"Posco dan dua investor asal Amerika Serikat tertarik masuk Krakatau Steel melalui pasar saham," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di sela penyerahan bantuan BUMN Peduli untuk korban Gunung Merapi, di Magelang, Rabu.
Ia menjelaskan, selain Posco juga terdapat investor asing besar yang akan membeli saham Krakatau Steel, yaitu Fidelity Investment.
"Posco ternyata tertarik membeli saham Krakatau Steel, dan menjadi investor terbesar dalam penawaran perdana itu," katanya.
Meski begitu, Mustafa mengutarakan, jumlah saham yang diperoleh oleh Posco sangat tergantung pada penjatahan yang ditetapkan.
Hal ini karena jumlah peminat saham IPO perusahaan baja "pelat merah" ini, mencapai 9 kali lipat dari jumlah saham yang disediakan sebanyak 3,155 miliar lembar.
Dalam IPO tersebut, investor asing memperoleh porsi sebesar 35 persen dari total saham yang ditawarkan, sedangkan domestik mendapatkan alokasi sebesar 65 persen.
Pada Senin (25/10), pemegang saham dan penjamin emisi menetapkan harga saham IPO Krakatau sebesar Rp850 per lembar.
Sebagian kalangan menilai, harga tersebut sangat rendah karena dengan faktor fundamental bisnis Krakatau yang bagus dan kondisi pasar saham yang terus membaik saat ini, harga saham tersebut bisa dipatok pada level Rp975 per lembar.
Menanggapi hal itu, Mustafa menuturkan, harga saham IPO Krakatau sudah pada titik yang optimal.
"Kami ambil batas bawah Rp850 supaya ruang gerak investor domestik lebih besar. Sehingga kemudian ada ruang untuk peningkatan harga pada pasar sekunder," tegas Mustafa.
Ia menambahkan, harga tersebut sudah optimal untuk menjaga agar investor jangka panjang tetap memegang saham Krakatau Steel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA