6 November 2010

Serpihan Pesawat Qantas Dibawa ke Singapura

INDONESIA PLASA
Sabtu, 6 November 2010 14:44 WIB |
Serpihan Pesawat Qantas Dibawa ke Singapura
Batam - Serpihan pesawat Qantas yang rontok di Batam, dibawa ke Singapura untuk diinvestigasi lebih lanjut.

"Tadi malam kami sudah serah terima serpihan pesawat itu dibawa ke Singapura," kata Kepala Poltabes Barelang Kombes Pol Eka Yudha di Batam, Sabtu.

Serpihan pesawat itu, kata dia, dibawa ke Singapura untuk kepentingan investigasi penyebab kerusakan kapal terbang yang disebut-sebut tercanggih.

"Serpihan dibawa ke Singapura untuk kepentingan penyelidikan, mungkin juga setelah itu dibawa ke Australia," kata Eka.

Ia mengatakan rontokan pesawat Airbus A380 itu dibawa dua orang anggota Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ke Singapura Jumat (5/11) sekitar pukul 20.00 WIB.

Selain dua anggota KNKT, turut serta dua orang perwakilan Qantas yang menjemput pecahan mesin nomor dua Airbus.

Pengiriman rontokan pesawat dilakukan setelah tim laboratoriun forensik Mabes Polri menyelesaikan penyelidikan di Markas Polresta Barelang.

Sebelumnya, Ketua KNKT Tatang mengatakan serpihan Qantas akan dibawa ke Australia atau Singapura untuk penyelidikan.

"Investigasi akan dilakukan di markasnya di Australia," kata Tatang.

KNKT akan bekerjasama dengan otoritas Australia untuk mengetahui penyebab kerusakan pesawat terbang.

"Itu kewajiban Indonesia untuk investigasi karena terjadi di wilayah Indonesia," kata dia.

Pesawat Airbus A380 mengalami kecelakaan di atas langit Batam. Akibatnya, serpihan pesawat berterbangan dan jatuh di Batam, Kamis (5/11).

KNKT memastikan serpihan Qantas yang bececeran di Batam adalah mesin pesawat nomor dua.

Mesin pesawat hancur berkeping-keping, dan jatuh di 18 lokasi di Kecamatan Batam Kota dan Nongsa.

Rontokan pesawat merusak empat rumah, satu unit mobil dan sekolah. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan penerbangan internasional itu.

Sebelum mendarat darurat di Bandara Changi, Singapura, pilot sempat membuang aftur di Batam untuk mengurangi resiko meledak dalam pendaratan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA