27 Desember 2010

Pemerintah Harus Lindungi Dunia Usaha Dalam Negeri

INDONESIA PLASA

Senin, 27 Desember 2010 15:25 WIB
Jakarta
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi menyatakan, pemerintah harus memberikan perlindungan kepada dunia usaha dalam negeri agar mereka bisa berbisnis lebih baik.

Pemerintah saat ini dinilai belum memberikan perlindungan yang berarti kepada dunia usaha dalam negeri, bahkan lebih suka membuka peluang kepada investor asing, katanya di Jakarta, Senin.

Karena itu, menurut dia, kemandirian ekonomi nasional masih belum dapat terwujud dengan baik.

Sofyan Wanandi mengatakan, dunia usaha Indonesia masih mengalami tekanan baik eksternal maupun internal yang menghambat pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh lebih kencang.

Pertumbuhan ekonomi pada 2011 diperkirakan mencapai 6,4 persen masih belum dapat memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Ekonomi harus tumbuh di atas 6,7 persen sehingga peluang untuk lapangan kerja akan dapat diperoleh, katanya.

Untuk mencapai ekonomi 6,7 persen, lanjut dia, pemerintah harus menyediakan infrastruktur seperti listrik, sarana angkutan, suku bunga yang rendah dan mengurangi biaya-biaya tinggi.

Suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini tertinggi mencapai 6,5 persen, sedangkan bank sentral negara lain di Asia sudah mendekati nol persen, katanya.

Kalau dibandingkan dengan negara lain di Asia, lanjut dia,

pertumbuhan ekonomi 6,7 persen masih lebih kecil. Perekonomian Filipina diperkirakan tumbuh 8,2 persen, sementara Malaysia dan Thailand masing-masing delapan persen.

Selain itu pertumbuhan perekonomian Vietnam mencapai sembilan persen, China 11 - 12 persen dan di Singapura mencapai 15 persen, katanya.

Menurut dia, tingginya pertumbuhan ekonomi negara-negara di Asia, karena pemerintahnya sangat peduli terhadap dunia usahanya, bahkan memberikan proteksi khusus bagi sektor-sektor strategis.

Karena itu, pengusaha domestik harus dilindungi oleh pemerintah yang merupakan tulang punggung perekonomian nasional, ujarnya.

China dan Amerika Serikat misalnya melakukan proteksi bagi sektor-sektor strategis yang berpengaruh terhadap ketahanan dan kemandirian ekonomi nasionalnya.

Ia mengatakan, pemerintah terkesan pro-asing yang terlihat dari banyaknya produk-produk dari luar negeri masuk ke pasar domestik seperti dari China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA