4 November 2010

Pertumbuhan UKM Wanita Indonesia Masuk Tiga Besar

INDONESIA PLASA
Indonesia berada di peringkat ketiga dalam pertumbuhan terbesar dari usaha kecil dan menengah (UKM) yang dimiliki oleh wanita di negara-negara Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, dengan tingkat pertumbuhan 8.1%.

Vietnam, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 42.5% adalah pasar dengan pertumbuhan terbesar dari UKM yang dimiliki oleh wanita, diikuti oleh Malaysia (9.7%) dan Indonesia.

Para wanita di negara-negara berkembang tersebut dinilai lebih banyak terjun ke dunia kewirausahaan dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Selandia Baru, Australia dan Jepang.

Hal ini tercantum dalam MasterCard Report terbaru berjudul ‘Women-Owned SMEs in Asia/Pacific, Middle East and Africa: An Assessment of the Business Environment’ (‘UKM yang dimiliki oleh Wanita di Asia/Pasifik, Timur Tengah dan Afrika: Sebuah Penilaian dari Lingkungan Usaha’) yang dikeluarkan pada 21 Oktober 2010.

Beberapa sebab pertumbuhan ini kemungkinan adalah sedikitnya kesempatan kerja bagi wanita, kebutuhan untuk menambah penghasilan keluarga, atau keinginan untuk memiliki fleksibilitas sebagai ibu rumah tangga, namun tetap mendapatkan penghasilan.

UKM yang berperan penting sebagai sumber usaha dan penghasilan dalam perekonomian telah terbukti mengiringi krisis ekonomi global. UKM yang dimiliki wanita dianggap vital, terutama karena mereka lebih memilih untuk mempekerjakan wanita, dengan keikutsertaan wanita yang lebih besar dan penggunaan tenaga kerja yang lebih baik.

Laporan ini juga mengandung analisis komperatif dari lingkungan usaha di 24 negara di Asia/Pasifik, Timur Tengah dan Afrika – disandingkan dengan kinerja UKM yang dimiliki wanita di negara-negara tersebut, menawarkan penilaian dasar atas besarnya pencapaian dari UKM ini.

Data-data berikut digunakan untuk menilai lingkungan usaha di mana UKM ini beroperasi:

Laporan Peringkat Dunia dari Bisnis Bank di Dunia (World Bank’s Doing Business World Ranking Report) – sebuah indikator global terdepan yang memonitor bermacam-macam faktor ekonomi mikro dan juga menawarkan dasar yang obyektif untuk memahami dan memperbaiki peraturan di lingkungan usaha untuk memulai sebuah usaha

Pengamatan Kewirausahaan Global (Global Entrepreneurship Monitor (GEM)) – sebuah indikator dari sikap dan persepsi kewirausahaan dalam sebuah negara, dan faktor pokok dari lingkungan nasional yang mempengaruhi kewirausahaan

Laporan ini mengidentifikasikan bahwa level kepemilikan UKM oleh wanita dan pertumbuhannya di sebuah negara tidak selalu mempunyai korelasi dengan lingkungan usaha yang mendukung terhadap kewirausahaan dan relatif mudah untuk memulai usaha.

Terdapat dua variabel terkait yang menghubungkan lingkungan usaha dengan dinamisme UKM di sebuah negara: ketersediaan kesempatan bekerja bagi wanita di sektor formal, hingga kepemilikan aset yang mencukupi dan tipe resiko yang harus dihadapi sebagai pemilik UKM, dibandingkan dengan bekerja untuk diri sendiri atas kebutuhan.

Analisis dari faktor-faktor di atas dan hubungannya dengan lingkungan usaha dari sebuah negara menunjukkan aktivitas-aktivitas kewirausahaan yang berada pada level rendah dan/atau sebuah penurunan dari pertumbuhan UKM di negara-negara maju seperti Australia, Jepang dan Selandia Baru, di mana mereka mempunyai kesempatan dan penghasilan yang lebih stabil dan rutin pada pekerjaan di sektor formal.

Wanita-wanita di negara-negara ini yang juga mempunyai UKM adalah mereka yang memulai usaha karena menjadi pilihan ketimbang keperluan. Mereka juga cenderung lebih berpendidikan dan merupakan pengambil resiko.

Negara-negara berkembang seperti Indonesia, Maroko dan Vietnam, di lain pihak, mempunyai pertumbuhan yang lebih besar dalam hal kewirausahaan wanita, dikarenakan wanita di negara-negara ini cenderung untuk menemukan pekerjaan mereka sendiri akibat sedikitnya kesempatan di sektor formal.

“Penemuan dari laporan ini menjelaskan bahwa para wanita yang memperoleh pendidikan yang memadai dengan kemampuan finansial, digabungkan dengan profil yang senang mengambil resiko, lebih dilihat sebagai seseorang yang memilih menjadi wirausahawan. Sebagai hasil, UKM yang dimiliki oleh wanita cenderung untuk lebih inovatif dan berteknologi tinggi, dengan prospek yang lebih baik dalam mendapatkan posisi di industrinya.

Dalam rangka untuk mengembangkan UKM sebagai peggerak ekonomi – baik di negara maju maupun berkembang – sangat penting untuk memberikan banyak kesempatan bagi pengusaha wanita dalam hal pendidikan dan pembiayaan, dan memberikan mereka sebuah lingkungan yang kondusif untuk memulai sebuah usaha,” jelas Georgette Tan, vice president Communications Asia/Pacific, Middle East, & Africa, MasterCard Worldwide.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA