Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, tekanan inflasi hingga akhir tahun mulai mereda. Hal ini ditandai oleh rendahnya angka inflasi pada beberapa bulan terakhir.
"Kami masih fokus pada inflasi lima plus minus satu. Untuk itu, kami melakukan upaya bekerja sama dengan otoritas moneter dengan baik. Kami melihat tekanan inflasi pada bulan-bulan ini sudah mulai mereda," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/10/2010).
Menurut dia, bencana alam dalam beberapa hari ini dapat meningkatkan kenaikan permintaan bahan pokok sebagai asas cadangan dan menekan laju inflasi. "Saya yakin kalau ada bencana, permintaan bahan pokok akan tinggi sebagai asas cadangan dan ini akan menekan inflasi di beberapa daerah," ujar Menkeu.
Sementara itu, ia mengaku belum bisa mengatakan angka indikatif terkait inflasi. Namun diharapkan, daerah-daerah lain yang tidak terkena bencana dapat membantu meredam laju inflasi. "Saya belum bisa menyampaikan angka indikatif terkait. Tapi kami harapkan ini bisa diset-off`oleh daerah-daerah lain yang lebih reda tekanan inflasinya karena pengaruh Lebaran yang sudah lewat," ujarnya.
Pemerintah dalam asumsi makro APBNP 2010 menargetkan laju inflasi sebesar 5,3 persen. Namun, selama Januari hingga September, laju inflasi tahun kalender telah mencapai 5,28 persen.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi September 2010 mencapai 0,44 persen karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok sandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA