Keempat pabrikan yang diincar pesawatnya adalah Boeing dari AS, Airbus dari konsorsium Eropa, Bombardier dari Brasil dan Bombardier dari Kanada. "Pada saatnya nanti Citilink akan memilih pesawat dari salah satu pabrikan itu. Karena nantinya Citilink akan menggunakan hanya satu tipe pesawat," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsah Sattar di Jakarta, Jumat (8/10/2010).
Saat ini Citilink menggunakan Boeing 737-300 hasil dari hibah perusahaan induknya, Garuda Indonesia. Pesawat dari generasi klasik pesawat Boeing itu memang dianggap sudah kalah bersaing secara bisnis dengan pesawat-pesawat dari pabrikan lain.
Apalagi, menurut Emir, Citilink juga akan mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Pangsa pasar LCC, menurut Emir sekitar 60 persen dari keseluruhan pangsa pasar bisnis transportasi udara di tanah air. "Kesempatan Citilink untuk berkembang masih besar," ujarnya.
Jika jadi pindah ke jenis pesawat lain, kemungkinan jenis pesawat yang dipilih adalah Boeing 737-Next Generation, Airbus kelas A-320, Bombardier kelas CRJ 700/900/1000 atau Embraer ERJ 130/140/145/ 170.
Sayangnya Citilink belum melirik pesawat dari pabrik dalam negeri seperti CN 250 yang sebenarnya sudah bisa dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA