INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Jumat, 10 Desember 2010 23:32 WIB
Merak
Ribuan sopir truk yang saat ini masih mengantre di kantong parkir PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan dan jalan raya Cikuasa Atas Merak meminta operator pelabuhan agar profesional dan memaksimalkan pelayanan.
"Setiap saya mau menyeberang ke Bakauheni, Lampung, terjadi antrean panjang hingga lebih dari dua kilometer lebih di Jalan Cikuas Aras Merak," kata salah seorang sopir truk angkutan keramik, Supardi, Jumat.
Dia menjelaskan, saat ini solusi yang dilakukan oleh pihak operator, yakni PT ASDP Indonesia Ferry, Merak tidak ada, malah setiap terjadi antrean, banyak kendaraan yang baru datang diperbolehkan masuk ke kapal, sedangkan kendaraan yang sudah lama menunggu dan antre dibiarkan, sehingga mengundnag tanda tanya dan kecemburuan.
"Saya rasa ada yang aneh dalam penerapan kendaraan yang diprioritaskan masuk dan naik ke kapal oleh PT ASDP Merak, saya melihat ada sistem jalur tembak, dimana kendaraan boleh mausk ke kapal dengan cepat, asal menyetorkan sejumlah uang dengan nilai ratusan ribu," kata Supardi.
Adanya setoran tersebut, katanya, terjadi sudah berbulan-bulan, dan sepertinya pejabat terkait menutup mata, dan malah membiarkan praktek tersebut.
"Kalau untuk kendaraan sembako dan buah-buahan yang masuk dulu sih kami juga paham tetapi ini kendaraan alat berat dan tronton yang baru datang diperbolehkan masuk lewat pintu III Pelabuhan Merak, sedangkan kami sudah berhari-hari masih ada di antrean," katanya menambahkan.
Terpisah, Humas PT ASDP Indonesia Ferry Merak, Mario membantah adanya jalur tembak yang terjadi di Pelabuhan Merak.
"Tidak benar itu, dan silahkan kalau memang ada praktik seperti itu laporkan ke kami agar bisa kami tindak, karena sesuai dengan prosedur kendaraan yang mengantre baru bisa masuk dan naik kapal setelah antrean yang didepannya sudah tidak ada kendaraan lagi," katanya menjelaskan.
Hingga berita ini diturunkan, ribuan truk masih mengantre di dalam pelabuhan dan jalan raya Cikuasa Atas, Merak hingga mencapai dua kilometer lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA