17 Januari 2011

Pemerintahan Kebohongan Itu untuk Tutupi Kegagalan

INDONESIA PLASA
 Senin, 17 Januari 2011 | 11:34 WIB
Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan, era Presiden Gus Dur, Dr Rizal Ramli.


Selama kurang lebih enam tahun dipimpin oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia diakui memiliki sejumlah prestasi. Namun, untuk bidang kesejahteraan rakyat dan lapangan kerja pemerintah dinilai gagal.
Untuk menutupi kegagalan-kegagalan itu, pemerintah melakukan banyak kebohongan.
-- Rizal Ramli

"Untuk menutupi kegagalan-kegagalan itu, pemerintah melakukan banyak kebohongan," ucap mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, di Jakarta, Senin (17/1/2011).

Rizal mengatakan hal ini terkait wacana kebohongan yang dilontarkan sejumlah tokoh lintas agama, Senin (10/1/2011) pekan lalu. Mereka membuat pernyataan sikap mengkritik pemerintah. Mereka menyebut, pemerintah telah banyak melakukan kebohongan publik. Mereka mengingatkan sembilan kebohongan lama dan sembilan kebohongan baru. Karena itu, mereka mencanangkan tahun ini sebagai tahun perlawanan terhadap kebohongan dan pengkhiatanan.

Pemerintah menyatakan tidak terima dikatakan telah melakukan banyak kebohongan atas nama rakyat. Pemerintahan SBY meminta agar hal tersebut segera diluruskan. Pasalnya, hal itu menyangkut kredibilitas, kehormatan, dan integritas pemerintahan SBY, mulai dari Presiden hingga camat. Dalam konteks inilah pertemuan malam nanti digelar.

Rizal sepakat banyak sekali kebohongan yang menutupi kegagalan, pengangguran dan kesejahteraan rakyat. "Fakta-fakta kebohongan pemerintah yang terungkap sulit terbantahkan," katanya.

Dia melanjutkan, mayoritas orang Indonesia sebenarnya berperilaku baik dan punya kebaikan dalam hati. Tapi, kata Rizal, ada sekelompok bandit yang makin lama makin berani, baik di dalam dan di luar pemerintahan.

Oleh karena itu, ia memastikan, tahun 2011 akan menjadi tahun saat semua orang berani menyatakan kebenaran. "Ini saatnya kebenaran. Kalau tidak, minoritas makin lama makin berani melakukan kejahatan hukum dan berani menghancurkan sendi-sendi hukum," ujarnya.

Ia mengangkat sejarah Jerman, sebuah negara yang disebutnya sangat cerdas, terdidik dan berbudaya. Tapi, pada masa lalu, saat perang dunia kedua meletus, diamnya kelompok mayoritas membuat kaum minoritas Hitler mengambil alih kuasa dan membawa kehancuran di seluruh Eropa.

"Ini kesempatan kita untuk membulatkan tekad berani menyatakan kebenaran agar bangsa kita akan pulih menjadi bangsa yang besar dan sejahtera," tegas Rizal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA