27 Desember 2010

KEN: TANTANGAN DAN RESIKO EKONOMI NASIONAL 2011

INDONESIA PLASA


Komite Ekonomi Nasional atau KEN mengaku optimistis dengan prospek perekonomian Indonesia di tahun 2011. Namun, ada sejumlah tantangan dan risiko di tingkat domestik dan global yang tetap perlu diantisipasi.

"Optimisme terjadi tapi ada tantangan-tantangan baik domestik maupun global," kata Sekretaris KEN Aviliani dalam presentasi 'Prospek Ekonomi Indonesia 2011' di Menara Bank Mega, Senin (20/12/2010).

KEN mencatat sembilan tantangan dan resiko domestik yang perlu diantisipasi, yaitu tantangan atas kemungkinan terjadinya gelembung nilai aset (asset bubble) dan inflasi karena kurangnya daya serap ekonomi nasional terhadap masuknya modal asing, termasuk yang jangka pendek.

Lalu, risiko terhentinya arus modal masuk dan bahkan terjadinya penarikan kembali modal masuk dalam jumlah besar. Tantangan lain adalah subsidi energi dan alokasi yang tidak efisien, risiko inflasi oleh komponen makanan, pendidikan dan ekspektasi, serta tantangan infrastruktur dan transportasi yang kurang memadai.

Empat tantangan domestik lainnya adalah peningkatan daya saing dan kualitas tenaga terdidik, daya serap atau belanja pemerintah, risiko terkait politik dah hukum serta terkait perubahan iklim, bencana alam dan krisis keuangan.

Sementara itu, ada lima tantangan dan risiko global yang dicatat KEN, yaitu pemulihan ekonomi negara maju yang masih akan lama karena persoalan struktural serta persoalan geopolitik dan geoekonomi G-20, seperti penyelesaian persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs dan potensi perang Korea.

Tantangan dan risiko global lainnya adalah kebijakan banjir likuiditas Amerika Serikat Quantitative Easing yang diambil dalam rangka menyelamatkan diri sendiri, dilema perang kurs dan risiko gagal bayar hutang negara-negara Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA