30 Oktober 2010

ASEAN-CHINA TARGETKAN NILAI PERDAGANGAN 500 MILIAR DOLAR

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

ASEAN-China Targetkan Nilai Perdagangan 500 Miliar Dolar
Ilustrasi

Negara-negara anggota ASEAN dan China sepakat untuk mempromosikan penerapan kawasan pasar bebas ASEAN-China guna mencapai target nilai total perdagangan dua arah sebesar 500 miliar dolar AS pada 2015.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan puncak ASEAN-China yang merupakan rangkaian pertemuan puncak ke-17 ASEAN di National Convention Center, Hanoi, Jumat.

China saat ini merupakan mitra dagang terbesar ASEAN dengan nilai total perdagangan dua arah 200 miliar dolar AS. Pada kesempatan itu, para pemimpin ASEAN juga menyambut baik penerapan kawasan pasar bebas ASEAN-China (ACFTA) dan beberapa kesepakatan terkait lainnya pada 1 Januari 2010.

Selain meningkatkan nilai perdagangan, China melalui Perdana Menteri Wen Jiabao juga berkomitmen mencapai target investasi sebesar 10 miliar dolar AS pada 2015.

China juga akan memberikan dukungan dana bagi fasilitas kredit sebesar 15 miliar dolar AS dan dana kerja sama investasi sebesar 10 miliar dolar AS. Inisiatif dukungan dana tersebut dititikberatkan pada upaya-upaya untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur dan keterhubungan kawasan.

Pertemuan puncak selama lebih kurang satu jam itu dipimpin oleh Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung dan PM China. Pada kesempatan itu, PM Vietnam menyoroti pencapaian substantif dari dialog strategis ASEAN-China yang dinilainya sebagai salah satu yang paling dinamis dan komprehensif di ASEAN.

Kedua belah pihak mengemukakan komitmen masing-masing untuk memperkuar kemitraan strategis dan kerja sama komprehensif. ASEAN juga mengapresiasi dukungan China bagi upaya pembangunan komunitas ASEAN dan peran sentral dalam kerja sama kawasan.

Para pemimpin ASEAN-China juga mengadopsi Pernyataan Bersama mengenai Pembangunan Berkelanjutan ASEAN-China untuk menegaskan komitmen kuat untuk bekerjasama mewujudkan sebuah pembangunan yang berkelanjutan dan seimbang di masa depan, terutama yang berkaitan dengan tantangan-tantangan masa depan, misalnya perubahan iklim, bencana alam, ketahanan energi dan ketahanan pangan.

Para pemimpin ASEAN dan China juga menggarisbawahi arti penting untuk melanjutkan dialog dan kerja sama bagi perdamaian, keamanan dan pembangunan di kawasan. Kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan DOC (deklarasi mengenai aturan pihak-pihak yang terlibat) di Laut China Selatan dengan efektif.

Para pemimpin ASEAN dan China dalam pertemuan tersebut juga menyaksikan peluncuran laman ASEAN-China yang menyediakan informasi-informasi terbaru mengenai dialog ASEAN-China.

Para pemimpin ASEAN yang hadir dalam pertemuan itu adalah Presiden Filipina Benigno Aquino, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Najib Razak, PM Thailand Abhisit Vejjajiva, PM Kamboja Hun Sen, PM Myanmar Thein Sein, Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, PM Laos Bouasone Bouphavanh, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, Menko Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa yang mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA