INDONESIA PLASA
Pabrik Perakitan Toyota
Jakarta
Pasar otomotif nasional yang menurut estimasi mencapai 764.000 unit pada 2010 diharapkan bertambah menjadi 780.000 sampai 800.000 unit tahun 2011.
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johnny Darmawan di Jakarta, Senin, mengatakan, perekonomian nasional yang menurut sejumlah ekonom membaik selama 2011 memperbesar peluang peningkatan pasar produk otomotif.
"Saat pertumbuhan ekonomi meningkat, penjualan otomotif naik. Itu yang terjadi dalam dua tahun terakhir di mana penjualan otomotif mencapai angka tertinggi. Peningkatan daya beli masyarakat menentukan pertumbuhan pasar otomotif," katanya.
Prospek ekonomi tahun ini, menurut dia, kondusif bagi penjualan mobil selama tidak ada kebijakan yang mengejutkan pasar.
Sementara Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto menambahkan, tantangan bagi pasar otomotif tahun ini antara lain kenaikan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) progresif, regulasi pajak dan kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak.
Namun dia optimistis pasar otomotif nasional bisa tetap tumbuh meski harus berhadapan dengan tantangan-tantangan tersebut.
"Secara normal pasar tetap tumbuh meski tidak sebesar pertumbuhan dari 2009 ke 2010. Tahun ini mungkin lebih mendatar," katanya.
Selama 2010, kata Joko, penjualan otomotif skala besar (wholesales) naik 57 persen menjadi sekitar 764.000 unit. Sementara pada tingkat retail, penjualan naik 52 persen menjadi 745.000 unit.
Dalam hal ini, menurut dia, segmen kendaraan multiguna (MPV) masih menjadi kontributor terbesar dalam penjualan pada skala besar maupun retail.
"Dan pasar segmen komersial mengalami perkembangan paling besar, dari 26 persen menjadi 29 persen," katanya.
Toyota sendiri, menurut dia, selama 2010 mencetak rekor penjualan dengan perkiraan mencapai 280.680 unit pada skala besar dan penjualan tingkat retail sebanyak 280.711 unit.
"Tahun ini kami menargetkan tetap menjadi pemimpin pasar dengan memegang pangsa pasar minimal 36 persen," kata Joko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA