastrukturnya yang menunjang kawasan industri tersebut lebih dulu ada," ujar Juru Bicara Wakil Presiden Boediono, Yopie Hidayat kepada pers, seusai pertemuan antara Wapres dengan President dan CEO JBIC Hirose Watanabe di Tokyo, Jepang, Senin (15/11/2010).

Dalam pertemuan itu, Wapres Boediono didampingi di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana serta Duta Besar RI Muhammad Lutfi.

"Jadi, sebenarnya mereka menyatakan minat besarnya untuk merelokasi industri manufakturnya ke kawasan Jawa Barat. Akan tetapi, persoalannya, infrastruktur kita seperti jalan dan pelabuhan belum lengkap. Oleh sebab itu, mereka minta pemerintah menyiapkannya lebih dulu," tambah Wapres.

Misalnya, contoh Yopie, mereka minta membangun jalan atau jalur rel kereta api. "Kalau memang pemerintah mau, mereka akan segera mengajukan proposal seperti rel kereta ke Kerawang atau Cilegon," papar Yopie lagi.

Danai proyek

Dalam kesempatan itu, Yopie mengungkapkan lagi. JBIC sebenarnya juga menyatakan minatnya untuk mendanai pembangunan PLTU di Jawa Tengah, khususnya dalam pasokan batubaranya. "JBIC juga akan mengajukan proposal untuk pembangunan jaringan transportasi batubara seperti jalur rel di Kalimatan Tengah, Timur dan Tengah," papar Yopie lagi.

Selain itu, tambah Yopie, JBIC juga berminat dalam pembangunan pembangkit listrik geothermal di Sarula, Sumatera Utara. "JBIC akan segera bernegosiasi dengan Pertamina, yang memiliki Sarula," jelas Yopie.

Menurut Yopie, JBIC akan mendanai pembangunan proyek pengolahan gas ukuran medium dan mini Indonesia yang memiliki sejumlah ladang gas, tentu akan efektif jika memiliki pengolahan gas alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA