9 Desember 2010

F1 Beralih ke Mesin Turbo 4 Silinder 2013

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Kamis, 09 Desember 2010 13:11 WIB

Jakarta
Obrolan mengenai kemungkinan Formula satu akan mengadopsi mesin 4 silinder turbocharged di tahun 2013 mencapai puncaknya pada hari Senin, saat BBC Sport melaporkan tentang juru bicara Ferari yang mengatakan bahwa dirinya akan "terkejut" jika peralihan dari mesin 2.4 liter V-8 tak diumumkan pada pertemuan badan pengaturan olah raga itu yang akan berlangsung akhir pekan ini.

Berdasarkan laporan BBC, Mercedes dan Ferrari berada pada ketidaksepakatan final karena perubahan aturan itu berarti biaya penelitian dan pengembangan yang mahal sedangkan mereka sedang menjaga biaya tetap rendah.

Ironisnya, dua perusahaan pembuat mobil itu (yang bergantung pada rekanan kaya pecinta mobil sport dengan mesin besar) sedang berada dalam pengeluaran tertinggi dunia olahraga itu - dengan neraca mendekati setengah miliar dolar setahun.

"Sebuah kesepakatan sudah ada dan ketika ada sebuah kesepakatan maka kerja anda akan menyesuaikan diri dengan kesepakatan itu," kata juru bicara Ferarri.

Perubahan mesin menjadi bagian dari paket aturan baru yang menginginkan perbaikan efisiensi bahan bakar dari mobil balap, ini adalah bagian yang secara teknologi paling mutakhir dari semua seri.

Aturan baru itu tak akan mengurangi keluaran tenaga mesin dari 750 tenaga kuda dari mesin V-8, tapi perbaikan efisiensi bahan bakar mencapai hingga 50 persen.

Yang telah disepakati adalah penambahan sistem pengereman baru - "regenerative braking" atau yang dikenal sebagai sistem pemulihan energi kinetik, atau KERS - untuk musim depan.

Dengan KERS, energi pengereman ditangkap dan disimpan untuk membantu pengendara lalu pengendara melepaskan energi tambahan itu (dan mendapatkan tenaga dorongan) dengan menekan sebuah tombol pada kemudi.

Anehnya, penentang peralihan ke mesin yang lebih kecil itu adalah Bernie Ecclestone, yang memegang hak komersial untuk olah raga itu.

"Kami memiliki formula mesin yang sangat bagus," tuturnya kepada BBC. "Mengapa kita harus mengubahnya menjadi sesuatu yang memerlukan jutaan Pounds dan tak seorangpun berminat dan akhirnya cuma satu pabrikan yang untung besar?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA