29 Desember 2010

Kredit Perbankan Tumbuh 22,41 Persen

INDONESIA PLASA

Rabu, 29 Desember 2010 10:11 WIB
Kredit Perbankan Tumbuh 22,41 Persen
Sejumlah nasabah melakukan transaksi di Kantor Cabang Plaza Mandiri

Jakarta
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun mencapai 22,41 persen atau di bawah target rencana bisnis bank (RBB) 2010 sebesar 23,3 persen.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa mendekati akhir tahun hingga pekan ketiga ada penyaluran kredit perbankan meningkat Rp14,69 triliun menjadi Rp1.722,84 triliun.

Peningkatan tersebut, menurut dia, terutama bersumber dari kenaikan kredit rupiah sebesar Rp10,14 triliun dan kredit valuta asing Rp4,55 triliun.

Dengan demikian, selama 2010 (ytd) kredit telah meningkat Rp292,64 triliun atau 20,46 persen dan secara tahun per tahun (year of year/yoy) naik Rp314,74 triliun atau 22,35 persen.

"Dengan asumsi pertumbuhan kredit sembilan hari ke depan sampai dengan akhir 2010 adalah sebesar peningkatan kredit pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp27,86 triliun, diperkirakan pertumbuhan kredit sampai akhir 2010 sebesar 22,41 persen," kata Difi.

Pada pekan ketiga Desember, kredit rupiah naik pada semua kelompok bank, tertinggi pada kelompok bank swasta Rp6,07 triliun dan terendah pada kelompok Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) sebesar Rp0,13 triliun.

Sementara itu, empat kelompok bank (swasta, persero, KCBA dan campuran) tercatat mengalami kenaikan kredit valas, tertinggi pada kelompok bank Swasta Rp1,96 triliun, sedangkan kelompok BPD mengalami penurunan Rp0,64 triliun.

Dalam denominasi valas, selama pekan laporan kredit valas naik sebesar 0,40 miliar dolar AS, tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta sebesar 0,18 miliar dolar AS.

Kelompok bank swasta merupakan penyalur kredit terbesar dari total kredit perbankan dengan pangsa 43,64 persen, diikuti kelompok bank Persero 35,87 persen, Sedangkan yang terendah kelompok bank Campuran 5,43 persen.

Sementara itu, pada pekan ketiga Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat naik Rp26,36 triliun menjadi Rp2.243,63 triliun. Kenaikan tersebut bersumber dari naiknya DPK rupiah sebesar Rp28,96 triliun, sedangkan DPK valas turun Rp2,60 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, terhitung 1 Januari hingga hari berlangsung kegiatan (year to day/ytd) DPK perbankan telah meningkat Rp273,18 triliun atau tumbuh 13,86 persen atau secara yoy naik sebesar Rp325,82 triliun atau 16,99 persen.

Walaupun kredit rupiah naik pada semua kelompok, namun DPK rupiah hanya naik pada tiga kelompok bank (Swasta, Persero dan Campuran), tertinggi pada kelompok Bank Persero sebesar Rp25,29 triliun terkait dengan adanya dropping dana pemerintah pusat.

Sedangkan, kelompok BPD dan KCBA masing-masing mengalami penurunan sebesar Rp4,52 triliun dan Rp0,89 triliun. Jika dilihat per komponen, maka semua komponen mengalami kenaikan, tertinggi pada komponen giro Rp17,54 triliun, diikuti tabungan Rp8,17 triliun, sedangkan Deposito hanya naik tipis sebesar Rp0,65 triliun.

Kenaikan DPK yang lebih tinggi dari kredit, menyebabkan LDR turun tipis dari 77,04 persen menjadi 76,79 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA