INDONESIA PLASA
Selasa, 28 Desember 2010 11:21 WIB
Jakarta
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan pemerintah menargetkan penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara 2010 mencapai 93,6 persen atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
"Beberapa waktu lalu ,kita telah tempuh langkah penyederhanaan pelaksanaan (pengadaan, red) barang dan jasa untuk percepat penyerapan. Data realisasi 23 Desember 2010 dan diperhitungkan permintaan surat perintah bayar maka penyerapan akhir 2010 nanti diperkirakan 93,6 persen," kata Menkeu saat memberikan laporan dalam acara penyerahan DIPA 2011 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Agus menyatakan keyakinannya itu berangkat dari sejumlah langkah yang sudah dilakukan.
Menurut Menkeu, 3 Desember 2010 realisasi penyerapan DIPA 2010 mencapai 83,4 persen dari pagu APBN-P 2010, sedikit lebih rendah dibandingkan 2009 yaitu posisi 23 Desember 2009 mencapai 86,5 persen.
Namun dari jumlah permintaan surat perintah bayar dan sejumlah indikator lainnya, Menkeu menyatakan keyakinannya bahwa penyerapan anggaran akan tercapai.
Sementara itu untuk DIPA 2011, Menkeu menyatakan penyerahan diakhir 2010 bagi DIPA 2011 menunjukkan komitmen agar seluruh program baik di tingkat pusat maupun daerah dapat mencapai target sesuai perencanaan.
"Percepatan penyerahan DIPA 2011, sesungguhnya salah satu upaya
kementerian dan lembaga sesegera mungkin lakukan kegiatannya pada 2011. Proses pelelangan bisa dilakukan akhir 2010 dan awal 2011 bisa perikatan kontraknya dan harus didukung semua pihak," kata Menkeu.
"Keberhasilan percepatan DIPA 2011, tidak berarti bila tidak diikuti langkah serius kelola dana. Pemenuhan berbagai persyaratan dan pahami berbau kebijakan akan dorong daya serap anggaran," kata Menkeu.
Ia menambahkan pada 2011, perencanaan PBN menggunakan sistem penganggaran berbasis kinerja berorientasi pada output dan outcome, sehingga bisa menjamin visi yang diharapkan.
Pengguna DIPA terbesar pada 2011 adalah Kementerian Pekerjaan Umum, diikuti oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pertahanan.
APBN 2011 meningkat sebesar 11,3 persen dari tahun sebelumnya senilai Rp1.104,9 triliun berasal dari pendapatan negara dan hibah.
Penerimaan perpajakan diharapkan dapat menyumbang sebesar Rp850,3 triliun atau 77 persen dari total pendapatan negara dan hibah.
Sedangkan rasio perpajakan terhadap PDB tahun depan diperkirakan sebesar 12,1 persen dengan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp250,9 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp3,7 triliun.
Anggaran belanja negara dialokasikan sebesar Rp1.229,6 triliun atau meningkat sebesar 92, persen dari tahun anggaran sebelumnya.
Defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp124,7 triliun atau 1,8 persen dari PDN yang akan dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan pengelolaan dan pemanfaatn ABPN Tahun Anggaran 2011 secara maksimal pemerintah berharap perumbuhan ekonomi nasional dapat dicapai 6,4 persen dengan laju inflasi 5,3 persen, pengurangan tingkat kemiskinan menjadi 11,5-12,5 persen dan penurunan tingkat pengangguran menjadi 7,0 persen dari 7,14 persen pada tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA