Jakarta
Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan penggantian penjabat Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo sebagai penyegaran dan perbaikan dalam lingkungan Kementerian Keuangan, bukan karena kasus mafia pajak Gayus Tambunan.
"Ini dalam rangka penyegaran, dalam rangka perbaikan kedepan. Dalam suatu organisasi itu biasa," ujarnya seusai pelantikan pejabat eselon I dan II dalam rangka rotasi dan mutasi di Jakarta, Jumat.
Dalam pelantikan tersebut Menteri Keuangan melakukan perombakan dalam jajaran Direktorat Jenderal termasuk memutuskan untuk mengangkat Ketua Bapepam LK Fuad Rahmany menjadi Dirjen Pajak.
Sementara pengganti Fuad sebagai Ketua Bapepam LK untuk sementara akan dijabat Staf Ahli Bidang Kebijakan Regulasi Data Keuangan Pasar Modal Nurhaida.
Menkeu mengharapkan Fuad Rahmany dalam mengemban jabatan baru dapat memperbaiki organisasi serta sumber daya manusia dalam tubuh Ditjen Pajak serta mengamankan penerimaan pajak.
"Tugas utamanya adalah memperbaiki organisasi termasuk sistem dan SDM di perpajakan kemudian menjalankan kegiatan pengelolaan perpajakan khususnya penerimaan negara sehingga bisa membiayai APBN 2011," ujarnya.
Menurut Menkeu, kasus mafia pajak sangat menjadi perhatian Kementerian Keuangan dan diharapkan proses transformasi birokrasi yang secara intensif berlangsung mulai Agustus 2010 dalam organisasi Ditjen Pajak dapat lebih dipercepat.
"Itu keprihatinan yang tinggi sekali dengan adanya kasus Gayus kemarin. Itu harus betul-betul bisa kita perbaiki dan langkah perbaikan itu sudah kita lakukan sejak Agustus 2010 dan kita lakukan secara teratur, inisiatif-inisiatif untuk perbaikan tetap nanti di bawah kepemimpinan Fuad Rahmany bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Menkeu mengucapkan terimakasih kepada atas segala usaha Tjiptardjo dalam mengamankan penerimaan negara pada 2010 yang akan memasuki masa pensiun pada Mei 2011 mendatang.
"Pak Tjiptardjo (masih) ada di lingkungan Kementerian Keuangan pusat dan seperti yang saya katakan penerimaan pajak kita di 2010 itu tercapai jadi sekarang sudah selesai tugas, kita ucapkan terimakasih," ujarnya.
Mochamad Tjiptardjo dalam menyikapi penggantian dirinya mengatakan, hal tersebut adalah alamiah karena perombakan terjadi pada awal tahun sehingga dapat mempercepat efisiensi kinerja Dirjen Pajak terutama dalam mengamankan penerimaan negara.
"Ini kan alami saja, pergantian pada awal tahun sudah biasa. Ini juga tidak berkaitan (kasus Gayus), pas waktunya bersamaan. Saya harapkan ada efisiensi karena dari awal tahun penerimaan harus sudah dikawal," ujarnya.
Sementara, Fuad Rahmany mengatakan akan mempelajari dan akan berbicara dengan internal Ditjen Pajak sebelum menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam membenahi institusi itu, selain berusaha untuk memenuhi target penerimaan pajak dalam APBN 2011
"Saya teliti dulu semuanya apa saja. Saya datang dan akan memetakan dulu. Saya akan ketemu dengan semua pejabat dan karyawan Ditjen Pajak. Nanti saya akan kerjasama tentunya kesuksesan di Ditjen pajak tergantung seluruh karyawan dan pejabatnya," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, daftar 10 pejabat eselon I lain yang dilantik adalah Dirjen Anggaran Herry Purnomo, Dirjen Perimbangan Keuangan Marwanto, Dirjen Perbendaharaan Agus Suprijanto, Inspektur Jenderal Vincentius Sonny Loho, Kepala Badan Pendidikan Pelatihan Keuangan Kamil Sjoeib, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Robert Pakpahan.
Kemudian, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kiagus Ahmad Badarudin, Staf Ahli Bidang Kebijakan Regulasi Data Keuangan Pasar Modal Nurhaida, Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Plt Staf Ahli Bidang Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Rionald Silaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA