INDONESIA PLASA
Agus Lasmono Sudwikatmono
Agus Lasmono, Triliuner Muda dari Batu Bara
Melalui bisnisnya di industri batu bara, kekayaan Agus Lasmono Sudwikatmono Rp7,6 triliun.
Agus Lasmono Sudwikatmono (Forbes)
Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.
Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Agus Lasmono Sudwikatmono.
Kekayaan Agus mencapai US$845 juta atau sekitar Rp7,6 triliun. Melalui bisnisnya di industri batu bara, pria berusia 39 tahun itu kini menjadi wakil presiden komisaris pada perusahaan penambang batu bara, PT Indika Energy Tbk.
Indika Energy adalah perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.
Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.
Akhir November lalu, Indika telah menandatangani opsi perjanjian untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Mitrabahtera Segara Sejati, sebuah transportasi batu bara terpadu dan jasa logistik perusahaan dari keluarga Prasatya .
Setelah perjanjian itu, Indika Energy akan melakukan uji tuntas (due diligence) pada perusahaan pelayaran dan pengangkutan yang menyediakan jasa logistik batu bara domestik maupun internasional itu.
Sebelumnya, Indika melalui anak usahanya telah mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham PT Satya Mitra Gas. Anak usaha perseroan tersebut adalah PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia.
Perseroan mengambil alih saham, termasuk aset perusahaan berupa tanah, peralatan, mesin, dan bangunan sebesar Rp5,37 miliar. Satya Mitra Gas merupakan perseroan yang bergerak di bidang bulk elpiji.
Transaksi besar Indika Energy lainnya adalah ketika telah merampungkan pengambilalihan 81,95 persen saham PT Petrosea Tbk pada Juli 2009.
Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun.
Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun.
Berdasarkan data Forbes itu, Agus Lasmono berada di peringkat ke-24. Kekayaan Agus melampaui beberapa taipan senior seperti pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady (US$730 juta), Ciputra (US$725 juta), Hashim Djojohadikusumo (US$680 juta), Hary Tanoesoedibjo (US$595 juta), dan Prajogo Pangestu (US$455 juta).
19 Februari 2011
PENGGEMAR WAYANG TERKAYA DI DUNIA
INDONESIA PLASA
Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Wiwoho Basuki, Penggemar Wayang Terkaya RI
Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun.
Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.
Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Wiwoho Basuki Tjokronegoro.
Anak seorang polisi itu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari bisnis penambangan batu bara melalui PT Indika Energy Tbk. Di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 itu Wiwoho menjabat presiden komisaris.
Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun. Pria berumur 71 tahun itu menempati peringkat ke-35 dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Meski demikian, sebagian besar karier Wiwoho dihabiskan di industri minyak.
Investor sejumlah galeri seni rupa itu menikah dengan seorang pelukis dan dikarunia tiga anak. Ketua Masyarakat Keris Indonesia itu pun mendukung pengrajin membuat belati tradisional. Alumni University of Kansas dengan predikat magna cum laude juga merupakan pecinta pertunjukan kesenian tradisional Wayang Orang.
Sedangkan Indika merupakan perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.
Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.
Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun. Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun.
Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Wiwoho Basuki, Penggemar Wayang Terkaya RI
Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun.
Wiwoho Basuki Tjokronegoro
Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.
Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Wiwoho Basuki Tjokronegoro.
Anak seorang polisi itu mengumpulkan pundi-pundi kekayaan dari bisnis penambangan batu bara melalui PT Indika Energy Tbk. Di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 itu Wiwoho menjabat presiden komisaris.
Total kekayaan Wiwoho mencapai US$575 juta atau sekitar Rp5,17 triliun. Pria berumur 71 tahun itu menempati peringkat ke-35 dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia. Meski demikian, sebagian besar karier Wiwoho dihabiskan di industri minyak.
Investor sejumlah galeri seni rupa itu menikah dengan seorang pelukis dan dikarunia tiga anak. Ketua Masyarakat Keris Indonesia itu pun mendukung pengrajin membuat belati tradisional. Alumni University of Kansas dengan predikat magna cum laude juga merupakan pecinta pertunjukan kesenian tradisional Wayang Orang.
Sedangkan Indika merupakan perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.
Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.
Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun. Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun.
ORANG INDONESIA KAYA RAYA DARI BISNIS KECAP
INDONESIA PLASA
o
Forbes
Kaya Raya dari Bisnis Kecap Hingga Pasta Gigi
Di usia 61 tahun, Husain Djojonegoro memiliki kekayaan US$545 juta atau Rp4,9 triliun.
Forbes
Majalah Forbes belum lama ini kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.
Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Sementara itu, di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun.
Di industri barang-barang konsumsi, nama pebisnis yang mengendalikan Grup ABC selama 62 tahun bersama dua saudara laki-lakinya, Husain Djojonegoro, juga menjadi salah satu yang terkaya.
Pria berusia 61 tahun itu memiliki kekayaan US$545 juta atau sekitar Rp4,9 triliun. Perusahaan yang dikelolanya didirikan pertama kali oleh ayahnya, Chandra Djojonegoro dan pamannya.
Grup ABC awalnya berkembang pesat sebagai perusahaan pembuat batu baterai terbesar di Indonesia. Setelah itu, sejumlah produk makanan dan minuman serta kebutuhan rumah tangga yang cukup populer di masyarakat juga diproduksi grup perusahaan ini. Sebut saja kecap ABC, wafer Tango, Vitacharm Prebiotik Milk, NĂ¼ Green Tea, hingga pasta gigi Formula.
Dalam buku ilmu bisnis Tionghoa disebutkan Husain memimpin usaha Grup ABC atau yang dikenal juga dengan Grup Orang Tua itu sejak 1988. Sebelumnya, dia sudah ikut bergelut di grup perusahaan itu sejak berusia 20 tahun.
Generasi kedua Djojonegoro ini tidak hanya mampu mengembangkan bisnisnya di bidang lain, namun berhasil membawa perusahaan melewati masa krisis ekonomi. Grup Orang Tua ini pun memiliki sekitar 50 anak usaha yang memproduksi berbagai macam kebutuhan rumah tangga yang beberapa di antaranya menjadi pemimpin pasar.
Karena keberhasilannya itu, Husain juga sudah masuk daftar 40 orang terkaya versi Forbes pada 2007 dengan kekayaan US$305 juta. Mesin uangnya juga dikontribusi dari sejumlah perusahaan seperti PT Ultra Prima Pangan Makmur, PT Heinz ABC, dan PT Asia Sejahtera Pharmaceutical.
Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen wafer Tango, sedangkan Asia Sejahtera Pharmaceutical penghasil minuman dengan merek Kratingdaeng.
o
Forbes
Kaya Raya dari Bisnis Kecap Hingga Pasta Gigi
Di usia 61 tahun, Husain Djojonegoro memiliki kekayaan US$545 juta atau Rp4,9 triliun.
Forbes
Majalah Forbes belum lama ini kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun.
Pada urutan pertama, pemilik grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, tercatat sebagai orang paling kaya di Indonesia. Total kekayaannya senilai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Sementara itu, di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun.
Di industri barang-barang konsumsi, nama pebisnis yang mengendalikan Grup ABC selama 62 tahun bersama dua saudara laki-lakinya, Husain Djojonegoro, juga menjadi salah satu yang terkaya.
Pria berusia 61 tahun itu memiliki kekayaan US$545 juta atau sekitar Rp4,9 triliun. Perusahaan yang dikelolanya didirikan pertama kali oleh ayahnya, Chandra Djojonegoro dan pamannya.
Grup ABC awalnya berkembang pesat sebagai perusahaan pembuat batu baterai terbesar di Indonesia. Setelah itu, sejumlah produk makanan dan minuman serta kebutuhan rumah tangga yang cukup populer di masyarakat juga diproduksi grup perusahaan ini. Sebut saja kecap ABC, wafer Tango, Vitacharm Prebiotik Milk, NĂ¼ Green Tea, hingga pasta gigi Formula.
Dalam buku ilmu bisnis Tionghoa disebutkan Husain memimpin usaha Grup ABC atau yang dikenal juga dengan Grup Orang Tua itu sejak 1988. Sebelumnya, dia sudah ikut bergelut di grup perusahaan itu sejak berusia 20 tahun.
Generasi kedua Djojonegoro ini tidak hanya mampu mengembangkan bisnisnya di bidang lain, namun berhasil membawa perusahaan melewati masa krisis ekonomi. Grup Orang Tua ini pun memiliki sekitar 50 anak usaha yang memproduksi berbagai macam kebutuhan rumah tangga yang beberapa di antaranya menjadi pemimpin pasar.
Karena keberhasilannya itu, Husain juga sudah masuk daftar 40 orang terkaya versi Forbes pada 2007 dengan kekayaan US$305 juta. Mesin uangnya juga dikontribusi dari sejumlah perusahaan seperti PT Ultra Prima Pangan Makmur, PT Heinz ABC, dan PT Asia Sejahtera Pharmaceutical.
Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen wafer Tango, sedangkan Asia Sejahtera Pharmaceutical penghasil minuman dengan merek Kratingdaeng.
5 Februari 2011
4 Februari 2011
KOLEKSI MILIADER ASIA
INDONESIA PLASA
Koleksi Miliarder Asia
Dari Jet Pribadi, Kapal Pesiar Hingga Emas
Miliarder Asia sebanyak 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun. Koleksinya?
Selasa, 19 Oktober 2010, 10:55 WIB
Beragam cara dilakukan oleh para miliarder, baik di dunia maupun di kawasan Asia guna mempertahankan atau meningkatkan nilai kekayaan mereka.
Pertimbangan ekonomi, seperti keuntungan finansial, kekhawatiran inflasi dan risiko mata uang, kerap menjadi alasan bagi para miliarder untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk aset-aset berwujud.
Bagi para miliarder Asia, instrumen investasi keuangan yang canggih sangat mereka waspadai karena risikonya tinggi. Mereka lebih cenderung memilih investasi konservatif.
Namun, faktor budaya juga sering menjadi pertimbangan para miliarder untuk memiliki aset-aset tersebut.
Bahkan, pertimbangan status juga menjadi alasan penting bagi para miliarder baru untuk membeli aset-aset super mewah, seperti barang seni, mobil mewah guna mendongkrak reputasi atau memamerkan kekayaan mereka.
Mereka ini adalah para pemilik dana sedikitnya US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan kelompok high net worth (HNW).
Menurut laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang INDONESIA PLASA kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini, pada akhir 2009, jumlah miliarder Asia mencapai 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun.
Berikut ini cara miliarder di sejumlah negara Asia dalam membelanjakan duitnya baik untuk memenuhi kegemarannya atau sebagai pilihan investasi seperti dilaporkan dalam riset tersebut.
1. Australia
Miliarder Australia lebih senang membelanjakan lebih dari sepertiga dananya untuk barang-barang mewah, seperti mobil mewah, jet pribadi dan kapal pesiar. Sebanyak 26 persen untuk barang-barang seni. Jumlah miliarder Australia sebanyak 174 ribu orang dengan kekayaan US$519 miliar.
2. China
Miliarder China lebih menyukai membelanjakan lebih dari sepertiga (34 persen) harta mereka untuk memborong emas, perhiasan, berlian atau jam tangan mewah. Namun, sekitar 29 persen hartanya digunakan untuk membeli barang-barang luks, seperti mobil mewah. Jumlah miliarder China sebanyak 477 ribu orang dengan kekayaan US$2.347 miliar.
3. India
Seperti halnya China, miliarder India lebih senang menghamburkan duitnya untuk membeli emas perhiasan dan berlian. Namun, orang-orang kaya India juga gemar mengkoleksi barang-barang seni berharga, seperti lukisan. Jumlah miliarder India sebanyak 127 ribu orang dengan kekayaan US$477 miliar.
4. Indonesia
Indonesia juga tak berbeda jauh dengan miliarder China dan India yang senang mengoleksi emas dan berlian sebagai pilihan investasi. Namun, miliarder Indonesia juga melirik barang-barang mewah, seperti mobil-mobil mewah. Membelanjakan duit untuk aktivitas olahraga tergolong tinggi bagi miliarder Indonesia. Jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang dengan kekayaan US$80 miliar.
5. Jepang
Jepang sebagai negara maju seperti halnya Australia. Para miliarder di negeri ini lebih suka mengoleksi aset seperti mobil mewah, kapal pesiar dan jet pribadi. Pilihan kedua adalah belanja untuk emas dan berlian. Jumlah miliarder Jepang sebanyak 1.650 orang dengan kekayaan US$3.892 miliar.
6. Hong Kong Para miliarder di Hong Kong lebih menyukai menyimpan barang-barang seni bernilai tinggi. Namun, mereka juga gemar mengoleksi barang-barang berharga seperti emas perhiasan dan berlian seperti halnya China dan India. Bahkan, Hong Kong menjadi pusat lelang terbesar ketiga di dunia untuk barang-barang seni setelah New York dan London. Jumlah miliarder Hong Kong sebanyak 174 ribu dengan kekayaan US$379 miliar.
Koleksi Miliarder Asia
Dari Jet Pribadi, Kapal Pesiar Hingga Emas
Miliarder Asia sebanyak 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun. Koleksinya?
Selasa, 19 Oktober 2010, 10:55 WIB
Beragam cara dilakukan oleh para miliarder, baik di dunia maupun di kawasan Asia guna mempertahankan atau meningkatkan nilai kekayaan mereka.
Pertimbangan ekonomi, seperti keuntungan finansial, kekhawatiran inflasi dan risiko mata uang, kerap menjadi alasan bagi para miliarder untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk aset-aset berwujud.
Bagi para miliarder Asia, instrumen investasi keuangan yang canggih sangat mereka waspadai karena risikonya tinggi. Mereka lebih cenderung memilih investasi konservatif.
Namun, faktor budaya juga sering menjadi pertimbangan para miliarder untuk memiliki aset-aset tersebut.
Bahkan, pertimbangan status juga menjadi alasan penting bagi para miliarder baru untuk membeli aset-aset super mewah, seperti barang seni, mobil mewah guna mendongkrak reputasi atau memamerkan kekayaan mereka.
Mereka ini adalah para pemilik dana sedikitnya US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan kelompok high net worth (HNW).
Menurut laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang INDONESIA PLASA kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini, pada akhir 2009, jumlah miliarder Asia mencapai 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun.
Berikut ini cara miliarder di sejumlah negara Asia dalam membelanjakan duitnya baik untuk memenuhi kegemarannya atau sebagai pilihan investasi seperti dilaporkan dalam riset tersebut.
1. Australia
Miliarder Australia lebih senang membelanjakan lebih dari sepertiga dananya untuk barang-barang mewah, seperti mobil mewah, jet pribadi dan kapal pesiar. Sebanyak 26 persen untuk barang-barang seni. Jumlah miliarder Australia sebanyak 174 ribu orang dengan kekayaan US$519 miliar.
2. China
Miliarder China lebih menyukai membelanjakan lebih dari sepertiga (34 persen) harta mereka untuk memborong emas, perhiasan, berlian atau jam tangan mewah. Namun, sekitar 29 persen hartanya digunakan untuk membeli barang-barang luks, seperti mobil mewah. Jumlah miliarder China sebanyak 477 ribu orang dengan kekayaan US$2.347 miliar.
3. India
Seperti halnya China, miliarder India lebih senang menghamburkan duitnya untuk membeli emas perhiasan dan berlian. Namun, orang-orang kaya India juga gemar mengkoleksi barang-barang seni berharga, seperti lukisan. Jumlah miliarder India sebanyak 127 ribu orang dengan kekayaan US$477 miliar.
4. Indonesia
Indonesia juga tak berbeda jauh dengan miliarder China dan India yang senang mengoleksi emas dan berlian sebagai pilihan investasi. Namun, miliarder Indonesia juga melirik barang-barang mewah, seperti mobil-mobil mewah. Membelanjakan duit untuk aktivitas olahraga tergolong tinggi bagi miliarder Indonesia. Jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang dengan kekayaan US$80 miliar.
5. Jepang
Jepang sebagai negara maju seperti halnya Australia. Para miliarder di negeri ini lebih suka mengoleksi aset seperti mobil mewah, kapal pesiar dan jet pribadi. Pilihan kedua adalah belanja untuk emas dan berlian. Jumlah miliarder Jepang sebanyak 1.650 orang dengan kekayaan US$3.892 miliar.
6. Hong Kong Para miliarder di Hong Kong lebih menyukai menyimpan barang-barang seni bernilai tinggi. Namun, mereka juga gemar mengoleksi barang-barang berharga seperti emas perhiasan dan berlian seperti halnya China dan India. Bahkan, Hong Kong menjadi pusat lelang terbesar ketiga di dunia untuk barang-barang seni setelah New York dan London. Jumlah miliarder Hong Kong sebanyak 174 ribu dengan kekayaan US$379 miliar.
RUMAH MEWAH TOP MILIADER DUNIA
INDONESIA PLASA
Rumah Mewah Para Triliuner Top Dunia
Gaya hidup taipan kelas atas kerap menyedot perhatian media massa.
Rumah Lakshmi Mittal
Akhir bulan ini, pria terkaya India, Mukesh Ambani bakal menggelar jamuan istimewa bagi para tamu VVIP-nya, termasuk Perdana Menteri India, Manmohan Singh.
Yang menarik, jamuan akan digelar di rumah barunya yang bernama 'Antillia'. Inilah rumah mewah yang menghebohkan. Banyak media di seluruh jagat memberitakan rumah unik dengan 27 lantai yang menjulang di langit kota Mumbai ini.
Gaya hidup para taipan kelas atas yang memiliki harta triliunan rupiah, terutama bagaimana cara mereka membelanjakan duitnya kerap menyedot perhatian media massa. Bukan hanya koleksi kendaraan yang super mewah, melainkan bagaimana rumah mereka juga kerap menjadi menu utama bahan pemberitaan.
Berikut ini rumah-rumah mewah para triliuner papan atas dunia.
Mukesh Ambani
Mukesh Ambani adalah orang terkaya India dengan nilai kekayaan US$29 miliar pada 2010. Mukesh menempati rumah unik berupa bangunan 27 lantai yang menjulang di langit kota Mumbai, India. Laksana hotel bintang lima, rumah ini dilengkapi fasilitas kesehatan, gimnastik, studio tari, ballroom, sejumlah lounge, bioskop dengan 50 tempat duduk, dan setidaknya ada satu kolam renang. Bangunan setinggi 173 meter memiliki tiga helipad, serta area parkir yang mampu memuat 160 mobil sekaligus. Sembilan lift disiapkan bagi para tamu 'Antillia'.
Lakhsmi Mittal
Lakshmi Mittal adalah salah satu taipan papan atas dunia versi Forbes dengan total harta US$28,7 miliar pada 2010. Pada 2004, Lakshmi Mittal membayar US$128 juta untuk membeli rumah dengan 12 kamar tidur di kawasan elit Kensington, Inggris yang dikenal dengan jalur miliarder. Rumah Mittal diapit oleh Istana Kensington dan rumah Sultan Brunei, memiliki kolam renang dalam ruangan, pemandian ala Turki serta garasi yang mampu menampung 20 mobil. Rumah super mewah ini dihiasi dengan marmer yang diambil dari lokasi yang sama dengan marmer untuk membangun Taj Mahal.
Bill Gates
Bill Gates masih menempati posisi teratas taipan terkaya di Amerika Serikat 2010 dengan US$54 miliar. Rumah Bos Microsoft ini menempati lahan seluas 6 ribu meter persegi di sebuah bukit di tepi danau Washington, dekat Seattle. Dari lantai dasar menuju bangunan, pengunjung musti menaiki 84 tangga atau naik lift. Fasilitas mewah dalam rumah mencakup tujuh kamar tidur, 24 kamar mandi, enam dapur, enam perapian, kolam renang dengan sistem musik dalam air, pusat kebugaran, bioskop pribadi seluas 457 meter, serta ruang makan seluas 1000 meter persegi dengan 24 kursi. Gaya rumah kayu berdinding batu klasik ala Pasifik.
Warren Buffett Warren Buffett adalah orang terkaya nomor dua di Amerika Serikat setelah Bill Gates dengan total kekayaan US$45 miliar pada 2010. Rumahnya seluas 6 ribu meter persegi dengan lima kamar tidur. Rumah ini dibeli pada 1958 dengan harga sekitar US$31.500. Pada 2007, seorang penyusup bersenjata pistol palsu sempat mencoba masuk ke rumah ini, namun digagalkan oleh petugas keamanan.
Rumah Mewah Para Triliuner Top Dunia
Gaya hidup taipan kelas atas kerap menyedot perhatian media massa.
Rumah Lakshmi Mittal
Akhir bulan ini, pria terkaya India, Mukesh Ambani bakal menggelar jamuan istimewa bagi para tamu VVIP-nya, termasuk Perdana Menteri India, Manmohan Singh.
Yang menarik, jamuan akan digelar di rumah barunya yang bernama 'Antillia'. Inilah rumah mewah yang menghebohkan. Banyak media di seluruh jagat memberitakan rumah unik dengan 27 lantai yang menjulang di langit kota Mumbai ini.
Gaya hidup para taipan kelas atas yang memiliki harta triliunan rupiah, terutama bagaimana cara mereka membelanjakan duitnya kerap menyedot perhatian media massa. Bukan hanya koleksi kendaraan yang super mewah, melainkan bagaimana rumah mereka juga kerap menjadi menu utama bahan pemberitaan.
Berikut ini rumah-rumah mewah para triliuner papan atas dunia.
Mukesh Ambani
Mukesh Ambani adalah orang terkaya India dengan nilai kekayaan US$29 miliar pada 2010. Mukesh menempati rumah unik berupa bangunan 27 lantai yang menjulang di langit kota Mumbai, India. Laksana hotel bintang lima, rumah ini dilengkapi fasilitas kesehatan, gimnastik, studio tari, ballroom, sejumlah lounge, bioskop dengan 50 tempat duduk, dan setidaknya ada satu kolam renang. Bangunan setinggi 173 meter memiliki tiga helipad, serta area parkir yang mampu memuat 160 mobil sekaligus. Sembilan lift disiapkan bagi para tamu 'Antillia'.
Lakhsmi Mittal
Lakshmi Mittal adalah salah satu taipan papan atas dunia versi Forbes dengan total harta US$28,7 miliar pada 2010. Pada 2004, Lakshmi Mittal membayar US$128 juta untuk membeli rumah dengan 12 kamar tidur di kawasan elit Kensington, Inggris yang dikenal dengan jalur miliarder. Rumah Mittal diapit oleh Istana Kensington dan rumah Sultan Brunei, memiliki kolam renang dalam ruangan, pemandian ala Turki serta garasi yang mampu menampung 20 mobil. Rumah super mewah ini dihiasi dengan marmer yang diambil dari lokasi yang sama dengan marmer untuk membangun Taj Mahal.
Bill Gates
Bill Gates masih menempati posisi teratas taipan terkaya di Amerika Serikat 2010 dengan US$54 miliar. Rumah Bos Microsoft ini menempati lahan seluas 6 ribu meter persegi di sebuah bukit di tepi danau Washington, dekat Seattle. Dari lantai dasar menuju bangunan, pengunjung musti menaiki 84 tangga atau naik lift. Fasilitas mewah dalam rumah mencakup tujuh kamar tidur, 24 kamar mandi, enam dapur, enam perapian, kolam renang dengan sistem musik dalam air, pusat kebugaran, bioskop pribadi seluas 457 meter, serta ruang makan seluas 1000 meter persegi dengan 24 kursi. Gaya rumah kayu berdinding batu klasik ala Pasifik.
Warren Buffett Warren Buffett adalah orang terkaya nomor dua di Amerika Serikat setelah Bill Gates dengan total kekayaan US$45 miliar pada 2010. Rumahnya seluas 6 ribu meter persegi dengan lima kamar tidur. Rumah ini dibeli pada 1958 dengan harga sekitar US$31.500. Pada 2007, seorang penyusup bersenjata pistol palsu sempat mencoba masuk ke rumah ini, namun digagalkan oleh petugas keamanan.
JUMLAH MILIADER ASAL INDONESIA
INDONESIA PLASA
Tumpukan mata uang dolar AS
Berapa Jumlah Miliarder di Indonesia?
Merrill Lynch dan Credit Suisse menyebutkan kekayaan orang Indonesia meningkat pesat.
Tumpukan mata uang dolar AS
Indonesia dinilai sebagai negara dengan jumlah populasi orang kaya dengan pertumbuhan sangat signifikan. Bahkan, kekayaan orang Indonesia tumbuh tercepat di dunia dalam satu dekade ini.
Setidaknya, itu terungkap dari laporan yang VIVAnews himpun dari dua riset bank investasi top internasional yang baru-baru ini dirilis. Satu bersumber dari Credit Suisse Research Institute dalam laporan "Credit Suisse Global Wealth Report 2010". Satu lagi dari Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini dalam laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010".
Selain kekayaan secara rata-rata, kedua riset itu lebih menyoroti mereka yang masuk dalam kategori high net worth (HNW). Ini adalah istilah yang kerap mereka gunakan untuk menyebutkan seseorang yang memiliki harta atau kekayaan minimal US$1 juta atau Rp9 miliar.
Menurut Credit Suisse, di Indonesia jumlah pemilik kekayaan bersih di atas Rp9 miliar diperkirakan mencapai 60 ribu orang dewasa. Sebagian besar, lebih dari 80 persen kekayaan orang Indonesia tersebut diinvestasikan dalam instrumen non finansial, seperti properti baik bangunan dan tanah.
Bukan hanya untuk kelompok miliarder, secara keseluruhan, Credit Suisse mencatat rata-rata kekayaan orang Indonesia meningkat lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. "Ini adalah pertumbuhan spektakuler di dunia," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Di Indonesia, secara rata-rata, kekayaan bersih 150 juta warga dewasa rata-rata lebih dari US$2.300 pada tahun 2000. Sekarang, sudah melonjak menjadi US$12.000. Salah satu sumber kenaikan kekayaan warganya adalah dari kenaikan harga properti dalam satu dekade ini.
Sedangkan, menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.
Merrill Lynch dan Capgemini juga menilai orang kaya Indonesia cenderung memilih investasi tradisional, seperti properti dan deposito. Alokasi dana untuk investasi di bursa saham hanya sekitar 19-20 persen.
"China, India, Indonesia dan Thailand akan menjadi mesin utama pertumbuhan populasi orang makmur di kawasan Asia Pasifik," ujar Bertrand Lavayssiere, Direktur Pelaksana Global Financial Services, Capgemini dalam laporannya.
Baca juga: Permak Hidung Tersukses Selebriti Bollywood
Tumpukan mata uang dolar AS
Berapa Jumlah Miliarder di Indonesia?
Merrill Lynch dan Credit Suisse menyebutkan kekayaan orang Indonesia meningkat pesat.
Tumpukan mata uang dolar AS
Indonesia dinilai sebagai negara dengan jumlah populasi orang kaya dengan pertumbuhan sangat signifikan. Bahkan, kekayaan orang Indonesia tumbuh tercepat di dunia dalam satu dekade ini.
Setidaknya, itu terungkap dari laporan yang VIVAnews himpun dari dua riset bank investasi top internasional yang baru-baru ini dirilis. Satu bersumber dari Credit Suisse Research Institute dalam laporan "Credit Suisse Global Wealth Report 2010". Satu lagi dari Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini dalam laporan "Asia Pacific Wealth Report 2010".
Selain kekayaan secara rata-rata, kedua riset itu lebih menyoroti mereka yang masuk dalam kategori high net worth (HNW). Ini adalah istilah yang kerap mereka gunakan untuk menyebutkan seseorang yang memiliki harta atau kekayaan minimal US$1 juta atau Rp9 miliar.
Menurut Credit Suisse, di Indonesia jumlah pemilik kekayaan bersih di atas Rp9 miliar diperkirakan mencapai 60 ribu orang dewasa. Sebagian besar, lebih dari 80 persen kekayaan orang Indonesia tersebut diinvestasikan dalam instrumen non finansial, seperti properti baik bangunan dan tanah.
Bukan hanya untuk kelompok miliarder, secara keseluruhan, Credit Suisse mencatat rata-rata kekayaan orang Indonesia meningkat lima kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. "Ini adalah pertumbuhan spektakuler di dunia," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Di Indonesia, secara rata-rata, kekayaan bersih 150 juta warga dewasa rata-rata lebih dari US$2.300 pada tahun 2000. Sekarang, sudah melonjak menjadi US$12.000. Salah satu sumber kenaikan kekayaan warganya adalah dari kenaikan harga properti dalam satu dekade ini.
Sedangkan, menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.
Merrill Lynch dan Capgemini juga menilai orang kaya Indonesia cenderung memilih investasi tradisional, seperti properti dan deposito. Alokasi dana untuk investasi di bursa saham hanya sekitar 19-20 persen.
"China, India, Indonesia dan Thailand akan menjadi mesin utama pertumbuhan populasi orang makmur di kawasan Asia Pasifik," ujar Bertrand Lavayssiere, Direktur Pelaksana Global Financial Services, Capgemini dalam laporannya.
Baca juga: Permak Hidung Tersukses Selebriti Bollywood
BARANG PILHAN MILIADER INDONESIA
INDONESIA PLASA
Barang Mewah Pilihan Miliarder Indonesia
Miliarder di Asia Pasifik gemar membelanjakan duitnya untuk perhiasan.
Perhiasan emas
Banyak cara dilakukan para miliarder untuk membelanjakan duit mereka. Mulai dari membeli kapal pesiar, pesawat jet pribadi, perhiasan atau barang-barang kuno.
Demikian halnya dengan para miliarder di Asia. Menurut laporan terbaru "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang INDONESIA PLASA kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini, banyak cara dilakukan untuk membelanjakan duit mereka.
Merrill Lynch menyebutkan untuk kali pertama jumlah miliarder di Asia setara dengan Eropa. "Pada akhir 2009, jumlahnya mencapai 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Mereka ini adalah para pemilik dana di atas US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan kelompok high net worth (HNW). Menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.
Dengan harta kekayaan yang bejibun, tentu tak sulit bagi mereka untuk memborong beragam jenis barang mewah. Menurut Merrill Lynch, para miliarder di Asia Pasifik cenderung membelanjakan duitnya untuk mengkoleksi barang-barang mewah, seperti perhiasan, permata, jam tangan mewah, barang seni. Bahkan, komposisinya meningkat menjadi 61 persen pada tahun lalu dibandingkan 52 persen pada 2006.
Ini berbeda dengan miliarder di negara maju di Asia, seperti di Australia dan Jepang. Mereka lebih suka mengkoleksi barang-barang mewah, seperti jet pribadi, kapal pesiar dan mobil-mobil mewah.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari hasil survei mereka, orang kaya Indonesia lebih senang membelanjakan duitnya dalam bentuk emas perhiasan, permata dan jam tangan dengan alokasi sebanyak 30 persen.
Kemudian, untuk membeli barang-barang luks seperti mobil-mobil mewah, jet atau kapal pesiar sebanyak 21 persen.
Untuk belanja produk-produk kesenian seperti lukisan, patung dan lainnya sebanyak 20 persen. Sedangkan, untuk belanja barang koleksi lainnya seperti koin, barang antik sebanyak 18 persen.
Untuk mendanai atau mengikuti kegiatan klub-klub olahraga sekitar 4 persen dan 6 persen dipakai untuk mengikuti kegiatan travelling, menembak dan musik.
Merrill Lynch Global Wealth Management adalah lembaga keuangan yang memberikan pelayanan kepada orang-orang kaya dunia. Lembaga ini memiliki 15.100 penasehat keuangan di seluruh dunia dan mengelola aset US$1,4 triliun pada Juni 2010. Lebih dari dua pertiga nasabah Merrill Lynch adalah pemilik dana lebih dari US$1 juta.
Barang Mewah Pilihan Miliarder Indonesia
Miliarder di Asia Pasifik gemar membelanjakan duitnya untuk perhiasan.
Perhiasan emas
Banyak cara dilakukan para miliarder untuk membelanjakan duit mereka. Mulai dari membeli kapal pesiar, pesawat jet pribadi, perhiasan atau barang-barang kuno.
Demikian halnya dengan para miliarder di Asia. Menurut laporan terbaru "Asia Pacific Wealth Report 2010" yang INDONESIA PLASA kutip dari riset Merril Lynch Wealth Management, Bank of America dan Capgemini, banyak cara dilakukan untuk membelanjakan duit mereka.
Merrill Lynch menyebutkan untuk kali pertama jumlah miliarder di Asia setara dengan Eropa. "Pada akhir 2009, jumlahnya mencapai 3 juta orang dengan total kekayaan US$9,7 triliun," kata Walter Berchtold, CEO Private Banking Credit Suisse dalam laporannya.
Mereka ini adalah para pemilik dana di atas US$1 juta atau Rp9 miliar yang biasa dikenal dengan kelompok high net worth (HNW). Menurut Merrill Lynch dan Capgemini jumlah miliarder Indonesia sebanyak 24 ribu orang yang memiliki kekayaan bersih di atas Rp9 miliar dengan total harta US$80 miliar.
Dengan harta kekayaan yang bejibun, tentu tak sulit bagi mereka untuk memborong beragam jenis barang mewah. Menurut Merrill Lynch, para miliarder di Asia Pasifik cenderung membelanjakan duitnya untuk mengkoleksi barang-barang mewah, seperti perhiasan, permata, jam tangan mewah, barang seni. Bahkan, komposisinya meningkat menjadi 61 persen pada tahun lalu dibandingkan 52 persen pada 2006.
Ini berbeda dengan miliarder di negara maju di Asia, seperti di Australia dan Jepang. Mereka lebih suka mengkoleksi barang-barang mewah, seperti jet pribadi, kapal pesiar dan mobil-mobil mewah.
Bagaimana dengan Indonesia?
Dari hasil survei mereka, orang kaya Indonesia lebih senang membelanjakan duitnya dalam bentuk emas perhiasan, permata dan jam tangan dengan alokasi sebanyak 30 persen.
Kemudian, untuk membeli barang-barang luks seperti mobil-mobil mewah, jet atau kapal pesiar sebanyak 21 persen.
Untuk belanja produk-produk kesenian seperti lukisan, patung dan lainnya sebanyak 20 persen. Sedangkan, untuk belanja barang koleksi lainnya seperti koin, barang antik sebanyak 18 persen.
Untuk mendanai atau mengikuti kegiatan klub-klub olahraga sekitar 4 persen dan 6 persen dipakai untuk mengikuti kegiatan travelling, menembak dan musik.
Merrill Lynch Global Wealth Management adalah lembaga keuangan yang memberikan pelayanan kepada orang-orang kaya dunia. Lembaga ini memiliki 15.100 penasehat keuangan di seluruh dunia dan mengelola aset US$1,4 triliun pada Juni 2010. Lebih dari dua pertiga nasabah Merrill Lynch adalah pemilik dana lebih dari US$1 juta.
TERNYATA ORANG TERKAYA THAILAND ADALAH WANITA YANG CANTIK
INDONESIA PLASA
Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
Nishita memimpin banyak perusahaan di Bangkok. Kekayaannya mencapai Rp3 triliun.
Nishita
Parasnya cantik, usianya juga masih muda, baru 30 tahun. Namanya, Nishita Shah Federbush. Namun, dia sudah masuk jajaran 40 taipan terkaya di Thailand versi majalah Forbes yang dirilis baru-baru ini.
Wanita asal Gujarat yang migrasi ke Thailand ini berada di ranking ke-24 dengan total kekayaan US$340 juta atau sekitar Rp3 triliun. Kekayaannya yang dihitung berdasarkan harga saham pada 20 Agustus 2010.
Posisi ini sesungguhnya turun dibandingkan dengan peringkat pada 2009, kendati kekayaannya meningkat sebesar US$60 juta dan pada 2008 berada di peringkat ke 19 dengan kekayaan bersih US$375 juta.
Nishita memimpin sebuah kerajaan bisnis di Bangkok. Sejak 2002, dia menjabat Direktur di bisnis keluarga, yakni Precious Shipping Public Company Ltd, sebuah perusahaan perkapalan yang didirikan oleh ayahnya, Kirit Shah. Sekarang, perusahaan ini memiliki setidaknya 44 kapal.
Selain memimpin Precious, di usia yang masih muda, dengan semangat dan energi tinggi dengan jabatan Direktur, Nishita juga mendorong anak buahnya di deretan perusahaan non publik lainnya, di antaranya Globex Corporation Ltd, Graintrade Ltd, Unistretch Ltd dan Geepee Air Service Ltd. Keluarganya adalah pemilik hotel Amari Atrium Bangkok.
Dia juga memiliki perusahaan pakaian "Burn Baby". Kecintaannya pada dunia fashion menjadi inspirasi bagi dirinya meluncurkan merek fashion sendiri berlabel 'Nsha'. Ini adalah fashion kelas atas di Bangkok.
Yang lebih mengejutkan, Nishita rupanya juga seorang pilot, sekaligus menjadi direktur maskapai yang mengoperasikan pesawat eksekutif Mjets, perusahaan penerbangan yang didirikan oleh Minor Group milik William Heinicke bersama Kirit dan Nishita Shah. Bukan hanya terbang di udara, wanita yang dinamis ini juga senang berlayar di laut.
Nishita memperoleh gelar sarjana ilmu administrasi bisnis dengan konsentrasi bidang keuangan dan hukum bisnis dari Boston University School of Management. Berbekal ilmu bisnis, dia terus mendorong timnya untuk terus mengembangkan bisnis mereka.
Ayahnya mendirikan kelompok usaha Precious Shipping pada 1989, kemudian mulai masuk bursa saham pada 1993.
Kisah perjalanan bisnis keluarganya sudah berlangsung sejak 150 tahun lalu. Awalnya, leluhurnya bernama Khetsee dan Devjee berasal dari Gujarat bermigrasi ke Bombay, lokasi mereka mulai membangun bisnis.
Lantas pada 1868, salah satu putra Devjee, yakni Premjee bersama rekannya mendirikan sebuah kantor di Burma, yang selanjutnya menjadi salah satu perusahaan bonafid. Lewat perusahaan bernama Gangjee Premjee & Co, mereka berdagang beras, mengimpor dari Burma, Vietnam dan Thailand kemudian dijual ke Timur Tengah dan Afrika.
Pada 1918, Gangjee Premjee & Co memindahkan basis operasional perusahaan ke Bangkok, ibukota Thailand. Putra Premjee, yakni Chimanlal menjadi satu-satunya pedagang beras non-Cina yang disegani di ibukota Thailand tersebut. Keluarga Premjee lantas berganti nama dengan Keluarga 'Syah'.
Lantas, pada 1976, bisnis keluarga diteruskan oleh putra Chimanlal, yakni Kirit Shah, yang kini berkembang menjadi perusahaan perkapalan. Sekarang, kerajaan bisnis keluarga ini berada di tangan generasi keempat di bawah Nishita Shah.
Si cantik berusia 30 tahun ini sudah menikah di Istambul Turki, pada Juni lalu.
Sumber: Forbes I flightglobal com I thaindian com I premjee com
Pilot Cantik Ini, Taipan Terkaya di Thailand
Nishita memimpin banyak perusahaan di Bangkok. Kekayaannya mencapai Rp3 triliun.
Nishita
Parasnya cantik, usianya juga masih muda, baru 30 tahun. Namanya, Nishita Shah Federbush. Namun, dia sudah masuk jajaran 40 taipan terkaya di Thailand versi majalah Forbes yang dirilis baru-baru ini.
Wanita asal Gujarat yang migrasi ke Thailand ini berada di ranking ke-24 dengan total kekayaan US$340 juta atau sekitar Rp3 triliun. Kekayaannya yang dihitung berdasarkan harga saham pada 20 Agustus 2010.
Posisi ini sesungguhnya turun dibandingkan dengan peringkat pada 2009, kendati kekayaannya meningkat sebesar US$60 juta dan pada 2008 berada di peringkat ke 19 dengan kekayaan bersih US$375 juta.
Nishita memimpin sebuah kerajaan bisnis di Bangkok. Sejak 2002, dia menjabat Direktur di bisnis keluarga, yakni Precious Shipping Public Company Ltd, sebuah perusahaan perkapalan yang didirikan oleh ayahnya, Kirit Shah. Sekarang, perusahaan ini memiliki setidaknya 44 kapal.
Selain memimpin Precious, di usia yang masih muda, dengan semangat dan energi tinggi dengan jabatan Direktur, Nishita juga mendorong anak buahnya di deretan perusahaan non publik lainnya, di antaranya Globex Corporation Ltd, Graintrade Ltd, Unistretch Ltd dan Geepee Air Service Ltd. Keluarganya adalah pemilik hotel Amari Atrium Bangkok.
Dia juga memiliki perusahaan pakaian "Burn Baby". Kecintaannya pada dunia fashion menjadi inspirasi bagi dirinya meluncurkan merek fashion sendiri berlabel 'Nsha'. Ini adalah fashion kelas atas di Bangkok.
Yang lebih mengejutkan, Nishita rupanya juga seorang pilot, sekaligus menjadi direktur maskapai yang mengoperasikan pesawat eksekutif Mjets, perusahaan penerbangan yang didirikan oleh Minor Group milik William Heinicke bersama Kirit dan Nishita Shah. Bukan hanya terbang di udara, wanita yang dinamis ini juga senang berlayar di laut.
Nishita memperoleh gelar sarjana ilmu administrasi bisnis dengan konsentrasi bidang keuangan dan hukum bisnis dari Boston University School of Management. Berbekal ilmu bisnis, dia terus mendorong timnya untuk terus mengembangkan bisnis mereka.
Ayahnya mendirikan kelompok usaha Precious Shipping pada 1989, kemudian mulai masuk bursa saham pada 1993.
Kisah perjalanan bisnis keluarganya sudah berlangsung sejak 150 tahun lalu. Awalnya, leluhurnya bernama Khetsee dan Devjee berasal dari Gujarat bermigrasi ke Bombay, lokasi mereka mulai membangun bisnis.
Lantas pada 1868, salah satu putra Devjee, yakni Premjee bersama rekannya mendirikan sebuah kantor di Burma, yang selanjutnya menjadi salah satu perusahaan bonafid. Lewat perusahaan bernama Gangjee Premjee & Co, mereka berdagang beras, mengimpor dari Burma, Vietnam dan Thailand kemudian dijual ke Timur Tengah dan Afrika.
Pada 1918, Gangjee Premjee & Co memindahkan basis operasional perusahaan ke Bangkok, ibukota Thailand. Putra Premjee, yakni Chimanlal menjadi satu-satunya pedagang beras non-Cina yang disegani di ibukota Thailand tersebut. Keluarga Premjee lantas berganti nama dengan Keluarga 'Syah'.
Lantas, pada 1976, bisnis keluarga diteruskan oleh putra Chimanlal, yakni Kirit Shah, yang kini berkembang menjadi perusahaan perkapalan. Sekarang, kerajaan bisnis keluarga ini berada di tangan generasi keempat di bawah Nishita Shah.
Si cantik berusia 30 tahun ini sudah menikah di Istambul Turki, pada Juni lalu.
Sumber: Forbes I flightglobal com I thaindian com I premjee com
PENANTANG GOOGLE JADI TAIPAN TERKAYA CHINA
INDONESIA PLASA
Penantang Google Jadi Taipan Terkaya China
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar.
Robin Li, pendiri Baidu (forbes.com)
Forbes baru saja merilis 400 orang kaya dari negeri China. Total kekayaan ke-400 orang tersebut mencapai US$423 miliar atau melonjak dibandingkan tahun sebelumnya US$314 miliar.
Orang terkaya nomor satu China dipegang oleh Zong Qinghiu, seorang pengusaha makanan Wahaha Group. Total kekayaannya pengusaha berusia 65 tahun ini mencapai US$8 miliar.
Yang menarik justru posisi nomor dua. Peringkat ini malah dipegang oleh pengusaha muda yang namanya melejit di industri teknologi informasi. Dialah Robin Li, pendiri mesin pencari Baidu Inc., sang penantang raksasa Google.
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar. Lonjakan kekayaan pengusaha berusia 42 tahun ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan pengguna internet di China. Saham Baidu melonjak 143 persen dalam setahun ini.
Robin Li memang bukan kali ini saja masuk daftar pengusaha kaya versi Forbes. Bahkan, tahun lalu dia masuk dalam daftar orang terkaya dunia di urutan ke 258.
Kekayaan Li bersama istrinya Melissa Ma, naik dua kali lipat dalam setahun. Harga saham Baidu terus melejit, berkat kinerjanya yang kinclong, serta sukses menghadapi persaingan ketat melawan Google.
Li dikenal bukan saja sebagai pendiri, kini ia juga menjadi chairman dan chief executive officer Baidu, Inc. Dia menjadi sosok pengendali perusahaan internet asal negeri Tirai Bambu ini secara menyeluruh, termasuk soal strategi dan operasi bisnis.
Dalam tempo sembilan tahun sejak Baidu berdiri pada Januari 2000, Li telah sukses membawa Baidu menjadi mesin pencari terbesar di China, yang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar. Baidu juga menjadi mesin pencari independen terbesar ketiga di dunia.
Pada 2005, Baidu berhasil menyelesaikan IPO di bursa NASDAQ. Pada 2007 pula, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk jajaran NASDAQ-100 Indeks.
Sebelum mendirikan Baidu, Li merupakan salah satu pakar mesin pencari di dunia. Analisis hyperlink miliknya yang dipatenkan pada 1996, merupakan salah satu temuan yang menjadi dasar pembentukan Baidu teknologi mesin pencari.
Awalnya, dia bekerja sebagai staf insinyur untuk Infoseek di Silicon Valley, pelopor perusahaan mesin pencari internet, dari Juli 1997 hingga Desember 1999, kemudian sebagai konsultan senior untuk Layanan Informasi IDD dari Mei 1994 sampai Juni 1997.
Li meraih gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Manajemen Informasi dari Peking University pada 1991, serta memperoleh gelar Master of Science Degree di bidang Computer Science dari State University of New York pada 1994.
Penantang Google Jadi Taipan Terkaya China
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar.
Robin Li, pendiri Baidu (forbes.com)
Forbes baru saja merilis 400 orang kaya dari negeri China. Total kekayaan ke-400 orang tersebut mencapai US$423 miliar atau melonjak dibandingkan tahun sebelumnya US$314 miliar.
Orang terkaya nomor satu China dipegang oleh Zong Qinghiu, seorang pengusaha makanan Wahaha Group. Total kekayaannya pengusaha berusia 65 tahun ini mencapai US$8 miliar.
Yang menarik justru posisi nomor dua. Peringkat ini malah dipegang oleh pengusaha muda yang namanya melejit di industri teknologi informasi. Dialah Robin Li, pendiri mesin pencari Baidu Inc., sang penantang raksasa Google.
Kekayaan Robin Li melejit US$4 miliar dalam setahun menjadi US$7,2 miliar. Lonjakan kekayaan pengusaha berusia 42 tahun ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan pengguna internet di China. Saham Baidu melonjak 143 persen dalam setahun ini.
Robin Li memang bukan kali ini saja masuk daftar pengusaha kaya versi Forbes. Bahkan, tahun lalu dia masuk dalam daftar orang terkaya dunia di urutan ke 258.
Kekayaan Li bersama istrinya Melissa Ma, naik dua kali lipat dalam setahun. Harga saham Baidu terus melejit, berkat kinerjanya yang kinclong, serta sukses menghadapi persaingan ketat melawan Google.
Li dikenal bukan saja sebagai pendiri, kini ia juga menjadi chairman dan chief executive officer Baidu, Inc. Dia menjadi sosok pengendali perusahaan internet asal negeri Tirai Bambu ini secara menyeluruh, termasuk soal strategi dan operasi bisnis.
Dalam tempo sembilan tahun sejak Baidu berdiri pada Januari 2000, Li telah sukses membawa Baidu menjadi mesin pencari terbesar di China, yang menguasai lebih dari 70 persen pangsa pasar. Baidu juga menjadi mesin pencari independen terbesar ketiga di dunia.
Pada 2005, Baidu berhasil menyelesaikan IPO di bursa NASDAQ. Pada 2007 pula, Baidu menjadi perusahaan China pertama yang masuk jajaran NASDAQ-100 Indeks.
Sebelum mendirikan Baidu, Li merupakan salah satu pakar mesin pencari di dunia. Analisis hyperlink miliknya yang dipatenkan pada 1996, merupakan salah satu temuan yang menjadi dasar pembentukan Baidu teknologi mesin pencari.
Awalnya, dia bekerja sebagai staf insinyur untuk Infoseek di Silicon Valley, pelopor perusahaan mesin pencari internet, dari Juli 1997 hingga Desember 1999, kemudian sebagai konsultan senior untuk Layanan Informasi IDD dari Mei 1994 sampai Juni 1997.
Li meraih gelar Bachelor of Science Degree dalam bidang Manajemen Informasi dari Peking University pada 1991, serta memperoleh gelar Master of Science Degree di bidang Computer Science dari State University of New York pada 1994.
KEMBALI DEMO : PRESIDEN YAMAN DI TUNTUT MUNDUR
INDONESIA PLASA
Presiden Yaman Kembali Dituntut Mundur
Setelah 32 tahun memerintah, Presiden Ali Abdullah Saleh berjanji tidak akan menjabat lagi
Jum'at, 4 Februari 2011, 09:57 WIB
Demonstrasi di ibukota Yaman, Sanaa
Puluhan ribu massa demonstran berkumpul di ibukota Yaman, Sana’a, pada Kamis, 3 Januari 2011, kembali menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh untuk turun. Bersamaan itu juga digelar demonstrasi pro pemerintah. Namun, tidak seperti di Mesir, demonstrasi kedua kubu yang bertentangan di Yaman berlangsung tertib dan aman.
Menurut harian The Los Angeles Times, Jumat 4 Februari 2011, massa demonstran anti pemerintah menuntut dilakukannya reformasi politik dengan langkah pertama yaitu mundurnya Saleh sebagai Presiden. Saleh yang telah menjabat sejak tahun 1978 dinilai telah korup dan tidak becus dalam mengatur pemerintahan.
Saleh pada Rabu telah menjawab tuntutan rakyat, dia mengatakan tidak akan mundur. Namun, dia berjanji tidak akan kembali mencalonkan diri lagi pada pemilu presiden 2013 nanti. Dia juga tidak akan memasukkan anaknya dalam bursa calon presiden di Yaman. Selain itu, Saleh mengatakan akan membicarakan masalah reformasi dengan para tokoh oposisi.
“Kami melihat pidato presiden kemarin sebagai sesuatu yang positif, namun demonstrasi kami ini menuntut adanya pemerintahan yang jujur, bukan hanya konsesi,” ujar pemimpin partai Islah, Muhammad Abdul Malik Mutawakkil.
Massa demonstran juga mengatakan bahwa demonstrasi mereka kali ini akan berlangsung dengan damai.
“Kami berdemo dengan damai dan tidak akan membiarkan adanya provokator yang merusak aksi kami. Namun jika pemerintah memaksakan kehendaknya, bagaimana mereka bisa memaksa kami untuk tetap demo dengan damai,” ujar salah satu demonstran, Ibrahim Mohammed Ali Azan.
Demonstran anti pemerintahan yang terdiri dari para pemuda, pekerja dan wanita yang mengenakan jubah hitam rencananya akan berkumpul di lapangan Tahrir, Sanaa, nama lapangan yang sama seperti di Kairo, tempat berkumpulnya massa demonstran anti Mubarak. Namun, di tempat tersebut, telah lebih dulu berkumpul massa pendukung Saleh, sehingga mereka terpaksa mencari tempat lain.
Polisi memisahkan antara masa pro dan anti Saleh dalam dua tempat berbeda, demonstrasi berlangsung aman dan damai. Massa pro-Saleh yang terdiri dari para pegawai pemerintahan dan para pengangguran mendapatkan jatah logistik langsung dari pemerintah untuk berdemo.
Salah satu demonstran, pengangguran bernama Iyad Nasser, mengaku bahwa dia mendapatkan bayaran untuk ikut dalam rombongan. “Dengan jiwa dan darah kami akan berkoban untukmu, wahai Ali,” teriak para demonstran pro Saleh.
“Ali Abdullah Saleh adalah singa di semua Arab, bukan pengecut seperti Mubarak atau Ben Ali. Dia adalah pahlawan kami, dan kami akan melakukan apapun untuk melindungi dia,” ujar salah satu demonstran pro Saleh, Abdul Rahman Ghanam.
Presiden Yaman Kembali Dituntut Mundur
Setelah 32 tahun memerintah, Presiden Ali Abdullah Saleh berjanji tidak akan menjabat lagi
Jum'at, 4 Februari 2011, 09:57 WIB
Demonstrasi di ibukota Yaman, Sanaa
Puluhan ribu massa demonstran berkumpul di ibukota Yaman, Sana’a, pada Kamis, 3 Januari 2011, kembali menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh untuk turun. Bersamaan itu juga digelar demonstrasi pro pemerintah. Namun, tidak seperti di Mesir, demonstrasi kedua kubu yang bertentangan di Yaman berlangsung tertib dan aman.
Menurut harian The Los Angeles Times, Jumat 4 Februari 2011, massa demonstran anti pemerintah menuntut dilakukannya reformasi politik dengan langkah pertama yaitu mundurnya Saleh sebagai Presiden. Saleh yang telah menjabat sejak tahun 1978 dinilai telah korup dan tidak becus dalam mengatur pemerintahan.
Saleh pada Rabu telah menjawab tuntutan rakyat, dia mengatakan tidak akan mundur. Namun, dia berjanji tidak akan kembali mencalonkan diri lagi pada pemilu presiden 2013 nanti. Dia juga tidak akan memasukkan anaknya dalam bursa calon presiden di Yaman. Selain itu, Saleh mengatakan akan membicarakan masalah reformasi dengan para tokoh oposisi.
“Kami melihat pidato presiden kemarin sebagai sesuatu yang positif, namun demonstrasi kami ini menuntut adanya pemerintahan yang jujur, bukan hanya konsesi,” ujar pemimpin partai Islah, Muhammad Abdul Malik Mutawakkil.
Massa demonstran juga mengatakan bahwa demonstrasi mereka kali ini akan berlangsung dengan damai.
“Kami berdemo dengan damai dan tidak akan membiarkan adanya provokator yang merusak aksi kami. Namun jika pemerintah memaksakan kehendaknya, bagaimana mereka bisa memaksa kami untuk tetap demo dengan damai,” ujar salah satu demonstran, Ibrahim Mohammed Ali Azan.
Demonstran anti pemerintahan yang terdiri dari para pemuda, pekerja dan wanita yang mengenakan jubah hitam rencananya akan berkumpul di lapangan Tahrir, Sanaa, nama lapangan yang sama seperti di Kairo, tempat berkumpulnya massa demonstran anti Mubarak. Namun, di tempat tersebut, telah lebih dulu berkumpul massa pendukung Saleh, sehingga mereka terpaksa mencari tempat lain.
Polisi memisahkan antara masa pro dan anti Saleh dalam dua tempat berbeda, demonstrasi berlangsung aman dan damai. Massa pro-Saleh yang terdiri dari para pegawai pemerintahan dan para pengangguran mendapatkan jatah logistik langsung dari pemerintah untuk berdemo.
Salah satu demonstran, pengangguran bernama Iyad Nasser, mengaku bahwa dia mendapatkan bayaran untuk ikut dalam rombongan. “Dengan jiwa dan darah kami akan berkoban untukmu, wahai Ali,” teriak para demonstran pro Saleh.
“Ali Abdullah Saleh adalah singa di semua Arab, bukan pengecut seperti Mubarak atau Ben Ali. Dia adalah pahlawan kami, dan kami akan melakukan apapun untuk melindungi dia,” ujar salah satu demonstran pro Saleh, Abdul Rahman Ghanam.
CEGAH INFLASI LEBIH TINGGI BI RATE NAIK JADI 6,7 %
INDONESIA PLASA
BI Akhirnya Naikkan BI Rate Jadi 6,75%
Kenaikan itu setelah 18 kali BI Rate bertahan di level 6,5 persen.
Jum'at, 4 Februari 2011, 13:50 WIB
Gedung Bank Indonesia
Setelah mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 18 kali di level 6,5 persen, Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points atau menjadi 6,75 persen. Keputusan ini berdasarkan faktor inflasi karena kenaikan harga pangan.
"Ya, itu salah satu pertimbangan kami," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, di gedung BI, Jakarta, Jumat, 4 Februari 2011.
Dalam rilis Bank Indonesia disebutkan, bank sentral mewaspadai tekanan inflasi yang cenderung meningkat ke depan, seiring dengan gangguan pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok (volatile foods) dan kemungkinan penyesuaian harga-harga yang ditetapkan pemerintah (administered prices).
Bank Indonesia berpandangan bahwa kenaikan ekspektasi inflasi akan dapat diminimalisasi apabila dilakukan peningkatan efektivitas produksi, distribusi, dan ketersediaan bahan pokok di tingkat nasional serta daerah.
Dari sisi Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh tahun lalu akan terus diperkuat dengan mengoptimalkan semua instrumen secara seimbang dan terukur.
Seperti diketahui, selama ini Bank Indonesia telah menempuh sejumlah kebijakan untuk mengendalikan likuiditas dan capital inflows seperti kenaikan giro wajib minimum (GWM) rupiah dan valas, one month holding period (OMHP) terhadap Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan pembatasan pinjaman luar negeri jangka pendek bank.
Dewan Gubernur berpandangan, momentum pemulihan ekonomi global kembali meningkat meskipun masih dibayangi oleh risiko krisis utang di Eropa.
Di tengah masih lemahnya pemulihan ekonomi di negara maju, kinerja ekonomi negara emerging markets tetap menunjukkan peningkatan. Selain itu, harga komoditas global terus meningkat, tidak hanya dipengaruhi faktor penawaran dan permintaan, tetapi didorong oleh beralihnya investasi ke pasar komoditas akibat pelemahan dolar AS dan rendahnya imbal hasil di negara maju.
Sejauh ini, respons kebijakan bank sentral negara-negara maju masih cenderung mempertahankan suku bunga pada level yang relatif rendah.
Sementara itu, beberapa negara emerging markets telah meningkatkan suku bunga kebijakannya yang disertai kebijakan untuk mengelola capital inflows dan menstabilkan pergerakan nilai tukar.
Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kenaikan bahan pokok menjadi momok dalam kenaikan inflasi akhir-akhir ini. Bahkan, inflasi year on year (yoy) Januari telah menembus 7,02 persen. Inflasi Januari tercatat sebesar 0,89 persen.
Dengan kenaikan inflasi, ekonom banyak yang menyarankan agar BI menaikkan suku bunga acuan.
BI Akhirnya Naikkan BI Rate Jadi 6,75%
Kenaikan itu setelah 18 kali BI Rate bertahan di level 6,5 persen.
Jum'at, 4 Februari 2011, 13:50 WIB
Gedung Bank Indonesia
Setelah mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebanyak 18 kali di level 6,5 persen, Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis points atau menjadi 6,75 persen. Keputusan ini berdasarkan faktor inflasi karena kenaikan harga pangan.
"Ya, itu salah satu pertimbangan kami," kata Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, di gedung BI, Jakarta, Jumat, 4 Februari 2011.
Dalam rilis Bank Indonesia disebutkan, bank sentral mewaspadai tekanan inflasi yang cenderung meningkat ke depan, seiring dengan gangguan pasokan bahan-bahan kebutuhan pokok (volatile foods) dan kemungkinan penyesuaian harga-harga yang ditetapkan pemerintah (administered prices).
Bank Indonesia berpandangan bahwa kenaikan ekspektasi inflasi akan dapat diminimalisasi apabila dilakukan peningkatan efektivitas produksi, distribusi, dan ketersediaan bahan pokok di tingkat nasional serta daerah.
Dari sisi Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh tahun lalu akan terus diperkuat dengan mengoptimalkan semua instrumen secara seimbang dan terukur.
Seperti diketahui, selama ini Bank Indonesia telah menempuh sejumlah kebijakan untuk mengendalikan likuiditas dan capital inflows seperti kenaikan giro wajib minimum (GWM) rupiah dan valas, one month holding period (OMHP) terhadap Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan pembatasan pinjaman luar negeri jangka pendek bank.
Dewan Gubernur berpandangan, momentum pemulihan ekonomi global kembali meningkat meskipun masih dibayangi oleh risiko krisis utang di Eropa.
Di tengah masih lemahnya pemulihan ekonomi di negara maju, kinerja ekonomi negara emerging markets tetap menunjukkan peningkatan. Selain itu, harga komoditas global terus meningkat, tidak hanya dipengaruhi faktor penawaran dan permintaan, tetapi didorong oleh beralihnya investasi ke pasar komoditas akibat pelemahan dolar AS dan rendahnya imbal hasil di negara maju.
Sejauh ini, respons kebijakan bank sentral negara-negara maju masih cenderung mempertahankan suku bunga pada level yang relatif rendah.
Sementara itu, beberapa negara emerging markets telah meningkatkan suku bunga kebijakannya yang disertai kebijakan untuk mengelola capital inflows dan menstabilkan pergerakan nilai tukar.
Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan kenaikan bahan pokok menjadi momok dalam kenaikan inflasi akhir-akhir ini. Bahkan, inflasi year on year (yoy) Januari telah menembus 7,02 persen. Inflasi Januari tercatat sebesar 0,89 persen.
Dengan kenaikan inflasi, ekonom banyak yang menyarankan agar BI menaikkan suku bunga acuan.
EKSEKUTIF MUDA CANTIK,CEMERLANG DARI GOOGLE
INDONESIA PLASA
Eksekutif Muda, Cantik, Cemerlang dari Google
Majalah Fortune menobatkan dirinya dalam jajaran 40 bintang bisnis muda paling bersinar.
Eksekutif Google, Marissa Mayer
Usianya baru 35 tahun. Namun, wanita cantik ini mempunyai prestasi luar biasa menakjubkan. Belum lama ini, majalah Fortune menobatkan dirinya dalam jajaran 40 bintang bisnis muda yang paling bersinar.
Dia memang bukan wanita biasa. Meski usianya baru kepala tiga, Marissa Mayer - demikian nama lengkapnya - memiliki jabatan dan tanggung jawab yang lumayan besar di Google, mesin pencari terbesar di dunia maya.
Marissa mulai bergabung pada 1999 sebagai insinyur wanita pertama. Kini, Marissa menempati posisi baru yang fokus pada pengembangan produk baru terkait layanan pencarian lokasi dan bisnis lokal yang tengah berkembang pesat.
Upaya ini dapat membantu Google untuk menjaring iklan lebih banyak dari toko-toko dan restoran. Apalagi, lebih dari 90 persen pendapatan perusahaan berasal dari iklan online.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Vice President Google untuk Search Products & User Experience. Dia memimpin divisi terkait produk-produk pencarian web, gambar, berita, buku, produk, peta, Google Earth, Google Toolbar, Google Desktop, Google Health, Google Labs, hingga Google Chrome, browser internet dan sistem operasi yang menantang Microsoft Windows.
"Marissa telah memberikan kontrobusi luar biasa pada produk pencarian dalam satu dekade terakhir. Kami senang dengan berbagai masukannya," kata pernyataan resmi Google seperti dikutip Bloomberg beberapa waktu lalu.
Kini, Marissa tengah mengembangkan produk baru yang lebih fokus pada layanan pencarian lokasi dan bisnis lokal yang tengah berkembang pesat. Upaya ini dapat membantu Google untuk menjaring iklan lebih banyak dari toko-toko dan restoran. Apalagi, lebih dari 90 persen pendapatan perusahaan berasal dari iklan online.
Menurut catatan Google, wanita muda energik ini bukan sekedar mengarahkan tampilan dan fungsi mesin pencari Google, melainkan juga berperan di balik lebih dari 100 produk Google. Usahanya termasuk merancang dan mengembangkan mesin pencari Google, penerjemahan situs lebih dari 100 bahasa, serta membidangi Google News dan Gmail. Beberapa paten telah diajukan atas buatannya.
Di tengah kesibukannya, Marissa sempat mengajar kelas pengantar pemrograman komputer di Stanford untuk lebih dari 3.000 siswa. Dalam waktu luangnya, Marissa mengorganisir Google Movies.
Sosok Marissa telah dikenal luas dan kerap diulas di berbagai media. Ia masuk jajaran 10 pemimpin masa depan versi Newsweek dan daftar 50 Wanita Paling Berpengaruh versi Fortune. New York Times menyebutkan ia sosok cantik, cerdas, kaya, sukses, modis, dan ramah.
Marissa menerima gelar sarjana dalam sistem simbolis dan gelar master dalam ilmu komputer dari Universitas Stanford. Dia juga memegang gelar doktor kehormatan dari rekayasa dari Illinois Institute of Technology.
Eksekutif Muda, Cantik, Cemerlang dari Google
Majalah Fortune menobatkan dirinya dalam jajaran 40 bintang bisnis muda paling bersinar.
Eksekutif Google, Marissa Mayer
Usianya baru 35 tahun. Namun, wanita cantik ini mempunyai prestasi luar biasa menakjubkan. Belum lama ini, majalah Fortune menobatkan dirinya dalam jajaran 40 bintang bisnis muda yang paling bersinar.
Dia memang bukan wanita biasa. Meski usianya baru kepala tiga, Marissa Mayer - demikian nama lengkapnya - memiliki jabatan dan tanggung jawab yang lumayan besar di Google, mesin pencari terbesar di dunia maya.
Marissa mulai bergabung pada 1999 sebagai insinyur wanita pertama. Kini, Marissa menempati posisi baru yang fokus pada pengembangan produk baru terkait layanan pencarian lokasi dan bisnis lokal yang tengah berkembang pesat.
Upaya ini dapat membantu Google untuk menjaring iklan lebih banyak dari toko-toko dan restoran. Apalagi, lebih dari 90 persen pendapatan perusahaan berasal dari iklan online.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Vice President Google untuk Search Products & User Experience. Dia memimpin divisi terkait produk-produk pencarian web, gambar, berita, buku, produk, peta, Google Earth, Google Toolbar, Google Desktop, Google Health, Google Labs, hingga Google Chrome, browser internet dan sistem operasi yang menantang Microsoft Windows.
"Marissa telah memberikan kontrobusi luar biasa pada produk pencarian dalam satu dekade terakhir. Kami senang dengan berbagai masukannya," kata pernyataan resmi Google seperti dikutip Bloomberg beberapa waktu lalu.
Kini, Marissa tengah mengembangkan produk baru yang lebih fokus pada layanan pencarian lokasi dan bisnis lokal yang tengah berkembang pesat. Upaya ini dapat membantu Google untuk menjaring iklan lebih banyak dari toko-toko dan restoran. Apalagi, lebih dari 90 persen pendapatan perusahaan berasal dari iklan online.
Menurut catatan Google, wanita muda energik ini bukan sekedar mengarahkan tampilan dan fungsi mesin pencari Google, melainkan juga berperan di balik lebih dari 100 produk Google. Usahanya termasuk merancang dan mengembangkan mesin pencari Google, penerjemahan situs lebih dari 100 bahasa, serta membidangi Google News dan Gmail. Beberapa paten telah diajukan atas buatannya.
Di tengah kesibukannya, Marissa sempat mengajar kelas pengantar pemrograman komputer di Stanford untuk lebih dari 3.000 siswa. Dalam waktu luangnya, Marissa mengorganisir Google Movies.
Sosok Marissa telah dikenal luas dan kerap diulas di berbagai media. Ia masuk jajaran 10 pemimpin masa depan versi Newsweek dan daftar 50 Wanita Paling Berpengaruh versi Fortune. New York Times menyebutkan ia sosok cantik, cerdas, kaya, sukses, modis, dan ramah.
Marissa menerima gelar sarjana dalam sistem simbolis dan gelar master dalam ilmu komputer dari Universitas Stanford. Dia juga memegang gelar doktor kehormatan dari rekayasa dari Illinois Institute of Technology.
HARGA EMAS MELONJAK SAHAM NYA MULAI DI BURU
INDONESIA PLASA
Harga Melonjak, Saham Produsen Emas Diincar
Harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Jum'at, 4 Februari 2011, 07:37 WIB
Saham berbasis metal diperkirakan menjadi incaran pelaku pasar pada perdagangan akhir pekan pertama Februari 2011. Hal ini didorong oleh meningkatnya harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Data London Metal Exchange menunjukkan Timah saat ini diperdagangkan pada level US$30.540 per ton. Sementara Nikel menembus angka US$27.710 per ton. Adapun harga emas dunia juga menyentuh harga US$ 1.354,3 atau naik 1,35 persen dari sebelumnya.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang optimistis kenaikan harga ini akan berimbas pada emiten berbasis metal pada Bursa Efek Indonesia. Antara lain PT Timah Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.
Harga saham PT Timah saat ini berada di posisi Rp2.875 atau naik 1,77 persen. Posisi Saham berkode TINS tersebut sama seperti awal tahun. Pada pertengahan Januari, TINS sempat menyentuh level terendah pada Rp2.500.
Namun kenaikan harga menjadi pendorong saham pelat merah ini kembali naik. Tahun ini, PT Timah Tbk berencana mengakuisisi PT Sarana Karya, perusahaan aspal, pada semester I tahun ini.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk pada kuartal keempat 2010 membukukan pendapatan Rp2,99 triliun (belum diaudit). Pendapatan ini naik 22 persen dibandingkan kuartal keempat 2009. Lonjakan pendapatan ini diakibatkan kenaikan penjualan feronikel dan bijih nikel, seiring dengan peningkatan permintaan, serta peningkatan harga jual.
Penjualan feronikel Antam naik 60 persen menjadi 7.287 TNi (ton Nikel dalam Feronikel). Adapun peningkatan permintaan bijih nikel juga mendorong peningkatan produksi bijih nikel kadar tinggi hingga 39 persen menjadi 1,1 juta wet metric tons (wmt). Sedangkan produksi bijih nikel kadar rendah naik 74 persen menjadi 875.520 wmt.
Produksi emas Antam pada kuartal empat mencapai 745 kilogram yang terdiri dari produksi emas Pongkor sebesar 601 kg dan produksi emas Cibaliung sebesar 144 kg. Capaian ini naik 9 persen, karena pada kuartal empat 2009, tambang Cibaliung belum menjadi aset Antam.
Harga Melonjak, Saham Produsen Emas Diincar
Harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Jum'at, 4 Februari 2011, 07:37 WIB
Saham berbasis metal diperkirakan menjadi incaran pelaku pasar pada perdagangan akhir pekan pertama Februari 2011. Hal ini didorong oleh meningkatnya harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Data London Metal Exchange menunjukkan Timah saat ini diperdagangkan pada level US$30.540 per ton. Sementara Nikel menembus angka US$27.710 per ton. Adapun harga emas dunia juga menyentuh harga US$ 1.354,3 atau naik 1,35 persen dari sebelumnya.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang optimistis kenaikan harga ini akan berimbas pada emiten berbasis metal pada Bursa Efek Indonesia. Antara lain PT Timah Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.
Harga saham PT Timah saat ini berada di posisi Rp2.875 atau naik 1,77 persen. Posisi Saham berkode TINS tersebut sama seperti awal tahun. Pada pertengahan Januari, TINS sempat menyentuh level terendah pada Rp2.500.
Namun kenaikan harga menjadi pendorong saham pelat merah ini kembali naik. Tahun ini, PT Timah Tbk berencana mengakuisisi PT Sarana Karya, perusahaan aspal, pada semester I tahun ini.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk pada kuartal keempat 2010 membukukan pendapatan Rp2,99 triliun (belum diaudit). Pendapatan ini naik 22 persen dibandingkan kuartal keempat 2009. Lonjakan pendapatan ini diakibatkan kenaikan penjualan feronikel dan bijih nikel, seiring dengan peningkatan permintaan, serta peningkatan harga jual.
Penjualan feronikel Antam naik 60 persen menjadi 7.287 TNi (ton Nikel dalam Feronikel). Adapun peningkatan permintaan bijih nikel juga mendorong peningkatan produksi bijih nikel kadar tinggi hingga 39 persen menjadi 1,1 juta wet metric tons (wmt). Sedangkan produksi bijih nikel kadar rendah naik 74 persen menjadi 875.520 wmt.
Produksi emas Antam pada kuartal empat mencapai 745 kilogram yang terdiri dari produksi emas Pongkor sebesar 601 kg dan produksi emas Cibaliung sebesar 144 kg. Capaian ini naik 9 persen, karena pada kuartal empat 2009, tambang Cibaliung belum menjadi aset Antam.
Afrika Buka Peluang Investasi Miliaran Dolar
INDONESIA PLASA
Selain eksplorasi minyak, negara di Afrika, Gabon, adalah produsen mangaan terbesar kedua.
Ilustrasi investasi
Meski kawasan paling miskin di dunia terbanyak berada di benua Afrika, beberapa negara di wilayah itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah. Melalui kekayaan alam itu ekonomi negara dapat dipacu sehingga mencapai pertumbuhan.
Negara di Afrika bagian barat, Gabon, merupakan salah satu di antaranya yang memiliki potensi investasi cukup besar. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negara tersebut mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Selain mengembangkan sektor eksplorasi minyak bumi dan menjadi daerah dengan cadangan mangaan terbesar kedua di dunia, Gabon juga kaya akan bijih besi, emas, uranium, gas alam, dan hutan yang luas.
Laporan ekonomi terbaru Oxford Business Group menunjukkan Gabon membuka peluang investasi pertambangan dan perkayuan senilai miliaran dolar Amerika Serikat, khususnya bagi investor Asia.
Perdana Menteri Gabon, Paul Biyoghe Mba, mengatakan, pemerintahannya mengakui pentingnya meningkatkan profil negara pada ranah ekonomi internasional. Dia juga menekankan citranya sebagai negara tujuan investasi yang stabil dan ramah.
"Kami yakin bahwa strategi 'Emerging Gabon' untuk pembangunan bangsa dapat berlangsung baik jika sesuai perjanjian kemitraan ekonomi dan diplomatik yang kuat dengan negara lain," kata Biyoghe dalam pernyataan yang dipublikasikan Oxford Business Group, Rabu 24 November 2010.
Rencana Gabon untuk memanfaatkan industri minyak bumi sebagai batu loncatan bagi ekspansi ekonominya merupakan bagian dari partisipasi investor untuk memodernisasi dan memperluas kegiatan ekonomi negara itu ke pasar global.
Dalam panduan investasi yang dirilis Oxford Business Group juga disebutkan bahwa pemerintah negara itu berencana untuk membangun suasana kehidupan alam liar sebagai salah satu tujuan utama wisatawan.
Apalagi, industri pariwisata di daerah tersebut merupakan komponen kunci dalam ekspansi ekonomi jangka panjang. Pemerintah mengadopsi dua metode pendekatan yaitu pelestarian dan perlindungan kawasan suaka alam yang telah diidentifikasi, serta hutan dengan membuka potensi besar pangsa pasar wisata alam negara itu.
Menteri Ekonomi, Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Gabon Magloire Ngambia menambahkan, pemerintah telah membuat banyak kemajuan untuk menarik investasi. "Sejak menjabat, pemerintah telah menekankan peningkatan fasilitas infrastruktur, yang berperan penting terhadap pembangunan ekonomi," tuturnya.
Pemerintah juga menginvestasikan uang rakyat dan menjalankan serangkaian reformasi struktural dan institusional.
Sementara itu, Bourse des Valeurs Mobilières d'Afrique Centrale (Bursa Efek Gabon) pada tahun keempat perdagangannya juga telah mencapai €219 juta. Bursa saham tersebut tengah mempertimbangkan peluang penggabungan usaha (merger) dengan Douala Stock Exchange Kamerun (Bursa Efek Kamerun).
Sementara itu, penerbitan surat utang (obligasi) mampu memberikan kupon yang menarik bagi investor. Aspek ekonomi yang mendorong pertumbuhan di sektor industri negara itu antara lain pertambangan dan kayu. Selain itu, agribisnis terus mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan data wikipedia, Gabon memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar US$7.055 dengan populasi mencapai 1,38 juta jiwa.
Selain eksplorasi minyak, negara di Afrika, Gabon, adalah produsen mangaan terbesar kedua.
Ilustrasi investasi
Meski kawasan paling miskin di dunia terbanyak berada di benua Afrika, beberapa negara di wilayah itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah. Melalui kekayaan alam itu ekonomi negara dapat dipacu sehingga mencapai pertumbuhan.
Negara di Afrika bagian barat, Gabon, merupakan salah satu di antaranya yang memiliki potensi investasi cukup besar. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki negara tersebut mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi.
Selain mengembangkan sektor eksplorasi minyak bumi dan menjadi daerah dengan cadangan mangaan terbesar kedua di dunia, Gabon juga kaya akan bijih besi, emas, uranium, gas alam, dan hutan yang luas.
Laporan ekonomi terbaru Oxford Business Group menunjukkan Gabon membuka peluang investasi pertambangan dan perkayuan senilai miliaran dolar Amerika Serikat, khususnya bagi investor Asia.
Perdana Menteri Gabon, Paul Biyoghe Mba, mengatakan, pemerintahannya mengakui pentingnya meningkatkan profil negara pada ranah ekonomi internasional. Dia juga menekankan citranya sebagai negara tujuan investasi yang stabil dan ramah.
"Kami yakin bahwa strategi 'Emerging Gabon' untuk pembangunan bangsa dapat berlangsung baik jika sesuai perjanjian kemitraan ekonomi dan diplomatik yang kuat dengan negara lain," kata Biyoghe dalam pernyataan yang dipublikasikan Oxford Business Group, Rabu 24 November 2010.
Rencana Gabon untuk memanfaatkan industri minyak bumi sebagai batu loncatan bagi ekspansi ekonominya merupakan bagian dari partisipasi investor untuk memodernisasi dan memperluas kegiatan ekonomi negara itu ke pasar global.
Dalam panduan investasi yang dirilis Oxford Business Group juga disebutkan bahwa pemerintah negara itu berencana untuk membangun suasana kehidupan alam liar sebagai salah satu tujuan utama wisatawan.
Apalagi, industri pariwisata di daerah tersebut merupakan komponen kunci dalam ekspansi ekonomi jangka panjang. Pemerintah mengadopsi dua metode pendekatan yaitu pelestarian dan perlindungan kawasan suaka alam yang telah diidentifikasi, serta hutan dengan membuka potensi besar pangsa pasar wisata alam negara itu.
Menteri Ekonomi, Industri, Perdagangan, dan Pariwisata Gabon Magloire Ngambia menambahkan, pemerintah telah membuat banyak kemajuan untuk menarik investasi. "Sejak menjabat, pemerintah telah menekankan peningkatan fasilitas infrastruktur, yang berperan penting terhadap pembangunan ekonomi," tuturnya.
Pemerintah juga menginvestasikan uang rakyat dan menjalankan serangkaian reformasi struktural dan institusional.
Sementara itu, Bourse des Valeurs Mobilières d'Afrique Centrale (Bursa Efek Gabon) pada tahun keempat perdagangannya juga telah mencapai €219 juta. Bursa saham tersebut tengah mempertimbangkan peluang penggabungan usaha (merger) dengan Douala Stock Exchange Kamerun (Bursa Efek Kamerun).
Sementara itu, penerbitan surat utang (obligasi) mampu memberikan kupon yang menarik bagi investor. Aspek ekonomi yang mendorong pertumbuhan di sektor industri negara itu antara lain pertambangan dan kayu. Selain itu, agribisnis terus mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan data wikipedia, Gabon memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar US$7.055 dengan populasi mencapai 1,38 juta jiwa.
Tembus US$40 M, Bisnis RI-China Catat Rekor
INDONESIA PLASA
Volume perdagangan China-Indonesia per Januari-Oktober telah mencapai US$33,75 miliar.
Pengeringan sabut kelapa untuk diekspor ke China
Total volume perdagangan antara China dan Indonesia ditargetkan mencapai US$40 miliar pada 2010 dan akan menjadi rekor perdagangan terbesar antarkedua negara.
Duta Besar China untuk Indonesia, Zhang Qiyue mengatakan volume perdagangan China-Indonesia dari Januari-Oktober 2010 telah mencapai US$33,75 miliar.
"Meningkat 53,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Zhang dalam seminar 'Prospek Hubungan Indonesia-China: Pendayagunaannya untuk Kepentingan Nasional' di Jakarta, Selasa 23 November 2010.
Zhang menargetkan, total perdagangan kedua negara mencapai US$40 miliar pada 2010. Jika tembus, hal itu merupakan rekor tertinggi kedua negara. Selain itu, kedua kepala negara telah menyepakati untuk meningkatkan total volume perdagangan mencapai US$50 miliar pada 2014.
"Kalau tahun ini saja mencapai US$40 miliar, tugas saya sebagai dubes tidak terlalu berat, dan saya yakin target ini bisa dicapai," kata Zhang.
Dia menuturkan, sejak 2001, total perdagangan antara China dan Indonesia selalu meningkat 25 persen per tahun. Sebab, China melihat Indonesia sebagai mitra strategis.
Berbeda dengan penjelasan Dubes China, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Mahendra Siregar mengatakan volume perdagangan Indonesia dengan China diperkirakan hanya mencapai US$30 miliar.
Perbedaan angka ini, menurut Mahendra, karena perbedaan basis perhitungan. "Perbedaan perhitungan itu wajar, karena ada perbedaan basis perhitungan," kata dia.
Mahendra menuturkan, pemerintah untuk saat ini fokus untuk melakukan perimbangan neraca Indonesia-China yang sekarang masih defisit.
Menurut dia, defisit neraca perdagangan kedua negara mencapai US$7,2 miliar pada 2008, US$4,6 miliar (2009), dan hingga Agustus 2010 defisit mencapai US$4,7 miliar.
"Peningkatan defisit neraca perdagangan hingga Agustus lalu dipicu
impor bahan baku sebesar US$2,8 miliar dan impor barang modal US$1,4 miliar," ujarnya.
Volume perdagangan China-Indonesia per Januari-Oktober telah mencapai US$33,75 miliar.
Pengeringan sabut kelapa untuk diekspor ke China
Total volume perdagangan antara China dan Indonesia ditargetkan mencapai US$40 miliar pada 2010 dan akan menjadi rekor perdagangan terbesar antarkedua negara.
Duta Besar China untuk Indonesia, Zhang Qiyue mengatakan volume perdagangan China-Indonesia dari Januari-Oktober 2010 telah mencapai US$33,75 miliar.
"Meningkat 53,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Zhang dalam seminar 'Prospek Hubungan Indonesia-China: Pendayagunaannya untuk Kepentingan Nasional' di Jakarta, Selasa 23 November 2010.
Zhang menargetkan, total perdagangan kedua negara mencapai US$40 miliar pada 2010. Jika tembus, hal itu merupakan rekor tertinggi kedua negara. Selain itu, kedua kepala negara telah menyepakati untuk meningkatkan total volume perdagangan mencapai US$50 miliar pada 2014.
"Kalau tahun ini saja mencapai US$40 miliar, tugas saya sebagai dubes tidak terlalu berat, dan saya yakin target ini bisa dicapai," kata Zhang.
Dia menuturkan, sejak 2001, total perdagangan antara China dan Indonesia selalu meningkat 25 persen per tahun. Sebab, China melihat Indonesia sebagai mitra strategis.
Berbeda dengan penjelasan Dubes China, Wakil Menteri Perdagangan Indonesia, Mahendra Siregar mengatakan volume perdagangan Indonesia dengan China diperkirakan hanya mencapai US$30 miliar.
Perbedaan angka ini, menurut Mahendra, karena perbedaan basis perhitungan. "Perbedaan perhitungan itu wajar, karena ada perbedaan basis perhitungan," kata dia.
Mahendra menuturkan, pemerintah untuk saat ini fokus untuk melakukan perimbangan neraca Indonesia-China yang sekarang masih defisit.
Menurut dia, defisit neraca perdagangan kedua negara mencapai US$7,2 miliar pada 2008, US$4,6 miliar (2009), dan hingga Agustus 2010 defisit mencapai US$4,7 miliar.
"Peningkatan defisit neraca perdagangan hingga Agustus lalu dipicu
impor bahan baku sebesar US$2,8 miliar dan impor barang modal US$1,4 miliar," ujarnya.
Tarik Investor, RI Tertinggal dari Malaysia
INDONESIA PLASA
Peringkat Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara tujuan investasi anggota OECD
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesia dinilai masih ketinggalan jika dibandingkan dengan negara lain dalam memikat investor asing, khususnya dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
"Indonesia perlu memperbaiki sejumlah indikator "doing business yang kerap jadi acuan investasi," ujar pejabat dari Kementerian Perekonomian Huda Bahweres saat berbincang dengan VIVAnews di Jakarta, 18 November 2010.
Menurut dia, ini terlihat dari peringkat Indonesia yang berada di urutan keempat sebagai negara tujuan investasi para anggota OECD. "Kita tertinggal dari Singapura, Thailand dan Malaysia."
Dia menekankan kebijakan investasi di Indonesia sebenarnya sudah cukup komprehensif. Namun peraturan yang berbelit menjadi keluhan investor asing. Orang yang mau melakukan usaha di Indonesia itu masih sulit.
Dia menjelaskan dari sisi peraturan, banyak faktor yang berperan. Misalnya, peraturan-peraturan Pemerintah Daerah yang tidak mendukung pada investor untuk memulai usaha dan berinvestasi, UU Buruh yang masih menjadi ketakutan investor. Karena di Indonesia tidak mudah perusahaan memecat seorang buruh ini buat investor asing menjadi masalah. Dan Infrastruktur yang masih minim. Hal ini berpengaruh untuk para investor.
Menurut dia, sebetulnya sudah banyak UU yang diperbaiki, Indonesia juga memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, serta program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II yang mendukung kepada reformasi regulasi untuk iklim investasi.
"Namun, implementasinya belum berjalan sebagaimana mestinya," kata dia. "Padahal, jika itu sudah dijalankan luar biasa dampaknya pada investasi Indonesia."
Selanjutnya, tidak adanya kejelasan kepastian hukum, regulasi yang tumpang tindih, banyaknya peraturan dan berbelit-belit yang membuat investor bingung. Kurang jelasnya UU, korupsi dan pungutan lain yang pada kenyataannya masih banyak terjadi. Sumber daya manusia Indonesia juga harus lebih ditingkatkan lagi kedepannya agar secara kualitas tidak tertinggal. "Semua ini menjadi pekerjaan rumah Indonesia untuk lebih meningkatkan iklim investasi."
Kerja sama dengan OECD ini memberikan pencerahan bahwa sesungguhnya banyak hal yang harus diperhatikan guna meningkatkan investasi. Indonesia akan diuntungkan karena mereka menerbitkan buku oleh berjudul OECD Investment Policy Review on Indonesia. Ini bukan sekedar untuk mempromosikan Indonesia. "Namun, jika instansi yang berbicara akan lebih diperhatikan daripada individu."
Peringkat Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara tujuan investasi anggota OECD
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Indonesia dinilai masih ketinggalan jika dibandingkan dengan negara lain dalam memikat investor asing, khususnya dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
"Indonesia perlu memperbaiki sejumlah indikator "doing business yang kerap jadi acuan investasi," ujar pejabat dari Kementerian Perekonomian Huda Bahweres saat berbincang dengan VIVAnews di Jakarta, 18 November 2010.
Menurut dia, ini terlihat dari peringkat Indonesia yang berada di urutan keempat sebagai negara tujuan investasi para anggota OECD. "Kita tertinggal dari Singapura, Thailand dan Malaysia."
Dia menekankan kebijakan investasi di Indonesia sebenarnya sudah cukup komprehensif. Namun peraturan yang berbelit menjadi keluhan investor asing. Orang yang mau melakukan usaha di Indonesia itu masih sulit.
Dia menjelaskan dari sisi peraturan, banyak faktor yang berperan. Misalnya, peraturan-peraturan Pemerintah Daerah yang tidak mendukung pada investor untuk memulai usaha dan berinvestasi, UU Buruh yang masih menjadi ketakutan investor. Karena di Indonesia tidak mudah perusahaan memecat seorang buruh ini buat investor asing menjadi masalah. Dan Infrastruktur yang masih minim. Hal ini berpengaruh untuk para investor.
Menurut dia, sebetulnya sudah banyak UU yang diperbaiki, Indonesia juga memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, serta program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu II yang mendukung kepada reformasi regulasi untuk iklim investasi.
"Namun, implementasinya belum berjalan sebagaimana mestinya," kata dia. "Padahal, jika itu sudah dijalankan luar biasa dampaknya pada investasi Indonesia."
Selanjutnya, tidak adanya kejelasan kepastian hukum, regulasi yang tumpang tindih, banyaknya peraturan dan berbelit-belit yang membuat investor bingung. Kurang jelasnya UU, korupsi dan pungutan lain yang pada kenyataannya masih banyak terjadi. Sumber daya manusia Indonesia juga harus lebih ditingkatkan lagi kedepannya agar secara kualitas tidak tertinggal. "Semua ini menjadi pekerjaan rumah Indonesia untuk lebih meningkatkan iklim investasi."
Kerja sama dengan OECD ini memberikan pencerahan bahwa sesungguhnya banyak hal yang harus diperhatikan guna meningkatkan investasi. Indonesia akan diuntungkan karena mereka menerbitkan buku oleh berjudul OECD Investment Policy Review on Indonesia. Ini bukan sekedar untuk mempromosikan Indonesia. "Namun, jika instansi yang berbicara akan lebih diperhatikan daripada individu."
Kebebasan Ekonomi Indonesia Setara Rwanda
INDONESIA PLASA
Peringkat Indonesia lebih buruk dibanding negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Fraser Institute dan Economic Freedom Network mempublikasikan Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW. Indeks tersebut berisi ukuran-ukuran kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia.
Indeks dibangun dengan metodologi yang berhati-hati, yang meliputi lima komponen utama, yakni ukuran pemerintah, struktur hukum dan keamanan hak milik, akses pada kredit, kebebasan berdagang, serta aturan-aturan kredit, usaha, serta perburuhan.
Angka-angka pada indeks itu dapat mengindikasikan posisi negara tertentu terhadap negara lain di dunia, khususnya dalam derajat kebebasan ekonomi. Artinya, Indeks EFW tersebut terkait erat dengan reputasi suatu negara.
Negara akan cenderung mempertahankan dan meningkatkan reputasi yang baik, serta menghindarkan dari apa pun yang bisa merusaknya. Tentu saja, hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam laporan tahunan 2010 Economic Freedom of The World yang dirilis baru-baru ini disebutkan, membangun reputasi yang baik adalah norma, karena reputasi merupakan sinyal yang membawa informasi. "Ketika reputasi rusak, dapat diperkirakan jualan akan jelek," tulis laporan itu.
Satu hal penting dari Indeks EFW adalah adanya aspek paling fundamental dari upaya menuju kesejahteraan, yakni kebebasan ekonomi.
Ekonom William Easterly mengatakan kebebasan ekonomi menyuburkan persaingan, memberi umpan balik kepada pasar, merelokasikan sumber daya secara efisien, hingga memungkinkan berhasilnya kegiatan ekonomi skala besar.
Lalu, bagaimana posisi Indonesia dalam Indeks EFW itu?
Indonesia dapat mengambil manfaat dari indeks tersebut dan menggunakannya sebagai faktor untuk memotivasi kemajuan guna mencapai tingkat kebebasan ekonomi lebih tinggi.
Namun, bersama Rwanda dan Tunisia, saat ini Indonesia (menurut Indeks EFW 2008) berada pada peringkat 90 dari 141 negara yang disurvei. Posisi itu lebih buruk dibanding negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Indonesia hanya lebih baik dari Vietnam.
Bahkan, posisi Indonesia lebih buruk dibanding tiga seri indeks sebelumnya, yaitu pada 2007 (peringkat 83), 2005 (78), dan 2000 (85).
Anjloknya peringkat Indonesia tersebut di antaranya karena lemahnya lima pilar utama penopang kebebasan ekonomi. Indonesia sangat lemah dalam regulasi dan posisinya di peringkat 107. Selain itu, di pasar kredit peringkat Indonesia di posisi 102, tenaga kerja (108), dan aturan berusaha (104).
Indonesia juga lemah dalam sistem hukum dan hak kepemilikan. Di bidang ini, peringkat Indonesia di posisi 109.
Temuan tentang Indonesia dalam Indeks EFW konsisten dengan beberapa indeks dan studi lain, seperti Doing Business (Bank Dunia) serta Monitoring Investment Climate (LPEM-Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).
Peringkat Indonesia lebih buruk dibanding negara tetangga seperti Singapura atau Malaysia.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Fraser Institute dan Economic Freedom Network mempublikasikan Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW. Indeks tersebut berisi ukuran-ukuran kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia.
Indeks dibangun dengan metodologi yang berhati-hati, yang meliputi lima komponen utama, yakni ukuran pemerintah, struktur hukum dan keamanan hak milik, akses pada kredit, kebebasan berdagang, serta aturan-aturan kredit, usaha, serta perburuhan.
Angka-angka pada indeks itu dapat mengindikasikan posisi negara tertentu terhadap negara lain di dunia, khususnya dalam derajat kebebasan ekonomi. Artinya, Indeks EFW tersebut terkait erat dengan reputasi suatu negara.
Negara akan cenderung mempertahankan dan meningkatkan reputasi yang baik, serta menghindarkan dari apa pun yang bisa merusaknya. Tentu saja, hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam laporan tahunan 2010 Economic Freedom of The World yang dirilis baru-baru ini disebutkan, membangun reputasi yang baik adalah norma, karena reputasi merupakan sinyal yang membawa informasi. "Ketika reputasi rusak, dapat diperkirakan jualan akan jelek," tulis laporan itu.
Satu hal penting dari Indeks EFW adalah adanya aspek paling fundamental dari upaya menuju kesejahteraan, yakni kebebasan ekonomi.
Ekonom William Easterly mengatakan kebebasan ekonomi menyuburkan persaingan, memberi umpan balik kepada pasar, merelokasikan sumber daya secara efisien, hingga memungkinkan berhasilnya kegiatan ekonomi skala besar.
Lalu, bagaimana posisi Indonesia dalam Indeks EFW itu?
Indonesia dapat mengambil manfaat dari indeks tersebut dan menggunakannya sebagai faktor untuk memotivasi kemajuan guna mencapai tingkat kebebasan ekonomi lebih tinggi.
Namun, bersama Rwanda dan Tunisia, saat ini Indonesia (menurut Indeks EFW 2008) berada pada peringkat 90 dari 141 negara yang disurvei. Posisi itu lebih buruk dibanding negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Indonesia hanya lebih baik dari Vietnam.
Bahkan, posisi Indonesia lebih buruk dibanding tiga seri indeks sebelumnya, yaitu pada 2007 (peringkat 83), 2005 (78), dan 2000 (85).
Anjloknya peringkat Indonesia tersebut di antaranya karena lemahnya lima pilar utama penopang kebebasan ekonomi. Indonesia sangat lemah dalam regulasi dan posisinya di peringkat 107. Selain itu, di pasar kredit peringkat Indonesia di posisi 102, tenaga kerja (108), dan aturan berusaha (104).
Indonesia juga lemah dalam sistem hukum dan hak kepemilikan. Di bidang ini, peringkat Indonesia di posisi 109.
Temuan tentang Indonesia dalam Indeks EFW konsisten dengan beberapa indeks dan studi lain, seperti Doing Business (Bank Dunia) serta Monitoring Investment Climate (LPEM-Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia).
Mana Lebih Liberal, Ekonomi RI, India, China?
INDONESIA PLASA
Meski skor bontot, pertumbuhan kebebasan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding India.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bila Freedom House dan banyak lembaga lainnya mengukur tingkat kebebasan politik di masyarakat, Fraser Institute dari Kanada justru melihat sisi yang lain, yakni tingkat kebebasan ekonomi.
Ukurannya adalah kebebasan untuk terlibat dalam kegiatan perekonomian, memelihara kekayaan yang diperoleh secara sah menurut hukum, dan menikmati persamaan kesempatan tanpa campur tangan pihak mana pun.
Dalam laporan tahunan Economic Freedom of the World 2010 yang dirilis baru-baru ini disebutkan, indikasi dari jenis kebebasan itu adalah belanja keseluruhan lembaga-lembaga pemerintah, struktur hukum sebuah negara dan perlindungan hak kekayaan.
Selain itu, terdapat akses terhadap persediaan uang yang sehat, kebebasan berdagang di forum internasional, dan aturan terbatas tapi efektif terhadap kredit, ketenagakerjaan, dan praktik-praktik bisnis.
"Indikator-indikator itu dimonitor secara berkesinambungan dan diperbarui dalam laporan tahunan Economic Freedom of the World," tulis publikasi laporan tahunan itu.
Bila mengacu Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW yang mengukur kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia, bagaimana skor Indonesia dibanding India dan China, dua raksasa ekonomi di kawasan Asia itu?
Berdasarkan data Indeks EFW 1980, Indonesia sempat mengungguli China, namun kalah dari India. Skor Indonesia pada 1980 adalah 5,20, sedangkan China 3,99 dan India lebih tinggi, yakni 5,39.
Namun, pada 2008, dalam ukuran kebebasan ekonomi, China mampu melesat kencang dan meninggalkan India serta Indonesia. Skor untuk China pada periode itu mencapai 6,65, India 6,51, sedangkan Indonesia 6,44.
Mengawali dari tingkat yang sangat rendah, China mengembangkan kebebasan ekonominya dengan mengesankan. Negeri Tirai Bambu itu masih terus meningkatkan ukuran kebebasan ekonominya hampir setiap tahunnya.
Sementara itu, India mengembangkan tingkat kebebasan ekonominya dengan kecepatan lebih rendah. Bahkan mundur sejak 2005.
Bagaimana dengan Indonesia? Meski skor lebih bontot dibanding China dan India, pertumbuhan kebebasan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding India. Hal itu karena pada krisis ekonomi 1997-1998, perkembangan di Indonesia tidak secepat China.
Meski demikian, tingkat kebebasan ekonomi di Indonesia terus bertumbuh dan mendorong pandangan optimistis di dalam negeri. Bahkan, bila pemerintah mendukung, dalam perkembangannya, menurut laporan tahunan Economic Freedom of the World itu, Indonesia dapat mengambil alih pertumbuhan kebebasan ekonomi di India, Rusia, Afrika Selatan, dan China.
Meski skor bontot, pertumbuhan kebebasan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding India.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bila Freedom House dan banyak lembaga lainnya mengukur tingkat kebebasan politik di masyarakat, Fraser Institute dari Kanada justru melihat sisi yang lain, yakni tingkat kebebasan ekonomi.
Ukurannya adalah kebebasan untuk terlibat dalam kegiatan perekonomian, memelihara kekayaan yang diperoleh secara sah menurut hukum, dan menikmati persamaan kesempatan tanpa campur tangan pihak mana pun.
Dalam laporan tahunan Economic Freedom of the World 2010 yang dirilis baru-baru ini disebutkan, indikasi dari jenis kebebasan itu adalah belanja keseluruhan lembaga-lembaga pemerintah, struktur hukum sebuah negara dan perlindungan hak kekayaan.
Selain itu, terdapat akses terhadap persediaan uang yang sehat, kebebasan berdagang di forum internasional, dan aturan terbatas tapi efektif terhadap kredit, ketenagakerjaan, dan praktik-praktik bisnis.
"Indikator-indikator itu dimonitor secara berkesinambungan dan diperbarui dalam laporan tahunan Economic Freedom of the World," tulis publikasi laporan tahunan itu.
Bila mengacu Economic Freedom of World Index atau Indeks EFW yang mengukur kebebasan ekonomi lebih dari 100 negara di dunia, bagaimana skor Indonesia dibanding India dan China, dua raksasa ekonomi di kawasan Asia itu?
Berdasarkan data Indeks EFW 1980, Indonesia sempat mengungguli China, namun kalah dari India. Skor Indonesia pada 1980 adalah 5,20, sedangkan China 3,99 dan India lebih tinggi, yakni 5,39.
Namun, pada 2008, dalam ukuran kebebasan ekonomi, China mampu melesat kencang dan meninggalkan India serta Indonesia. Skor untuk China pada periode itu mencapai 6,65, India 6,51, sedangkan Indonesia 6,44.
Mengawali dari tingkat yang sangat rendah, China mengembangkan kebebasan ekonominya dengan mengesankan. Negeri Tirai Bambu itu masih terus meningkatkan ukuran kebebasan ekonominya hampir setiap tahunnya.
Sementara itu, India mengembangkan tingkat kebebasan ekonominya dengan kecepatan lebih rendah. Bahkan mundur sejak 2005.
Bagaimana dengan Indonesia? Meski skor lebih bontot dibanding China dan India, pertumbuhan kebebasan ekonomi Indonesia lebih baik dibanding India. Hal itu karena pada krisis ekonomi 1997-1998, perkembangan di Indonesia tidak secepat China.
Meski demikian, tingkat kebebasan ekonomi di Indonesia terus bertumbuh dan mendorong pandangan optimistis di dalam negeri. Bahkan, bila pemerintah mendukung, dalam perkembangannya, menurut laporan tahunan Economic Freedom of the World itu, Indonesia dapat mengambil alih pertumbuhan kebebasan ekonomi di India, Rusia, Afrika Selatan, dan China.
STANCHART: RI 10 BESAR DUNIA TAHUN 2020
INDONESIA PLASA
Stanchart: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi, 2020
Kekuatan Cina menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 menjadi negara terbesar.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
China akan menjadi negara adidaya ekonomi dunia pada 2020. Kekuatan Cina bakal menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Dalam laporan terbaru Standard Chartered Research yang berjudul "The Super-Cycle Report" pada 15 November 2010, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi.
Negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Bahkan, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. "Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, China menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia pada 2020.
Total PDB China saat itu sekitar US$ 24,6 triliun, meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 5,9 triliun. Sedangkan, PDB Amerika sendiri diperkirakan mencapai US$ 23,3 triliun meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 14,6 triliun.
Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030. PDB India akan mencapai US$9,6 triliun. Posisi India langsung melesat, karena pada 2010 negara ini tidak masuk dalam daftar negara terbesar.
Selain China dan India, kekuatan baru yang bakal melesat adalah Brazil dan Rusia. Dalam satu dekade lagi, Brazil akan menempati posisi kelima dengan PDB US$5,1 triliun. Sedangkan, Rusia akan menempati posisi kedelapan dengan PDB US$ 3,5 triliun.
Kejutan lainnya adalah masuknya Indonesia - seperti halnya India - yang tahun ini tak masuk 10 negara terbesar ekonomi dunia. Namun, pada sepuluh tahun lagi, Indonesia akan masuk urutan kesepuluh dengan total PDB US$3,2 triliun.
Sementara, negara-negara Eropa yang sekarang dikenal sebagai negara industri maju justru turun dari posisi saat ini. Bahkan, Italia dan Kanada justru terpental dari sepuluh besar.
Sumber: IMF dan Stanchart
Menurut laporan Stanchart, peta negara maju dunia selalu berubah tiap dekade. Pada abad 19, awalnya Inggris sebagai negara produktif memimpin secara ekonomi, lalu disusul oleh Amerika Serikat menjelang akhir abad 19.
Namun, pasca era perang dunia, Jepang menjadi negara maju di bidang ekonomi. Sekarang, China menjadi negara yang ekonominya paling dinamis, sedangkan India akan menyusul secepatnya.
Kemajuan tersebut membuat standar hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India dalam kurun waktu antara tahun 2000 hingga 2030.
Sedangkan pada 2030, kekuatan ekonomi akan bergeser dari negara Barat ke negara Timur. Sedangkan AS, Uni Eropa dan Jepang yang mewakili 72 persen ekonomi global harus menyusut hanya 29 persen pada 2030. Saat itu, kekuatan ekonomi telah pindah ke kekuatan baru, seperti China, India, Brazil dan Indonesia. (hs)
Baca Juga:
Stanchart: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi, 2020
Kekuatan Cina menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 menjadi negara terbesar.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
China akan menjadi negara adidaya ekonomi dunia pada 2020. Kekuatan Cina bakal menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia.
Dalam laporan terbaru Standard Chartered Research yang berjudul "The Super-Cycle Report" pada 15 November 2010, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi.
Negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Bahkan, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. "Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, China menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia pada 2020.
Total PDB China saat itu sekitar US$ 24,6 triliun, meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 5,9 triliun. Sedangkan, PDB Amerika sendiri diperkirakan mencapai US$ 23,3 triliun meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 14,6 triliun.
Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030. PDB India akan mencapai US$9,6 triliun. Posisi India langsung melesat, karena pada 2010 negara ini tidak masuk dalam daftar negara terbesar.
Selain China dan India, kekuatan baru yang bakal melesat adalah Brazil dan Rusia. Dalam satu dekade lagi, Brazil akan menempati posisi kelima dengan PDB US$5,1 triliun. Sedangkan, Rusia akan menempati posisi kedelapan dengan PDB US$ 3,5 triliun.
Kejutan lainnya adalah masuknya Indonesia - seperti halnya India - yang tahun ini tak masuk 10 negara terbesar ekonomi dunia. Namun, pada sepuluh tahun lagi, Indonesia akan masuk urutan kesepuluh dengan total PDB US$3,2 triliun.
Sementara, negara-negara Eropa yang sekarang dikenal sebagai negara industri maju justru turun dari posisi saat ini. Bahkan, Italia dan Kanada justru terpental dari sepuluh besar.
2010 | PDB (US$ triliun) | 2020 | PDB (US$ triliun) |
Amerika Serikat | 14,6 | China | 24,6 |
China | 5,9 | Amerika Serikat | 23,3 |
Jepang | 5,6 | India | 9,6 |
Jerman | 3,3 | Jepang | 6,0 |
Prancis | 2,6 | Brazil | 5,1 |
Inggris | 2,3 | Jerman | 5,0 |
Italia | 2,0 | Prancis | 3,9 |
Brazil | 2,0 | Rusia | 3,5 |
Kanada | 1,6 | Inggris | 3,4 |
Rusia | 1,5 | Indonesia | 3,2 |
Menurut laporan Stanchart, peta negara maju dunia selalu berubah tiap dekade. Pada abad 19, awalnya Inggris sebagai negara produktif memimpin secara ekonomi, lalu disusul oleh Amerika Serikat menjelang akhir abad 19.
Namun, pasca era perang dunia, Jepang menjadi negara maju di bidang ekonomi. Sekarang, China menjadi negara yang ekonominya paling dinamis, sedangkan India akan menyusul secepatnya.
Kemajuan tersebut membuat standar hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India dalam kurun waktu antara tahun 2000 hingga 2030.
Sedangkan pada 2030, kekuatan ekonomi akan bergeser dari negara Barat ke negara Timur. Sedangkan AS, Uni Eropa dan Jepang yang mewakili 72 persen ekonomi global harus menyusut hanya 29 persen pada 2030. Saat itu, kekuatan ekonomi telah pindah ke kekuatan baru, seperti China, India, Brazil dan Indonesia. (hs)
Baca Juga:
STANCHART: TAHUN 2030, EKONOMI INDONESIA KALAHKAN JEPANG
INDONESIA PLASA
Stanchart: 2030, Ekonomi RI Kalahkan Jepang
Pada 2030, ekonomi Indonesia bukan sekedar menggeser Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Optimisme Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi dunia baru kian merebak. Kali ini, keyakinan itu datang dari bank nomor satu di Inggris, Standard Chartered Bank yang memperkirakan kekuatan ekonomi Indonesia akan mengalahkan Jepang pada 2030.
Dalam laporan khusus Stanchart berjudul "The Super-Cycle Report" yang baru saja dipublikasikan 15 November ini, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi yang mereka sebut dengan istilah super-cycle.
Menurut Dr. Gerard Lyons, Chief Economist and Group Head of Global Research Stanchart, sebuah super-cycle berarti akan terjadi potensi terbalik dalam hal pertumbuhan global yang kuat. Ini juga tak terlepas dari fakta bahwa negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, sedangkan negara barat memiliki kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan ekonomi global dengan beradaptasi dan berubah.”
Pertumbuhan kuat dimulai sejak tahun 2000 dan akan berlangsung hingga beberapa dekade mendatang. "Pada 2030, volume perekonomian global akan mencapai lebih dari US$300 triliun," demikian laporan tersebut. Volume ini naik dibandingkan posisi saat ini sebesar US$62 triliun.
Yang lebih menarik, kata laporan itu, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. Pemicunya adalah peningkatan perdagangan, terutama pada pasar-pasar dari negara berkembang, industrialisasi yang pesat, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah di negara berkembang.
"Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart. Asia yang kerap disebut adalah China, India dan Indonesia.
Pada saat itu, taraf hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita riil, akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India antara tahun 2000 dan 2030. Peningkatan penghasilan pribadi akan mendorong miliaran orang masuk kelas menengah dan meningkatnya konsumsi akan memacu pertumbuhan ekonomi domestik.
Tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, bahkan menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia dalam satu dekade, yakni pada 2020. Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030.
Bagaimana dengan Indonesia?
Menurut laporan tersebut, dalam satu dekade mendatang, Indonesia akan menempati posisi kesepuluh sebagai kekuatan ekonomi dunia. Indonesia berada di bawah Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris yang berada di urutan keenam hingga kesembilan.
Namun, pada satu dekade berikutnya atau 2030, Indonesia bukan hanya mengalahkan empat negara tersebut. Indonesia bahkan akan mengalahkan Jepang yang sekarang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia setelah Amerika dan China.
Pada saat itu, Indonesia berada di posisi kelima dunia dengan produk domestik bruto US$9,3 triliun sedangkan Jepang di urutan keenam dengan PDB US$8,4 triliun.
Stanchart: 2030, Ekonomi RI Kalahkan Jepang
Pada 2030, ekonomi Indonesia bukan sekedar menggeser Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Optimisme Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi dunia baru kian merebak. Kali ini, keyakinan itu datang dari bank nomor satu di Inggris, Standard Chartered Bank yang memperkirakan kekuatan ekonomi Indonesia akan mengalahkan Jepang pada 2030.
Dalam laporan khusus Stanchart berjudul "The Super-Cycle Report" yang baru saja dipublikasikan 15 November ini, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi yang mereka sebut dengan istilah super-cycle.
Menurut Dr. Gerard Lyons, Chief Economist and Group Head of Global Research Stanchart, sebuah super-cycle berarti akan terjadi potensi terbalik dalam hal pertumbuhan global yang kuat. Ini juga tak terlepas dari fakta bahwa negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, sedangkan negara barat memiliki kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan ekonomi global dengan beradaptasi dan berubah.”
Pertumbuhan kuat dimulai sejak tahun 2000 dan akan berlangsung hingga beberapa dekade mendatang. "Pada 2030, volume perekonomian global akan mencapai lebih dari US$300 triliun," demikian laporan tersebut. Volume ini naik dibandingkan posisi saat ini sebesar US$62 triliun.
Yang lebih menarik, kata laporan itu, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. Pemicunya adalah peningkatan perdagangan, terutama pada pasar-pasar dari negara berkembang, industrialisasi yang pesat, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah di negara berkembang.
"Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart. Asia yang kerap disebut adalah China, India dan Indonesia.
Pada saat itu, taraf hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita riil, akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India antara tahun 2000 dan 2030. Peningkatan penghasilan pribadi akan mendorong miliaran orang masuk kelas menengah dan meningkatnya konsumsi akan memacu pertumbuhan ekonomi domestik.
Tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, bahkan menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia dalam satu dekade, yakni pada 2020. Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030.
Bagaimana dengan Indonesia?
Menurut laporan tersebut, dalam satu dekade mendatang, Indonesia akan menempati posisi kesepuluh sebagai kekuatan ekonomi dunia. Indonesia berada di bawah Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris yang berada di urutan keenam hingga kesembilan.
Namun, pada satu dekade berikutnya atau 2030, Indonesia bukan hanya mengalahkan empat negara tersebut. Indonesia bahkan akan mengalahkan Jepang yang sekarang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia setelah Amerika dan China.
Pada saat itu, Indonesia berada di posisi kelima dunia dengan produk domestik bruto US$9,3 triliun sedangkan Jepang di urutan keenam dengan PDB US$8,4 triliun.
LIMA BESAR EKONOMI DUNIA INDONESIA BISA
INDONESIA PLASA
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Lima Raksasa Ekonomi Dunia 2030
Peta kekuatan ekonomi dunia berubah pada 2030, Indonesia masuk lima besar?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Optimisme bahwa kekuatan ekonomi dunia akan bergeser dari Barat ke Timur kian merebak. Bahkan, Asia kini menjadi pusat perhatian utama dunia sebagai kawasan tujuan investasi.
“Pendulum geo-politik dan geo-ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia,” ujar Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun seperti ditulis VIVAnews 23 November 2010.
Optimisme Djauhari adalah satu dari deretan optimisme berbagai lembaga keuangan dunia lainnya. Baru-baru ini, dalam laporan khusus Standard Chartered Bank juga diyakini soal pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur.
Pemicunya adalah peningkatan besar di negara berkembang, terutama perdagangan di pasar-pasar negara berkembang, industrialisasi yang pesat, suplai tenaga kerja murah, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata 5,2 persen di Asia dalam dua dekade mendatang.
Bahkan, Stanchart memperkirakan 20 tahun lagi, lima kekuatan ekonomi akan benar-benar berubah. Pada 2010 ini, lima kekuatan ekonomi dunia dikendalikan oleh Amerika Serikat, China, Jepang, Jerman dan Prancis.
Namun, dua dekade lagi, bank terkemuka yang berpusat di Inggris itu meyakini posisi lima besar akan benar-benar berganti. China akan menempati posisi pertama, lantas diikuti oleh Amerika Serikat, India, Brazil dan Indonesia. Berikut ini profil singkat lima raksasa ekonomi dunia 2030.
1. China
Pada 2030, China akan menjadi negara adikuasa secara ekonomi. volume PDB China diperkirakan akan mencapai US$73,5 triliun atau tertinggi di dunia.Saat ini, PDB China mencapai US$5,9 triliun atau terbesar kedua dunia. China akan menguasai 24 persen ekonomi dunia. Negeri dengan jumlah penduduk tertinggi sejagat ini akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan yang ditopang oleh industri manufaktur. Apalagi, kaum berpendidikan tinggi di China melonjak sangat signifikan.
2. Amerika Serikat
Saat ini, Amerika merupakan mbahnya kapitalisme dunia dan negara adidaya ekonomi dengan PDB terbesar dunia, yakni US$14,6 triliun. Amerika juga termasuk negara kaya dunia dengan tingkat pendapatan penduduk per kapita cukup besar, yakni US$46.760 per tahun.
Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.
3. India
PDB India diperkirakan akan mecapai US$30 triliun dalam dua dekade lagi. India yang juga memiliki populasi terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan menjadi mesin pertumbuhan besar kedua setelah China. Negara ini telah meningkatkan investasi luar biasa besar dari 24 persen PDB pada 2000 menjadi 40 persen PDB pada 2010. Kapasitas produksi, perbaikan infrastruktur, serta upaya memperbaiki standar pendidikan akan memicu pertumbuhan India.
4. Brazil
Sebagai calon raksasa ekonomi keempat di dunia, PDB Brazil diperkirakan akan mencapai US$12,2 triliun pada 2030. Selain memiliki jumlah penduduk yang tinggi, Brazil juga dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber alam serta perkembangan di industri manufaktur.
5. Indonesia
Indonesia merupakan salah satu kuda hitam yang akan menempati posisi kelima dunia pada 2030. Indonesia bukan hanya menggeser Rusia, melainkan juga menggeser Jepang yang kini merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia. Pada saat itu, Indonesia akan memiliki PDB sebesar US$9,3 triliun.
Saat ini, Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting di ASEAN. Dari 565 juta populasi ASEAN, Indonesia mencakup 40 persennya. Dari total PDB US$1,3 triliun, 50 persennya juga dikuasai Indonesia. Indonesia tengah berupaya menggenjot infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun.
Sumber: Stanchart I Bank Mandiri I IMF I Bank Dunia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Lima Raksasa Ekonomi Dunia 2030
Peta kekuatan ekonomi dunia berubah pada 2030, Indonesia masuk lima besar?
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Optimisme bahwa kekuatan ekonomi dunia akan bergeser dari Barat ke Timur kian merebak. Bahkan, Asia kini menjadi pusat perhatian utama dunia sebagai kawasan tujuan investasi.
“Pendulum geo-politik dan geo-ekonomi akan bergeser ke kawasan Asia,” ujar Dirjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun seperti ditulis VIVAnews 23 November 2010.
Optimisme Djauhari adalah satu dari deretan optimisme berbagai lembaga keuangan dunia lainnya. Baru-baru ini, dalam laporan khusus Standard Chartered Bank juga diyakini soal pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur.
Pemicunya adalah peningkatan besar di negara berkembang, terutama perdagangan di pasar-pasar negara berkembang, industrialisasi yang pesat, suplai tenaga kerja murah, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah, serta pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata 5,2 persen di Asia dalam dua dekade mendatang.
Bahkan, Stanchart memperkirakan 20 tahun lagi, lima kekuatan ekonomi akan benar-benar berubah. Pada 2010 ini, lima kekuatan ekonomi dunia dikendalikan oleh Amerika Serikat, China, Jepang, Jerman dan Prancis.
Namun, dua dekade lagi, bank terkemuka yang berpusat di Inggris itu meyakini posisi lima besar akan benar-benar berganti. China akan menempati posisi pertama, lantas diikuti oleh Amerika Serikat, India, Brazil dan Indonesia. Berikut ini profil singkat lima raksasa ekonomi dunia 2030.
1. China
Pada 2030, China akan menjadi negara adikuasa secara ekonomi. volume PDB China diperkirakan akan mencapai US$73,5 triliun atau tertinggi di dunia.Saat ini, PDB China mencapai US$5,9 triliun atau terbesar kedua dunia. China akan menguasai 24 persen ekonomi dunia. Negeri dengan jumlah penduduk tertinggi sejagat ini akan tetap menjadi mesin utama pertumbuhan yang ditopang oleh industri manufaktur. Apalagi, kaum berpendidikan tinggi di China melonjak sangat signifikan.
2. Amerika Serikat
Saat ini, Amerika merupakan mbahnya kapitalisme dunia dan negara adidaya ekonomi dengan PDB terbesar dunia, yakni US$14,6 triliun. Amerika juga termasuk negara kaya dunia dengan tingkat pendapatan penduduk per kapita cukup besar, yakni US$46.760 per tahun.
Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.
3. India
PDB India diperkirakan akan mecapai US$30 triliun dalam dua dekade lagi. India yang juga memiliki populasi terbesar kedua di dunia, diperkirakan akan menjadi mesin pertumbuhan besar kedua setelah China. Negara ini telah meningkatkan investasi luar biasa besar dari 24 persen PDB pada 2000 menjadi 40 persen PDB pada 2010. Kapasitas produksi, perbaikan infrastruktur, serta upaya memperbaiki standar pendidikan akan memicu pertumbuhan India.
4. Brazil
Sebagai calon raksasa ekonomi keempat di dunia, PDB Brazil diperkirakan akan mencapai US$12,2 triliun pada 2030. Selain memiliki jumlah penduduk yang tinggi, Brazil juga dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber alam serta perkembangan di industri manufaktur.
5. Indonesia
Indonesia merupakan salah satu kuda hitam yang akan menempati posisi kelima dunia pada 2030. Indonesia bukan hanya menggeser Rusia, melainkan juga menggeser Jepang yang kini merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia. Pada saat itu, Indonesia akan memiliki PDB sebesar US$9,3 triliun.
Saat ini, Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting di ASEAN. Dari 565 juta populasi ASEAN, Indonesia mencakup 40 persennya. Dari total PDB US$1,3 triliun, 50 persennya juga dikuasai Indonesia. Indonesia tengah berupaya menggenjot infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen per tahun.
Sumber: Stanchart I Bank Mandiri I IMF I Bank Dunia
INDONESIA PLASA
o Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia Tiru Tokyo Bangun Perkotaan
Pembangunan tersebut akan difokuskan di pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian timur.
Kota Tokyo (MSN Autos)
Indonesia dan Jepang sepakat mengarap proyek Metropolitan Priority Area (MPE), yang nantinya bakal mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida S Alisjahbana menuturkan, pembangunan tersebut akan difokuskan di Pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian timur. Nantinya, pembangunan juga akan menjangkau Indonesia bagian timur.
"Pada Desember nanti, dalam acara Bali Democracy Forum akan ditandatangani MPE Memorandum of Cooperation," kata dia di Jakarta, Jumat 19 November 2010.
Sebab, ia menambahkan, rencana tersebut sudah dibicarakan dalam forum Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (APEC) dan pertemuan bilateral Indonesia-Jepang di Yokohama beberapa waktu lalu.
Pertemuan bilateral yang dipimpin Wakil Presiden Boediono itu melibatkan Keidanren atau Kamar Dagang Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Bank for International Cooperation (JBIC), serta para ahli ekonomi perkotaan dari Yokohama University.
Armida mengakui, inti dari pertemuan bilateral tersebut adalah adanya minat yang tinggi dari pihak swasta Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi itu terutama dalam bidang infrastruktur, yaitu public works, transportasi, energi, perumahan, serta information and communications technology (ICT).
"Sedangkan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral Indonesia-Jepang yaitu pembangunan infrastruktur kota-kota metropolitan," kata dia.
Kenapa kami harus belajar pada Jepang? Armida menuturkan, karena Jepang memiliki kota-kota besar seperti Tokyo, Yokohama, dan lainnya. Selain itu, negara tersebut membangun kota besarnya secara terintegrasi dengan konsep pengembangan simpul-simpul (satelit-satelit).
Di proyek MPE, dia melanjutkan, nantinya akan ada simpul-simpul (pelabuhan, jalur kereta api, daerah produksi, jaringan, perkantoran, fasilitas, dan sarana prasarana lain) yang semuanya terhubung secara terintegrasi, efektif, dan efisien dengan sistem transportasi publik.
Armida menambahkan, pembangunan kota dalam proyek MPE seperti Tokyo dan Yokohama merupakan keinginan atau cita-cita sejak lama. Sejak 50 tahun lalu telah dipikirkan.
Selain itu, mengenai mekanisme investasi, khususnya infrastruktur perkotaan, akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi dan pertumbuhan daerah yang cepat untuk menjadi perkotaan. "Yang harus dipikirkan ialah bagaimana membangan sarana dan prasarana perkotaan," kata dia.
Armida mengakui masalah pendanaan infrastruktur perkotaan turut menjadi tantangan ke depan. Tentunya, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak mencukupi.
Menurut Armida, dengan adanya kerja sama tersebut, Indonesia bisa memperoleh ilmu dari Jepang dalam investasi infrastruktur perkotaan. Nantinya, tidak harus pemerintah yang mengelolanya, karena untuk tahap operasional dapat dikelola swasta.
Sayangnya, mengenai konkret berapa nilai investasi dalam proyek MPE tersebut, Armida belum bisa mengatakan secara detail.
o Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Indonesia Tiru Tokyo Bangun Perkotaan
Pembangunan tersebut akan difokuskan di pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian timur.
Kota Tokyo (MSN Autos)
Indonesia dan Jepang sepakat mengarap proyek Metropolitan Priority Area (MPE), yang nantinya bakal mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida S Alisjahbana menuturkan, pembangunan tersebut akan difokuskan di Pulau Jawa bagian barat dan Sumatera bagian timur. Nantinya, pembangunan juga akan menjangkau Indonesia bagian timur.
"Pada Desember nanti, dalam acara Bali Democracy Forum akan ditandatangani MPE Memorandum of Cooperation," kata dia di Jakarta, Jumat 19 November 2010.
Sebab, ia menambahkan, rencana tersebut sudah dibicarakan dalam forum Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (APEC) dan pertemuan bilateral Indonesia-Jepang di Yokohama beberapa waktu lalu.
Pertemuan bilateral yang dipimpin Wakil Presiden Boediono itu melibatkan Keidanren atau Kamar Dagang Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan Bank for International Cooperation (JBIC), serta para ahli ekonomi perkotaan dari Yokohama University.
Armida mengakui, inti dari pertemuan bilateral tersebut adalah adanya minat yang tinggi dari pihak swasta Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi itu terutama dalam bidang infrastruktur, yaitu public works, transportasi, energi, perumahan, serta information and communications technology (ICT).
"Sedangkan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral Indonesia-Jepang yaitu pembangunan infrastruktur kota-kota metropolitan," kata dia.
Kenapa kami harus belajar pada Jepang? Armida menuturkan, karena Jepang memiliki kota-kota besar seperti Tokyo, Yokohama, dan lainnya. Selain itu, negara tersebut membangun kota besarnya secara terintegrasi dengan konsep pengembangan simpul-simpul (satelit-satelit).
Di proyek MPE, dia melanjutkan, nantinya akan ada simpul-simpul (pelabuhan, jalur kereta api, daerah produksi, jaringan, perkantoran, fasilitas, dan sarana prasarana lain) yang semuanya terhubung secara terintegrasi, efektif, dan efisien dengan sistem transportasi publik.
Armida menambahkan, pembangunan kota dalam proyek MPE seperti Tokyo dan Yokohama merupakan keinginan atau cita-cita sejak lama. Sejak 50 tahun lalu telah dipikirkan.
Selain itu, mengenai mekanisme investasi, khususnya infrastruktur perkotaan, akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi dan pertumbuhan daerah yang cepat untuk menjadi perkotaan. "Yang harus dipikirkan ialah bagaimana membangan sarana dan prasarana perkotaan," kata dia.
Armida mengakui masalah pendanaan infrastruktur perkotaan turut menjadi tantangan ke depan. Tentunya, jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak mencukupi.
Menurut Armida, dengan adanya kerja sama tersebut, Indonesia bisa memperoleh ilmu dari Jepang dalam investasi infrastruktur perkotaan. Nantinya, tidak harus pemerintah yang mengelolanya, karena untuk tahap operasional dapat dikelola swasta.
Sayangnya, mengenai konkret berapa nilai investasi dalam proyek MPE tersebut, Armida belum bisa mengatakan secara detail.
EKONOMI INDONESIA BISA SETARA CHINA DAN INDIA
INDONESIA PLASA
Kadin: Ekonomi RI Bisa Setara China dan India
Tidak mustahil Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga dua digit.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B Sulisto menilai kekuatan ekonomi dunia telah bergeser ke Asia dengan China dan India sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.
"China dan India menjadi kekuatan ekonomi terdepan dan terkemuka," ujar Suryo di Jakarta, Kamis, 25 November 2010. "Kami berharap ke depan, Indonesia akan berada di posisi sejajar dengan China dan India."
Untuk menggapainya, pengurus Kadin yang baru siap menjadi mitra pemerintah guna mencapai target pertumbuhan perekonomian nasional, sekaligus memantapkan posisi Indonesia di tingkat dunia. "Tantangan ekonomi ke depan cukup kompleks dan berat. Kita harus bekerja keras. Kadin dan pemerintah harus kompak dan efektif menghadapi tantangan tersebut."
Dia mengatakan dengan kerja keras bersama pemerintah, tidak mustahil Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sekarang mencapai 6 persen tumbuh lebih pesat hingga dua digit.
Menurut dia, itu bisa dicapai dengan kebijakan probisnis, menghilangkan hambatan-hambatan berupa peraturan-peraturan dan keamanan. Di sisi lain, perlu ada insentif baik fiskal dan moneter, serta stimulus yang bisa menggairahkan sektor-sektor tertentu yang memiliki potensi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah dan Tata Kelola Perusahaan, Anindya N Bakrie mengatakan Kadin akan menjadi motor pertumbuhan dan daya saing sekaligus jembatan antara pemerintah dan dunia usaha dalam proses pembangunan guna memantapkan posisi Indonesia sebagai pemimpin pemain regional.
"Tidak akan ada pertumbuhan tanpa pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa investasi baru, dan tidak akan ada investasi tanpa adanya daya saing. Daya saing juga tak akan bertambah tanpa pembangunan merata dan wawasan lingkungan," ujar Anindya.
Siklus ini digerakkan oleh swasta dan diarahkan oleh pemerintah sesuai dengan komitmen Indonesia pada dunia internasional. Menurut dia, Kadin harus mampu merespons perkembangan jaman secara cepat dan tepat untuk memperkuat daya saing, kapasitas produksi dan daya beli perekonomian domestik.
Anindya menekankan 65 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari domestik dan menjadi alasan utama Indonesia dapat bertahan dari krisis dunia. Untuk mencapai PDB sebesar US$1-1,2 triliun, Indonesia harus memperbaiki tiga hal penting.
Pertama, pembenahan infrastruktur yang menjadi penghambat agar ekonomi dapat lebih cepat tumbuh. Kedua, PDB perkapita harus cepat tumbuh di pusat dan juga daerah. Ketiga, dari sisi laporan kerja baru dari pengusaha-pengusaha baru terutama pengusaha UMKM. Karena UMKM banyak menyerap tenaga kerja baru. (hs)
Baca Juga: Indonesia dan Lima Raksasa Ekonomi pada 2030
Kadin: Ekonomi RI Bisa Setara China dan India
Tidak mustahil Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga dua digit.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B Sulisto menilai kekuatan ekonomi dunia telah bergeser ke Asia dengan China dan India sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi.
"China dan India menjadi kekuatan ekonomi terdepan dan terkemuka," ujar Suryo di Jakarta, Kamis, 25 November 2010. "Kami berharap ke depan, Indonesia akan berada di posisi sejajar dengan China dan India."
Untuk menggapainya, pengurus Kadin yang baru siap menjadi mitra pemerintah guna mencapai target pertumbuhan perekonomian nasional, sekaligus memantapkan posisi Indonesia di tingkat dunia. "Tantangan ekonomi ke depan cukup kompleks dan berat. Kita harus bekerja keras. Kadin dan pemerintah harus kompak dan efektif menghadapi tantangan tersebut."
Dia mengatakan dengan kerja keras bersama pemerintah, tidak mustahil Indonesia bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sekarang mencapai 6 persen tumbuh lebih pesat hingga dua digit.
Menurut dia, itu bisa dicapai dengan kebijakan probisnis, menghilangkan hambatan-hambatan berupa peraturan-peraturan dan keamanan. Di sisi lain, perlu ada insentif baik fiskal dan moneter, serta stimulus yang bisa menggairahkan sektor-sektor tertentu yang memiliki potensi.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan, Pemberdayaan Daerah dan Tata Kelola Perusahaan, Anindya N Bakrie mengatakan Kadin akan menjadi motor pertumbuhan dan daya saing sekaligus jembatan antara pemerintah dan dunia usaha dalam proses pembangunan guna memantapkan posisi Indonesia sebagai pemimpin pemain regional.
"Tidak akan ada pertumbuhan tanpa pembangunan. Tidak ada pembangunan tanpa investasi baru, dan tidak akan ada investasi tanpa adanya daya saing. Daya saing juga tak akan bertambah tanpa pembangunan merata dan wawasan lingkungan," ujar Anindya.
Siklus ini digerakkan oleh swasta dan diarahkan oleh pemerintah sesuai dengan komitmen Indonesia pada dunia internasional. Menurut dia, Kadin harus mampu merespons perkembangan jaman secara cepat dan tepat untuk memperkuat daya saing, kapasitas produksi dan daya beli perekonomian domestik.
Anindya menekankan 65 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia berasal dari domestik dan menjadi alasan utama Indonesia dapat bertahan dari krisis dunia. Untuk mencapai PDB sebesar US$1-1,2 triliun, Indonesia harus memperbaiki tiga hal penting.
Pertama, pembenahan infrastruktur yang menjadi penghambat agar ekonomi dapat lebih cepat tumbuh. Kedua, PDB perkapita harus cepat tumbuh di pusat dan juga daerah. Ketiga, dari sisi laporan kerja baru dari pengusaha-pengusaha baru terutama pengusaha UMKM. Karena UMKM banyak menyerap tenaga kerja baru. (hs)
Baca Juga: Indonesia dan Lima Raksasa Ekonomi pada 2030
EKONOMI: CHINA GESER AMERIKA INDONESIA 5 BESAR DUNIA
INDONESIA PLASA
Dr. Gerard Lyons, Group Head of Global Research Stanchart (standardchartered.com)
Gerard Lyons, Ekonom Stanchart
China Geser Amerika, Indonesia Masuk 5 Besar?
Ekonomi dunia berada dalam super-cycle babak baru pertumbuhan tinggi. Asia pemenangnya?
Dr. Gerard Lyons, Group Head of Global Research Stanchart (standardchartered.com)
Perekonomian dunia kini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini adalah masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara seperti Cina, India dan Indonesia sekarang.
Ada banyak faktor pendorong terjadinya hal ini, termasuk peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi yang cepat dan inovasi teknologi.
Dalam sejarahnya, perekonomian dunia telah dua kali menikmati super-cycle sebelumnya. Pertama, 1870-1913, mengalami pick-up signifikan pada pertumbuhan global. Rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia setiap tahun sebesar 2,7%, satu persen lebih tinggi dari sebelumnya. Siklus itu dipimpin oleh munculnya Amerika Serikat, serta munculnya peningkatan perdagangan dan penggunaan teknologi yang lebih besar dari Revolusi Industri.
Super siklus kedua, dari 1945 hingga awal 1970-an, pertumbuhan rata-rata 5% dan ditandai oleh rekonstruksi pasca-Perang dan catch-up di sebagian besar dunia. Ini juga ditandai oleh munculnya kelas menengah yang besar di Barat dan negara-negara pengekspor di Asia, dipimpin oleh Jepang.
Sekarang, kita mungkin berada dalam super-cycle yang berbeda, namun dengan aspek-aspek serupa seperti dua super-cycle sebelumnya.
Bagi orang-orang di Asia dan di seluruh dunia, muncul ide pertumbuhan mungkin terdengar tidak biasa. Tapi bagi banyak orang di Barat, pikiran dari Super-Cycle bukan hal aneh mengingat masalah inilah yang dihadapi perekonomian dunia. Faktanya,ekonomi dunia sekarang lebih dari US$62 triliun, sekitar dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu, bahkan telah melampaui puncak pra-resesi.
Selama dua tahun terakhir, ekonomi telah rebound didorong oleh kebijakan stimulus di Barat dan oleh pertumbuhan kuat di Timur. Memang, pasar di negara-negara berkembang, yang merupakan sepertiga dari ekonomi dunia, saat ini mencapai dua-pertiga pertumbuhannya. Tren ini tampaknya akan terus berlanjut.
Pada tahun 2030, perekonomian dunia bisa tumbuh menjadi US$308 triliun. Proyeksi ini berarti tingkat pertumbuhan riil sebesar 3,5% untuk periode mulai tahun 2000 -- saat Super-Cycle dimulai -- hingga 2030. Atau rata-rata pertumbuhan riil sebesar 3,9% dari sekarang hingga 2030. Ini akan menjadi kemajuan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan 2,8% selama 1973 hingga 2000.
Situasi yang luar biasa tidak hanya berupa kemungkinan skala ekspansi ini, tetapi juga ramalan yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan yang terlalu berhati-hati. Misalnya, China diperkirakan akan tumbuh rata-rata 6,9% per tahun selama periode tahun 2030 dan India sebesar 9,3%.
Pada tahun 2030, India mungkin telah menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia, yang saat ini perekonomian peringkat 18 terbesar kemungkinan besar akan pindah menjadi lima terbesar dunia dalam jangka waktu dua puluh tahun saja, setelah menikmati hampir rata-rata 7% pertumbuhan selama periode tersebut.
Memang, selalu ada risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global. Super-cycle pertama berakhir dengan pecahnya Perang Dunia Pertama, yang kedua dengan guncangan minyak bumi diawal tahun tujuh puluhan. Namun, kali ini semoga dunia mempunyai posisi lebih baik untuk mengatasi risiko munculnya badan pengambil keputusan internasional dan forum kebijakan seperti G20.
Sangatlah penting menekankan bahwa super cycle bukan berarti pertumbuhan akan terus menguat selama seluruh periode. Dalam tiga atau empat tahun terakhir saya termasuk di antara yang paling pesimis tentang pertumbuhan ekonomi AS. Saya masih berhati-hati karena perekonomian AS masih akan berjuang di tahun depan dengan pertumbuhan di bawah tren. Demikian juga Eropa dan Jepang, keduanya akan menghadapi prospek jangka pendek yang masih lesu dengan pertumbuhan datar.
Karena itu, perkembangan akan lebih luar biasa jika Asia dapat mendorong lebih banyak pertumbuhan mereka sendiri. Apalagi hal tersebut sangat dibutuhkan dunia.
Tahun depan, China akan melihat tahun pertama dari rencana lima-tahunan ke-12. Hal ini seharusnya akan membantu pertumbuhan mereka. Namun demikian, bank sentral China dan lainnya di seluruh Asia akan melakukan pengetatan kebijakan untuk menahan inflasi. Pada gilirannya, hal ini harusnya memungkinkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan, namun dengan tingkat yang mendekati atau bahkan di bawah yang terlihat pada tahun ini. Jadi, dalam Super-Cycle, jelas akan ada tantangan bagi para pembuat kebijakan.
Sebagaimana pentingnya untuk fokus pada tantangan jangka pendek, namun sangat penting tetap melihat peluang jangka panjang. Selama Super-Cycle, kami percaya bahwa China bisa menggantikan AS sebagai perekonomian terbesar dunia pada 2020, jauh lebih cepat daripada yang banyak pihak prediksikan.
Namun, dari perkiraan itu yang paling penting adalah cerita yang terjadi dibaliknya.
Tak bisa dipungkiri, ada skala perekonomian yang tengah berkembang. Seiring dengan pertumbuhannya, negara-negara berkembang akan memberikan pengaruh lebih besar pada perekonomian dunia. Begitupun dengan dampak dari pertumbuhan koridor-koridor perdagangan baru. Hampir 85% dari populasi dunia kini semakin saling terkait melalui perdagangan, sehingga memungkinkan pertambahan jumlah orang yang akan berkontribusi pada perekonomian global.
Sumber-sumber pendanaan akan menjadi penggerak pertumbuhan yang penting, mengingat tingginya kebutuhan investasi, khususnya di bidang infrastruktur. Lalu ada hal lain yang saya sebut perspiration atau keringat dari makin banyaknya jumlah orang yang bekerja dan berbelanja, dan juga kreativitas yang makin besar atas inovasi dan teknologi.
Negara-negara yang akan berhasil adalah negara yang paling banyak memiliki uang tunai, komoditas dan kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir saya kerap menjelaskan keadaan yang tengah terjadi sebagai New World Order, mencerminkan pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dan keuangan dari Barat ke Timur.
Nah, di tengah pergeseran ini masih berlaku, Super-Cycle lebih tepat mencerminkan apa yang sedang terjadi. Barat masih sangat mungkin berhasil dengan lingkungan seperti ini, terutama jika perekonomian di sana kreatif. Namun sudah jelas bahwa Asia akan muncul menjadi pemenang.
Dr. Gerard Lyons, Group Head of Global Research Stanchart (standardchartered.com)
Gerard Lyons, Ekonom Stanchart
China Geser Amerika, Indonesia Masuk 5 Besar?
Ekonomi dunia berada dalam super-cycle babak baru pertumbuhan tinggi. Asia pemenangnya?
Dr. Gerard Lyons, Group Head of Global Research Stanchart (standardchartered.com)
Perekonomian dunia kini berada dalam super-cycle (siklus-super). Ini adalah masa pertumbuhan global historis yang tinggi, yang berlangsung satu generasi atau lebih. Super-cycle yang ditandai dengan munculnya pertumbuhan ekonomi yang cepat ini dinikmati oleh negara seperti Cina, India dan Indonesia sekarang.
Ada banyak faktor pendorong terjadinya hal ini, termasuk peningkatan perdagangan, tingginya tingkat investasi, urbanisasi yang cepat dan inovasi teknologi.
Dalam sejarahnya, perekonomian dunia telah dua kali menikmati super-cycle sebelumnya. Pertama, 1870-1913, mengalami pick-up signifikan pada pertumbuhan global. Rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia setiap tahun sebesar 2,7%, satu persen lebih tinggi dari sebelumnya. Siklus itu dipimpin oleh munculnya Amerika Serikat, serta munculnya peningkatan perdagangan dan penggunaan teknologi yang lebih besar dari Revolusi Industri.
Super siklus kedua, dari 1945 hingga awal 1970-an, pertumbuhan rata-rata 5% dan ditandai oleh rekonstruksi pasca-Perang dan catch-up di sebagian besar dunia. Ini juga ditandai oleh munculnya kelas menengah yang besar di Barat dan negara-negara pengekspor di Asia, dipimpin oleh Jepang.
Sekarang, kita mungkin berada dalam super-cycle yang berbeda, namun dengan aspek-aspek serupa seperti dua super-cycle sebelumnya.
Bagi orang-orang di Asia dan di seluruh dunia, muncul ide pertumbuhan mungkin terdengar tidak biasa. Tapi bagi banyak orang di Barat, pikiran dari Super-Cycle bukan hal aneh mengingat masalah inilah yang dihadapi perekonomian dunia. Faktanya,ekonomi dunia sekarang lebih dari US$62 triliun, sekitar dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu, bahkan telah melampaui puncak pra-resesi.
Selama dua tahun terakhir, ekonomi telah rebound didorong oleh kebijakan stimulus di Barat dan oleh pertumbuhan kuat di Timur. Memang, pasar di negara-negara berkembang, yang merupakan sepertiga dari ekonomi dunia, saat ini mencapai dua-pertiga pertumbuhannya. Tren ini tampaknya akan terus berlanjut.
Pada tahun 2030, perekonomian dunia bisa tumbuh menjadi US$308 triliun. Proyeksi ini berarti tingkat pertumbuhan riil sebesar 3,5% untuk periode mulai tahun 2000 -- saat Super-Cycle dimulai -- hingga 2030. Atau rata-rata pertumbuhan riil sebesar 3,9% dari sekarang hingga 2030. Ini akan menjadi kemajuan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan 2,8% selama 1973 hingga 2000.
Situasi yang luar biasa tidak hanya berupa kemungkinan skala ekspansi ini, tetapi juga ramalan yang didasarkan pada proyeksi pertumbuhan yang terlalu berhati-hati. Misalnya, China diperkirakan akan tumbuh rata-rata 6,9% per tahun selama periode tahun 2030 dan India sebesar 9,3%.
Pada tahun 2030, India mungkin telah menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia. Selain itu, Indonesia, yang saat ini perekonomian peringkat 18 terbesar kemungkinan besar akan pindah menjadi lima terbesar dunia dalam jangka waktu dua puluh tahun saja, setelah menikmati hampir rata-rata 7% pertumbuhan selama periode tersebut.
Memang, selalu ada risiko yang dapat mempengaruhi pertumbuhan global. Super-cycle pertama berakhir dengan pecahnya Perang Dunia Pertama, yang kedua dengan guncangan minyak bumi diawal tahun tujuh puluhan. Namun, kali ini semoga dunia mempunyai posisi lebih baik untuk mengatasi risiko munculnya badan pengambil keputusan internasional dan forum kebijakan seperti G20.
Sangatlah penting menekankan bahwa super cycle bukan berarti pertumbuhan akan terus menguat selama seluruh periode. Dalam tiga atau empat tahun terakhir saya termasuk di antara yang paling pesimis tentang pertumbuhan ekonomi AS. Saya masih berhati-hati karena perekonomian AS masih akan berjuang di tahun depan dengan pertumbuhan di bawah tren. Demikian juga Eropa dan Jepang, keduanya akan menghadapi prospek jangka pendek yang masih lesu dengan pertumbuhan datar.
Karena itu, perkembangan akan lebih luar biasa jika Asia dapat mendorong lebih banyak pertumbuhan mereka sendiri. Apalagi hal tersebut sangat dibutuhkan dunia.
Tahun depan, China akan melihat tahun pertama dari rencana lima-tahunan ke-12. Hal ini seharusnya akan membantu pertumbuhan mereka. Namun demikian, bank sentral China dan lainnya di seluruh Asia akan melakukan pengetatan kebijakan untuk menahan inflasi. Pada gilirannya, hal ini harusnya memungkinkan pertumbuhan yang lebih berkelanjutan, namun dengan tingkat yang mendekati atau bahkan di bawah yang terlihat pada tahun ini. Jadi, dalam Super-Cycle, jelas akan ada tantangan bagi para pembuat kebijakan.
Sebagaimana pentingnya untuk fokus pada tantangan jangka pendek, namun sangat penting tetap melihat peluang jangka panjang. Selama Super-Cycle, kami percaya bahwa China bisa menggantikan AS sebagai perekonomian terbesar dunia pada 2020, jauh lebih cepat daripada yang banyak pihak prediksikan.
Namun, dari perkiraan itu yang paling penting adalah cerita yang terjadi dibaliknya.
Tak bisa dipungkiri, ada skala perekonomian yang tengah berkembang. Seiring dengan pertumbuhannya, negara-negara berkembang akan memberikan pengaruh lebih besar pada perekonomian dunia. Begitupun dengan dampak dari pertumbuhan koridor-koridor perdagangan baru. Hampir 85% dari populasi dunia kini semakin saling terkait melalui perdagangan, sehingga memungkinkan pertambahan jumlah orang yang akan berkontribusi pada perekonomian global.
Sumber-sumber pendanaan akan menjadi penggerak pertumbuhan yang penting, mengingat tingginya kebutuhan investasi, khususnya di bidang infrastruktur. Lalu ada hal lain yang saya sebut perspiration atau keringat dari makin banyaknya jumlah orang yang bekerja dan berbelanja, dan juga kreativitas yang makin besar atas inovasi dan teknologi.
Negara-negara yang akan berhasil adalah negara yang paling banyak memiliki uang tunai, komoditas dan kreativitas. Dalam beberapa tahun terakhir saya kerap menjelaskan keadaan yang tengah terjadi sebagai New World Order, mencerminkan pergeseran keseimbangan kekuatan ekonomi dan keuangan dari Barat ke Timur.
Nah, di tengah pergeseran ini masih berlaku, Super-Cycle lebih tepat mencerminkan apa yang sedang terjadi. Barat masih sangat mungkin berhasil dengan lingkungan seperti ini, terutama jika perekonomian di sana kreatif. Namun sudah jelas bahwa Asia akan muncul menjadi pemenang.
BI: Tekan Inflasi, Suku Bunga Tak Harus Naik
INDONESIA PLASA
Pelaku pasar beranggapan bahwa inflasi naik seiring dengan membanjirnya likuiditas.
Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono
Bank Indonesia mengakui ekspektasi inflasi memang cenderung meningkat. Namun, untuk mengendalikan inflasi tidak harus selalu dengan menaikkan suku bunga.
Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono membenarkan memang ada harapan dari pelaku pasar agar bank sentral menaikkan suku bunga acuan, atau BI Rate dari posisi sekarang 6,5 persen. "Kalau pelaku pasar, investor tertentu memang maunya suku bunga terus naik," kata dia dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Senin malam, 24 Januari 2011.
Menurut Hartadi, pelaku pasar beranggapan ada kecenderungan inflasi naik tahun ini seiring dengan membanjirnya likuiditas karena serbuan modal asing. Apalagi, ada rencana pemerintah menerapkan pembatasan premium bagi mobil pribadi sehingga ikut menekan inflasi tahun ini.
Namun, Hartadi mengingatkan inflasi tak selalu harus diatasi dengan menaikkan suku bunga. Misalnya soal cabai naik, tentu tidak bijak diatasi dengan kenaikan suku bunga.
Yang perlu dilakukan, kata Hartadi, adalah peningkatan koordinasi antara BI dan pemerintah baik pusat dan daerah soal penanganan pasokan cabai. Contohnya, ada daerah yang mengalami kenaikan harga cabai tapi ada juga yang tidak naik. "Ini mestinya bisa ditangani lewat mempermudah transportasi."
Demikian halnya dengan sumber inflasi lainnya, BI akan mencermati penyebabnya sehingga 'obat' yang dipakai juga tepat. Namun, Hartadi menekankan tak menutup kemungkinan BI menaikkan suku bunga. "Naikkan bunga adalah amunisi terakhir."
Pelaku pasar beranggapan bahwa inflasi naik seiring dengan membanjirnya likuiditas.
Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono
Bank Indonesia mengakui ekspektasi inflasi memang cenderung meningkat. Namun, untuk mengendalikan inflasi tidak harus selalu dengan menaikkan suku bunga.
Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono membenarkan memang ada harapan dari pelaku pasar agar bank sentral menaikkan suku bunga acuan, atau BI Rate dari posisi sekarang 6,5 persen. "Kalau pelaku pasar, investor tertentu memang maunya suku bunga terus naik," kata dia dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Senin malam, 24 Januari 2011.
Menurut Hartadi, pelaku pasar beranggapan ada kecenderungan inflasi naik tahun ini seiring dengan membanjirnya likuiditas karena serbuan modal asing. Apalagi, ada rencana pemerintah menerapkan pembatasan premium bagi mobil pribadi sehingga ikut menekan inflasi tahun ini.
Namun, Hartadi mengingatkan inflasi tak selalu harus diatasi dengan menaikkan suku bunga. Misalnya soal cabai naik, tentu tidak bijak diatasi dengan kenaikan suku bunga.
Yang perlu dilakukan, kata Hartadi, adalah peningkatan koordinasi antara BI dan pemerintah baik pusat dan daerah soal penanganan pasokan cabai. Contohnya, ada daerah yang mengalami kenaikan harga cabai tapi ada juga yang tidak naik. "Ini mestinya bisa ditangani lewat mempermudah transportasi."
Demikian halnya dengan sumber inflasi lainnya, BI akan mencermati penyebabnya sehingga 'obat' yang dipakai juga tepat. Namun, Hartadi menekankan tak menutup kemungkinan BI menaikkan suku bunga. "Naikkan bunga adalah amunisi terakhir."
Langganan:
Postingan (Atom)