16 November 2010

IPO Telkom Rayakan 15 Tahun IPO di New York

INDONESIA PLASA
Senin, 15 November 2010 | 19:49 WIB
PT Telekomunikasi Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau lebih dikenal sebagai Telkom akan memperingati 15 tahun pencatatan saham mereka di bursa saham terbesar dunia, New York Stock Exchange (NYSE), Senin (15/11/2010) pukul 16.00 waktu setempat atau Selasa (16/11/2010) pukul 04.00 WIB. Peringatan itu dirayakan bersama NYSE dengan menggelar acara closing bell ceremony untuk menutup transaksi perdagangan pada hari tersebut.

Untuk mewakili Telkom, acara itu akan dihadiri Direktur Utama Rinaldi Firmansyah, Direktur Keuangan Sudiro Asno, dan Vice President Investor Relations Telkom Agus Murdiyatno. Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng dan Komisaris Independen Petrus Sartono juga dijadwalkan hadir bersama Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT Telkomsel Herfini Haryono dan Deputy Vice President Corporate Secretary Telkomsel Aulia Marinta. Telkomsel adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang layanan telepon seluler.

Para petinggi Telkom tersebut telah tiba di New York, Minggu (14/11/2010) pagi. Rinaldi dijadwalkan mendapat kehormatan untuk membunyikan bel tanda penutupan perdagangan di bursa saham New York tersebut.

Sebagai informasi, Telkom adalah badan usaha milik negara (BUMN) pertama yang mencatatkan penjualan saham di bursa terbesar dunia ini bersamaan dengan initial public offering di Bursa Efek Jakarta dan London Stock Exchange pada 14 November 1995.

Setelah 15 tahun berlalu, manajemen Telkom menilai bahwa perdagangan saham perseroan di Wall Street ini memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan, seperti meningkatkan transparansi perusahaan dalam memberikan pelaporan keuangan, meningkatkan kualitas tata kelola perusahaan, dan memberi keuntungan berupa premium valuasi dibanding jika hanya melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia.

Secara rata-rata, perusahaan yang melakukan listing di negaranya dan NYSE memiliki valuasi lebih tinggi, sekitar 13,9 persen, dibanding hanya listing di negaranya.

Selain itu, sebagai perusahaan milik negara yang 52,47 persen sahamnya (per 31 Desember 2009) dikuasai oleh negara, pencatatan saham di bursa global diharapkan mampu membangkitkan kebanggaan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA