Demikian penjelasan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam pesan singkatnya yang diterima Kompas, Jumat (8/10/2010) pagi. ITU merupakan salah satu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berwenang membuat regulasi dan lisensi di bidang telekomunikasi, seperti lisensi posisi satelit, frekuensi internasional, roaming internasional, dan standar-standar di bidang telekomunikasi.
Tifatul Sembiring menyatakan bahwa Indonesia akan maju mencalonkan diri sebagai anggota Dewan ITU periode 2010-2014 di Guadalajara, Meksiko. "Kalau untuk Sekjen, tidak ada calon dari kita. Karena pencalonannya bersifat individu lalu dipilih oleh anggota ITU. Sifat pekerjaannya juga full time, tidak bisa sambilan", ujar Tifatul.
Untuk terpilih sebagai anggota dewan di ITU, Indonesia butuh minimal 106 suara. Indonesia tergabung dalam Region E, di mana 17 negara akan memperebutkan 12 kursi jatah Region E. Untuk memperjuangkan pencalonan ini, tim delegasi Indonesia berupaya melakukan pendekatan kepada semua negara, baik melalui bilateral meeting atau pendeketan personal dan kultural seperti mengundang delegasi sejumlah negara ke acara Indonesian reception yang diisi pula atraksi budaya indonesia, seperti atraksi angklung.
Plenipotentiary meeting memiliki agenda besar, yaitu dalam menetapkan peran ITU ke depan dengan dimulai dari pemilihan pengurusnya. Agenda itulah yang pertama dilakukan, yaitu memilih sekjen dan deputi sekjennya, direktur dari biro utamanya serta anggota-anggota dewannya. Indonesia satu grup dengan 17 negara lain pada level region, antara lain, adalah Qatar, Jepang, Malaysia, China, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA