27 Desember 2010

Hatta: Investasi dan Ekspor Naik 2010

INDONESIA PLASA

Senin, 27 Desember 2010 17:24 WIB
Jakarta
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa iklim investasi dan ekspor secara keseluruhan menyumbang peningkatan perekonomian Indonesia pada 2010.

"Secara keseluruhan iklim investasi dan ekspor kita luar biasa. Itu di atas target semua, pertumbuhannya cukup bagus. Balance of trade kita juga masih bagus, positif," ujarnya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian di Jakarta, Senin.

Ia juga menjelaskan sektor manufaktur juga telah tumbuh di atas angka 4 persen, dan diharapkan pada 2011 dapat lebih tumbuh dari angka tersebut karena sektor ini penting karena dapat menyerap tenaga kerja yang besar.

"Manufaktur kita, tumbuh walau belum menggembirakan, belum kembali pada masa sebelum krisis 1998 di mana pertumbuhan manufaktur kita double digit, tapi trendnya sudah tumbuh, di atas 4 persen. Pada 2011 kita sudah harus diatas itu lagi, karena manufaktur sangat penting dalam menyerap lapangan kerja yang cukup besar," ujar Hatta.

Selain itu menurut Hatta, pada 2011, pemerintah akan mengembangkan industri hilir dengan pemberian insentif dan disinsentif kepada para investor yang akan menanamkan modal pada industri ini terutama pada komoditas unggulan.

"Kita (akan) membicarakan insentif dan disinsentif soal-soal yang berkaitan dengan komoditas yang menjadi unggulan-unggulan kita, baik pertambangan maupun dari sisi pertanian," ujarnya.

Namun, lanjut dia, masih ada beberapa hal yang menjadi hal yang menjadi kekhawatiran pemerintah pada 2010 seperti adanya defisit neraca perdagangan minyak dan gas, karena impor dan konsumsi yang meningkat.

Pemerintah akan mengantisipasi dalam menyiapkan pasokan dan menyiagakan permintaan, khususnya persediaan minyak bumi.

Menurut Hatta, dari segi pasokan, pemerintah berupaya meningkatkan produksi dengan membangun kilang sedangkan dari segi permintaan, pemerintah akan memberlakukan penghematan.

"Langkah pertama me-manage supply, dalam arti meningkatkan produksi dan membangun kilang. Langkah kedua, me-manage demand, penghematan," ujarnya.

Di masa mendatang, Hatta menyatakan pemerintah juga akan lebih mewaspadai inflasi karena akan mengganggu sektor pertanian dan pertambangan.

"Inflasi menjadi suatu tantangan tersendiri karena iklim ekstrim ini membuat terganggunya sistem distribusi, produksi, dan baik pada sektor pertanian atau pertambangan yang paling terkena pukulan. Padahal dua sektor itu menyumbangkan pertumbuhan yang cukup signifikan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA