Kementerian BUMN akan melakukan evaluasi kinerja manajemen PT Telkomsel, sejalan dengan kurang bagusnya kinerja keuangan perusahaan itu pada periode sembilan bulan pertama 2010.
"Jajaran manajemen Telkomsel salah satu yang akan dievaluasi. Nanti akan kita lihat bagaimana KPI (key performance indicator) dari Dirut Telkomsel (Sarwoto Atmosutarno, red)," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (18/11/2010).
Menurut Mustafa, untuk melakukan pembenahan manajemen di Telkomsel sangat tergantung pada Telkom.
Tetapi ia menjelaskan, pembenahan Telkomsel dilakukan setelah induk perusahaannya diselesaikan terlebih dahulu. "Kita benahi atasnya dulu, baru setelah itu bawahnya," katanya.
Telkomsel merupakan anak perusahaan Telkom yang menguasai 65 persen saham, sedangkan 35 persen dimiliki SingTel.
Sebagai pemegang saham, Kementerian BUMN, tetap akan meminta paparan lebih lengkap dari direksi Telkom tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk anak usaha yang bergerak operator seluler itu.
"Nanti saya akan dapat laporan dari direksi," katanya.
Menurut jadwal, pada 17 Desember 2010 akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom, dengan agenda pergantian direksi dan komisaris.
PT Telkom sendiri secara kinerja pada kuartal III 2010, tidak memperlihatkan hasil yang kinclong.
Tercatat, laba bersih mengalami penurunan sebesar 3,9 persen dari Rp 9,3 triliun rupiah pada periode kuartal III 2009 menjadi Rp 8,933 triliun pada kuartal 2010.
Telkom juga melakukan revisi pertumbuhan pendapatan menjadi lima persen dari sebelumnya sembilan persen.
Menurut catatan, Telkomsel merupakan penyumbang pendapatan terbesar terhadap Telkom, atau mencapai sekitar 70 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA