12 Desember 2010

Wikileaks Tetap Online, Kendati Pemimpinnya Ditangkap

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Wikileaks Tetap Online, Kendati Pemimpinnya Ditangkap

Pendiri WikiLeaks, Julian Assange

London WikiLeaks pada Selasa mengatakan akan melansir lagi kawat rahasia diplomatik Amerika Serikat, meskipun pendirinya, Julian Assange, ditangkap di Inggris dengan tuduhan perkosaan.

"Tindakan hari ini terhadap pemimpin redaksi kami, Julian Assange, tidak akan memengaruhi gerakan kami. Kami akan melansir lagi kawat pada malam ini, seperti biasa," kata laman jagabaya itu pada pakan Twitter-nya.

Seorang wartawan bekerja untuk WikiLeaks menyatakan karyawan bertugas seperti biasa.

"Dalam hal yang terjadi, semua terjadwal. Semua itu akan tetap bergulir seperti biasa. Itu yang saya dapat katakan kepada Anda," kata James Ball, yang mengulas kawat itu untuk WikiLeaks, kepada kantor berita Prancis AFP.

"WikiLeaks tetap bergerak. Kami tetap di jalur seperti sebelumnya," kata Kristinn Hrafnsson, juru bicara kelompok itu.

"Setiap perkembangan menyangkut Julian Assange tidak akan mengubah rencana kami dalam hal penyiaran hari ini dan seterusnya," katanya.

Hrafnsson menyatakan kegiatan itu akan dijalankan sekelompok orang dari London dan tempat lain.

Assange (39 tahun) menyerahkan diri kepada polisi di London pada Selasa atas perintah penangkapan dari Swedia dengan dugaan perkosaan dan pelanggaran seksual. Mantan peretas komputer Australia itu membantah tuduhan tersebut.

Dia diperkirakan muncul di pengadilan di London pada Selasa petang.

Pengacaranya menyatakan perkara Swedia itu dapat dikaitkan dengan keputusan WikiLeaks untuk menyiarkan ribuan naskah rahasia Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sepekan belakangan.

Beberapa surat kabar di seluruh dunia telah memiliki jalan istimewa ke kawat WikiLeaks dan juru bicara laman itu pada pekan lalu menyatakan memiliki salinan dari banyak naskah tersebut.

Assange pada pekan lalu menyatakan sudah mengirim salinan teracak ribuan lain, yang akan disiarkan dalam hal ia atau laman itu "diberangus".

"Arsip skandal kawat itu telah tersebar ... ke lebih dari 100.000 orang dalam bentuk teracak. Jika sesuatu terjadi pada kita, bagian kunci itu akan tersiar secara otomatik," katanya dalam obrolan maya dengan koran "Guardian".

"Sejarah akan menang. Dunia akan terangkat ke tempat lebih baik. Akankah kita selamat? Itu tergantung pada Anda," katanya.

Laman Swiss, yang membeberkan naskah rahasia Amerika Serikat, Wikileaks.ch, kembali muncul pada Sabtu setelah pindah ke penyedia layanan baru untuk melawan pentupan oleh penyedia layanan Amerika Serikat, kata kelompok pemilik alamat itu.

"Sekitar dua jam setelah pemberangusan wikileaks.ch oleh EveryDNS.net, kami mengambilalih sejumlah besar layanan DNS," kata Partai Peretas Swiss.

Sebelumnya, terdaftar lebih dari 21 laman pilihan, tempat WikiLeaks juga dapat ditemukan, sebagian besar memiliki alamat asal Eropa, termasuk timpalannya di Jerman.

Wikileaks.ch sebelumnya diberangus penyedia jasa layanan Amerika Serikat, EveryDNS.net, pada Jumat malam, beberapa jam setelah dijalankan pendukungnya di Swiss sebagai pilihan bagi wikileaks.org milik Julian Assange, yang ditutup, karena berjuang tetap dalam jaringan.

Partai Peretas Swiss, yang bergerak untuk kebebasan internet dan keterbukaan, dibentuk pada 2009.

Jaringan lebih luas ke WikiLeaks Partai Peretas Swiss dapat didapat di

Denis Simonet, pemimpin kelompok itu, kepada AFP menyatakan mendaftarkan laman WikiLeaks.ch enam bulan lalu.

"Kami melakukannya untuk mendukung WikiLeaks," katanya, dengan menambahkan bahwa itu tidak dilakukan atas permintaan Assange.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA