Perwakilan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengujungi situs prasasti Cikapundung di Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung. Namun, mereka masih menunggu penelitian ahli tulisan (epigraf) untuk mengetahui asal prasasti itu.
"Kami masih menunggu hasil penelitian lanjutan dari ahli tulisan kuno. Harapannya, hasil segera diketahui dan ditentukan perlindungannya," ujar Kepala Sub Direktorat Registrasi dan Penetapan Direktorat Peninggalam Purbakala Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Koos Siti Rochmani, Jumat (8/10/2010).
Kepala Balai Pelestari Peninggalan Purbakala Serang Judi Wahyudin mengatakan ada beberapa kemungkinan yang dilakukan para ahli untuk menentukan asal prasasti itu. Namun, hingga kini belum dipastikan asalnya, meski diduga antara abad ke-11 dan abad ke-14. "Meskipun harus ditelesuri kebenarannya saya lihat tulisan di prasasti itu mirip dengan tulisan di Lebah Sibedug di Banten yang berasal dari jaman prasejarah sekitar 10.000 tahun lalu," ujarnya.
Namun arkeolog Universitas Indonesia Hasan Djafar mengatakan ragu dengan perkiraan situs itu dari abad ke-11. Alasannya, prasasti itu mirip dengan prasasti lain dari tahun yang sama yang ditemukan di Kebon Kopi II Bogor, berhuruf Palawa dari Zaman Sriwijaya akhir, atau sekitar abad ke-14. Sementara, situs dari tahun yang sama di Kawali Ciamis, tulisannya berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA