3 Desember 2010

BI Prediksi Pertumbuhan 2011 6-6,5 Persen

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Jumat, 3 Desember 2010 15:02 WIB

BI Prediksi Pertumbuhan 2011 6-6,5 Persen
Suasana kawasan perkantoran sekaligus pusat bisnis di Jakarta, Rabu (23/6).

Jakarta
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 akan terakselerasi dan dapat mencapai kisaran 6,0 - 6,5 persen, sementara pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2012 diperkirakan mencapai kisaran 6,1 - 6,6 persen.

Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta, Jumat, mengatakan, Rapat Dewan Gubernur BI pada hari ini memperkirakan perkembangan ekonomi domestik akan terus membaik.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, investasi yang membaik, serta masih solidnya kinerja ekspor seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan di negara mitra dagang, terutama di kawasan Asia.

Di sisi harga, Dewan Gubernur memperkirakan inflasi di 2011 dapat diarahkan pada kisaran sasarannya, yaitu 4 - 6 persen pada tahun 2011 dan 3,5 - 5,5 persen pada tahun 2012.

Meskipun demikian, Dewan Gubernur tetap mewaspadai beberapa faktor risiko terhadap pencapaian sasaran inflasi tersebut maupun prospek makroekonomi ke depan, seperti kecenderungan peningkatan permintaan yang lebih cepat dari penawaran, kenaikan harga komoditas internasional, maupun kemungkinan gangguan produksi serta distribusi bahan kebutuhan pokok.

Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia akan menekankan penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk menghadapi risiko inflasi tersebut, serta masih derasnya arus modal masuk dan tingginya ekses likuiditas domestik.

Beberapa langkah yang sedang dipersiapkan Bank Indonesia untuk mitigasi dampak negatif dari arus masuk modal asing dan sekaligus memperkuat ketahanan sistem perbankan antara lain terkait dengan pengaturan GWM valas dan vostro account (rekening giro Rupiah yang dimiliki oleh non-residen di bank domestik).

Koordinasi kebijakan bersama Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah yang selama ini berjalan erat akan terus diperkuat.

Di sisi harga, tahun 2010 diwarnai oleh tekanan inflasi yang cenderung meningkat. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2010 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,6 persen (month to month) atau secara tahunan tercatat sebesar 6,3 (year on year).

Relatif tingginya inflasi tersebut terutama disebabkan oleh inflasi volatile foods, terkait terbatasnya pasokan beberapa komoditas pangan, seperti beras dan kelompok aneka bumbu sehubungan dengan pola musiman memasuki musim paceklik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA