29 Oktober 2010

HARGA GULA BAKAL TERUS MELAMBUNG

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Harga gula dunia diprediksi akan terus melambung hingga akhir tahun. Saat ini harga gula dunia masih sekitar US$ 750 per ton.

“Padahal biasanya, harga gula dunia mencapai angka itu pada Desember," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia (Apegti), Natsir Mansyur Jumat (29/10).

Karena itu, harga gula pada Desember nanti diperkirakan bisa mencapai US$ 850 per ton. Natsir menduga, kenaikan harga gula ini akibat kekurangan stok gula di dunia. “Padahal, permintaan gula besar,” katanya.

Saat ini Indonesia mengalami kekurangan gula, dan karena itu pemerintah berencana mengimpor gula sebanyak 450 ribu ton. Impor gula diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gula saat pabrik gula tidak masa giling.

Keputusan impor ditempuh karena produksi gula nasional tahun ini jauh dari yang diperkirakan. Pada awal tahun, produksi gula diperkirakan sampai 2,7 juta ton. Namun, prognosa saat ini, produksi gula diperkirakan hanya sampai 2.3 juta ton.

Melihat harga gula sedang tinggi, para pemegang izin impor pun belum melaksanakan tender impor gula. "Kami belum tender. Kami masih menunggu saat yang tepat karena pergerakan harga gula dunia yang tinggi," kata Deputi Direktur Pengembangan PT Rajawali Nusantara Indonesia, Agung Murdanoto.

Natsir mengatakan, keadaan sekarang memang tidak menguntungkan untuk melakukan impor gula. "Jika harga gula dunia US$ 750 per ton, maka gula akan sampai ke Indonesia dengan harga Rp 9.200 per kilogram. Kemungkinan, sampai di pasar, harga sudah mencapai Rp 11 ribu per kilogram," kata dia.

Apabila impor gula ditunda lagi, maka harga gula yang sampai di pasar akan semakin mahal. "Jikka harga gula dunia sudah mencapai US$ 850 per ton, maka harga di pasar bisa mencapai Rp 11 ribu - Rp 12 ribu per kilogram," ujarnya.

Menurut Natsir, tidak ada kebijakan apapun yang bisa dilakukan pemerintah untuk mencegah kenaikan harga gula. Sebab, harga dipengaruhi dari faktor eksternal.

Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar mengatakan, kondisi harga gula yang tinggi merupakan siklus yang wajar. Harga gula memang tinggi di akhir tahun. Apalagi pada saat tidak musim giling.

Namun, Mahendra tidak menyalahkan importir gula yang terlalu lambat menjalankan impor. "Terlalu awal jika kita memberi keputusan apakah importir menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak," kata dia. Sebab, izin impor saja baru dikeluarkan bulan lalu. Sedangkan kebijakan impor akan diberikan hingga April 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA