INDONESIA PLASA
Jumat, 21 Januari 2011 10:40 WIB
Ilustrasi dua perempuan berbincang dengan latar belakang angka fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (10/1). Tekanan jual terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Jakarta (BEI) belum berakhir setidaknya hingga Jumat pagi, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan kembali melemah.
Pada pembukaan perdagangan Jumat, IHSG BEI langsung jatuh 37,13 poin atau 1,08 persen ke level 3.416,99. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan (LQ 45) juga turun 9,704 poin (1,61 persen) ke level 596,01.
Analis riset Valbury Securities Nico Omer Jonkheer mengatakan, tekanan yang terjadi pada bursa global dan regional diperkirakan masih menjadi sentimen negatif indeks BEI hari ini.
Selain itu, lanjut dia, prediksi laju inflasi bulan ini yang diprediksi 0,5 persen atau lebih rendah dari Januari tahun lalu tidak direspon dengan baik oleh pasar. Mengingat tingginya harga, harga minyak dunia, serta lambannya kebijakan moneter.
"Sentimen negatif mengenai inflasi yang mempengaruhi pasar beberapa hari ini ditambah dengan melemahnya bursa- global yang mayoritas tertekan menjadi katalis pelemahan indeks lokal," katanya.
Ia menambahkan, arus dana asing yang terus ditarik menjadi salah satu faktor penambah sentimen negatif pada pergerakan indeks dalam negeri pekan ini.
"Belum ada sentimen positif saat ini yang membuat IHSG menguat," kata dia.
Hingga pukul 9.45 WIB, IHSG terus merosot tajam 85,18 poin (2,43 persen) ke level 3.371,55.
Ia memprediksi untuk perdagangan selanjutnya indeks akan bergerak dalam kisaran 3.370 hingga 3.500 poin.
Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng melemah 47,64 poin (0,18 persen) ke level 23.963,84, Indeks Nikkei-225 turun 90,53 poin (0,87 persen) ke level 10.346,78, dan Indeks Straits Times menguat tipis 0,77 poin (0,02 persen) ke level 3.206,28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA