23 Oktober 2010

GRUP SINAR MAS INFESTASI NYA DI CHINA CAPAI 10 TRILIUN DI SATU KAWASAN CHINA

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Kelompok perusahaan Sinar Mas turut mengembangkan Zona Pembangunan Ekonomi Pelabuhan Qinzhou, China, dengan investasi 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 10,88 triliun.

Menurut Deputi Direktur Komite Administrasi Pembangunan zona ekonomi pelabuhan tersebut, Wei Peng, di Qinzhou, Minggu (24/10/2010), kelompok tersebut mengembangkan industri kertas.

Sekarang, kata Wei, saat menerima sekitar 100 wartawan peliput China-ASEAN Expo ketujuh di Nanning, Guangxi itu, perusahaan APP dari Sinar Mas Group telah menghasilkan 600.000 ton kertas dan 250.000 ton liquid serta 1.800.000 ton pulp (bubur kertas) tiap tahun.

Dia mengatakan, produknya akan ditingkatkan menjadi 3,1 juta ton kertas tiap tahun.

Pelabuhan Qinzhou di Teluk Beibu, Laut China Selatan, seluas 152 km persegi itu dirancang untuk menjadi pusat sirkulasi barang di kawasan perlintasan perekonomian wilayah China selatan, China barat daya, dan negara-negara ASEAN dengan kapasitas 500 juta ton per tahun.

Sementara itu, para pengusaha China yang melakukan investasi di Indonesia saat ini, menurut Ketua Kadin Indonesia urusan China Kiki Barki, berjumlah sekitar 600 orang.

Namun, Kiki menilai, skala usaha mereka relatif masih pada tataran kecil dan menengah, belum dapat dikatakan sebagai klasifikasi `kakap` seperti investasi Sinar Mas di China.

Menurutnya, lokasi usaha para investor China itu juga masih menumpuk di sekitar Jakarta, sepert Bekasi, Tangerang, dan Cikarang.

Ketika berbicara di depan sekitar 500 pengusaha China dalam Forum Pimpinan Bisnis China-ASEAN, di Nanning, Kiki mengajak para konglomerat negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu untuk berperan dalam bidang batu bara.

Indonesia memiliki potensi cadangan pertambangan batu bara untuk raturan tahun, sedangkan China sangat memerlukan pembangkit tenaga bagi penggerak perekonomiannya, yang tumbuh sekitar sembilan persen setiap tahun.

Pertemuan forum bisnis China-ASEAN Business Leaders Forum (Cabis) tersebut setiap tahun dilaksanakan bersamaan dengan pameran perdagangan China-ASEAN Expo yang tahun ini, 20-24 Oktober, merupakan penyelenggaraan kali ketujuh di kota Nanning, ibu kota provinsi otonomi Guangxi, China bagian selatan.

Indonesia tahun ini menyertakan 70 pengusaha kecil dan menengah di paviliun nomor 15 dengan komoditas pameran, antara lain furnitur, hasil industri tekstil, seperti batik dan ulos; barang-barang kerajinan tangan; makanan dan minuman olahan; serta sarang burung walet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA