14 Desember 2010

TIGA KUNCI KEBERHASILAN EKONOMI CHINA

INDONESIA PLASA BY: TONI.S

Laporan dari Beijing, China
Keberhasilan ekonomi China didukung oleh produktivitas sumber daya manusia yang berakar pada nilai-nilai dasar bangsa China. Yakni, rajin dan tekun, hemat, inovatif dan disiplin tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China.
-- Wang Huisheng

BEIJING, Saat ini perkembangan ekonomi China maju dengan pesat. Ternyata ada tiga kunci keberhasilan pembangunan ekonomi negara tersebut.

Pertama, visi dan perencanaan pembangunan jangka panjang yang solid melalui program rencana pembangunan lima tahun yang berkesinambungan. Kedua, menerapkan strategi pengembangan pengetahuan dasar. Ketiga, adanya birokrasi yang kuat dan efektif yang dimotori oleh Partai Komunis China (PKC) sebagai partai yang berkuasa.

Selain itu, juga didukung oleh produktivitas sumber daya manusia yang berakar pada nilai-nilai dasar bangsa China. Yakni, rajin dan tekun, hemat, inovatif dan disiplin tinggi, serta peran warga negara asing keturunan China.

"Tiga kunci pembangunan tersebut dapat dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara tanpa membedakan sistem politik dan pemerintahnya," ujar Wang Huisheng, Chairman State Development and Investment Corporation (SDIC) di Beijing, China, Selasa (14/12).

Wang menjelaskan hal itu menjawab pertanyaan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung dan rombongan yang datang ke China untuk melihat model ekonomi negara itu.

Di Indonesia, sejumlah daerah akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). SIDC semacam badan usaha yang mengelola perusahaan-perusahaan BUMN di China.

Pertemuan juga dihadiri Dubes Indonesia untuk China Imron Cotan dan tujuh pimpinan unit-unit usaha di lingkungan SDIC. Suasana pertemuan berlangsung hangat bahkan pada acara jamuan makan siang pun, Chairul Tanjung dan Wang Huisheng, terlihat sangat akrab.

Menurut Chairul, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan membangun KEK. "Saya sudah mendapat petunjuk dari Presiden agar China bisa menjadi mitra yang utama dan pertama dalam pembangunan di KEK," ujar Chairul Tanjung.

Dalam kaitan itu, lanjut Chairul, pihaknya berharap SDIC bisa menjadi pionir dalam pembangunan dan kerja sama dengan Indonesia. Indonesia akan lebih mempercepat perekonomian nasional. "Diharapkan langkah Indonesia bisa disinergikan dengan SDIC," tutur Chairul.

Indonesia telah dan akan terus mengembangkan KEK di luar Pulau Jawa termasuk Provinsi Papua dan Papua Barat. Investor yang menanamkan modal di Indonesia tidak hanya memberikan kemudhan tetapi juga insentif pajak seperti diantaranya pembebasan bea masuk.

Tidak hanya itu, ujar Chairul, Presiden Yudhoyono juga menghendaki Kota Jakarta sebagai kota internasional sekaligus sebagai pusat bisnis. Oleh karena itu, ujar Chairul, ke depan pengembangan sektor usaha tertentu juga akan dikembangkan dengan pemberian berbagai kemudahan dari pemerintah.

Laporan Wartawan Kompas: Tjahja Gunawan Diredja, dari Beijing, China

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA