2 Desember 2010

Saham Wall Street Melonjak Didorong Data Ekonomi

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Kamis, 2 Desember 2010 07:40 WIB
Saham Wall Street Melonjak Didorong Data Ekonomi

New York
Saham Amerika Serikat melonjak pada Rabu waktu setempat didorong angka pekerjaan dan prospek cerah oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve, sehingga para pedagang mengesampingkan kekhawatiran tentang zona euro yang baru-baru ini membebani pasar.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 249,76 poin (2,27 persen) menjadi ditutup pada 11.255,78, dengan semua 30 komponen blue-chip ditutup di wilayah positif, dipimpin oleh saham peritel Home Depot yang naik 5,10 persen.

Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, naik 25,52 poin (2,16 persen) menjadi 1.206,07, sementara indeks teknologi Nasdaq naik 51,20 poin (2,05 persen) menjadi 2.549,43.

Setelah beberapa hari terakhir dilanda kekhawatiran atas utang Eropa, pedagang menggeser fokus mereka lebih dekat ke isu dalam negeri dan perusahaan payrolls (daftar gaji) ADP, yang mengatakan pekerjaan sektor swasta meningkat sebesar 93.000 pada November, tingkat tercepat dalam tiga tahun.

Kenaikan 10 bulan berturut-turut menawarkan harapan bahwa sektor pekerjaan, masih sembuh setelah resesi ekonomi yang brutal, kemungkinan membaik.

Sebuah survei penting oleh Institute of Supply Management, menunjukkan sektor manufaktur AS ekspansi untuk ke-16 bulan berturut-turut pada November, namun pada kecepatan yang sedikit lebih lemah dari pada bulan sebelumnya, tidak menyurutkan optimisme.

Menambah keyakinan, Federal Reserve mengatakan dalam sebuah laporan pihaknya melihat perbaikan ekonomi AS berlanjut.

"Perekonomian terus membaik, pada keseimbangan" melalui periode pelaporan dari awal Oktober sampai pertengahan November, Fed mengatakan dalam laporan Beige Book yang mengumpulkan informasi dari 12 distrik bank.

Sentimen perdagangan juga memperoleh dorongan dari data yang menunjukkan peningkatan aktivitas manufaktur di China, meskipun meningkatkan kemungkinan Beijing akan menaikkan suku bunga dalam usaha untuk menahan kenaikan inflasi.

Saham AS telah mengambil "pesta "minggu ini di tengah kekhawatiran utang negara Eropa karena sebuah rencana bailout besar-besaran untuk sistem perbankan Irlandia memicu ketakutan bahwa negara-negara lain membutuhkan bantuan.

"Beberapa laporan kenaikan kegiatan manufaktur keluar dari China, AS, dan Inggris, ditambah dengan berkurangnya ketakutan utang kawasan euro, mengangkat sentimen untuk memulai Desember dalam fashion menguntungkan," kata analis di Charles Schwab.

"Lebih dari itu, angka lebih kuat dari yang diperkirakan pada gaji sektor swasta AS juga membantu sentimen."

Saham otomotif AS juga di antara yang mencatat kenaikan kuat, dengan Ford naik 3,3 persen dan General Motors naik 1,7 persen setelah kedua perusahaan melaporkan penguatan penjualan di AS pada November.

Saham Bank of America naik 3,2 persen setelah jatuh lebih dari tiga persen pada Selasa atas laporan bank terbesar AS itu mungkin menjadi sasaran besar-besarankebocoran dokumen oleh WikiLeak.

Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun naik menjadi 2,96 persen dari 2,80 persen pada Selasa, sementara obligasi 30-tahun meningkat menjadi 4,24 persen dari 4,10 persen. Harga dan hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA