"Ini kan hanya masalah orang atau pihak yang memiliki kekuasaan ingin mengamankan rentenya. Karena pembagiannya yang tidak terdistribusi dengan baik, maka yang tidak kebagian teriak-teriak lah," ungkap Faisal dalam diskusi bertajuk "Relasi Modal dan Kekuasaan di Era SBY" di Hard Rock Cafe, Jakarta, Kamis (18/11/2010).
Faisal menjelaskan, saat ini terjadi perubahan pola hubungan negara dengan pengusaha. Dulu, ketika masa Orde Baru, negara menguasai penuh sumber daya alam dan sumber kekayaan lainnya. Negara juga dengan sesuka hati menjalin kerja sama dengan pengusaha yang diikuti pemberian rente kepada negara.
Semakin otoriter negara maka semakin banyak rente yang dibutuhkan untuk menyumpal demokrasi. Faisal mengatakan semakin banyak pula pengusaha yang menjalin kerja sama dengan negara. "Karena negara kan butuh semakin banyak rente," katanya.
Sekarang, lanjut Faisal, pola hubungan tersebut sudah tidak berlaku lagi. Pembagian rente tidak cukup hanya dengan memiliki kekuasaan. Dunia politik pun turut mempengaruhi pembagian rente. Sejumlah pihak memanfaatkan politik untuk mengamankan rentenya.
"Selama pola yang terjadi masih demikian, maka rakyat tidak akan sejahtera," tegas Faisal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA