Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore masih menguat namun posisinya masih di level Rp 8.930 per dollar belum bergerak lebih jauh lagi.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS naik delapan poin menjadi Rp 8.930-Rp 8.940 per dollar dari sebelumnya Rp 8.938-Rp 8.948.
Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga di Jakarta, Kamis mengatakan, kenaikan rupiah tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia yang terus meningkat. "Namun kenaikan itu harus diarahkan ke fundamental yang makin baik," katanya.
Apabila kenaikan rupiah berfluktuasi, lanjut dia memang akan menyulitkan eksportir untuk menghitungkan nilai jual produksi. "Pasar uang masih tetap optimis, karena rupiah akan terus menguat hingga mencapai level Rp 8.900 per dollar," ucapnya.
Namun pergerakan rupiah yang membaik, menurut dia kemungkinan tertahan oleh intervensi Bank Indonesia (BI) yang mengkhawatirkan rupiah akan terus menguat. "BI mengharapkan posisi rupiah tidak jauh dari level Rp 9.000 per dollar agar pendapatan BI dari ekspor tidak berkurang," katanya.
Ia mengatakan, fundamental ekonomi makro Indonesia yang makin baik merupakan faktor utama mendorong pelaku pasar masih membeli rupiah, meski dollar AS di pasar global bergerak naik terhadap mata uang utama di dunia. "Kami memperkirakan rupiah akan kembali menguat karena pasar masih positif terhadap rupiah, " ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA