6 November 2010

Airbus Dukung Investigasi Kasus Airbus A380 Qantas

INDONESIA PLASA

Sabtu, 6 November 2010 18:04 WIB |
Airbus menyatakan memberikan dukungan kepada biro pemeriksaan dan keamanan penerbangan sipil Perancis serta pihak otoritas Australia yang akan melakukan investigasi terhadap kasus penerbangan Qantas QF32 dari Singapura ke Sydney 4 November 2010.

Siaran pers Airbus yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, Airbus akan mengumumkan informasi faktual lebih lanjut segera setelah semua detil telah terkonfirmasi. Investigasi itu sendiri merupakan tanggung jawab sepenuhnya otoritas terkait.

Airbus mengkonfirmasikan bahwa pesawat Airbus A380 yang dioperasikan oleh Qantas mengalami permasalahan mesin pada penerbangan QF32 dari Singapura ke Sydney, tanggal 4 November 2010.

Laporan awal mengindikasikan bahwa pesawat mengalami permasalahan dengan mesin setelah take-off dari Singapura. Pesawat kemudian memutar balik dan mendarat dengan selamat di Singapura.

Pesawat dengan nomor registrasi VH-OQA, Nomor Seri Manufaktur 14, diserahterimakan ke Qantas pada 19 September 2008 dan telah melakukan penerbangan selama 8.165 jam dan 831 putaran terbang. Pesawat ini mempunyai empat buah mesin Rolls-Royce Trent 900.

Pesawat saat itu sedang membawa 440 orang penumpang dan 26 orang awak pesawat. Tidak ada laporan mengenai adanya korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Airbus melihat keselamatan penerbangan adalah hal terpenting, dan terkait dengan permasalahan mesin pada Qantas A380 penerbangan QF32 tanggal 4 November 2010, Airbus telah segera mengeluarkan All Operators Telex meminta perusahaan penerbangan yang mengoperasikan pesawat A380 bermesin Rolls-Royce melakukan inspeksi terhadap pembangkit listrik, guna memastikan keselamatan operasional armada tetap terjaga.

Hal ini tidak terkait dengan bagi perusahaan penerbangan yang menggunakan A380 bermesin Engine Alliance.

Rangkaian A380 Family bermula dari pesawat penumpang dasar berkapasitas 525 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas di dua dek luas, yang memiliki jangkauan 8.300 mil laut/15.300 km.

Memasuki tiga tahun sejak memulai pelayanan komersil, sebanyak 38 buah pesawat dari armada A380 telah memenuhi semua komitmen, bahkan melampaui ekspektasi kelima operator penerbangan pertama yang menggunakannya, yakni Singapore Airlines, Emirates, Qantas, Air France, dan Lufthansa.

Singapore Airlines menerima A380 pertamanya pada 15 Oktober 2007 dan kini memiliki 11 pesawat yang dioperasikan di rute Singapura ke Hongkong, Tokyo, London, Paris, Zurich, Sydney dan Melbourne.

Sebelumnya diberitakan bahwa pesawat Airbus A380 Qantas yang bermasalah melakukan pendaratan darurat di Singapura pada Kamis (4/11) dengan asap keluar dari bagian bawahnya dan segera dikelilingi oleh enam mobil pemadam kebakaran.

Sementara itu dari Batam dilaporkan ratusan serpihan pesawat terbang Qantas jatuh di sekitar persimpangan Kara, Kecamatan Batam Kota, Kamis sekitar jam 09.15 WIB.

Serpihan terdiri atas berbagai macam ukuran di sekitar Persimpangan Kara sampai ke perumahan Center Park. Seorang warga Center Park, Jahissta mengatakan, serpihan-serpihan yang besarnya sekitar satu meter jatuh di depan rumahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA