Harga minyak di New York turun di bawah 82 dolar pada Jumat waktu setempat, meskipun data baru menunjukkan sedikit kenaikan pada `output` ekonomi Amerika Serikat.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, turun 75 sen menjadi ditutup pada 81,43 dolar per barel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember merosot 44 sen menjadi menetap di 83,15 dolar.
"Ada sedikit kekecewaan tentang angka pertumbuhan ekonomi AS," kata analis Deutsche Bank, Adam Sieminski.
Departemen Perdagangan pada Jumat merilis data yang menunjukkan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar dua persen pada kuartal ketiga, naik dari 1,7 persen kuartal sebelumnya, menawarkan beberapa harapan untuk pemulihan.
Angka tersebut sesuai dengan perkiraan konsensus 2,0 persen.
Harga minyak berada di bawah tekanan karena kenaikan kecil dalam dolar AS terhadap euro. Sebuah greenback yang kuat cenderung untuk mencegah membeli minyak mentah yang dihargakan dalam dolar.
"Kita bisa melihat beberapa tekanan jual menjelang akhir pekan dan seminggu yang bisa saja banyak kejutan di dalamnya," kata Sieminski, mengacu kepada kongres AS dan pemilu lokal dan perkiraan pengumuman oleh Federal Reserve tentang langkah-langkah stimulus baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA