23 September 2010

BI: KIRIMAN UANG DARI TKI KALAH DARI PHILIPINA

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Tidak dapat dimungkiri, pasar tenaga kerja internasional memiliki potensi yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia untuk memperoleh cadangan devisa.

Persaingan untuk menembus pasar tenaga kerja juga semakin kompetitif di mana Indonesia harus bersaing dengan negara lain yang banyak mengirim tenaga kerja ke luar negeri. Dalam hal ini, pasar tenaga kerja Indonesia, selain memiliki potensi yang cukup besar, juga masih menyisakan beberapa tantangan.

Demikian dikemukakan Kepala Biro Humas Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/9/2010). "Terdapat beberapa indikator untuk melihat perkembangan kontribusi pengiriman TKI terhadap perekonomian Indonesia. Yang paling mudah adalah mengukurnya berdasarkan remittance atau pengiriman devisa ke dalam negeri oleh para TKI," katanya.

Data yang dikompilasi BI selama lima tahun terakhir menunjukkan, jumlah remittance (uang yang dikirim TKI ke Tanah Air) setiap tahun meningkat. "Namun, cenderung agak stagnan dari tahun 2008 yang bisa jadi disebabkan oleh krisis global kemarin ataupun sebab lain," kata Difi.

Walaupun meningkat, Indonesia tidak boleh berpuas diri karena masih banyak potensi yang bisa diraih. Sebagai gambarannya, Filipina, yang merupakan negara pengirim tenaga kerja utama di Asia dan negara berkembang, menghasilkan remittance yang peningkatannya sangat meningkat dari 10,7 miliar dollar AS pada tahun 2005 menjadi 17,4 miliar dollar pada tahun 2009.

Dengan demikian, remittance dari pengiriman tenaga kerja merupakan komponen utama penyumbang devisa bagi Filipina. Begitu juga kontribusinya terhadap PDB di Filipina relatif stabil dan sedikit meningkat dari 10,8 persen tahun 2005 dan tahun 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA