INDONESIA PLASA
Kamis, 20 Januari 2011 16:11 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa.
Jakarta
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah tetap akan mempertahankan subsisi bahan bakar minyak (BBM) meski harga minyak internasional saat ini naik mencapai di atas asumsi APBN 2011.
"Prinsipnya kita itu menjalankan UU bahwa subsidi harus diberikan tepat sasaran dan tepat volume," kata Hatta Rajasa di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan skema pembatasan konsumsi BBM bersubsidi sehingga subsidi tepat sasaran dan tepat volume.
Menurut Hatta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan secara teknis pembatasan konsumsi BBM bersubsidi termasuk kuningisasi pelat nomor angkutan tertentu.
"Kalau teknisnya jangan tanya saya, tanya Menteri ESDM. Itu kewenangan menteri itu, sehingga teknisnya seperti apa, menterinya (ESDM) nanti mengatur itu," katanya.
Sebelumnya dilaporkan harga minyak di perdagangan Asia pada hari Kamis dilaporkan mencapai di atas 90 dolar AS per barel.
Seperti dilaporkan AFP, kontrak utama New York, minyak mentah jenis Light Sweet untuk pengiriman Februari di posisi 90,71 dolar per barel dan minyak mentah Brent North Sea penyerahan Maret mencapai 98,01 dolar AS per barel.
Analis yang dimintai pendapat oleh Dow Jones Newswires memperkirakan bahwa cadangan minyak mentah Amerika Serikat menurun 900.000 barel pekan lalu sementara cadangan bensin nampaknya bertambah 2,3 juta barel.
Sementara itu mengenai pembebasan bea masuk (BM) impor terutama pangan untuk stabilisasi, Hatta mengatakan, pada Kamis sore ini akan ada rapat pleno tim tarif membahas masalah itu.
"Kita ingin semua harus melalui prosedur yang benar. Nanti melalui rapat pleno tim tarif karena harus melalui kajian dan harmonisasi," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA