INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Kamis, 2 Desember 2010 12:41 WIB
Jakarta
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, ada empat inisiatif utama menjadikan perusahaan milik negara sebagai World Class Company , (perusahaan berkelas dunia), yaitu tranformasi budaya kerja, restrukturisasi, privatisasi dan pengembangan sinergi.
Demikian diungkapkan Mustafa, di sela dialog bertajuk "Sharing The Chinese Experience in Making State Enterprises Profitable," di Jakarta, Kamis.
Dialog yang menghadirkan pakar ekonomi China dari Columbia University (AS), Prof. Xiao Geng, juga diikuti sejumlah direksi dan komisaris BUMN.
Menurut Mustafa, transformasi budaya kerja merupakan inisiatif terpenting mengingat nilai signifikan sebagai pilar utama yang melandasi langkah-langkah untuk memacu kinerja BUMN melalui pelaksanaan prinsip "Good Corporate Governance" (tata kelola perusahaan yang baik).
"Penegakan prinsip GCG tidak hanya di tingkat BUMN tetapi juga di Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham perusahaan milik negara, dengan menekankan pencegahan benturan kepentingan, penguatan sistem pengawasan serta perbaikan sistem reward and punishment , ujar Mustafa.
Inisiatif selanjutnya, adalah restrukturisasi, yang dilakukan melalui pengkajian dan penetapan kembali struktur, jumlah dan ukuran BUMN untuk mendorong efisiensi dan kinerja seluruh BUMN.
"Rencana pembentukan holding (perusahaan induk--red) merupakan bagian dari restrukturisasi, termasuk opsi mengurangi jumlah BUMN yang merugi," tegas Mustafa.
Adapun inisiatif ketiga, diutarakannya, adalah privatisasi untuk memperkuat struktur modal BUMN sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan sejalan dengan upaya penegakan prinsip GCG.
"Kepemilikan saham BUMN oleh publik merupakan katalis dalam peningkatan aspek transparansi pelaporan keuangan dan kinerja yang mendorong perusahaan negara untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham," katanya.
Ia memberikan gambaran, bahwa dari 17 BUMN yang menjual saham kepada publik (IPO) atau menjadi BUMN Tbk, mampu menguasai hingga sekitar 30 persen kapitalisasi saham pasar atau sekitar Rp800 triliun, dari total kapitalisasi pasar 400 emiten di Bursa Efek Indonesia.
"Pengalaman membuktikan dengan IPO BUMN menjadi lokomotif pertumbuhan bursa saham. Saham BUMN termasuk dalam 10 emiten dengan kategori saham unggulan (blue chip)," tambahnya.
Sedangkan pilar keempat, yaitu sinergi BUMN lintas sektor untuk menghasilkan terobosan baru seperti energi alternatif pada BUMN energi dengan BUMN Perkebunan, antara BUMN sektor telekomunikasi dengan asuransi, BUMN Penerbangan dengan BUMN pengelola bandar udara.
Mustafa menambahkan, dengan menjalankan empat pilar menuju BUMN "World Class Company" , mampu meningkatkan performa perusahaan.
Sejalan dengan itu, Kementerian BUMN menargetkan pada 2011 tidak ada lagi perusahaan milik negara yang menderita rugi. "Pada 2009, BUMN yang membukukan rugi usaha sebanyak 22 perusahaan. Tahun ini (2010) kita upayakan hanya 8-10 perusahaan rugi," ujar Menteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA