INDONESIA PLASA
Harga Melonjak, Saham Produsen Emas Diincar
Harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Jum'at, 4 Februari 2011, 07:37 WIB
Saham berbasis metal diperkirakan menjadi incaran pelaku pasar pada perdagangan akhir pekan pertama Februari 2011. Hal ini didorong oleh meningkatnya harga metal seperti emas, timah dan nikel dalam dua hari perdagangan.
Data London Metal Exchange menunjukkan Timah saat ini diperdagangkan pada level US$30.540 per ton. Sementara Nikel menembus angka US$27.710 per ton. Adapun harga emas dunia juga menyentuh harga US$ 1.354,3 atau naik 1,35 persen dari sebelumnya.
Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang optimistis kenaikan harga ini akan berimbas pada emiten berbasis metal pada Bursa Efek Indonesia. Antara lain PT Timah Tbk, PT International Nickel Indonesia Tbk, dan PT Aneka Tambang Tbk.
Harga saham PT Timah saat ini berada di posisi Rp2.875 atau naik 1,77 persen. Posisi Saham berkode TINS tersebut sama seperti awal tahun. Pada pertengahan Januari, TINS sempat menyentuh level terendah pada Rp2.500.
Namun kenaikan harga menjadi pendorong saham pelat merah ini kembali naik. Tahun ini, PT Timah Tbk berencana mengakuisisi PT Sarana Karya, perusahaan aspal, pada semester I tahun ini.
Sedangkan, PT Aneka Tambang Tbk pada kuartal keempat 2010 membukukan pendapatan Rp2,99 triliun (belum diaudit). Pendapatan ini naik 22 persen dibandingkan kuartal keempat 2009. Lonjakan pendapatan ini diakibatkan kenaikan penjualan feronikel dan bijih nikel, seiring dengan peningkatan permintaan, serta peningkatan harga jual.
Penjualan feronikel Antam naik 60 persen menjadi 7.287 TNi (ton Nikel dalam Feronikel). Adapun peningkatan permintaan bijih nikel juga mendorong peningkatan produksi bijih nikel kadar tinggi hingga 39 persen menjadi 1,1 juta wet metric tons (wmt). Sedangkan produksi bijih nikel kadar rendah naik 74 persen menjadi 875.520 wmt.
Produksi emas Antam pada kuartal empat mencapai 745 kilogram yang terdiri dari produksi emas Pongkor sebesar 601 kg dan produksi emas Cibaliung sebesar 144 kg. Capaian ini naik 9 persen, karena pada kuartal empat 2009, tambang Cibaliung belum menjadi aset Antam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA