15 November 2010

Evaluasi Status Merapi Positif Terhadap Pariwisata

INDONESIA PLASA
Evaluasi Status Merapi Positif Terhadap Pariwisata
Yogyakarta

Evaluasi status Gunung Merapi diharapkan dapat menjadi nilai positif pada sektor pariwisata Yogyakarta terkait pemahaman jarak aman ancaman awan panas.

"Evaluasi ini kami harapkan dapat membawa pemahaman yang benar bahwa Yogyakarta tetap aman untuk dikunjungi," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Pondok Wisata Kaliurang, Christian Awuy, Senin.

Menurut dia, bahaya primer letusan Gunung Merapi itu awan panas, namun kini terdapat potensi lahar dingin di sekitar sungai yang berhulu di Merapi.

"Kami rasa kalau berada di luar itu masih cukup aman dikunjungi," katanya.

Ia mengatakan, memang hingga kini kawasan wisata di Kaliurang, Turi dan Cangkringan masih tutup karena area kebun salak di Turi, hotel dan penginapan di Kaliurang serta sejumlah desa wisata di Cangkringan berada di kawasan zona rawan bahaya yaitu 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Saat ini di Kaliurang ada sekitar 280 pondok wisata dan penginapan dengan 3.000 kamar yang tutup sejak erupsi Merapi, Selasa (26/10)," katanya.

Christian mengatakan, pelaku wisata di kawasan lereng Merapi berharap masyarakat bisa memaklumi kondisi bahaya saat ini.

"Kami juga sudah menyiapkan aneka program dalam upaya pemulihan dan promosi wisata di Sleman, kami tidak bisa buka karena ancaman Merapi masih tinggi, tapi sudah ada rencana kerja bakti membersihkan area wisata jika nanti evaluasi status Merapi diturunkan," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir mengatakan sebenarnya penutupan objek wisata memang hanya dilakukan untuk kawasan yang berada dalam zona bahaya.

"Kami bersama insan pariwisata dari unsur pemandu wisata, perhimpunan hotel dan restoran, forum silaturahmi pariwisata, travel agen dan lain-lain telah membentuk media center untuk memberikan informasi yang tepat soal kondisi pariwisata terkini," katanya.

Ia mengatakan, wisatawan masih bisa berkunjung ke Candi Prambanan dan Ratu Boko, Keraton Yogyakarta dan berbagai objek museum yang hingga kini masih terbuka untuk umum.

"Setelah dua pekan proses erupsi Merapi, Kota Yogyakarta dan sekitarnya selalu diguyur hujan deras. Kondisi itu membantu pembersihan beberapa ruas jalan di pusat kota dari debu vulkanik," katanya.

Tazbir mengatakan, sejumlah titik tujuan wisatawan seperti Malioboro juga sudah kembali normal, hanya akses Bandara Adisutjipto saja yang masih menunggu evaluasi terkait status Merapi terkini.

"Kami ingin kabarkan kepada masyarakat, Yogyakarta masih aman dikunjungi dan silakan datang lagi ke Yogyakarta, termasuk melihat proses erupsi Merapi dalam jarak aman," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA