4 Februari 2011

BI: Tekan Inflasi, Suku Bunga Tak Harus Naik

INDONESIA PLASA

Pelaku pasar beranggapan bahwa inflasi naik seiring dengan membanjirnya likuiditas.


Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono

Bank Indonesia mengakui ekspektasi inflasi memang cenderung meningkat. Namun, untuk mengendalikan inflasi tidak harus selalu dengan menaikkan suku bunga.

Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono membenarkan memang ada harapan dari pelaku pasar agar bank sentral menaikkan suku bunga acuan, atau BI Rate dari posisi sekarang 6,5 persen. "Kalau pelaku pasar, investor tertentu memang maunya suku bunga terus naik," kata dia dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Senin malam, 24 Januari 2011.

Menurut Hartadi, pelaku pasar beranggapan ada kecenderungan inflasi naik tahun ini seiring dengan membanjirnya likuiditas karena serbuan modal asing. Apalagi, ada rencana pemerintah menerapkan pembatasan premium bagi mobil pribadi sehingga ikut menekan inflasi tahun ini.

Namun, Hartadi mengingatkan inflasi tak selalu harus diatasi dengan menaikkan suku bunga. Misalnya soal cabai naik, tentu tidak bijak diatasi dengan kenaikan suku bunga.

Yang perlu dilakukan, kata Hartadi, adalah peningkatan koordinasi antara BI dan pemerintah baik pusat dan daerah soal penanganan pasokan cabai. Contohnya, ada daerah yang mengalami kenaikan harga cabai tapi ada juga yang tidak naik. "Ini mestinya bisa ditangani lewat mempermudah transportasi."

Demikian halnya dengan sumber inflasi lainnya, BI akan mencermati penyebabnya sehingga 'obat' yang dipakai juga tepat. Namun, Hartadi menekankan tak menutup kemungkinan BI menaikkan suku bunga. "Naikkan bunga adalah amunisi terakhir."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA