JAKARTA, Pemerintah melaporkan bahwa realisasi investasi hingga Triwulan III tahun 2010 telah melampaui realisasi penanaman modal pada periode yang sama tahun 2007, dimana Indonesia mencatatkan pertumbuhan investasi terbesar sebelum krisis keuangan global melanda pada tahun 2008. Realisasi Penanaman modal hingga Triwulan III 2010 mencapai Rp 149,6 triliun, sedangkan realisasi investasi pada periode yang sama tahun 2007 masih sebesar 143 triliun.
Demikian diungkapkan Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), MM Azhar Lubis di Jakarta, Minggu (31/10/2010) saat menghadiri Pemaparan Laporan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III 2010 oleh BKPM.
Azhar menyebutkan bahwa pada tahun 2007, realisasi penanaman modal dalam negeri atau PMDN hingga Triwulan III mencapai Rp 34,8 triliun. Adapun realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai 10,3 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 103 triliun.
"Dengan demikian, total realisasi penanaman modal hingga triwulan III 2007 mencapai sekitar Rp 143 triliun. Adapun, realisasi penanaman modal hingga triwulan III 2010 dilaporkan mencapai Rp 149,6 triliun. Atas dasar itu, penanaman modal pada triwulan III 2010 ini sudah melampaui tahun 2007," ujarnya.
BKPM melaporkan, terjadi kenaikan kontribusi PMDN terhadap total penanaman modal mulai triwulan III 2010 ini. Pada Triwulan III 2009, PMDN masih tercatat 22,7 persen terhadap total penanaman modal pada tahun itu. Adapun pada Triwulan III 2010 sudah mencapai 29,3 persen.
Lima sektor terbesar PMDN yang terjadi selama Triwulan III 2010 adalah pertama, sektor tanaman pangan dan perkebunan yang mencakup 76 proyek dengan nilai Rp 4,5 triliun. Kedua, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebanyak 13 proyek senilai Rp 3,1 triliun. Ketiga, industri makanan sebanyak 34 proyek mencapai Rp 2,8 triliun. Keempat, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebanyak 20 proyek senilai Rp 1,4 triliun. Kelima, jasa lainnya sebanyak 33 proyek dengan nilai Rp 1,1 triliun.
Adapun lima sektor terbesar pada PMA adalah pertama, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencakup 33 proyek dengan nilai 0,8 miliar dollar AS. Kedua, sektor pertambangan sebanyak 88 proyek senilai 0,7 miliar dollar AS. Ketiga, transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebanyak 29 proyek dengan nilai 0,6 miliar dollar AS. Keempat, industri makanan sebanyak 67 proyek senilai 0,4 miliar dollar AS. Kelima, industri tanaman pangan dan perkebunan dengan 72 proyek senilai 0,3 miliar dollar AS.
"Asing terutama sangat banyak yang masuk ke sektor perumahan dan perkantoran. Itu yang utama," tambah Wakil Kepala BKPM, Yus'an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA